835 research outputs found

    PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP KADAR KAFEIN PADA BIJI KOPI DI KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    ABSTRACTCoffee is a type of plantation plant that has been cultivated for a long time and has a fairly high economic value. This study aims to determine the effect of soaking time on caffeine levels in Robusta and Arabica coffee beans using the maceration method. The coffee beans were ground, then the powder was sieved and extracted using 70% alcohol using the 3, 5 and 7 day maceration immersion method. The extract obtained was extracted with chloroform and determined using UV-Vis Spectrophotometry. The results showed that the caffeine content of Robusta coffee for 3, 5 and 7 days was 4.82±0.04; 5.59±0.04 and 6.55±0.06. Arabica type caffeine content obtained 3.83±0.02; 5.04±0.02; and 6.45±0.03. It was concluded that there were differences in the levels of caffeine contained in Robusta and Arabica coffee beans by varying the duration of immersion for 3 days, 5 days, 7 days, but for both Robusta and Arabica coffee types, there was no difference in the extracted caffeine content. Keywords: Caffeine, Robusta, Arabica, Spectrophotometry UV-Vis  ABSTRAKKopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap kadar kafein dalam biji kopi Robusta dan Arabika dengan menggunakan metode maserasi. Biji kopi dihaluskan kemudian serbuk diayak dan diesktraksi menggunakan alkohol 70 % dengan menggunakan metode maserasi perendaman 3, 5 dan 7 hari. Ekstrak didapat diekstraksi dengan dengan kloroform dan ditetapkan kadarnya menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kadar kafein kopi jenis Robusta untuk 3, 5 dan 7 hari diperoleh 4,82±0,04; 5,59±0,04 dan 6,55±0,06. kadar kafein jenis Arabika diperoleh 3,83±0,02; 5,04±0,02; dan 6,45±0,03. Disimpulkan bahwa adanya perbedaan kadar kafein yang terkandung pada biji kopi robusta dan arabica dengan divariasikan lamanya perendaman 3 hari, 5 hari, 7 hari, tetapi untuk jenis kopi baik Robusta dan Arabika tidak terdapat perbedaan kadar kafein yang terekstraksi. Kata kunci: Kafein, Robusta, Arabica, Spektrofotometri UV-Vi

    Peningkatan Praktek Berwudhu Melalui Metode Demontrasi Siswa Kelas II SDN 44 Sungai Lareh Koto Tangah Padang

    Get PDF
    Tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah yang sangat utama dan menentukan bagi manusia adalah ibadah shalat. Sah atau tidaknya ibadah shalat ditentukan oleh sah atau tidaknya wudhu yang dilakukan. Oleh karena itu wudhu harus menjadi perhatian dan dilakukan dengan benar dan sempurna. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan praktek berwudhu melalui Metode Demontrasi di kelas II SDN 44 Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Padang. Hasil siswa terhadap peningkatan praktek berwudhu melalui Metode Demontrasi di kelas II SDN 44 Sungai Lareh Kecamatan Kota Tangah Padang. Faktor pendukung dan actor penghambat dalam peningkatan kemampuan melalui Metode Demontrasi bagi siswa kelas II di SDN 44 Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Padang. Upaya Guru Mengatasi Faktor Penghambat dalam Peningkatan Praktek Berwudhu melalui Metode Demontrasi bagi siswa kelas II di SDN 44 Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Padang. Penelitian ini adalah Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru sehingga hasil belajar siswa meningkat”. Penelitian ini dilakukan pada Kelas II di SDN 44 Sungai Lareh Kecamatan Koto Tangah Padang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa actorent untuk mengumpulkan data, yaitu: Lembar observasi aktifitas siswa, Tes hasil belajar, Observasi kegiatan pembelajaran, Teknik wawancara secara bebas.   &nbsp

    Perkembangan Kesenian Kuda Kepang di Sawahlunto Minangkabau

    Full text link
    Artikel ini membahas tentang perkembangan dan keberadaan kesenian Kuda Kepang di Kota Sawahlunto. Kuda Kepang merupakan kesenian tradisional yang ada awalnya dibawa oleh etnis perantau Jawa dan sampai saat ini berkembang di Kota Sawahlunto yang multi-etnis. Sebagai suatu unsur kebudayaan, kesenian tradisional Kuda Kepang dapat bertahan hidup bahkan berkembang secara pesat dengan dukungan dari pihak pemerintah dan masyarakat pendukungnya. Kesenian tradisional ini juga berkembang menuju ke arah seni pertunjukan yang lebih mempunyai nilai-nilai performan. Saat ini Kuda Kepang sudah diterima di tengah masyarakat Kota Sawahlunto yang bisa dilihat dari dukungan berbagai lapisan masyarakat dalam bentuk materi maupun moril. Kesenian tradisional Kuda Kepang telah menjadi milik mereka dan memiliki posisi yang sama dengan kesenian tradisional lainny

