48 research outputs found

    A QUANTITIES METHOD OF INDUCTION MOTOR UNDER UNBALANCED VOLTAGE CONDITIONS

    Get PDF
    The most complete definition for the voltage unbalance is using complex voltage unbalance factor (CVUF) that consists of its magnitude and angle. Unfortunately, the definition did not distinguish between undervoltage and overvoltage unbalance conditions. In this paper, the analysis of the motor is performed using the method of symmetrical component and MATLAB software is used to investigate the performance of induction motor. The simulation results show that the International Electrotechnical Commission (IEC) definition of the voltage unbalance can be applied to evaluate total copper losses precisely. However, the phase angle of unbalance factor must be included for accurate predicting of peak currents and peak copper losses of the phase windings of the motor.The unbalanced conditions which distinguish between under and over voltage unbalance must also be taken into consideration for assessing all the quatities. 

    Projectile-target search algorithm: a stochastic metaheuristic optimization technique

    Get PDF
    This paper proposes a new stochastic metaheuristic optimization algorithm which is based on kinematics of projectile motion and called projectile-target search (PTS) algorithm. The PTS algorithm employs the envelope of projectile trajectory to find the target in the search space. It has 2 types of control parameters. The first type is set to give the possibility of the algorithm to accelerate convergence process, while the other type is set to enhance the possibility to generate new better projectiles for searching process. However, both are responsible to find better fitness values in the search space. In order to perform its capability to deal with global optimum problems, the PTS algorithm is evaluated on six well-known benchmarks and their shifted functions with 100 dimensions. Optimization results have demonstrated that the PTS algoritm offers very good performances and it is very competitive compared to other metaheuristic algorithm

    Penerapan Aplikasi Blynk Pada Simulator Photovoltaic

    Get PDF
    Simulator photovoltaic adalah suatu perangkat yang dapat mensimulasikan suatu kondisi perubahan iradiasi yang dapat diatur untuk mengetahui nilai karkteristik photovoltaic. Pada saat ini penelitian  untuk pengujian photovoltaic susah dilakukan, karena keterbatasan alat simulator ataupun kondisi perubahan lingkungan yang tidak dapat dikendalikan pada saat proses pengujian photovoltaic. Dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang, simulator photovoltaic juga dapat dikembangkan dengan menggunakan konsep Internet of Things (IoT), sehingga proses pengujian dan monitoring tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga dapat dilakukan secara mobile menggunakan smartphone dengan memanfaatkan mikrokontroler NodeMCU ESP8266. Pengujian menggunakan simulator photovoltaic akan didapat nilai karakteristik hubungan antara intensitas cahaya, suhu, beban dan daya yang dihasilkan. kemudian dari data tersebut akan dikirimkan oleh mikrokontroler ke aplikasi blynk sehingga data hasil pengujian mudah dipanta

    Studi Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ThorCon Molten Salt Reactor (Studi Kasus : Dibangun di Kalimantan Barat)

    Get PDF
    Sistem Kelistrikan daerah Provinsi Kalimantan Barat masih bergantung pada energi fosil dan impor energi dari Sarawak, Malaysia. Akibat dari ketergantungan energi fosil dan impor energi adalah energinya tidak dapat diperbarui yang akan menyebabkan climate change dan terancamnya ketahanan energi nasional. Kalimantan Barat memiliki sumber energi baru nuklir yang melimpah. PLTN dapat memberikan kontribusi energi yang besar dan murah mengingat BPP Kalimantan Barat saat ini masih terletak di atas TDL yaitu Rp 1525/Kwh. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada lembaga atau instansi terkait untuk kelayakan pembangunan PLTN di Kalimantan Barat. Pembangkit yang digunakan yaitu TMSR500 berkapasitas 2 x 500 MW dengan menggunakan skenario harga penjualan di kisaran 0,0625 – 0,070 US/kWh.BerdasarkanhasilpenelitiantotalbiayapokokproduksiTMSR500adalahUS/kWh. Berdasarkan hasil penelitian total biaya pokok produksi TMSR500 adalah US 0,0276/kWh. Diperoleh nilai NPV bernilai positif pada tiap skenario yaitu di kisaran US4.037.830.230,44sampaidenganUS 4.037.830.230,44 sampai dengan US 4.906.081.932,34. Nilai IRR yang didapatkan melebihi nilai suku bunga yang dikehendaki pada tiap skenario yaitu 20,73%, 21,82%, 22,81% dan 23,72%. Waktu pengembalian PP pada tiap skenario hanya selama 5,8 sampai dengan 6,5 tahun kurang dari umur proyek. Nilai BCR pada tiap skenario menghasilkan BCR > 1 yaitu 2,26, 2,35, 2,44, dan 2,53. Perhitungan asumsi BPP sistem Khatulistiwa setelah terkoneksi dengan TMSR500 hasilnya dapat menekan BPP Sistem Khatulistiwa mulai dari Rp 238,01/kWh sampai Rp 315,86/kWh pada tiap skenario. Pembangkit TMSR500 layak untuk dibangun di Kalimantan Barat karena dari analisa kelayakan ekonomis menunjukan hasil yang layak dan TMSR500 dapat menekan BPP Kalimantan Barat

