2,272 research outputs found

    Keefektifan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Concept Mapping terhadap Kemampuan Kerjasama dan Peningkatan Penguasaan Konsep Peserta Didik SMA pada Topik Pencemaran Lingkungan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh: 1) model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap kemampuan kerjasama dan penguasaan konsep peserta didik 2) concept mapping terhadap kemampuan kerjasama dan penguasaan konsep peserta didik 3) kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan Concept Mapping terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dan 4) kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping terhadap penguasaan konsep peserta didik SMA Negeri 1 Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu yang menggunakan desain Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest dengan tiga variasi perlakuan dan satu kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X yang berjumlah 206 orang yang terbagi menjadi enam kelompok belajar. Empat kelompok belajar yang dijadikan sampel yaitu peserta didik kelas X1 dengan perlakuan strategi concept mapping, X2 dengan perlakuan kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping, X3 dengan perlakuan tanpa Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping (konvensional), dan X6 dengan perlakuan model Cooperative Learning tipe NHT. Pengumpulan data dilakukan dengan: a) melakukan penilaian performansi untuk mengukur kemampuan kerjasama dan b) metode tes yang dilakukan melalui pretest dan postest untuk mengukur penguasaan konsep. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1) Model Cooperative Learning tipe NHT berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dengan nilai rata-rata kemampuan kerjasama yaitu 32,3143 (sangat tinggi), tetapi tidak berpengaruh terhadap penguasaan konsep peserta didik dengan rata-rata pretes yaitu 61,1429 (tinggi) dan posttest 71,2857 (tinggi). 2) Concept mapping tidak berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik dan penguasaan konsep peserta didik dengan rata-rata pretest 62,9167 (tinggi) dan posttest 71,2500 (tinggi). 3) Kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama peserta didik, dengan nilai rata-rata kemampuan kerjasama peserta didik, yaitu 33,2812 (sangat tinggi). 4) Kombinasi antara model Cooperative Learning tipe NHT dan concept mapping berpengaruh terhadap penguasaan konsep peserta didik dengan nilai pretest 62,1875 (tinggi) setelah posttest menjadi 76,5625 (sangat tinggi)

    PENGUKURAN DAN PENGGAMBARAN PROFIL MEMANJANG MELINTANG DENGAN AUTODESK LAND DEKSTOP 2004 UNTUK PERENCANAAN JALAN SADAPAN GETAH DI DAERAH LENGKONG KABUPATEN SUKABUMI

    Get PDF
    Pengukuran dan Penggambaran merupakan kegiatan dasar dalam dunia pemetaan. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mendapatkan data yang di inginkan dari yang telah direncanakan sebelumnya, data yang telah didapatkan dilapangan selanjutnya akan di proses dalam penggambaran. Penggambaran dilakukan setelah data yang didapatkan dari hasil pengukuran, penggambaran yang dilakukan adalah pembuatan profil memanjang dan melintang, Software yang digunakan adalah Autodesk Land Dekstop 2004. Tujuan dari pengukuran dan penggambaran profil memanjang dan melintang adalah agar menghasilkan penampang panjang dan lintang untuk perencanaan jalan sadapan getah pinus. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarkan prosedur pengukuran profil memanjang dan melintang serta penggambaran dengan memggunakan software Autodesk Land Dekstop 2004 untu

    PENERAPAN SANKSI ADAT TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN RINGAN (SUATU PENELITIAN DI KABUPATEN PIDIE)

