256 research outputs found

    Analyzing Employee Engagement in Business Community Case Study: Cimahi Creative Association

    Get PDF
    Abstract. The research aimed to know the current condition of employee engagement in Cimahi Creative Association, The methodology used is Questionnaire and Interview. Primary data is collected by questionnaires and interview that distributed to 100 employee and interview the Members of Cimahi Creative Association. Model approach in this study is done by constructing a new construct by combining several existing models, that is the Development Dimensions International (DDI), Employee Engagement and The Institute of Employment (IES) engagement models, and Ontario Hospital Association Model Employee Experience Survey (EES OHA ). Based on the purpose of the study is to describe the Employee Engagement in Cimahi Creative Association, the research method used is descriptive method. For measuring the level of employee engagement, researchers used a quantitative method through a questionnaire containing 46 questions and distributed to 100 respondents. After doing research, finally it was concluded that the highest dimension that most influence on employee engagement in the CCA is Interpersonal Support, and the lowest is the Individual values, as well as the highest indicator that led to employee engagement is a Family Friendliness, and the lowest is the pay Benefit and Payment. After averaged, generally members of the CCA has been engage towards the organization Keywords : Cimahi Creative AssociationEmployee engagement,Employee engagement Model, Business CommunityCategory: Individual Management, Human Resources Management, Employee Engagemen

    Penerapan dan Fungsi Manajemen Risiko Fluktuasi Harga Batu Bara Berdasarkan Iso 31000 (Studi Kasus pada Perusahaan Distributor Alat Berat PT X)

    Full text link
    This paper examines the implementation and the advantage of risk management based on ISO 31000. This research focuses on the implementation of risk management to manage the coal price volatility risk in heavy equipment distributor called PT X. The purpose of this research is to conceive the commitment of PT X in implementing risk management, analyze how PT X manages the coal price volatility risk, and conceive the advantage after implementing risk management. A triangulation approach was adopted to get data collection and analysis for the study. Risk management unit of PT X and PT Y, as the parent company of PT X, had been chosen as the sample of this qualitative research. From the result of interview process with several informants and company's documents, it is found that there is suitability of the risk management implementation in PT X with ISO 31000. PT X started the implementation of risk management by having strong commitment from the company, such as by having strong commitment and mandate from the top management, company's risk management culture, company policy related to risk management, and company's risk management organization structure. PT X manages the coal price volatility risk by implementing a series of process of identifying risk, analyzing risk, risk control, risk treatment, monitoring, and review. PT X gains several advantages of implementing risk management, such as obtaining assurance of the strategy implementation, providing information for decision-making process and strategy establishment, and embedding the risk awareness among managerial levels

    Karakteristik Mutu Organoleptik Ikan Layang (Decapterus Sp) Asin pada Konsentrasi Garam Berbeda

    Get PDF
    Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki potensi keunggulan daerah yaitu dari sektor sumber daya kelautan, dimana 93.8% luas daerah adalah laut dan potensi sumber daya kelautan dan perikanan sebesar 34.000 ton/tahun dan yang baru dimanfaatkan baru berkisar 14.4% (Laporan Keterangan Pertangungjawaban Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2012). Di dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat Kabupaten Kepulauan Sangihe maka dilakukan pengembangan dari sektor kelautan perikanan sebagai tujuan utama, dengan salah satu sasaran yaitu terwujudnya kapasitas perikanan pasca tangkap, pengolahan dan industri. Produk olahan ikan asin di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat sekarang ini masih bertujuan untuk meningkatkan masa simpan dan belum mempertimbangkan karakteristik mutu lain misalnya dari segi kimia dan mikrobiologis maupun organoleptik, sehingga produk akhir dari produksi ikan asin di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih sangat beragam. Kualitas ikan asin yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas dan jumlah garam yang digunakan. Pada penelitian ini, ikan berikan kadargaram dengan konsentrasi yang berbeda yakni konsentrasi garam 5% (A), konsentrasi garam 10% (B), konsentrasi garam 15% (C) dan konsentrasi garam 20% (D). Untuk mendapatkan nilai organoleptik, dilakukan pengujian organoleptik dengan menggunakan 20 panelis Setelah itu dilakukan dengan uji perbedaan menggunakan analisis BNT (Beda Nyata Terkecil). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Hasil penelitian menunjukkan nilai Organoleptik sesuai dengan SNI dan nilai organoleptik metode hedonik menunjukan nilai yang baik yaitu berada diantara netral dan sangat suka dengan karakteristik mutu yang berbeda pada setiap perbedaan konsentrasi garam yang diberikan pada ikan layang asin

    KAJIAN PENGGUNAAN ASAP CAIR DALAM PENGOLAHAN PINEKUHE IKAN LAYANG (Decapterus ruselli) ASAP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan asap cair dalam pengolahan ikan asap pinekuhe dibandingkan dengan ikan asap biasa/konvensional dan mengetahui efektifitas perbedaan metode pengolahan asap cair terhadap nilai Total Plate Count (TPC) dan Organoleptik. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental deskriptif dengan perlakuan (A) Tanpa asap cair (konvensional), (B) Dikukus selama 30 menit, lalu direndam dalam asap cair selama 20 menit, kemudiandikeringkan pada suhu 60o-80oC selama 4 jam (C) Dikeringkan pada suhu 60o-80oC selama 4 jam, Direndam dalam asap cair selama 20 menit, Dikeringkan pada suhu 60o-80oC selama 4 jam dan (D) Direndam dalam asap cair selama 20 menit, kemudian dikeringkan pada suhu 60o-80oC selama 4 jam. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan parameter analisis Total Plate Count (TPC), Organoleptik Skala Hedonik (Rasa, Warna, Bau dan Tekstur) dan Uji indeks efektifitas. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa aplikasi asap cair dalam pengolahan ikan asap pinekuhe memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pengolahan asap biasa. Hal ini dibuktikan dengan nilai indeks efektifitas penggunaan asap cair lebih tinggi daripada ikan asap biasa yaitu dengan nilai berturut-turut D (1,45), C (1,66) dan B (1,69) lebih tinggi dari indeks efektifitas A (0,3). Perlakuan dengan efektifitas tertinggi yaitu perlakuan B dengan nilai TPC <1 x 105 koloni/gram dan nilai organoleptik Rasa (7,3), Warna (7,1), Bau (9,2) dan Tekstur (5,9)

