Journal of Biota
Not a member yet
    576 research outputs found

    Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) dalam Edible Oil

    Get PDF
    Daun kelor merupakan bagian dari tanaman kelor yang banyak dimanfaatkan sebagai obat karena memiliki kandungan senyawa aktif salah satunya flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak maserasi daun kelor dalam extra virgin olive oil (EVOO) dan virgin coconut oil (VCO) dengan metode DPPH menggunakan variasi waktu ekstrasi dan variasi volume tween 80. Variasi dilakukan dengan penambahan volume tween 80 sebesar 0 - 0,4 mL dan waktu ekstraksi selama 2-4 jam. Penambahan tween 80 dan lama waktu ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan daun kelor dalam EVOO menunjukkan hasil terbaik pada volume tween 80 0,4 mL dan waktu ekstraksi 4 jam dengan EC50 sebesar 106,848 ± 4,746 ppm. Sementara itu, dalam VCO memberikan hasil terbaik pada volume tween 80 0,4 mL dengan lama ekstraksi 4 jam menghasilkan EC50 sebesar 282,914 ± 10,008 ppm

    Abundance of Perifiton as Natural Fish Food in The Banjaran River, Banyumas Indonesia

    Get PDF
    Fresh waters in Indonesia are strongly broad and play a role for aquaculture as well as human activities, thus impacting water quality and river ecosystems. Periphyton acts as a natural food source. This study aimed to determine the abundance of periphyton species as natural food for fish in the Banjaran River, and the quality of river water. Survey method and purposive sampling were used and conducted at four stations. This research was conducted in situ and ex situ and the test results were analyzed descriptively quantitatively. The percentage of periphyton abundance the Banjaran River is 28% from the class Bacillariophyceae (25 species), 21% Chlorophyceae (9 species), 21% Cyanophyceae (3 species), 16% Eugelenophyceae (2 species), and 16% Rhizopoda class (1 species). The abundance of periphyton at each station was 3,275–5,574 individuals/cm² with species abundance values of 26–22,904 individuals/cm², while the percentage values for the abundance of each class were Bacillariophycae (82%), Chlorophyceae (9%), Eugelenophyceae (6%), Cyanophyceae (2%), and Rhizopoda (1%). The water quality that greatly influences the value of periphyton abundance is TDS (Total Dissolved Solid). The influence of TDS content on the abundance of periphyton was 0.8 and the influence was negative

    Pemetaan Kasus Gigitan Ular di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Analisis Spasial Statistik

    Get PDF
    Kasus gigitan ular merupakan permasalahan kesehatan tropis yang terabaikan. Negara berkembang tropis seperti Indonesia memiliki peluang besar mengalami kasus gigitan ular melebihi angka estimasi. Kasus gigitan ular terjadi di wilayah padat penduduk di mana petani merupakan kelompok paling rentan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola spasial kasus gigitan ular di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019 – 2020, sebagai langkah pencegahan resiko gigitan ular di masa depan. Data yang diperoleh dari rekam medis RS, penyebaran kuesioner daring, dan wawancara korban dianalisis pola persebaran dari sisi temporal (musim) dan spasial. Dua puluh satu kasus terjadi di Kulon Progo. Korelasi negatif antara kasus gigitan dengan curah hujan ditunjukkan pada tahun 2019 dan korelasi positif pada tahun 2020. Visualisasi peta persebaran, estimasi densitas kernel, dan analisis pola titik menggunakan fungsi G, F, K’s Ripley menjelaskan bahwa sebaran kasus yang terjadi tersebar secara acak di tahun 2019 dan 2020 dengan daerah kasus gigitan terbanyak adalah Samigaluh. Ular Trimeresurus albolabris mendominasi kasus gigitan ular di Kulon Progo yakni sebanyak 48% total kasus gigitan. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah kasus gigitan ular di Kulon Progo mengalami peningkatan di musim kering pada tahun 2019 dan di musim hujan pada tahun 2020 serta tersebar secara acak pada kedua tahun

    Efektivitas Ekoenzim Kulit Pisang Kepok Manado Muda sebagai Insektisida Nabati terhadap Hama Penghisap Buah Kakao (Helopeltis sp.)

