17 research outputs found
Peningkatan kecerdasan visual-spasial siswa melalui model tgt berbantuan media puzzle vispa tema Sehat itu penting untuk kelas v Sd 2 pasuruhan lor
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan seberapa besar peningkatan keterampilan guru, kecerdasan visual-spasial, aktivitas belajar siswa melalui model TGT pada tema sehat itu penting kelas V SD 2 pasuruhan Lor.
Model TGT adalah model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dalam tanpa ada perbedaan di mana dalam model pembelajan ini mengandung unsur permainan. Media puzzle vispa merupakan jenis permainan berupa potongan-potongan gambar yang bisa disusun menjadi gambar yang utuh. Kecerdasan visual-spasial merupakan kemampuan mempresepsi menangkap dan memahami sesuatu melalui panca indra dengan mata serta mengalih bentukkan hal yang ditangkap mata ke dalam bentuk wujud seperti melihat, mencermati, merekam. Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa untuk mencapai tujuan belajar.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD 2 Pasuruhan Lor dengan subjek penelitian 30 siswa. Penelitian berlangsung dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Variabel bebas adalah model TGT dan media puzzle vispa. Sedangkan variabel terikat adalah kecerdasan visual-spasial. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, peningkatan kecerdasan visual-spasial siswa, dan peningkatan aktivitas belajar siswa. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh rata-rata keberhasilan 75%, pada siklus II sebesar 98%. Kecerdasan visual-spasial pada siklus I memperoleh rata-rata sebesar 74%. Pada siklus II meningkat dengan memperoleh rata-rata sebesar 83%. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 52% pada siklus I menjadi 78% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan visual-spasial dapat ditingkatkan melalui TGT berbantuan media puzzle vispa pada tema sehat itu penting kelas V SD 2 Pasuruhan Lor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD 2 Pasuruhan Lor dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran(TGT) berbantuan media puzzle vispa dapat meningkatkan keterampilan guru, kecerdasan visual-spasial siswa, dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajar
KEBERLANJUTAN SOSIAL GATED COMMUNITY THE TAMAN DAYU DI KABUPATEN PASURUAN
Dibutuhkan suatu pemahaman utuh terhadap isu-isu sosial yang muncul sebagai dampak dari adanya gated community. Konsep yang dapat mengakomodasi isu sosial tersebut adalah keberlanjutan sosial. Keberlanjutan sosial penting dikaji karena dapat menggambarkan secara utuh isu-isu sosial gated community. Keberlanjutan sosial dalam penelitian ini merepresentasikan kondisi dimensi sosial yang berkelanjutan. Kondisi yang dimaksud merujuk pada kondisi tidak adanya permasalahan sosial akibat keberadaan gated community, terutama segregasi dan ketimpangan. Kondisi ini dapat dicapai dengan adanya modal dan integrasi sosial yang dapat mencegah terjadinya permasalahan sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan keberlanjutan sosial gated community the Taman Dayu di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Keberlanjutan sosial gated community the Taman Dayu dinilai penting dikaji karena sebagai gated community terbesar di Kabupaten Pasuruan memiliki kemungkinan menghasilkan dampak yang lebih besar. Keberlanjutan sosial ditijau dari dua indikator, ayitu modal sosial (jaringan sosial, kepercayaan dan resiprositas) serta integrasi sosial (sudut pandang terhadap pemisahan sosial maupun spasial serta aksesibilitas terhadap fasilitas) yang datanya diperoleh melalui survei primer menggunakan kuisioner. Keduanya dinilai menggunakan metode indeks komposit untuk mendapatkan nilai indeks keberlanjutan sosial. Temuan yang diperoleh menunjukkan bahwa keberlanjutan sosial gated community the Taman Dayu termasuk sedang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kebijakan pengembangan wilayah yang terintegrasi dengan pembangunan perumahan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
Representasi Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Film Miracle in Cell No 7 Versi Indonesia (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)