    Refleksi Psikologi Musik dalam Perilaku Masyarakat Sehari-hari

    Full text link
    Music is a branch of art close to and present in human's life every day. Through the social study perspective, this kind of concentration is usually called musical semiology or how music functions as an art creation in the society. In the daily life, men always listen to music intentionally or unintentionally. Therefore, music is inseparable from human life. The logical consequence is an effort to improve the role of music in the society, along with the fast development of media technology and culture. Art as a human creation has various functions which are not only for artistic interests. From the psychological context, music functions in and influence the increase of intelligence, therapeutic benefit that are not detached with its cultural, technical, and methodical background. Here, as part of the hybrid between music and psychology, musical therapy adopts relevant psychoterapic techniques. The term musical therapy has also been used in the curriculum of educational institution and foundation for children with specific needs of education with qualification of education or psychology for the specific needs

    RELIGIOUS ISSUES IN THE 2019 PRESIDENTIAL ELECTION OF INDONESIA

    Get PDF
    The election of a president and vice president is a fundamental way to fill thevacuum of power. However, in the 2019 presidential election, a striking phenomenon with the involvement of religion in the political contest, so that there are many pros and cons if it does not suitable withthe desire of each religious elite in the 2019 presidential election.The involvement of religion in the presidential election raises questions such as, first, how religion was involved in the presidential election process; Second, how religious discourse takes place in legitimating a particular process in the presidential election; and Third, how does religious involvement in the presidential election bring consequences to the life of society as a whole.The method used in this paper is a qualitative method. The qualitative method is often referred  as the generic qualitative method which is to find out several indications of the 2019 presidential election with the involvement of religion as a marker of identity. While the primary data source obtained from various online media in the form of writing, or in the form of direct coverage, and analysis of the author's using descriptive analysis.During presidential election, the religious elite consider emotional feeling as a priority so that they come out of the core problem. So that religion in the presidential election is only an instrument of political interests and can not be avoided again through movements that ultimately lead to pros and cons among fellow religious elites. Thus the professionalism of religion will be difficult to create because it is caused by religious elites who legitimize religion into the practical politics

    PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KECAMATAN KOTABARU KOTA JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui dan menganalisis penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima tidak terlaksana di Kecamatan Kotabaru. 2) untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima tidak terlaksana di Kecamatan Kotabaru dan upaya penanggulangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian yuridis empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima di Kecamatan Kota Baru belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini telah tampak dengan terjadinya berbagai permasalahan yang melingkupi mekanisme pengawasan yang lemah dan penerapan sanksi yang kurang tegas. 2). faktor penyebab penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima tidak terlaksana di Kecamatan Kota Baru yaitu: a) lemahnya sistem penegakan sanksi, b) kurangnya aparat dan c) tingkat kesadaran hukum masyarakat (pedagang kaki lima) yang masih kurang baik.    Kata kunci: Penataan, Pemberdayaan, Pedagang Kaki Lima&nbsp

    GERAKAN SADAR DEMOKRASI SEGMEN PEMILIH PEMULA PADA KOMUNITAS ATAU ORGANISASI KEMAHASISWAAN

    Get PDF
    ABSTRAKGerakan Sadar Demokrasi menitikberatkan pada sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen pemilih pemula pada komunitas atau organisasi kemahasiswaan. Adapun tujuan dari gerakan sadar demokrasi adalah: 1) meningkatkan kualitas proses pemilu dan demokrasi, 2) meningkatkan partisipasi pemilih, 3) meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, 4)  menambah mitra kerja penyelenggara pemilu dalam sosialiasi di masyarakat, 5) menumbuhkan komunitas/kelompok pemuda di masyarakat yang sadar terhadap pentingya demokrasi. Sosialisasi dilakukan dengan metode electiontainment, berupa sosialisasi yang mengibur dan menyenangkan dengan berbagai materi. Sedangkan, penyampaian materi sosialisasi dilakukan dengan metode simulasi, bermain peran, diskusi kelompok, ceramah tik-tok, alat bantu (visual dan non visual) dan kampanye gerakan sadar demokrasi di media sosial. Pelaksanaan PKM ini sasarannya adalah pemilih pemula yang tergabung dalam komunitas kemahasiswaan, yaitu: Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi Jambi, BEM Poltekkes Kemenkes, BEM Fakultas Hukum Unja, BEM Fisipol Unja dan BEM Universitas Batanghari. Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih dilakukan pada bulan Maret s.d Agustus 2019. Gerakan sadar demokrasi pada segmen pemula penting dilaksanakan karena generasi muda adalah generasi yang akan menjadi estafet pembangunan bangsa. Maka, kegiatan PKM melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih tentang demokrasi dan kepemiluan sangat tepat dilaksanakan dengan metode electiontaiment yang menyenangkan dan menghibur, dengan sasaran/mitra yang telah dibekali ilmu akan menjadi relawan dan mampu menjelaskan tentang hakikat dan pentingnya demokrasi pada komunitas mahasiswa lainnya. Sehingga kualitas demokrasi dan pemilu di Indonesia khususnya di Jambi menjadi semakin baik.Kata Kunci: gerakan sadar demokrasi, pemilih pemula, komunita