    Get PDF
    Kakao merupakan tanaman perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam perekonomian nasional. Salah satu kendala pada budidaya kakao adalah kehadiran organisme pengganggu tanaman, yaitu kepik penghisap buah kakao (Helopeltis sp.). Pemakaian insektisida kimia secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif sehingga diperlukan insektisida alternatif yang ramah lingkungan. Ekoenzim kulit pisang kepok manado muda memiliki kandungan bahan aktif yang berpotensi dijadikan insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekoenzim kulit pisang kepok manado muda yang efektif dalam mematikan hama penghisap buah kakao. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi ekoenzim (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%). Faktor kedua adalah waktu pengamatan (6, 12, 24, 48, dan 72 jam). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji lanjut Tukey dan nilai LC50 dianalisis menggunakan probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekoenzim kulit pisang kepok manado muda berpotensi sebagai insektisida nabati terhadap hama penghisap buah kakao dengan konsentrasi paling efektif adalah 20%. Sementara hasil analisis probit didapatkan nilai LC50 sebesar 17,95% pada waktu pengamatan 72 jam

    The Role of Chloroplast DNA Markers (psbA) in Maintaining the Position of Lemnoideae

    Get PDF
    The duckweed plant group belongs to the botanical family Araceae and has the potential as a food source. It is difficult to classify and the plants were originally grouped as the Lemnaceae family. However, current molecular taxonomy studies revealed the integration of Lemnaceae into the Araceae family, thus becoming the Lemnoideae subfamily. It is necessary to strengthen the position of Lemnoideae in Araceae using molecular marker psbA from chloroplast DNA This study aimed to determine the role of the psbA chloroplast DNA marker in regulating the position of Lemnoideae. A total of 41 sequences of the psbA gene taken from the species from seven subfamilies in Araceae and one outgroup were collected from the NCBI GenBank and then arranged in FASTA format. Sequence data was then aligned by ClustalX, and phylogenetic trees were reconstructed using PAUP and MEGA. From the resulting phylogenetic trees, it can be conferred that the Lemnoideae subfamily does not form a monophyletic group. Thereby, this in silico study using psbA markers concludes the position ofthe Lemnoideae subfamily in the family Araceae and we recommend not separating the plant group from the family Araceae

    Downy Mildew Infection in Indonesian Melon Cultivar 'Melona' Based on Morphological and Anatomical Characters

    Get PDF
    Melons are a horticultural crop of the Cucurbitaceae family with high economic value and worldwide distribution. The 'Melona' variety is the result of breeding selection from commercial melons in Indonesia and has a golden yellow skin color with lobes, crisp flesh, and a high degree of sweetness. Downy mildew is a fungal infection that attacks the leaves of the plant causing brownish-yellow-colored symptoms. Downy mildew can cause crop failure under extreme conditions as the plant loses its productive capacity. Infection levels were observed by scoring and calculating disease index scores. The morphology of healthy and diseased plants was documented and analyzed descriptively. Anatomical features of healthy and diseased leaves were compared using anatomical observations on leaf cross-sections. Quantitative data analysis was carried out using the T-test analysis method with a 5% significance level. Melona's resistance to downy mildew is in the tolerant to susceptible category. Chlorosis and necrotic spots on the leaves and stunted growth are symptoms of downy mildew infection. Healthy leaves had a greater axial and abaxial epidermal thickness, a lower mesophyll thickness, a smaller cell size and a better quantity and quality of trichomes than leaves infected with downy mildew

    Interaksi Molekuler Senyawa Kuersetin dan Eugenol terhadap Protein Regulator Lintasan Penuaan SIR2, pada Khamir Saccharomyces cerevisiae

    Get PDF
    Proses penuaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti peningkatan cekaman oksidatif dan inflamasi di mana senyawa antioksidan seperti kuersetin dan eugenol dapat mengatasi hal tersebut. Kuersetin dan eugenol merupakan senyawa antioksidan yang dapat ditemukan di alam. Kuersetin dan eugenol memiliki aktivitas antioksidan pada sel khamir maupun sel mamalia. Namun, mekanisme kedua senyawa ini dalam meregulasi penuaan di level molekuler belum tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui interaksi senyawa kuersetin dan eugenol pada protein Sir2 pada Saccharomyces cerevisiae yang memiliki peran sebagai regulator sistem penuaan. Penelitian menggunakan studi penambatan molekular dengan senyawa kuersetin dan eugenol sebagai ligan uji, sedangkan reseptornya menggunakan Sir2 asal Saccharomyces cerevisiae dengan kode PDB, 2HJH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa kuersetin dan eugenol dapat berikatan secara molekuler dengan protein Sir2. Parameter afinitas ikatan (ΔG) dilihat dengan nilai negatif yang tinggi. Senyawa kuersetin memiliki afinitas ikatan (ΔG) sebesar -8.5 kkal/mol, sedangkan pada senyawa eugenol memiliki afinitas ikatan (ΔG) sebesar -6.5 kkal/mol. Selain itu, adanya ikatan kimia dan residu asam amino menunjukkan bahwa senyawa ligan uji memiliki potensi untuk bersaing dengan ligan alami. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek ligan uji terhadap lintasan penuaan, in vivo