Films can be an example for human life but can also be a lesson depending on the positive or negative impressions contained in the film scenes. In the context of this research, human values are raised from the Indonesian version of the film Miracle in Cell no. 7. Human values themselves are values that must be practiced in social life. The research discusses human values, namely: the value of love, the value of truth, the value of peace, the value of benevolent behavior and the value of non-violence which are represented in the Indonesian version of the film Miracle in Cell no. 7 where these values are in accordance with Indonesian culture. This research uses the semiotic analysis method by Charles Sanders Peirce. The results obtained are that human values are represented through characters, dialogue and attitudes carried out by all the characters in the film using the theory of Semiotics by Charles Sanders Peirce and the concept of human values from the second principle of Pancasila. Pancasila is the basic value of Indonesian culture which is used as a guideline in the life of Indonesian society and nation so that this human value is relevant to the culture of Indonesian society
Uji aktivitas analgesik senyawa baru turunan parasetamol pada mencit (mus musculus) dengan metode hot plate
Paracetamol is analgesic drug that is widely used in Indonesia. A modification of paracetamol structure had been conducted which produced two compounds of paracetamol derivatives, that are 4’-acetamidophenyl-2-chlorobenzoat and 4’-acetamidophenyl-3-chlorobenzoat. These compounds are expected to carry bigger activity compared to paracetamol since they have higher lipofility. The purpose of this research was to determine an analgesic activity of new parasetamol derivatives. The analgesic activity test was administered using hot plate method in 550C ± 0,50C using mouse as an animal test. Analgesic activity was determined by noting down predrug latency and postdrug latency at the 30th, 60th, 90th, and 120th minutes after the assignment of control supply of CMC-Na 0,5%, paracetamol as a comparison (100 mg/kg BB) and compound test 1 and 2 (100 mg/kg BB) to each mouse group. The result of Maximum Possible Effect produced compound 1 MPE of 29,7% and compound 2 MPE of 37,04%. Based on the statistical analysis of ANOVA test, it can be concluded that the difference of activities is meaningful in the 60th minute after drug supply. An analysis on stability, toxicity, physical, chemical and pharmacological nature of the new compounds derivative of paracetamol is also recommended
Critical study on Sharaf al-Dīn al-Mūsawi’s criticism of Abū Hurayra’s textual tradition
Main discussion on ḥadīth study is on its authenticity and validity. Ḥadīth criticism is a part from the efforts of maintaining the authenticity and validity of ḥadīth. Ḥadīth criticism is done both on the narrator and the content or text of the tradition. Among so many traditions found nowadays, many of it was narrated by Abū Hurayra. He was known as the prolific narrator, his large number of narration during his companionship with the Prophet that lasts only for three to four years, caused distrustfulness and criticism to appear from both classical and contemporary scholars both on his credibility and his narrations.
Sharaf al-Dīn Al-Mūsawi is a Shi’a figure who criticized Abū Hurayra. He assessed Abū Hurayra as unjust narrator and valuated his traditions as false. Al-Mūsawi used many argumentations in criticizing the content of Abū Hurayra’s traditions from Qur’an verses, prophetic traditions, historical facts, and his rationality. He aimed to show that what was narrated by Abū Hurayra were invalid.
This research aims to find the reasons of Al-Mūsawi in criticizing Abū Hurayra and his traditions, the measuring rods he used in his criticism, and the accuracy of his criticism. This research is done by historical approach for this is a research of a figure who lived in a certain time in the past, and content analysis method, since this research is based on text and it aims to give description about a figure’s thought; the meaning that consists in the critique given by Sharaf al-Dīn al-Mūsawi to the narrations of Abū Hurayra. The critique then will be analyzed by using the standard of ḥadīth textual criticism set by the ḥadīth scholar.
The result of this research found that the reason of Al-Mūsawi in criticizing Abū Hurayra and his tradition mainly caused by his political purpose. The measuring rods used by al-Mūsawi in his criticism are Qur’ān, prophetic tradition, historical fact, and rationality. These measures are the same measure used by the ḥadīth scholars. Yet in applying these measures, al-Mūsawi did it in different way for his prior purpose; to show that Abū Hurayra fabricated the tradition. His criticism can’t be considered as accurate, since he forced the data to accord with his premise
Pengaruh pemberian BAP (6٠Benzil aminopurin) terhadap proses penuaan bunga broccoli (Brassica oleracea var. botrytis L.)
