418 research outputs found

    MATIC IMPLICATIONS OF SUNDANESE PUPUH SONG IN BUILDING MORAL VALUES TOWARD ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    The title above has explained the purpose of this study, which is observing Matic's implication of children's moral values acquisition from learning activities to sing Pupuh Sunda Song in Elementary Schools – West Java. The methodology used is ethno-pedagogic because the extent of data collection and exploration were conducted toward the concept containing values that existed and lived amid the society within the context of ethnic tradition, that is, as far as signs and meanings are stored and expressed in vocal art expressions in the form of Pupuh Sunda song acted as a medium is message education praxis. Therefore, the phenomenology approach was carried out to observe a series of phenomena that can be analyzed during the concept values repeated into the performer's subconscious, the song, movements, and expressions in shared or personal situations. The stressing keyword point in this study is the repetition that can be assumed as a mechanical act on every subject learn to sing moral message content sung. The mechanical process activities result by repeating song memorization, expressing moral values inside the song. Qualitatively, it can be described as an automatic implication that has the potential and function as a fostering for the concept of value in building the expected character. Such as the direct utterance stored in the song containing the invitation and teaching always to be cheerful, accept everything with generosity, care to all being (compassionate), diligent in studying and fond of working, respecting the parents and teachers, love to the homeland and defending the state and nations, which becomes the focus of study

    Regulation of the Permeability Transition Pore in Skeletal Muscle Mitochondria MODULATION BY ELECTRON FLOW THROUGH THE RESPIRATORY CHAIN COMPLEX I

    Get PDF
    We have investigated the regulation of the permeability transition pore (PTP), a cyclosporin A-sensitive channel, in rat skeletal muscle mitochondria. As is the case with mitochondria isolated from a variety of sources, skeletal muscle mitochondria can undergo a permeability transition following Ca2+uptake in the presence of Pi. We find that the PTP opening is dramatically affected by the substrates used for energization, in that much lower Ca2+ loads are required when electrons are provided to complex I rather than to complex II or IV. This increased sensitivity of PTP opening does not depend on differences in membrane potential, matrix pH, Ca2+ uptake, oxidation-reduction status of pyridine nucleotides, or production of H2O2, but is directly related to the rate of electron flow through complex I. Indeed, and with complex I substrates only, pore opening can be observed when depolarization is induced with uncoupler (increased electron flow) but not with cyanide (decreased electron flow). Consistent with pore regulation by electron flow, we find that PTP opening is inhibited by ubiquinone 0 at concentrations that partially inhibit respiration and do not depolarize the inner membrane. These data allow identification of a novel site of regulation of the PTP, suggest that complex I may be part of the pore complex, and open new perspectives for its pharmacological modulation in living cells

    NILAI MORAL KEWARGANEGARAAN DALAM ARTEFAK KEHIDUPAN SOSIAL KULTURAL MASYARAKAT SUNDA : Studi Eksploratif Nilai Moral Kewarganegaraan dalam Ungkapan, Artikulasi Seni dan Ritual Adat Budaya Sunda