    Studi Ekologi Makroinvertebrata di Area Kolam Konservasi Ex-situ Kura-Kura Siebenrockiella crassicollis di Universitas Bengkulu

    Get PDF
    Makroinvertebrata merupakan organisme tidak bertulang belakang yang memiliki ukuran kasat mata, memiliki habitat di darat, dalam  tanah, perairan meliputi air laut dan tawar. Kelompok makroinvertebrata di perairan bisa dijadikan bioindikator suatu perairan. Makroinvertebrata di perairan air tawar contohnya kelompok keong air tawar, serangga air, udang dan Clitellata seperti lintah. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2023 sampai Januari 2024 menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel menggunakan leaf litter bags, jaring seser, dan mengambil sedimen dasar perairan menggunakan ember. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan meliputi pengukuran intensitas cahaya, suhu air, tingkat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), kedalaman lumpur, dan kedalaman air. Analisis data menggunakan indeks Shannon-Wiener, indeks Eveness dan indeks Simpson. Hasil identifikasi makroinvertebrata menunjukkan terdapat 16 spesies terdiri atas 13 famili dan 4 kelas. Indeks keanekaragaman makroinvertebrata di area kolam konservasi ex-situ kura-kura Siebenrockiella crassicollis Universitas Bengkulu secara umum tekanan ekologis berada pada kondisi tekanan rendah hingga sedang, dapat dilihat pada nilai H’ berkisar antara 0,981 sampai 1,577, indeks keseragaman berkisar antara 0,354 sampai 0,569 dan indeks dominansi berkisar antara 0,342 sampai 0,506. Kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi makroinvertebrata dipengaruhi oleh parameter fisika kimia dan kondisi lingkungan.

    Isolation and Electrochemical Evaluation of Electrogenic Bacteria from the Sediment of Two Waterlogged-Ecosystems

    Get PDF
    Electrogenic microbes have been exploited in the microbial fuel cell (MFC) system for harvesting bioelectricity. Electrogens are widely distributed in various environments, but the exploration of this microbial group from ecosystems in Indonesia is still limited. This present study aimed to isolate the electrogenic bacteria from sediments of two waterlogged ecosystems (dam and paddy field) using serial dilution into extinction method prior to streak plate method on the solid thioglycollate media supplemented with Fe3+. Electrochemical evaluation was conducted in glucose-fed dual-chamber MFC by using Arduino UNO-based data logger for the accurate monitoring of electricity production in the term of open circuit voltage (OCV). A total of 54 electrogens were successfully isolated from these two ecosystems, ranging from weakness to strongest electrogens (OCV >800 mV) and ranging from microaerophilic, aerotolerant and facultative anaerobes, to obligate anaerobes. This result also suggested that sediment of waterlogged ecosystems rich in electron donor and solid acceptor electron compounds could potentially host electrogenic microbes. The exploration of electrogens from many other waterlogged ecosystems in Indonesia, both natural and anthropic ecosystems, could be conducted to collect genetic resources of novel electrogenic bacteria for the development of MFC technology in Indonesia

    Produksi Selulosa Bakteri Berbasis Limbah Kulit Pisang dan Limbah Kulit Pepaya dengan Penambahan Etanol

    Get PDF
    Limbah kulit pisang dan limbah kulit pepaya merupakan limbah buah hasil konsumsi yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia. Potensi kandungan mineral dan gula yang terdapat di dalam kedua limbah ini dapat digunakan sebagai media fermentasi untuk memproduksi biomaterial salah satunya adalah selulosa bakteri atau nata. Pada penelitian ini akan diteliti perbandingan produksi selulosa bakteri dari bahan baku limbah kulit pisang dan limbah kulit pepaya yang disertai pengaruh produksi selulosa bakteri terhadap penambahan etanol. Penelitian ini menunjukkan bahwa kulit pisang dan kulit pepaya dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi selulosa bakteri dengan yield tertinggi sebesar 9,33% diperoleh dari media limbah kulit pepaya tanpa adanya penambahan etanol. Sedangkan yield terendah nata sebesar 1,33% diperoleh dari media fermentasi kulit pepaya dengan penambahan 3% etanol. Penambahan etanol pada penelitian ini menghambat proses fermentasi dikarenakan tingginya konsentrasi etanol yang digunakan. Etanol yang semula pada penelitian ini diharapkan sebagai sumber karbon berubah menjadi senyawa toksik bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum

    530

    full texts

    576

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Journal of Biota
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