ABSTRAK
Broccoli {Brassica oleracea var. botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan kandungan gizi yang lengkap. Sayuran ini termasuk sayuran yang mudah rusak, cepat mengalami kelayuan, dan perubahan warna dalam proses pengiriman ke tempat pemasaran maupun penyimpanannya. Bagian tanaman yang dipetik dari induknya termasuk bunga akan cepat mengalami gejala penuaan, hal ini disebabkan bagian tanaman ters؛٠but tidak lagi mendapat suplai nutrisi dan zat pengatur tumbuh untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu cara untuk mencegah proses penuaan dan mempertahankan warna hijau pada tanaman yang telah dipetik yaitu dengan memberikan zat pengatur tumbuh dari golongan sitokinin secara eksogen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian BJ٥P dengan berbagai konsentrasi terhadap proses penuaan bunga broccoli dan untuk mengetahui konsentrasi BAP yang paling efektif terhadap penghambatan penuaan bunga broccoli. Penuaan dalam penelitian ini mempunyai indikator yaitu terjadinya penurunan kadar klorofil dan perubahan warna dari hijau menjadi kuning.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel bebas adalah konsentrasi BAP, sedangkan variabel terikat adalah penuaan bunga broccoli dengan parameter kadar klorofil total, klorofil a, dan klorofil b serta lama penguningan. Hasil penelitian dianalisis dengan teknis analisis variansi jalur tunggal. Adapun konsentrasi BAP yang digunakan adalah 0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm dan 10 ppm.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian BAP terhadap proses penuaan bunga broccoli. BAP dengan konsentrasi 5 sampai 10 ppm memberikan pengaruh paling baik dan 5 ppm adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat penuaan bunga broccoli sehingga bunga broccoli lebih lama mempertahankan kesegaran warna hijaunya
الكلمات المترادفات في ترجمة الكتاب وصايا الأباء للأبناء عند محمّد معروف أسراري ومستمر : دراسة مقارنة في نقد الترجمة
INDONESIA:
Di Indonesia, terjemahan bukanlah hal yang asing. Terjemah bertujuan untuk mempermudah manusia dalam memahami kitab-kitab asing khususnya kitab berbahasa arab. Terdapat banyak problem dalam proses penerjemahan. Salah satu problem dasar dalam proses penerjemah antara dua bahasa yaitu dalam mencocokkan kata satu dengan yang lain pada bahasa yang berbeda. Setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda, karena hal ini mungkin menyebabkan perbedaan pula dalam hasil terjemahan mereka baik dari segi gaya bahasa maupun pemahaman penerjemah terhadap teks. pada analisis ini peneliti memilih kitab “Washaya Al-Aba’ li Al-Abna’” yang menjelaskan tentang akhlak. dari penjelasan diatas peneliti memberi judul dalam penelitian ini yaitu “Kata Sinonim dalam Terjemahan Kitab Washaya Al-Aba’ Li Al-Abna’ Menurut Muhammad Ma’ruf Asrori dan Mustamar (Kajian Perbandingan pada Kritik Terjemah). Rumusan masalah penelitian ini yaitu; bagaimana terjemahan kata sinonim dan pengaruhnya dalam terjemahan kitab “Washaya Al-Aba’ Li Al-Abna’” Menurut Muhammad Ma’ruf Asrori dan Mustamar?.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan Kualitatif dengan Metode Deskriptif. Penelitian ini termasuk penelitian Kajian Pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Teknik Dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan Analisis Konten.
Adapun hasil penelitian yang pertama yaitu bahwa sinonim yang terdapat dalam kitab ini termasuk sinonim At-Taqarrub Ad-Dilali. Strategi terjemahan yang digunakan Muhammad Ma’ruf Asrori dan Mustamar dalam menerjemahkan kata yang bersinonim dalam kitab “Washaya Al-Aba’ li Al-Abna’” yaitu dengan menggunakan strategi yang sama diantaranya: strategi terjemah sinonim, strategi terjemah delleting, strategi terjemah perluasan dan penyempitan, strategi terjemah borrowing. Hasil analisis yang kedua yaitu pengaruh sinonim terhadap terjemahan kitab washaya Al-Aba’ li Al-Abna’ yang pertama sinonim berpengaruh pada konsistensi kata dalam kitab dan sinonim berpengaruh terhadap efektifitas penerjemah dalam terjemahan.
