4,109 research outputs found

    UJI TOKSISITAS BERBAGAI JENIS DAN KONSENTRASI DETERJEN TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN INSANG DAN MORTALITAS IKAN MAS (Cyprinus carpio)

    Get PDF
    Toxicity is toxic relative character related with its potential to cause negative effect for living creature. Water pollution is the entrance of living creature, element, energy, and another component in water by human activity so that the water quality decreased into certain level which caused the water couldn’t function as the general function. The research purpose is to find out the influence of various kind and concentrate of detergent to gills corruptness and mortality of gold fish (Cyprinus carpio), to find out the detergent brand which has the highest level to gold fish gills corruptness and mortality, beside, the research aimed to find out the influence of combination of kind and concentrate of detergent to the corruption of fish gills and mortality of gold fish. The research was true experimental research. The experiment design used complete random design with 20 treatments, they were four kinds of detergents and each of detergent has 0.08 mg/L, 0.04 g/L, 0.07 g/L, 0.10 g/L, 0.13 g/L concentrates. While 4 detergents used were Attack, Rinso, Wings biru, dan Krim ekonomi. Sampling technique used to Simple Random Sampling. Research indicator was the level of fish gills corruption and mortality of gold fish.. Data analysis used two way ANAVA continued with Duncan’s Test 1%. According to two way ANAVA test, there showed that there is influence of detergent kind and concentrate to the level of gills corruptness and mortality of Gold fish (Cyprinus carpio). From the Duncan’s Test 1%, concentrate of Wings Biru brand 0.13 g/L had the highest influence to the level of gills corruptness and mortality of gold fish. Attack Detergent concentrate 0.008 had the smallest influence

    After the "License Raj": Economic Liberalization and Aggregate Private Investment in India

    Get PDF
    Using three alternative models that incorporate the behavior of both credit constrained and unconstrained firms in a theoretically consistent manner, this paper presents evidence on the effects of economic liberalization of 1991 in India. Two robust conclusions emerge from the estimation of the investment function by ARDL approach. First, the response of private investment with respect to the relative cost of capital has increased at least five times after the dismantling of the License Raj. Second, the evidence implies a significant improvement in the technological efficiency of the firms after the liberalization. In contrast, no robust conclusion can be drawn about the severity of the credit constraint faced by the private sector following the liberalization.Private Investment, India, Economic Liberalization, ARDL

    Spinal N13 versus cortical N20 and dermatomal somatosensory evoked potential studies in patients with cervical radiculopathy

    Get PDF
    Introduction: Most studies on somatosensory evoked potentials (SEPs) in cases of cervical radiculopathy routinely analyze scalp (cortical) responses (mixed or dermatomal SEPs), depending mainly on evaluation of N20 whose origin is the primary somatosensory cortex. It was suggested that selective study of the N13 potential, might be a useful technique to improve both accuracy and sensitivity of the diagnosis of cervical radiculopathy.Aim: The aim of our study was to test the sensitivity of the spinal N13 potential in uncovering lesions of cervical nerve root; and to compare it to dermatomal and mixed nerve SEPs.Methods: Forty patients with clinical suspicion of cervical nerve root lesion had been selected. Twenty normal subjects constituted the control group. Magnetic resonance imaging (MRI) of the cervical spine was performed for all patients to reveal the presence of any cervical nerve root compression. The following electrophysiological studies were done (sensory and motor conduction studies of the median and ulnar nerves, mixed SEP of median nerve, dermatomal SEP and spinal N13 SEP study of the median nerve.Results: There was a positive correlation between the mixed and the dermatomal SEPs and between the mixed SEP and N13. On the other hand there was a positive correlation between the dermatomal SEPs and N13. There was a positive correlation between the MRI and the mixed SEP, the dermatomal SEP and N13, respectively. Sensitivity and specificity of N13, dermatomal somatosensory evoked potentials (DSEP) and mixed SEP were determined using MRI as a gold standard. N13 is the most sensitive  followed by DSEP and the least was the mixed somatosensory evoked potentials (MSEP). They were all specific with a high positive predictive value. N13 had the highest negative predictive value followed by DSEP and the least was MSEP and we concluded from this study that N13 is a sensitive technique which is suitable for detecting early and mild symptomatic cervical nerve root lesion.Keywords: Spinal SEP; N13; Cervical Radiculopath

    PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Dl SMU PURAGABAYA BANDUNG : Studi Kaji Tindak Tahun 2000 - 2001

    Get PDF
    Salah satu yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan adalah memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, khususnya mengoptimalkan kemampuan manajerial persekolahan. Kemampuan manajerial persekolahan, bersifat praktik operasional secara tepat, cermat, dan berkesinambungan. yang mengarah pada kinerja sekolah. Praktik manajemen sekolah, akan terjadi jika seluruh komponen dalam sistem sebelumnya ditetapkan patok duga yang dapat diukur secara sistemtis dan berkesinambungan secara terbuka. Patok duga tersebut, dapat merujuk pada standar pelayanan sekolah yang ditetapkan, atau dapat disebut sebagai Benchmarking. "Benchmaring merupakan proses pengukuran yang sistematis dan berkesinambungan; proses mengukur dan membandingkan secara sinambung atas proses-proses suatu organisasi dengan personil yang akan membantu upaya organisasi tersebut memperbaiki kinerjanya". Selain merupakan proses pengukuran yang sistematis terutama menghasilkan tolok ukur kinerja komparatif, juga menggambarkan cara mencapai kinerja nyata. Artinya praktek-praktek yang terukur dibandingkan dengan patok duga sebagai penentu keberhasilan (enablers). Jadi Benchmarking melahirkan dua jenis hasil yakni; (i) tolok ukur kinerja komparatif; (ii) faktor penentu (enablers). Hakikat dari benchmarking adalah persoalan penilaian mutu melalui pendekatan proses kerjasama, pendekatan terpadu, atas dan bawah, kemitraan dan partisipasi. Bertolak dari uraian tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalahnya sebagai berikut: "Sejauhmana pengaruh pengawasan internal, dan iklim organisasi sekolah terhadap peningkatan kualitas pelayanan Pendidikan di SMU Puragabaya Bandung" Untuk lebih terfokusnya masalah penelitian, maka dijabarkan melalui pertanyaan sebagai berikut : (1) Bagaimana profit sekolah ditinjau dari hasil pengawasan penetapan patok duga saat ini?; (2) Faktor-faktor apa yang diduga menjadi hambatan dan dukungan penerapan patok duga pelayanan pendidikan sekolah saat ini; (3) Berapa besar pengaruh pengawasan internal, dan iklim organisasi terhadap peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada siswa. Hasil Pengujian Hipotesis ternyata dapat dibuktikan dengan uji regresi sebesar: Y =4.025 +0,945 X, +0,030 X2 +s Pengawasan internal dan iklim organisasi sekolah bertambah sebesar satu unit, dengan rata-rata peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada siswa bertambah sebesar 0,945 dan 0,030 unit. Dengan demikian pengawasan internal dan iklim organisasi sekolah merupakan faktor yang memberikan pengaruh terhadap kualitas pelayanan Pendidikan kepada siswa. Jika -t(1.y2 „) < t < (1_v4 a) maka hipotesis "terdapat pengaruh pengawasan internal dan iklim organisasi terhadap kualitas pelayanan Pendidikan dapat diterima

    GAMBARAN CD4 PADA BERBAGAI STADIUM KLINIS HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK TUBERKULOSIS DAN NON TUBERKULOSIS DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