    Get PDF
    ABSTRAKMuhammad Hidayat, PENERAPAN SANKSI ADAT TERHADAP2017 TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN RINGAN(Suatu Penelitian Di Kabupaten Pidie)Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(vi,59)., pp., bibl(Rizanizarli, S.H., M.H.)Pasal 13 Qanun No.9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat danAdat Istiadat, menyebutkan terdapat beberapa persengketaan yang dapatdiselesaikan secara adat, salah satunya adalah penganiayaan ringan. Namun dalamkenyataannya, yang terjadi di Kabupaten Pidie belum sepenuhnya sesuai denganaturan yang mengaturnya yaitu Pergub Aceh No.60 Tahun 2013 TentangPelaksanaan Penyelesaian Sengketa/Perselisihan Adat dan Istiadat.Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan proses penyelesaian tindakpidana penganiayaan ringan melalui peradilan adat, menjelaskan bentuk sanksiadat yang diterapkan terhadap tindak pidana penganiayaan ringan, sertamenjelaskan hambatan dan upaya peradilan adat terhadap penyelesaian tindakpidana penganiayaan ringan.Untuk memperoleh data dalam penulisan skripsi dilakukan penelitiankepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkandata sekunder yang diperoleh dari buku-buku, doktrin, jurnal hukum, danperaturan undang-undang yang berlaku, sedangkan penelitian lapangan untukmendapatkan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan respondenmaupun informan.Hasil dari penelitian lapangan didapatkan bahwa proses penyelesaian secaraadat terhadap tindak pidana penganiayaan ringan belum sepenuhnya sesuaidengan aturan yang mengaturnya dikarenakan terpengaruh masalahpribadi/konflik kepentingan antara Keuchik/Tuha peut dengan korban/pelaku.Bentuk sanksi adat yang diterapkan terhadap tindak pidana penganiayaan ringanyaitu Nasehat, Teguran, Ganti kerugian, dan Sayam. Hambatan peradilan adatterhadap penyelesaian tindak pidana penganiayaan ringan adalah peradilan adatyang kurang profesional, pendekatan yang sulit, kurangnya pemahamanmasyarakat terhadap hukum adat dan peradilan adat. Adapun upayanya yaitupelatihan peradilan adat, pendekatan yang dilakukan berulang kali, sosialisasihukum adat dan peradilan adat terhadap masyarakat.Disarankan kepada Pemerintah terkait agar membuat Lembaga PengawasPeradilan Adat Aceh yang dapat memantau dan mengawasi Peradilan Adat sertadapat menerima laporan pengaduan dari masyarakat jika ada Peradilan Adat yangsewenang-wenang, berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentanghukum adat dan peradilan adat, dan perlu di sosialisasikan Pergub ini agarmasyarakat dapat memahami mekanisme penyelesaian secara adat

    THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ACHIVEMENT MOTIVATION TOWARD STUDENTS’ READING ABILITY AT THE SECOND YEAR OF ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL DA-REL HIKMAH.

    Get PDF
    Judul dari Penelitian ini adalah “Hubungan antara Motivasi Berprestasi Siswa Terhadap Kemampuan Membaca Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama Da-rel Hikmah”. Penelitian ini dilakukan di SMP Darel Hikmah Pekanbaru. Penelitian ini berbentuk Deskriptive. Penulis mengambil satu kelas yang terdiri dari 30 orang siswa sebagai populasi untuk penelitian ini. Di dalam Pengumpulan data Penulis menggunakan questioner dan test. questioner digunakan untuk mengetahui Motivasi Berprestasi siswa, Dan Test digunakan untuk mengetahui Kemampuan Membaca Siswa. dan formulasi masalah adalah 1. Sejauh mana Motivasi Berprestasi Siswa? 2. Sejauh mana Kemampuan Membaca Siswa? 3. Apakah ada Hubungan antara Motivasi Berprestasi terhadap Kemampuan Membaca Siswa? Agar bisa menemukan Hubungan antara Motivasi Berprestasi Siswa terhadap Kemampuan Membaca, Data dianalisis dengan mengguanakan Product Moment Correlatian, Karena skripsi ini menggunakan dua variable. Analisis Statistic di hitung dengan menggunakan rumus dari Arrikunto : rxy = ∑Xy M (∑ X²) (∑Y)² Setelah proses data dilakukan, Penulis menemukan bahwa adanya Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kemampuan Membaca Siswa. rxy = 0.49 Sebagai sebuah kesimpulan, akhirnya maka Penulis menyimpulkan bahwa: 1. Siswa kelas II Darel Hikmah tidak mempunyai Motivasi Berprestasi yang tinggi, kususnya terhadap pelajaran Reading. 2. Sebagian Siswa kelas II Darel hikmah tidak mempunyai Kemampuan Membaca baik. 3. Adanya Hubungan antara Motivasi Berprestasi terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas II Darel Hikmah. Saran terdiri dari dua bagian yang pertama saran kepada Guru dan yang kedua saran kepada Murid : a. Saran kepada Guru : Guru adalah salah satu bagian Pendidikan yang sangat penting di dalam memilih materi-materi pelajaran dan memilih strategi yang tepat di dalam proses belajar mengajar. Jadi, Penulis berharap agar setiap Guru bisa memberikan materi atau strategi yang sesuai sehingga memotivasi Siswa agar mereka bisa bersaing untuk menjadi yang terbaik. b. Saran untuk Siswa: setelah melakukan penelitian ini, Penulis mempunyai saran untuk Siswa agar meningkatkan kemampuan membacanya melalui selalu praktek dan menganggap membaca adalah makanan sehari-hari. Dan mencuba menemukan Motivasi baik dari teman, guru maupun keluarga agar bisa mendapatkan prestasi yang tinggi