    PENGARUH AKTIVASI KARBON AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG DAN TEMPURUNG TERHADAP NILAI KONDUKTIFITAS

    Get PDF
    Kebutuhan energi semakin meningkat sehingga dilakukan penelitian untuk mengkarakteristik karbon aktif dari tempurung kelapa dan tongkol jagung yang berpotensi untuk dijadikan material dasar untuk membuat komponen fuel cell yang merupakan salah satu pembangkit energi alternatif yang mulai dikembangkan untuk menghadapi ancaman krisis energy. Pada penelitian ini proses karbonasi dilakukan pada suhu 800°C selama 2 jam dilanjutkan dengan proses aktivasi menggunakan KOH dengan perbandingan air : karbon : KOH adalah 1 : 1: 4 dan diaktivasi fisika pada suhu 600oC selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan Nilai konduktifitas listrik arang tempurung kelapa berada pada kisaran 0.95 – 0.23 S/cm dan arang tongkol jagung 0.85 – 0.30 S/cm, arang dari tempurung kelapa dan arang dari tongkol jagung yang dihasilkan bersifat semikonduktor, penambahan konsentrasi aktivator menurunkan nilai konduktifitas listri

    Antifungal Production of a Strain of Actinomycetes spp Isolated from the Rhizosphere of Cajuput Plant: Selection and Detection of Exhibiting Activity Against Tested Fungi

    Get PDF
    Actinomycetes are bacteria known to constitute a large part of the rhizosphere microbiota. Their isolation is an important step for screening of new bioactive compounds. Culturable actinomycetes populations from cajuput plant rhizosphere soils in Wanagama I Forest UGM Yogyakarta were collected to study about their antifungal activity. Among 17 of a total 43 isolates that showed activity were screened for producing antifungi substances. Screening for antifungal activity of isolates were performed with dual culture bioassay in vitro. One isolate that was designated as Streptomyces sp.GMR-22 was the strongest against all tested fungi and appeared promising for a sources of antifungal. Culture’s supernatant and mycelia were extracted with chloroform, ethyl acetate and methanol, respectively. Antifungal activity of crude extracts was tested by diffusion method against tested fungi. The result indicates that isolates of actinomycetes from cajuput plant rhizosphere could be an interesting sources of antifungal bioactive substances

    Application Development Risk Assessment Model Based on Bayesian Network

    Get PDF
    This paper describes a new risk assessment model for application development and its implementation. The model is developed using a Bayesian network and Boehm’s software risk principles. The Bayesian network is created after mapping top twenty risks in software projects with interrelationship digraph of risk area category. The probability of risk on the network is analyzed and validated using both numerical simulation and subjective probability from several experts in the field and a team of application developers. After obtaining the Bayesian network model, risk exposure is calculated using Boehm's risk principles. Finally, the implementation of the proposed model in a government institution is shown as a real case illustration

    Profil Protein Klebsiella SP. Dalam Kondisi Cekaman Osmotik Dan Keasaman

    Get PDF
    Penelitian dilakukan untuk mengetahui profil protein yang dibuat oleh Klebsiella sp. yang tumbuh dalam kondisi cekaman osmotik dan keasaman. Cekaman osmotik dilakukan menggunakan NaCl, sedangkan cekaman keasaman menggunakan aluminium sulfat. Klebsiella sp. ditumbuhkan dalam medium minimal yang ditambah dengan NaCl, atau aluminium sulfat, untuk menimbulkan efek cekaman tunggal, atau menggunakan kedua senyawa tersebut untuk menghasilkan efek cekaman ganda. Protein total yang diekstrak dari sel kemudian dielektroforesis pada SDS-PAGE 12%. Hasil analisis menunjukkan beberapa protein intraselular, protein membran, atau protein ekstraselular yang dibuat dalam kondisi cekaman spesifik. Dalam kondisi cekaman osmotik, dibuat protein intraselular berukuran 42,7 kDa, dan protein membran berukuran 53,3 kDa. Pada cekaman asam dihasilkan protein intraselular berukuran 54,7 kDa, 25,3 kDa, 14,2 kDa, dan satu protein membran berukuran 43,9 kDa, serta protein ekstraselular berukuran 17–29 kDa. Dalam kondisi cekaman ganda, terdeteksi satu protein intraselular spesifik berukuran 26,7 kDa dan satu protein membran berukuran 61,1 kDa. Dalam cekaman osmotik, diketahui terdapat korelasi positif, sedangkan dalam cekaman ganda terdapat korelasi negatif terhadap macam protein. Dalam cekaman keasaman, tidak diperoleh pola korelasi yang spesifik
    • …
    corecore