29 research outputs found
Penurunan miskonsepsi siswa SMA tentang konsep reaksi redoks menggunakan model pembelajaran ECIRR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan miskonsepsi siswa tentang konsep reaksi reduksi oksidasi menggunakan model pembelajaran ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce). Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMAN 8 Samarinda yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Tahap penelitian ini terdiri atas: (1) Sampel diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung, kemudian diuji kemampuan kognitifnya melalui ulangan harian yang dilengkapi dengan pendeteksi miskonsepsi tipe three-tier diagnostic test. (2) Miskonsepsi siswa diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu miskonsepsi rendah, miskonsepsi sedang, dan miskonsepsi tinggi. (3) Siswa diberikan pengajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR dan dilakukan kembali tes kemampuan kognitif dengan ulangan harian yang sama. Berdasarkan hasil penelitian, 41,93% siswa mengalami miskonsepsi rendah, 48,39% siswa mengalami miskonsepsi sedang dan 9,68% siswa mengalami miskonsepsi tinggi setelah diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Setelah dilakukan pengajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR, terdapat 96,00% siswa mengalami miskonsepsi rendah, dan 4,00% siswa mengalami miskonsepsi sedang dan tidak ada lagi siswa yang mengalami miskonsepsi tinggi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR mampu menurunkan miskonsepsi siswa SMA sebesar 65,40%
PENGETAHUAN DAN PSIKOLOGI ANAK SD KELAS ATAS SAAT MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA KALI
Mentruasi adalah salah satu bentuk perkembangan yang muncul pada anak perempuan, selain tumbuhnya payudara, panggul mulai membesar. Anak usia SD kelas atas umumnya usia 10-12 tahun jika saat kelas satu masuk usia 7 tahun. Menstruasi terjadi karena adanya pengaruh hormone reproduksi wanita yaitu estrogen dan progesterone. Menstruasi umumnya terjadi selama 7 hari. Menstruasi merupakan salah stau proses terjadinya kematangan seksual, menandakan anak sudah mengalami pubertas. Anak usia SD kelas atas termasuk dalam kateogi praremaja dan remaja awal, yang banyak mengalami perubahan selain tadi perubahan hormonal (salah satunya terjadi menstruasi), juga terjadi perubahan sosial emosi. Menstruasi sudah dialami pada anak usia 9-12 tahun atau usia 10-12 tahun di Sekolah Dasar, namun belum diketahui pengetahuan dan psikologi sosial anak dalam menghadapi menstruasi pertama kali. Dengan dmeikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan dan psikologi anak SD kelas atas (kelas IV-VI) saat menghadapi menstruasi untuk pertama kalinya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan peserta didik. Penelitian dilakukan di SD N Tayem 01 dengan jumlah subjek yaitu 28 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik analisis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bahwa ada 14,3% kelas IV yang mengalami menstruasi; sebanyak 9,1% kelas V yang mengalami menstruasi dan sebanyak 60% kelas VI yang mengalami menstruasi. Kemudian secara keseluruhan jumlah sampel ada 71,4% yang telah mengalami menstruasi dan 28,6% yang belum mengalami menstruasi. Selanjutnya yang belum mengalami psikologi sosial emosi yaitu 25% dan yang mengalami psikologi sosial emosi adalah 75%. Anak kelas atas (kelas IV-VI) SD N Tayem 01 telah mempunyai cukup pengetahuan tentang menstruasi dan telah siap menghadapi datangnya menstruasi sehingga telah mengalami psikologi sosial emosi yang baik
Penurunan miskonsepsi siswa SMA tentang konsep reaksi redoks menggunakan model pembelajaran ECIRR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan miskonsepsi siswa tentang konsep reaksi reduksi oksidasi menggunakan model pembelajaran ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce). Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMAN 8 Samarinda yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Tahap penelitian ini terdiri atas: (1) Sampel diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung, kemudian diuji kemampuan kognitifnya melalui ulangan harian yang dilengkapi dengan pendeteksi miskonsepsi tipe three-tier diagnostic test. (2) Miskonsepsi siswa diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu miskonsepsi rendah, miskonsepsi sedang, dan miskonsepsi tinggi. (3) Siswa diberikan pengajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR dan dilakukan kembali tes kemampuan kognitif dengan ulangan harian yang sama. Berdasarkan hasil penelitian, 41,93% siswa mengalami miskonsepsi rendah, 48,39% siswa mengalami miskonsepsi sedang dan 9,68% siswa mengalami miskonsepsi tinggi setelah diajar menggunakan model pembelajaran langsung. Setelah dilakukan pengajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR, terdapat 96,00% siswa mengalami miskonsepsi rendah, dan 4,00% siswa mengalami miskonsepsi sedang dan tidak ada lagi siswa yang mengalami miskonsepsi tinggi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajaran ulang menggunakan model pembelajaran ECIRR mampu menurunkan miskonsepsi siswa SMA sebesar 65,40%