    THE CONTRIBUTION OF UNDERSTANDING ROLE AND EXPECTATION ROLE RELATED TO MIDLE MANAGEMENT PERFORMANCE ACHIEVEMENT BASED ON TEN LEADERSHIP ROLE BY MINTZBERG

    Get PDF
    This research is to analyze whether there is a link between understanding role and expectation role related to midle management performance achievement. The method used in this research is descriptive analytic method using quantitative approaches. Analytical tools used by the writer is statistical analysis, this tool function is to examine the different average through paired samples t-test and also using rank Spearman 's correlation analytic. The result of paired samples t-test research analytic is to prove that there is a significant difference between midle management understanding role and expectation role center leader based on ten leadership role written by Mintzberg. The correlation analytic by Rank Spearman 's correlation analysis prove that there is thigh and significant link between understanding role based on ten leadership role written by Mintzberg among branch leader work achievement

    Bilateral Idiopathic Neuroretinitis

    Get PDF
    BACKGROUND: Neuroretinitis is a clinical entity characterized by an acute loss of vision associated with disc edema and a star pattern of exudates in the macula. It can be divided into two, those with a specific infectious agent or idiopathic. Most infectious cases are due to cat-scratch disease caused by Bartonella species and other infectious agents. Case with a clear infectious is categorized as idiopathic. Most patients with idiopathic neuroretinitis recover excellent visual acuity with or without intervention. Although the presentation is most often unilateral, bilateral cases of neuroretinitis have been reported. CASE REPORT: A 20-year-old woman with a 2-weeks history of sudden progressive visual loss both eyes (visual acuity: RE 3/60; LE 20/200). The optic disc was edema and the hard exudate on the macular area. Two weeks follow-up, funduscopic shows a macular star and the optic disc’s edema was reduced. Perimetric test shows general depressed in both eyes. The blood tests and the brain computed tomography scan were normal. She received methyl prednisolone 48 mg for 2 weeks. Eight months follow-up, VA: RE 20/50, LE 20/40 with the pinhole 20/15 in both eyes. The funduscopic still showed edema and slight paling. There was an improvement in central visual acuity after steroid treatment but leave residual abnormal funduscopic. CONCLUSION: Neuroretinitis is generally self-limited. The visual acuity recovers excellent with the steroid, but the abnormal disc in this case related to a vaso-occlusive mechanism of prelamin arterioles with subsequent disc infraction

    PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO–STASIUN SURABAYA PASAR TURI

    Get PDF
    ABSTRAK Saat ini perkembangan moda transportasi mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama moda transportasi darat, sehingga kendaraan yang berada di jalan raya bertambah banyak yang mengakibatkan terjadinya kemacetan. Oleh karena itu, diperlukan moda alternatif yang mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di jalan raya seperti moda transportasi kereta api. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan observasi di lapangan. Data penumpang dan data gerbong didapat dari Daop VIII Surabaya. Dari hasil pengumpulan data tersebut nantinya akan diperoleh kemauan pengguna jasa transportasi untuk beralih menggunakan moda transportasi kereta api dalam kota, jumlah armada kereta api, jumlah penumpang dan penentuan lokasi shelter kereta api. Berdasarkan ketetapan standar pengoperasian yang diperoleh dari PT. KAI maka pengguna jasa transportasi yang dapat beralih ke kereta api sebanyak 85%. Dari hasil perhitungan armada kereta dan jumlah penumpang rencana didapatkan hasil yaitu pada tahun 2012 sebanyak 2 kereta dan 1354337 orang, tahun 2013 sebanyak 3 kereta dan 1653582 orang, tahun 2014 sebanyak 4 kereta dan 2174286 orang, tahun 2015 sebanyak 6 kereta dan 2973765 orang dan tahun 2016 sebanyak 8 kereta dan 4109330 orang. Dari hasil survei di lapangan dan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu berdasarkan pertimbangan tata guna lahan, pertimbangan angkutan umum yang sejajar jalur rel dan pertimbangan jaringan jalan dan aksesibilitas maka didapatkan titik-titik lokasi shelter yakni Shelter Kebon Rojo, Shelter Kapasari, Shelter Ambengan, Shelter Kertajaya dan Shelter Ngagel. Kata kunci : shelter, moda kereta api, transportas
    • …
    corecore