ENGLISH:
Translation is not a strange thing in Indonesia. It aims to facilitate human in understanding foreign books, especially Arabic Language books. There are many problems in the process of translation. One of the basic problems in the process of translating two languages is in matching a word to another word in different languages. Every human being has a different background. It causes the difference of results of translation in term of style and the understanding of translation to the text. In this study, the researcher chose Washaya Al-Aba’ li Al-Abna book that explains about Akhlak or how people should act. From the explanation above, the researcher determined Synonym in the translation of Washaya Al-Aba’ Li Al-Abna’ book according to Muhammad Ma’ruf Asrori and Mustamar (A Comparative Study on Translation Criticism) as the tittle of this study. The research problems are: How is the synonym translation and the influence of the synonym translation in the translation of Washaya Al-Aba’ Li Al-Abna’ book according to Muhammad Ma’ruf Asrori dan Mustamar?
This research used the descriptive qualitative approach. This study is included in literature review. The data collection technique is documentation. While the data analysis used content analysis.
The results of the study are: the first is that the synonym which occurs in this book is categorized as taqorub dilali. The translation strategy used by Muhammad Ma’ruf Asrori and Mustamar in translating synonym words in washaya Al-Aba’ li Al-Abna’ was the same strategies, those are: synonym translation strategy, deletion, expansion and contraction, borrowing. The second is that the influence of synonym to the translation of washaya Al-Aba’ li Al-Abna’ was the words consistency in the book and the effectiveness the translator in the translation.
ARABIC:
ليست الترجمة أمرا غريبا في إندونيسيا. تهدف الترجمة أن تسهّل للناس في فهم الكتب الأجنبية خاصة الكتب العربية. وفي عملية الترجمة لها مشكلات مختلفات. أنّ المشكلة الأساسية في عملية الترجمة بين لغتين هي محاولة إيجاد لفظ ما في لغة ما مطابق للفظ آخر في لغة أخرى. كلّ شخص له الخلفية المختلفة. فيمكن هذه الأمر يسبب بين المترجمين مختلف من ناحية الأسلوب اللغة أو فهم الرسائل في ترجمة. واخترات الباحثة كتاب وصايا الأباء للأبناء، لأنّ هذا الكتاب يبحث عن الأخلاق الذي يصبح إليه الأخلاق المحمودة للناس خاصة للأطفال. ومن هذا البيان، تأخذ الباحثة الموضوع هذا البحث هي "الكلمات المترادفات في ترجمة الكتاب وصايا الأباء للأبناء عند محمّد معروف أسراري ومستمر (دراسة مقارنة في نقد الترجمة)". وبأسئلة البحث، كيف ترجمة الترادف وتأثيره في ترجمة الكتاب وصايا الأباء للأبناء عند مستمر ومحمد معروف أسراري؟.
تستعمل الباحثة في هذا البحث المدخل الكيفي وبالمنهج الوصفي لانتاج البيانات الوصفية أساسية الذي يتعلق بموضوع البحث. وهذا البحث يتكون من الدراسة المكتبية، المقصود بذلك الدراسة التي تعتمد فيها الباحثة –تقريبا- كلية على المكتبة للحصول على مادة العلمية. طريقة جمع البيانات المستخدمة في هذا البحث في طريقة الوثائقية. تستخدم الباحثة طريقة تحليل البيانات بطريقة تحليل المضمون.
