PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Dl SMU PURAGABAYA BANDUNG : Studi Kaji Tindak Tahun 2000 - 2001
Salah satu yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan adalah memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, khususnya
mengoptimalkan kemampuan manajerial persekolahan. Kemampuan manajerial
persekolahan, bersifat praktik operasional secara tepat, cermat, dan
berkesinambungan. yang mengarah pada kinerja sekolah. Praktik manajemen sekolah, akan terjadi jika seluruh komponen dalam
sistem sebelumnya ditetapkan patok duga yang dapat diukur secara sistemtis
dan berkesinambungan secara terbuka. Patok duga tersebut, dapat merujuk
pada standar pelayanan sekolah yang ditetapkan, atau dapat disebut sebagai
Benchmarking. "Benchmaring merupakan proses pengukuran yang sistematis
dan berkesinambungan; proses mengukur dan membandingkan secara
sinambung atas proses-proses suatu organisasi dengan personil yang akan
membantu upaya organisasi tersebut memperbaiki kinerjanya".
Selain merupakan proses pengukuran yang sistematis terutama
menghasilkan tolok ukur kinerja komparatif, juga menggambarkan cara mencapai
kinerja nyata. Artinya praktek-praktek yang terukur dibandingkan dengan patok
duga sebagai penentu keberhasilan (enablers). Jadi Benchmarking melahirkan
dua jenis hasil yakni; (i) tolok ukur kinerja komparatif; (ii) faktor penentu
(enablers). Hakikat dari benchmarking adalah persoalan penilaian mutu melalui
pendekatan proses kerjasama, pendekatan terpadu, atas dan bawah, kemitraan
dan partisipasi. Bertolak dari uraian tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan
masalahnya sebagai berikut:
"Sejauhmana pengaruh pengawasan internal, dan iklim organisasi sekolah
terhadap peningkatan kualitas pelayanan Pendidikan di SMU Puragabaya
Bandung" Untuk lebih terfokusnya masalah penelitian, maka dijabarkan melalui
pertanyaan sebagai berikut : (1) Bagaimana profit sekolah ditinjau dari hasil
pengawasan penetapan patok duga saat ini?; (2) Faktor-faktor apa yang diduga
menjadi hambatan dan dukungan penerapan patok duga pelayanan pendidikan
sekolah saat ini; (3) Berapa besar pengaruh pengawasan internal, dan iklim
organisasi terhadap peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada siswa.
Hasil Pengujian Hipotesis ternyata dapat dibuktikan dengan uji regresi sebesar:
Y =4.025 +0,945 X, +0,030 X2 +s
Pengawasan internal dan iklim organisasi sekolah bertambah sebesar satu unit,
dengan rata-rata peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada siswa
bertambah sebesar 0,945 dan 0,030 unit. Dengan demikian pengawasan internal
dan iklim organisasi sekolah merupakan faktor yang memberikan pengaruh
terhadap kualitas pelayanan Pendidikan kepada siswa.
Jika -t(1.y2 β) < t < (1_v4 a) maka hipotesis "terdapat pengaruh pengawasan internal
dan iklim organisasi terhadap kualitas pelayanan Pendidikan dapat diterima