    Get PDF
    Human Immunodeficiency Virus (HIV) /Acquired Immune Deficiency Syndrome(AIDS) menyebabkan penderitaan terhadap umat manusia di seluruh dunia. HIVmerupakan retrovirus yang menginfeksi sistem imun manusia. Kerusakan imunitaspada pasien HIV / AIDS ditandai turunnya kadar CD4 pasien sehingga timbul infeksioportunistik yang menyebabkan kematian. Infeksi oportunistik muncul berbedabeda,tergantung dari derajat immunosupresi, dan frekuensi infeksi oportunistik yangada di lingkungan. Iklim tropis di Indonesia menyebabkan Mycobacteriumtuberkulosis berkembang dengan baik dan menjadi penyebab kematian tertinggi padakasus AIDS di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran CD4pada berbagai stadium klinis HIV/AIDS dengan infeksi oportunistik (IO)tuberkulosis dan non-tuberkulosis di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenispenelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Data dalampenelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasienHIV/AIDS dalam periode Januari 2011 - Desember 2015 di RSUD dr. ZainoelAbidin Banda Aceh. Jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah135 orang, dengan 63 kasus dengan IO tuberkulosis, 33 kasus IO non-tuberkulosisdan 39 kasus tanpa IO. Berdasarkan penelitian didapatkan kadar CD4 terbanyak padakada

    Motif Masyarakat Pembaca Tabloid POSMO ( Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Membaca Tabloid Posmo)

    Get PDF
    ABSTRAKSI M. IMAM MUKLAS. Motif Masyarakat Pembaca Tabloid POSMO ( Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Membaca Tabloid Posmo) Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana motif masyarakat Surabaya pembaca tabloid Posmo. Tabloid posmo merupakan tabloid khusus yang membahas berbagai hal mengenai klenik. Tabloid posmo mengupas berbagai hal, fenomena, peristiwa maupun kejadian di liat dari sudut pandang mistik maupun klenik. Tabloid posmo berisikan kolom kontak batin, off print, majelis gaib posmo, laput, sufi, pakuwon, alternatif, lapsus, horoskop, bali, muhibah, serat, pasugihan, kejawen, pakeliran, meditasi, pasundan dan iklan. Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana motif masyarakat Surabaya dengan indikator tinggi, sedang dan rendah terhadap tabloid Posmo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. pengklasifikasian motif digunakan kategori motif Blumler yaitu :Motif Cognitif (kebutuhan akan informasi) Motif Diversi (hiburan), Motif Identititas Personal (Personal Identity) Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang pernah membaca tabloid Posmo dengan batasan usia responden adalah 30 tahun sampai 70 tahun Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yaitu purposive sampling. Orang yang menjadi sampel dalam penelitian diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif kognitif responden membaca tabloid Posmo mempunyai prosentase cukup tinggi diantara motif yang lainnya. Hasil ini mempunyai relevansi dengan karakter budaya dari masyarakat Surabaya yang masih ingin mengetahui tentang mistik dan klenik Kata kunci : Motif, Masyarakat, Tabloid Posm

    KAMPANYE SOSIAL BAHAYA HY PERSOMNIA. Wika M Imam : 116010035

    Get PDF
    Hypersomnia adalah penyakit tidur yang menyebabkan penderitanya mengalami tidur berlebih namun selalu mengantuk di siang hari. P enyakit ini bisa menyebabkan berbagai dampak, mulai dari gangguan konsentrasi, penyakit dalam, hingga kematian. S angat penting untuk mengetahui apa itu hypersomnia. M engingat sedikitnya informasi mengenai hypersomnia, maka dari itu kampanye sosial mengenai bahaya hypersomnia dibuat. kampanye inibertujuan agar masyarakat l ebih waspada dan memperhatikan pola tidurnya. Mahasiswa yang berdomisili di Kota Bandung adalah target utama dari kampanye ini. Gaya hidup dan tugas kuliah membuat mahasiswa rawan dengan terjangkit hypersomnia . K ampanye ini berisi informasi mengenai definisi hypersomnia, penyebab, dampak, solusi, dan pemahaman seputar pola tidur . Penilitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik purposive sa mpling. D ata - data yang diperlukan pada penelitian ini, diperoleh melalui pembelajaran literatur, observasi, pembagian kuesioner serta analisisnya, serta narasumber yang berprofesi sebagai Dokter ahli penyakit tidur. Pada kesimpulannya, masyarakat harus lebih was pada terhad ap pola tidurnya, karena tidur lama bukan solusi untuk mengurangi rasa lelah dan kantuk. Kata Kunci: Informasi, Kampanye, Hyper somni