    ANALISIS DC LINE FILTER PADA CATU DAYA

    Get PDF
    Dewasa ini, perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan, hal ini terlihat semakin banyaknya peralatan elektronika yang digunakan dalam keperluan sehari - hari, salah satunya dalam ranah ilmu konversi energi listrik, yaitu DC line filter pada catu daya. Filter catu daya merupakan alat perubahan tegangan listrik yang dapat merubah listrik AC menjadi listrik DC yang dilengkapai dengan filter sehingga menghasilkan tegangan DC yang lebih baik. Telah banyak penelitan – penelitan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan tegangan DC yang baik dengan memperkecil faktor riak yang dihasilkan. Namun teknik baru dilakukan dengan membuat alat yang dapat membandingkan berbagai jenis filter catu daya yang ada antara lain catu daya tanpa filter, catu daya dengan filter C dan catu daya dengan filter RC

    STUDI ENERGY RETURN OF INVESMENT PLTU (BATUBARA) DI KABUPATEN BENGKAYANG

    Get PDF
    Standar Energy Return Of Invesment (EROI) > 0 untuk menentukan layak atau tidaknya dalam investasi energi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Nilai EROI harus bernilai positif sehingga layak dalam investasi energi di PLTU. Penelitian ini dapat digunakan untuk penentuan nilai EROI di PLTU 2x50 MW. Lokasi penelitian ini di laksanakan di Kabupaten Bengkayang, metode yang digunakan adalah metode Energy Return Of Invesment (EROI). Hasil penelitian di PLTU 2x50 MW di Kabupaten Bengkayang nilai EROI (H) bernilai positif sebesar 1,416705 berkerjasama dengan PT. Bukit Asam sebagai supplier bahan bakar batubara. Dari hasil EROI tersebut maka PLTU 2x50 MW Batubara di Kabupaten Bengkayang ini saat sekarang masih layak

    PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER EMPAT TINGKAT UNTUK PENGISIAN BATERAI MOBIL LISTRIK

    Get PDF
    Multilevel boost converter adalah sebuah konverter DC-DC berbasis PWM yang mengkombinasikan antara boost converter konvensional dan fungsi switched capacitor untuk menghasilkan tegangan output yang berbeda dan stabil dengan hanya menggunakan 1 driven switch, 1 induktor, 2N-1 dioda dan 2N-1 kapasitor. Keuntungan multilevel boost converter dibandingkan boost converter konvensional yaitu memiliki rating tegangan yang lebih kecil pada komponen, dan rasio konversi yang luas untuk menaikkan tegangan DC dengan nilai duty cycle yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk merancang multilevel boost converter 4 tingkat untuk pengisian baterai mobil listrik dan membandingkan kinerjanya dengan boost converter konvensional. Penelitian dimulai dengan merancang boost converter menggunakan program simulasi Matlab Simulink untuk mendapatkan nilai komponen yang optimal untuk digunakan. Dari hasil simulasi, dibuat bentuk fisik rangkaian boost converter konvensional dan multilevel boost converter 4 tingkat untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Pada pengujian menaikkan tegangan secara otomatis didapat error rata-rata yang terjadi pada boost converter konvensional adalah sebesar ±1.2375V, sedangkan untuk multilevel boost converter adalah sebesar ±1.61125V. Rata-rata kenaikan tegangan per 10% duty cycle dalam keadaan tanpa beban pada boost converter konvensional adalah 24,93V sedangkan pada multilevel boost converter adalah sebesar 36,34V. Rata-rata efisiensi dengan menggunakan beban 100Ω, 200Ω dan 300Ω secara berurut pada boost converter konvensional adalah 83,75%, 83,52% dan 85,49%, sedangkan pada multilevel boost converter adalah 28,35%, 49,41% dan 70,11%. Kemampuan pengisian boost converter konvensional adalah sebesar 0,02A dan kemampuan pengisian multilevel boost converter adalah sebesar 0,06A namun kemampuan pengisian yang diperlukan adalah sebesar 3A. Boost converter konvensional dan multilevel boost converter 4 tingkat berhasil dirancang dan dibuat namun belum berhasil untuk melakukan pengisian baterai mobil listrik

    Rancang Bangun Turbin Angin Savonius untuk Penerangan Penginapan di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas

    Get PDF
    Indonesia sangat kaya akan sumber-sumber energi terbarukan baik itu dari panas bumi, sinar matahari, air, angin dan lain-lain. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan energi angin pada salah satu penginapan di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas dan mengetahui daya keluaran yang dihasilkan oleh prototype pembangkit listrik tenaga angin dengan menggunakan turbin angin savonius. Pada penelitian ini menggunakan metodologi penelitian berupa perancangan, perakitan dan pengujian. Pada perancangan dibuat desain turbin angin savonius menggunakan tiga buah sudu variasi 1 fin dengan ukuran sudu tinggi 70 cm dan diameter 39,6 cm. Pada pengujiannya melakukan eksperimental dari prototype dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kecepatan angin dapat mempengaruhi kinerja dari turbin angin savonius. Daya tertinggi yang diperoleh dari pengujian di laboratorium sebesar 0,7921 Watt pada kecepatan angin 5,5 m/s sedangkan di lapangan sebesar 0,779916 Watt pada kecepatan angin 4 m/s. Efisisensi tertinggi pada kecepatan angin 4m/s yang diperoleh pada turbin angin savonius dari pengujian di laboratorium sebesar 0,1954% sedangkan di lapangan sebesar 1,554%. Berdasarkan analisa, efisiensi maksimal hanya dapat dicapai jika intensitas angin konstan sehingga menghasilkan tegangan dan arus yang besar
    corecore