    Get PDF
    Studi ini dimaksudkan memperoleh gambaran berkenaan dengan konsep Nilai-Moral dalam konteks Kewarganegaraan yang terdapat pada ‘jejak-bangun’ kehidupan kultural masyarakat Sunda. Penelitian diawali secara tekstual pada himpunan ungkapan yang telah ditulis para ahli sebagai kekayaan sastra lisan masyarakat dan selebihnya dari kehidupan langsung anggota lingkungan pemelihara adat kebudayaan Sunda. ‘Nilai Moral Kewarganegaraan’ sebagai ide normatif telah cukup memenuhi standar acuan baik secara kurikuler di sekolah maupun sub-institusi yang ada di tengah masyarakat, khususnya komunitas pemelihara adat-budaya lokal di Jawa barat. Bahwa ‘pendidikan’ di dalam praksisnya adalah proses dinamis timbal-balik antara sekolah dan masyarakat yang berlangsung terus-menerus, secara sinergis diharapkan dapat saling membuahkan pengetahuan dan pemuliaan kehidupan yang dicita-citakan. Karena itu, penelusuran subtansi nilai sebagai rujukan ideal-filosofis dan praksis-pedagogisnya pada ‘jejak-bangun kehidupan kultural lokal masyarakat menjadi pilihan strategis yang dapat dilakukan. Pertanyaan penelitiannya dirumuskan :1) Bagaimanakah konsep nilai-moral yang ada pada sejumlah simbol kepercayaan masyarakat Sunda memberi sumbangan pengayaan makna dan pertanda pada tujuan pembelajaran PKn di sekolah ?; 2) Bagaimana ragam artikulasi muatan nilai-moral yang hidup dalam ujaran lisan menjadi tindakan kultural dalam persfektif kehidupan politik masyarakat pendukung system budaya lokal, baik sebagai etika politik maupun etos kewarganegaraan masyarakat Sunda?; 3) Bagaimanakah model penanaman dan pengembangan nilai-moral kewarganegaraan sebagai alat dan tujuan ‘pendidikan politik’ baik dalam kurikulum sekolah dan organisasi kemasyarakatan berbasis sosial kultural lokal di Tatar Sunda ?. Data yang digunakan antara lain : 1) Opsi konseptual sejumlah ungkapan dalam semiotika Sunda; 2) Ragam artikulasi dalam kehidupan sosial dalam bentuk reka-seni pertunjukan dan 3) Implementasi sosial sebagai model edukasi berupa ritual sosial / upacara. Penghimpunan artefak kehidupan kultural dapat dipetik dari beberapa sumber, baik bersifat tekstual dan tuturan lisan dari sejumlah subjek penelitian berkenaan dengan ungkapan dalam ragam dan jenisnya, bentuk pemeliharaan dan pengembangan model artikulasi dan implikasi edukasi pada masyarakat pendukungnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan hermeneutik yakni model penafsiran filosofik meliput analisis semiotik-semantik hingga tematik, yang dalam idiom Sunda disebut Pancacuriga : silib-sindir-sampir-siloka-sasmita. Sesuai dengan sifat kualitatif, deskripsi hasilnya dapat digambarkan bahwa : 1) Himpunan gagasan yang terdapat dalam ungkapan yang bersifat mendasar, khususnya berkenaan dengan isi berupa babasan, paribasa, uga dan caturrangga telah menjadi sumber ajaran moral. Sebagai karya sastra kolektif, memiliki dimensi artikulasinya sendiri. namun berdasar sifatnya yang melekat dalam dirinya meliput bentuk, isi, cara dan fungsinya sebagai media hinga model; 2) Memiliki medium artikulasi yang luas, komprehensif dan ekspresif selain konseptual-verbal, berupa atraksi pertunjukan dan pergelaran seni tradisional yang terpelihara sebagai peninggalan dan alat pembelajaran; dan 3) Menunjukan aktualitas kompleksnya sebagai model pendidikan dan pembelajaran sosial kultural, yang bersifat praksis dan langsung melalui kegiatan tradisi upacara, baik bersifat personal maupun sosial yang bersifat masif. Kata Kunci : Nilai Moral Kewarganegaraan, Ethos, Artefak, Babasan, Paribasa, Uga, Caturrangga, Pancacuriga : Silib-Sindir-Sampir-Siloka-Sasmita The study attempts to describe the concept of Moral Values in the context of citizenship which is written in the ‘path-built’ of Sundanese community cultural life.This study began textually from the set of utterances written by the experts as an oral literature wealth. Furthermore, it was also built from the real life of the member of the Sundanese-culture tradition keeper. The ‘Citizenship Moral Values’ as a normative idea has fulfilled the standard guidance as a curricular matter in a school context, as well as in a sub-institution among the society, especially the supporter of custom conservation communities in West Java. Practically, ‘education’ is a mutual dynamic process between school and society which happens continually, sinergically, it is hoped, resulted in knowledge and glorious of lives that have been dreamt about. Therefore, the searching of substantial values as references of ideal-philosophic and practical-pedagogy of local society cultural life artefact could be one of the strategic choices to be implemented. The research questions are formulated as follow: 1) How is the concept of values-moral that exists in the number of the Sundanese community’s faith symbol contributes to the meaning enrichment and premonition to the aims of Citizenship Education?; 2) How is the variety of moral values content articulation that lives in the spoken acts become cultural acts in the perspective of the local culture supporters society’s political lives, as a political ethic, as well as Sundanese society’s citizenship ethos?; 3) How is the implant and improvement model of citizenship moral values as a tool and a goal of ‘political education’ in the school curriculum as well as in the local socio cultural-based community organization in Sundanese area? The data being used in this study are: 1) Conceptual option of a number of Sundanese semiotic expressions, 2) Variety of articulation in the social life in the form of art-creation performance and 3) Social implementation as an educated model in a form of social ritual/ ceremonial. The collection of life artefacts could be withdrawn from several sources, such as textual spoken acts from a number of research subjects in relation with the expression in different manner and types, the form of maintenance and development of articulation model and educational implication to its supporter society. The data analysis was conducted using the hermeneutic approach, the philosophic exegesis model which covers semiotic-semantic to themes analysis, in Sundanese idioms called as Pancacuriga: silib-sindir-sampir-siloka-sasmita. In accordance to the qualitative traits, the result could be escribed as: `1) The compilation of ideas that is lay in the expression has a fundamental nature, especially related to the content in the form of babasan, paribasa, uga and caturrangga have become the source of moral teaching. As a collective literature, it has its own articulated dimension, according to its traits which covers its form, content, way and function as a media as well as a model; 2) It has a wide articulation medium, comprehensive and expressive besides conceptual-verbal, in a form of performance attraction and traditional art performance which is nurtured as a reminder and learning tool; and 3) It shows its complex actuality as an education model and socio-cultural learning, which has a practise and straight nature through the ritual/ceremonial activity, personally, socially and massively. Keywords: Citizenship Moral Values, Ethos, Artefact, Babasan, Paribasa, Uga, Caturrangga, Pancacuriga: Silib-Sindir-Sampir-Siloka-Sasmit