ونتيجة البحث هي الأوّل، أنّ الترادف في هذا الكتاب هو ترادف في قسم التقارب الدلالي. والإستراتيجية المستخدمة في ترجمة الترادف كتاب وصايا الأباء للأبناء بين المترجم الأوّل والمترجم الثاني مناسبا يعنى الإستراتيجية الترجمة المرادفة والإستراتيجية الترجمة الحذف والإستراتيجية الترجمة التخفض والتوسع والإستراتيجية الترجمة الاستعار. والثاني، تأثير الترادف على المترجم في شيئين، أوّلا: تأثير الترادف على اتساق الكلمة في الترجمة وثانيا: تأثير الترادف على فعّاليّة الترجمة
Rethinking Slum Planning: A Comparative Study of Slum Upgrading Projects
The stigma slums have of being an urban problem is influenced by theoretical and empirical knowledge. This article reports a comparative study on the failure and success of slum upgrading projects in the Gecekondu slum area in Ankara, Turkey and the Semanggi slum area in Surakarta, Indonesia. In both cases there were different orientations and approaches in planning influenced by the perspective on slums. Related to the result of the study, this article offers at least three key perspectives to understand slums in the context of urban planning. Slum upgrading projects are not always about space formalization, physical improvement, or economic enhancement. Slum upgrading projects are also about community empowerment and social transformation contributing to urban development. The success of a slum upgrading project depends on the approach and perspective toward these urban issues within the local context. Different methods and focuses could result in different outcomes of the project. As such, those differences should be taken into account in the planning process.Abstrak. Stigma permukiman kumuh sebagai masalah perkotaan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang bersumber dari teori dan pengetahuan empiris. Artikel ini adalah studi komparatif yang mencoba menggambarkan kegagalan dan keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh dalam kasus daerah kumuh Gecekondu di Ankara, Turki dan daerah kumuh Semanggi di Surakarta, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa ada berbagai orientasi dan pendekatan dalam perencanaan. Perbedaan-perbedaan ini dipengaruhi oleh perspektif terhadap kumuh dalam perencanaan. Terkait dengan hasilnya, artikel ini menawarkan setidaknya tiga perspektif kunci untuk memahami daerah kumuh dalam konteks perencanaan kota. Proyek peningkatan permukiman kumuh tidak selalu tentang formalisasi ruang, peningkatan fisik atau peningkatan ekonomi. Selain itu, proyek perbaikan permukiman kumuh adalah tentang pemberdayaan masyarakat dan transformasi sosial yang berkontribusi terhadap pembangunan perkotaan. Keberhasilan proyek peningkatan permukiman kumuh tergantung pada pendekatan dan perspektif konteks lokal terhadap masalah perkotaan ini. Berbagai metode dan fokus dapat menghasilkan berbagai hasil proyek. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan tersebut harus diperhitungkan dalam proses perencanaan.Kata kunci. Perspektif, perencanaan, pendekatan perencanaan, orientasi perencanaan, daerah kumuh
PENGEMBANGAN MEDIA KINTAR (KINCIR PINTAR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I DI MI DARUL ULUM KALIBATUR KALIDAWIR TULUNGAGUNG
Hanna Istifada. NIM. 126205202153. 2024. Skripsi dengan judul “Pengembangan Media KINTAR (Kincir Pintar) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I di MI Darul Ulum Kalibatur Kalidawir Tulungagung”. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing Irma Fauziah, M.Pd.