    Tanggap Tiga Varietas Kedelai Sebagai Tanaman Sela Di Perkebunan Karet Tbm 1 Terhadap Pemberian Rhizobium

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan produksi tiga varietas kedelai (Glycine max (L) Merril.) pada gawangan tanaman karet (Hevea Brasiliensis Muell) TBM 1. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Sungei Putih dengan ketinggian tempat ± 80 m dpl, pada bulan Agustus - November 2014 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah varietas IPB 1, Wilis, Anjasmoro dan faktor kedua adalah Rhizobium (kerapatan 109g atau ml/tanaman) dan tanpa Rhizobium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 2-5 (MST), jumlah daun umur 2- 3 (MST), total luas daun, cabang produktif, berat basah akar, berat kering akar, dan berat 100 biji/Plot. Inokulum rhizobium berpengaruh nyata terhadap cabang produktif, dan total luas daun. Interaksi perbedaan varietas dengan inokulasi rhizobium belum berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN METODE GALLERY WALK SISWA KELAS VIII MTs PARMIATUWASSA’ADAH SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2019/2020

    Get PDF
    This study aims to determine whether the learning process using the Gallery Walk learning method can improve student learning outcomes of Aqidah Akhlak students of class VIII MTs Parmiatu Wassa'adah Sambirejo Timur in the Academic Year2019/2020. This research method is Classroom Action Research (CAR) which is carried out in 2 cycles, in each cycle consisting of four stages, namely; planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques in this study used observation and test techniques.The results of this study indicate that the Gallery Walk method can improve student learning outcomes from the value of completeness in the pre-cycle the percentage shows 34.62%. While in the first cycle student achievement showed 61.54% and followed later in the second cycle as much as 100%. The average value of learning outcomes in the pre-cycle is 64.81, while in the first cycle it is 70.96 and to be 87.1. in the second cycle. Thus the results of the study conclude that the application of the Gallery Walk learning method can improve the learning outcomes of class VIII students in the Aqidah Akhlak subject of MTs Parmiatu Wassa'adah Sambirejo Timur students in the Academic Year  2019/2020

    Pengembangan Kurikulum Berbasis Pendidikan Karakter

    Get PDF
      Pengembangan kurikulum pendidikan berbasis karakter memiliki sejumlah alasan penting yang berkaitan dengan pengembangan holistik siswa dan persiapan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan. Tujuan Penelitian ini untuk Menganalisa dan mendeskripsikan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum berbasis karakter di era modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan library reseach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki makna dan pengaruh lebih tinggi daripada pendidikan moral, oleh karenanya pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan benar salah, tetapi sekaligus menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham, mampu merasakan, dan mau melakukan apa yang baik. Pengembangan kurikulum berbasis karakter adalah sebuah proses yang bertujuan untuk Menyusun/ merancang kurikulum baru, mengubah dan menyempurnakan/ memperbaiki kurikulum, implementasi kurikulum, serta pengendalian kurikulum. Pengendalian ini meliputi monitoring dan evaluasi kurikulum, serta penyempurnaan kurikulum berdasarkan masukan dari monitoring dan evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang telah dipraktikkan pada Lembaga institusi pendidikan sekolah maupun luar sekolah dengan berbagai jenis dan ragamnya. Dari Hasil penelitian in menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral, oleh karenanya pendidikan karakter bukan hanya mengajarkan benar salah, tetapi sekaligus menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham, mampu merasakan, dan mau melakukan apa yang baik
    • 

    corecore