    In silico simulation of reversible and irreversible swelling of mitochondria: The role of membrane rigidity

    Get PDF
    Mitochondria have been widely accepted as the main source of ATP in the cell. The inner mitochondrial membrane (IMM) is important for the maintenance of ATP production and other functions of mitochondria. The electron transport chain (ETC) generates an electrochemical gradient of protons known as the proton-motive force across the IMM and thus produces the mitochondrial membrane potential that is critical to ATP synthesis. One of the main factors regulating the structural and functional integrity of the IMM is the changes in the matrix volume. Mild (reversible) swelling regulates mitochondrial metabolism and function; however, excessive (irreversible) swelling causes mitochondrial dysfunction and cell death. The central mechanism of mitochondrial swelling includes the opening of non-selective channels known as permeability transition pores (PTPs) in the IMM by high mitochondrial Ca2+ and reactive oxygen species (ROS). The mechanisms of reversible and irreversible mitochondrial swelling and transition between these two states are still unknown. The present study elucidates an upgraded biophysical model of reversible and irreversible mitochondrial swelling dynamics. The model provides a description of the PTP regulation dynamics using an additional differential equation. The rigidity tensor was used in numerical simulations of the mitochondrial parameter dynamics with different initial conditions defined by Ca2+ concentration in the sarco/endoplasmic reticulum. We were able to estimate the values of the IMM rigidity tensor components by fitting the model to the previously reported experimental data. Overall, the model provides a better description of the reversible and irreversible mitochondrial swelling dynamics.Funding Agency USA NIGMS NIH SC1GM128210 Institute for Functional Nanomaterials (USA NSF) 1002410 PR NASA EPSCoR (USA NASA Cooperative Agreement) NNX15AK43Ainfo:eu-repo/semantics/publishedVersio

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VCT TERHADAP PENALARAN MORAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN SD

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan pendidikan saat ini. Pendidikan berada dalam kondisi yang tidak baik. Kondisi ini ditunjukan dengan semakin lemahnya karakter dan semakin buruknya moral bangsa. Dikalangan pelajar semakin maraknya ketidaksiplinan, kecurangan, membudayanya kegiatan mencontek, dan kekerasan yang terjadi baik yang dilakukan siswa terhadap siswa lain ataupun guru terhadap siswa. Hal ini, salah satunya disebabkan oleh rendahnya kemampuan penalaran moral yang dimiliki oleh setiap individu. Dalam menangani masalah tersebut, maka dilakukan penelitian kuasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) terhadap kemampuan penalaran moral siswa dalam pembelajaran PKn. Model pembelajaran VCT ini terdiri dari tiga tahap yakni tahap memilih, tahap menghargai dan tahap bertindak. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisi hasil temuan di lapangan yang dikumpulkan menggunakan instrumen soal penalaran moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran VCT memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan penalaran moral siswa. Hal ini, dilihat dari hasil uji t diperoleh nilai sinifikansi sebesar 0,000. Signifikansi hitung lebih kecil daripada taraf signifikansi yakni 0,000 < 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan penalaran moral antara siswa yang memperoleh pembelajaran PKn menggunakan model VCT dengan siswa yang memperoleh pembelajaran PKn menggunakan model konvensional. Hal ini berarti model pembelajaran VCT memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan penalaran moral siswa dalam pembelajaran PKn SD

    Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Keberhasilan Pelajaran PKn dalam Membangun Rasa Nasionalisme Siswa Sekolah Dasar

    Get PDF
    Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum dan harus dipelajari baik pada tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun pada tingkat universitas salah satu tujuannya yaitu untuk mengatur kehidupan seseorang dalam berkehidupan di negara agar memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme. Namun, pada kondisi saat ini dengan adanya wabah yang menguasai dunia maka keberlangsungan proses belajar terganggu. Salah satu solusinya yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran jarak jauh terhadap keberhasilan pelajaran PKn dalam membangun rasa nasionalisme siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan berbagai sumber dari beberapa artikel ataupun wawancara yang telah dilakukan secara langsung pada kasus ini. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pembelajaran yang membutuhkan fasilitas penunjang seperti smartphone, laptop, computer, ataupun tablet. Pada saat pembelajaran jarak jauh guru dapat menayangkan video animasi atau film anak yang memiliki pesan-pesan nasionalisme. Rasa nasionalisme pada diri siswa dapat dilatih dengan hal-hal kecil seperti menghargai pendapat, saling membantu, dan saling perbedaan budaya. [None1] Efektivitas pembelajaran jarak jauh terhadap keberhasilan pelajaran PKN dalam membangun rasa nasionalisme siswa SD dapat tercapai apabila mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan semaksimal mungkin [None1] [None1] [None1] [None1] [None1]Revisi: abstrak HARUS MEMUAT:Latar belakang (1 kalimat)Tujuan penelitian (1 kalimat)Metode penelitian (1-2 kalimat)Hasil Penelitian (1-5 kalimat);Kesimpulan/implikasi (1 kalimat)Catatan: Jumlah kata pada abstrak maksimal 200 kata  

    Pentingnya Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak sebagai Generasi Penerus Bangsa

    Get PDF
    Penelitian ini di buat dengan tujuan menginformasikan bahwasanya dengan pendidikan karakter ini mampu mempengaruhi anak agar berperilaku lebih baik dan terarah, mengingat Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi satu tingkat daripada pendidikan moral, karena bukan hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah tetapi membantu agar anak — anak mampu untuk dapat merasakan nilai — nilai karakter yang baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, dengan harapan besar hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan kepribadian anak yang matang secara intelektual, emosional, dan spiritual. Dalam pembentukan karakter seorang anak tentunya memerlukan tokoh — tokoh pendamping yang sangat berperan penting, tokoh — tokoh tersebut berasal dari lingkungan terdekat seorang anak salah satunya adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang akan didapatkan oleh seorang individu dalam pembentukan karakternya sebelum ia terjun langsung di lingkungan masyarakat.

    Metode Sosiodrama sebagai Sarana dalam Menumbuhkan Kesadaran Toleransi Siswa di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Toleransi merupakan salah satu sikap menghargai, menghormati terhadap perilaku orang lain. Sikap toleransi ini penting diterapkan pada siswa khususnya siswa sekolah dasar. Sejalan dengan itu, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di jenjang sekolah dasar juga mengajarkan tentang makna toleransi. Dengan penggunaan metode sosiodrama diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas 6 di SD Negeri Jamali terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan toleransi antar bangsa di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran toleransi siswa dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran keberagaman bangsa. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti juga melihat bahwa terjadi kenaikan perubahan pada ketuntasan belajar yang sangat signifikan. Dari data yang diperoleh sebesar 84,8% siswa menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dan ini juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap urgensi toleransi serta penerapannya di kehidupan sehari-hari. Maka tindakan penelitian ini sudah mencapai keberhasilan dalam segi materi pembelajaran maupun dalam metode sosiodram

    Permasalahan Pembelajaran Online dengan Offline Pendidikan Kewarganegaraan di SD Linggawastu

    Get PDF
    Tujuan dari penulisan ini ialah untuk menginformasikan kepada semua pembaca bahwa Perbandingan permasalahan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Linggawastu secara online dan secara offline sangat berbeda. Dan sangat membawa dampak buruk bagi perkembnagan pengetahuan anak terhadap pendidikan kewarganegaraan. Oleh karena itu diharapkan tulisan ini dapat membantu menyadarkan dan mengedukasi kepada pembaca tentang permasalahan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Linggawastu secara online dan secara offline, metode ini bersifat metode survey, Dampak penelitian ini diharapkan membantu pendidik mengerti permasalahan yang terjadi serta dapat mengatasinya
    • …
    corecore