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI BERBANTUAN POWERPOINT PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran kimia berbasis multipel representasi berbantuan powerpoint pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit yang valid, efektif, dan praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development (R&D) dengan mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Robert Maribe Branch yang terdiri atas analysis, design, development, implementation, evaluation. Sampel penelitian ini adalah 30 siswa kelas X IPA SMAN 12 Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes dengan instrumen penelitian berupa lembar validasi, soal pretest dan posttest, dan angket respon siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa modul dan animasi sangat valid dengan nilai validasi dari ahli materi sebesar 94,60%, ahli media sebesar 90,91%, dan ahli IT sebesar 86,84%. Kepraktisan berdasarkan hasil analisis angket respon siswa sebesar 88,01% dengan kriteria sangat praktis. Keefektifan berdasarkan hasil analisis pretest dan posttest siswa dengan nilai N-gain sebesar 0,78 dengan kriteria sangat efektif. Dengan demikian, modul dan powerpoint pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan sebagai sumber belajar siswa kelas X IPA dan guru mata pelajaran kimia
Pengembangan Pembelajaran Discovery Learning Untuk Mahasiswa Disabilitas Tuna Daksa dan Grahita Ringan
Pembelajaran inklusi untuk peserta didik disabilitas merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menerapkan pembelajaran discovery learning pada mahasiswa disabilitas tuna daksa dan grahita ringan dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran kemampuan berbicara lanjut. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan jenis pengembangan Borg & Gall dengan menggunakan 7 tahapan yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk dan ujicoba serta finalisasi. Hasil dari penelitian ini adalah pendahuluan (rasionalisasi inovasi, model discovery learning, model pembelajaran, dan teori pendukungnya); model pembelajaran dengan pendekatan discovery learning (Kajian tentang pendekatan discovery learning dan komponen model pembelajaran); dan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran problem learning (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) dilengkapi dengan video pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Selain itu juga proses pembelajarannya menghasilkan video pembelajaran sebagai oupput hasil kegiatan pembelajaran tersebut
PENGARUH KOMPONEN PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI LAWANG SEWU SEMARANG
Lawang Sewu is a tourist attraction in Semarang City and one of the historic buildings of the Dutch Colonial Government that was originally used as the headquarters of Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij commonly abbreviated as NIS or NISM, Railway Company in the Dutch East Indies. As one of the important tourism sites in Semarang City, it is important to understand what influences tourist to visit Lawang Sewu Semarang. Consequently, this research focuses on understanding the attraction, amenities and activities of Lawang Sewu that may influence a tourist decision to visit. We used a quantitative numerical data method processed by a statistical method to determine the influence of individual tourism components that influence the decision to visit Lawang Sewu. A random non-probability sampling survey was employed. Our results shows that the variable of attraction and activity have positive and significant influence to the decision of visiting Lawang Sewu Semarang while the amenities variable has no positive and significant influence on the decision of visiting Lawang Sewu
KEAMANAN INFORMASI (INFORMATION SECURITY) PADA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
The development of information technology in the current era is growing rapidly, which is indicated by the emergence of many innovative programs in personal information services. One of the contenders for such information is SIMPEG, an application from Sebelas Maret University. The purpose of this study is to determine the application of information security to address the aspects of confidentiality, integrity and availability of information. This application ensures the security of user's personal information and employee data. The results of this study are that employees are required to register an account using an email that has been registered with SSO. Users of this application are lecturers and education staff including general users and SIMPEG operators. The SIMPEG application also guarantees the confidentiality of each employee's personal data and can only be seen by Sebelas Maret University internal employees. The purpose of registering an account through NIP/NIK and employee staff email is with the aim of preventing actions that can harm the institution. One of the rules for using this application is that it is forbidden to update, copy and delete data unless the SIMPEG operator is responsible for updating the data.Perkembangan teknologi informasi di era saat ini berkembang pesat, yang ditunjukkan dengan munculnya banyak program inovatif dalam layanan informasi pribadi. Salah satu pesaing informasi tersebut adalah SIMPEG, sebuah aplikasi dari Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan keamanan informasi untuk mengatasi aspek kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Aplikasi ini memastikan keamanan informasi pribadi pengguna dan data pegawai. Hasil dari penelitian ini adalah Pegawai diwajibkan untuk mendaftarkan akun menggunakan email yang telah terdaftar pada SSO Pengguna aplikasi ini adalah dosen dan tenaga kependidikan termasuk pengguna umum dan operator SIMPEG. Aplikasi SIMPEG ini juga menjamin kerahasiaan data pribadi setiap pegawai dan hanya dapat dilihat oleh pegawai internal Universitas Sebelas Maret. Tujuan pendaftaran akun melalui NIP/NIK dan email staff pegawai dengan tujuan mencegah tindakan-tindakan yang dapat merugikan lembaga. Salah satu aturan penggunaan aplikasi ini adalah dilarang memperbarui, menyalin, dan menghapus data kecuali, operator SIMPEG bertanggung jawab untuk memperbarui data
Penyuluhan tentang Pemanfaatan Sumber Daya Air di Desa Sukamandi untuk Menunjang Perekonomian Masyarakat Sekitar