    PELAKSANAAN PENCORETAN HAK TANGGUNGAN (ROYA) PADA SERTIPIKAT DI KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU DALAM MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM

    Get PDF
    PELAKSANAAN PENCORETAN HAK TANGGUNGAN (ROYA) PADA SERTIPIKAT DI KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU DALAM MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM Tesis, S2, ISWANDI, 1920123004 Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Andalas ABSTRAK Hak Tanggungan adalah jaminan pelunasan hutang. Pencoretan Hak Tanggungan (Roya) sertipikat tanah merupakan tahapan yang paling penting karena membebaskan hak tanggungan pada sertipikat dan buku tanah (arsip) yang berada di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) karena hutangnya telah lunas. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pencoretan hak tanggungan (roya) pada sertipikat di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dalam memberikan kepastian hukum dan bagaimanakah kendala-kendala akibat keterlambatan pengurusan hak tanggungan (roya) dalam hal proses pencoretan (roya) melebihi batas waktu yang ditentukan. Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian yang menggunakan metode pendekatan terhadap masalah dengan melihat norma-norma hukum yang berlaku kemudian dihubungkan dengan fakta-fakta hukum yang terdapat dilapangan. Sedangkan jenis penelitian bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dan studi dokumen. Hasil penelitian Pelaksanaan pencoretan hak tanggungan (roya) pada sertipikat di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dalam memberikan kepastian hukum yaitu terdapat disharmonisasi pada setiap peraturan-peraturan yang mengatur mengenai jangka waktu pengurusan roya hak tanggungan terdapat perbedaan hari kerja. Dalam ketentuan terbaru jenis pelayanan pengurusan roya yaitu 3 hari kerja untuk manual dan 1 hari kerja untuk elektronik hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 440/SK-HR.02/III/2023. Hapusnya Hak Tanggungan harus diikuti dengan pencoretan hapusnya Hak Tanggungan dari Buku Tanah hak atas tanah yang dibebani dengan Hak Tanggungan, diperlukan adanya bukti berupa pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Kreditur pemegang Hak Tanggungan, bahwa utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan tersebut sudah dilunasi oleh pihak Debitur atau telah hapus demi hukum, dengan demikian Hak Tanggungan tersebut dapat dicoret untuk pendaftaran pencoretannya pada Kantor Pertanahan. Setelah di Roya, sertipikat hak atas tanah dikembalikan pada Debitur, sedangkan sertipikat Hak Tanggungan ditarik oleh Kantor Pertanahan dan dinyatakan tidak berlaku lagi, demikian juga buku tanah Hak Tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi. Kendala-kendala akibat keterlambatan pengurusan hak tanggungan (roya) dalam hal proses pencoretan (roya) melebihi batas waktu yang ditentukan yaitu adanya kekurangan dalam berkas permohonan roya, adanya kesalahan/error dalam sistem komputerisasi Kantor Pertanahan, buku tanah tidak ditemukan, adanya blokir terhadap sertipikat, SDM dan pejabat tidak berada di tempat. Faktor lainnya yaitu keterlambatan penyelesaian Roya Hak Tanggungan akan mempengaruhi Nilai Kinerja Kantor Pertanahan. Kepala Kantor Pertanahan dapat menegur bawahan akibat terjadinya kelalaian dalam proses penyelesaian dan diberikan sanksi yang tegas kepada pihak yang melalaikan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan ketertiban dan kedisiplinan dalam proses pelayanan pertanahan pada Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sangat minim. Kata Kunci : Hak Tanggungan, Sertipikat Hak Tanggungan, Roy
    corecore