Kata Kunci: Media KINTAR, Kemampuan, Membaca Permulaan
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penggunaan media dalam sebuah pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada siswa kelas I usia 6-7 tahun, siswa sering mengalami kesulitan dalam membaca. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca permulaan yang masih kurang ataupun media yang digunakan dalam pembelajaran di kelas terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media KINTAR (Kincir Pintar) untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) dengan merujuk pada model pengembangan ADDIE. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah kualitas dari media KINTAR (Kincir Pintar) pada uji coba ahli dan uji coba lapangan. Pada uji coba ahli media memperoleh skor sebesar 89,2%. Uji coba ahli materi memperoleh skor sebesar 90,6%. dan uji coba ahli bahasa memperoleh skor sebesar 91,6%. Selanjutnya uji coba lapangan dengan uji coba perorangan memperoleh skor 88,3%, uji coba kelompok kecil memperoleh skor 86,8%, dan pada uji coba kelompok besar memperoleh skor 83,75%. Hasil uji coba diatas menunjukkan bahwa produk media KINTAR (Kincir Pintar) ”sangat layak” digunakan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I di MI Darul Ulum Kalibatur Kalidawir Tulungagung
PENGGUNAAN HAK IJBAR WALI NIKAH: STUDI PERBANDINGAN PANDANGAN AHMAD AZHAR BASYIR DAN M.A. SAHAL MAHFUDH
Adanya hak ijbar yang digunakan sebagai hak memaksa untuk menikahkan seorang perempuan yang berada di bawah perwaliannya sering kali menjadikan perdebatan di kalangan ulama, termasuk ulama kontemporer seperti Ahmad Azhar Basyir dan M.A. Sahal Mahfudh. Pandangan Ahmad Azhar Basyir terkait hak ijbar adalah membolehkan adanya hak ijbar terhadap seorang gadis tetapi tidak dibolehkan untuk seorang janda. M.A. Sahal Mahfudh berpendapat bahwa hak ijbar tidak boleh diberlakukan, baik untuk perempuan perawan ataupun janda. Untuk mengetahui perbedaan pendapat di antara keduanya, penelitian ini hendak mengkaji mengapa Ahmad Azhar Basyir dan M.A. Sahal Mahfudh berbeda pendapat tentang hak ijbar wali mujbir dalam sebuah pernikahan? Apa dasar hukum dan argumentasi yang digunakan oleh keduanya dalam menetapkan hukum terkait hak ijbar wali nikah? Tujuan penelitian ini guna mengetahui faktor apa yang melatarbelakangi perbedaan pendapat Ahmad Azhar Basyir dan M.A. Sahal Mahfudh serta mengetahui dasar hukum dan argumentasi yang digunakan oleh keduanya dalam memberikan pandangan/ pendapat tentang adanya hak ijbar bagi wali mujbir dalam sebuah pernikahan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang dalam penyelesaiannya menggunakan data-data atau bahan-bahan yang bersumber dari buku-buku dan kitab-kitab yang mempunyai relevansi terkait hak ijbar wali nikah. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik-komparatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fikih. Data yang telah dikumpulkan tersebut dijelaskan secara sistematis dan dianalisis dengan metode istinbat hukum masing-masing, kemudian membandingkan apa yang menjadikan perbedaan pendapat di antara kedua tokoh tersebut tentang penggunaan hak ijbar wali nikah.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, bahwa Ahmad Azhar Basyir dan M.A. Sahal Mahfudh berbeda pendapat tentang hak ijbar dikarenakan kedua tokoh mempunyai perbedaan dalam metode istinbat hukum yang digunakan dan perbedaan pemahaman dalil di antara keduanya yang di dalamnya terdapat perbedaan validasi dan perbedaan pemahaman makna dalil. Kedua, menurut Ahmad Azhar Basyir hak ijbar boleh digunakan oleh wali mujbir terhadap anak gadisnya, tetapi dalam menggunakan hak ijbarnya wali mujbir harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Adanya kebolehan hak ijbar ini adalah sebagai bentuk pertimbangan untuk kebaikan perempuan tersebut karena sering terjadi seorang perempuan tidak pandai dalam memilih pasangan. Kemudian terhadap seorang janda hak ijbar tidak diberlakukan. Sedangkan menurut M.A. Sahal Mahfudh hak ijbar tidak berlaku dalam sebuah pernikahan, baik terhadap anak perempuan perawan maupun janda. Ia mengutip pendapat dari Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi tentang hak ijbar. Kemudian setelah mengomparasikan pendapat tentang hak ijbar dari kedua mazhab tersebut ia lebih condong kepada pendapat dari
Mazhab Hanafi yaitu dengan memandangnya dari segi kemaslahatan, bahwa seorang anak perempuan baik sudah dewasa atau belum, berhak menolak untuk dinikahkan dengan laki-laki yang bukan sekufu tanpa persetujuannya. Begitu pula sebaliknya bahwa orang tua juga berhak menolak keinginan anaknya untuk menikah dengan laki-laki yang tidak sekufu. Apabila seorang perempuan mempunyai keinginan untuk menikah dengan laki-laki yang sekufu, maka orang tua tidak boleh menolak keinginannya tersebut