Air merupakan kebutuhan utama dari kehidupan dan memiliki begitu banyak kontribusi bagi berbagai aktivitas manusia. Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang memiliki potensi sumber daya air yang berlimpah dari alam yang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, jika masyarakat tidak dapat memahami betapa berharganya potensi yang mereka miliki, bisa saja air tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, bahkan bisa saja mendatangkan bencana. Kegiatan program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberi penyuluhan mengenai pemanfaatan air untuk menunjang perekonomian masyarakat Desa Sukamandi. Sebelum diadakan penyuluhan, dilakukan penelitian sederhana mengenai kualitas air yang ada di desa tersebut untuk dinformasikan dan dijelaskan kepada masyarakat Desa Sukamandi. Terdapat 20 orang peserta dari Desa Sukamandi yang mengikuti penyuluhan tersebut dan sekaligus dijadikan sebagai responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar setelah dilakukan proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat memahami pentingnya menjaga kualitas air dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dalam hal pemanfaatan sebagai air bersih, perikanan, pertanian dan untuk tujuan pariwisata
Synthesis of Lithium Titanate (Li4Ti5O12) by Addition of Excess Lithium Carbonate (Li2CO3) in Titanium Dioxide (TiO2) Xerogel
Lithium titanate, Li4Ti5O12
(LTO) is a promising candidate as lithium ion battery anode material. In this
investigation, LTO was synthesized by a solid state method using TiO2 xerogel
prepared by the sol-gel method and lithium carbonate (Li2CO3).
Three variations of Li2CO3 content addition in mol% or Li2CO3
molar excess were fabricated, i.e., 0, 50 and 100%, labelled as sample LTO-1,
LTO-2 and LTO-3, respectively. The characterizations were made using XRD,
FESEM, and BET testing. These were performed to observe the effect of lithium
excess addition on structure, morphology, and surface area of the resulting samples. Results showed that the crystallite size
and surface area of each sample was 50.80 nm, 17.86
m2/gr for LTO-1; 53.14 nm, 22.53 m2/gr
for LTO-2; and 38.09 nm, 16.80 m2/gr
for LTO-3. Furthermore, lithium excess caused the formation of impure compound Li2TiO3,
while a very small amount of rutile TiO2 was found in LTO-1. A
near-pure crystalline Li4Ti5O12 compound was
successfully synthesized using the present method with stoichiometric
composition with 0% excess, indicating very little Li+ loss during the sintering process
Development of Work-Based Mobile Learning Model for Industrial Working Practices of Vocational Students Vocational Computer Engineering And Informatics Expertise Program.
Work-based learning through industrial work practices has not been able to provide students with maximum work experience, because the type of work provided to students is irrelevant to their skill program. This study aims to: (1) Produce a Work-Based Mobile Learning (WBML) model suitable for vocational schools with computer engineering and informatics programs. (2) Describe the feasibility of implementing the integrated Work Based Mobile Learning model developed for vocational students in the computer and informatics engineering expertise program. (3) Reveal the effectiveness of the Work-Based Mobile Learning (WBML) model in vocational schools in information and communication technology expertise.
This research is a research and development (Research & Development) using the Borg and Gall model. The research was conducted in vocational and industrial high schools in the Special Region of Yogyakarta. The subjects in this study were SMK students, SMK teachers, and student supervisors in the industry. The test design uses a randomized pretest-posttest control group design. Data is collected with inventory, observation sheets, in-depth interviews, and documentation. Content validation analysis is carried out with expert judgment. Data were analyzed with descriptive analysis and Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) using the help of the spss.22 computer program.
The results showed that; (1) The resulting WBML model development product is in the form of a learning model that is integrated by a work-based learning management application so that the learning process in the industry can be planned and structured with teachers, in addition to that teachers can provide guidance quickly to help students understand the work procedures to be carried out. The learning model developed is feasible for vocational high school computer and network engineering study programs. This is based on an assessment carried out by experts on the developed model and based on the evaluation by students involved in the research, (2) the work-based mobile learning model is carried out using applications as a learning management platform to facilitate the planning and implementation of learning in the industry. Which is planned and structured with the guidance teacher from the school. Planning includes the work of the student to be done. The planning results are compiled in the form of a learning implementation plan— students in the industry coordinate with teachers and mentors through mobile learning tools that have been developed. Assessments, consultations, and mentoring of students are also carried out online. (3) The results of the study concluded that the work-based mobile learning model developed in vocational high schools is more effectively used than the Work-based learning model of Industrial Practice in SMK, which has been carried out with effectiveness in skill and knowledge aspects with a significance value of 0.000 < 0.05, and in the attitude aspect with a significance value of 0.002 < 0.05