22 research outputs found
Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 1 Mamuju Sulawesi Barat
Penelitian ini bertujuan untuk memuat materi dan tata cara belajar berdasarkan kearifan lokal Sulawesi Barat. Pelaksanaan penelitian pada tahun 2018 dengan jenis penelitian adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D) dengan memodifikasi model Borg & Gall. Modul disusun berdasarkan modifikasi struktur penyusunan modul oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Instrumen pengumpulan data adalah lembar need assesment, validasi modul, validasi RPP, validasi LKS, observasi aktivitas siswa, respon siswa, tes belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah pengujian kevalidan modul, analisis proses, uji normalitas, dan paired samples test, dan kepraktisan modul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul dinyatakan valid. Efektif berdasarkan hasil tes belajar pada latihan 1 sangat baik, hasil tes belajar pada latihan 2 diperoleh cukup baik, baik, dan sangat baik, hasil tes kompetensi diperoleh baik dan sangat baik, dan praktis. Jadi, modul Ragam Paragraf Eksposisi dalam Bingkai Budaya Mala’bi’ dinyatakan valid, efektif, dan praktis digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam paragraf eksposisi pada kelas X SMA Negeri 1 Mamuju Sulawesi Barat
The Language Attitude and The Language Behavior of Mandar Baruga Community in Tapalang Subdistrict Mamuju District
This study aims to describe the language attitude and the language behavior of Mandar Baruga community in Tapalang subdistrict, Mamuju district. The type of this study is classified as a mixed methods research. The data source of this study is Mandar Baruga community in Tapalang subdistrict, Mamuju district. Data this research is the language attitude and the language behavior of Mandar Baruga community in Tapalang subdistrict, Mamuju district. Data collection techniques used were observation, interview, questionnaire, and recording. The results of this study indicated three types of language attitudes, namely 79.94%of loyalty, 89.93% of pride, and 79.26% of awareness. As for the behavior discovered (1) greet the speech partner first, (2) use greeting words, (3) do not decide on their own opinion, (4) pray for the good, (5) respond well, (6) answer politely, (7) be polite in ask questions, (8) act properly without being asked, (9) entertain guests well, (10) be quick to entertain guests, (11) be sensitive, (12) do not take things that do not belong to them, (13) ask questions before acting, (14) ) greet each other, (15) do not be indifferent to their guests, (16) appreciate the gifts of others, (17) praise others, (18) keep promises, and (19) care for others. The impoliteness found, namely (1) does not reflect caring by being indifferent, (2) does not reflect the value of understanding by opposing and refusing, (3) not reflecting the value of freedom by forcing and urging, (4) not reflecting the value of subtlety by speaking loudly. , (5) does not reflect the value of patience by being angry, intimidating, cursing, and insulting, (6) does not reflect the value of making up honesty, (7) does not reflect the value of humility by praising oneself, and (8) does not reflect the value of propriety by nagging.
Keywords: community, Mandar, behavior, attitude
 
Surveillance of Pneumonia Disease Prevalence in Kendari City, Southeast Sulawesi, Indonesia
ndonesia health profile shows that pneumonia causes 15% of under-five children’s deaths, which is around 922,000 children in 2015. From 2015-2018, confirmed cases of pneumonia in children under 5 years old increased by about 500,000 per year, reaching 505,331 patients with 425 patients dying. Pneumonia is an infection that causes inflammation of the lobes in one or both lungs. In people with pneumonia, a collection of small air space at the end of the respiratory tract in the lungs (alveoli) will become inflamed and filled with fluid or pus. This study uses various data from the Indonesian government. Pneumonia case data was obtained from the Kendari City Health Office from 2017-2020. The conclusion is that pneumonia cases in toddlers were male with an age range of 4-5 years. The prevalence of pneumonia in the last two years has decreased. The largest distribution area is in the Nambo and Puuwatu sub-districts in 2019.
Keywords: Pneumonia, Southeast Sulawesi, Indonesi
Dimensi Kearifan Lokal Berbasis Cerita Rakyat sebagai Bahan Ajar Sastra Nusantara dalam Membentuk Karakter Mahasiswa
This study aims to determine the value of local wisdom contained in various folklores that developed in West Sulawesi. In addition, based on the value of local wisdom obtained from folklore, it is hoped that it can strengthen the student's personality. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach using data analysis techniques adapted from the flow analysis model. Overall, the total data obtained were 30 (thirty) data containing the content of the Malaqbiq trilogy, including Malaqbiq Pau (malaqbiq in speech) (Honest (jujur)), Malaqbiq Kedo (malaqbiqin attitude) (Toughness (randasa), Perseverance (mattonga-tongan), Lying for the good (alosongan macoa), Courageous (barani), Not prejudiced (pikkiran macoa), Firm (tegas), Compassion (si asayangngi), and Responsibility (peduli)), and Malaqbiq Gauq (malaqbiq in social behavior) (Generous (andang makikkir), Friendly (marawa), Reciprocating (maqbalas jasa), Wise (bijassana), Caring (attention), Right on promise (right on promise), and Helper (pattolong). Based on the classification of moral values in the Malaqbiq Trilogy, overall the moral values contained in the three folklores are selected so that the types of folklore and the values contained can be used as teaching materials for Nusantara Literature in shaping and strengthening the character of students
Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Teks Prosedur dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together Siswa SMAN 2 Mamuju
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together terhadap kemampuan mengidentifikasi teks prosedur siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Mamuju sebagai kelas eksperimen. Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar siswa melalui pretest dan posttest dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil belajar mengidentifikasi teks prosedur kelas X2 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Mamuju dengan nilai rata-rata pada pretest 63,00%, nilai minimum 45, maximum 75, dan nilai pada saat setelah pemberian treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together nilai rata-rata pada posttest 83,21%, minimum 79, dan maximum 98. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together efektif dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi teks prosedur siswa, ini dilihat setelah melakukan pretest dan posttest nilai kemampuan siswa mengidentifikasi teks prosedur siswa efektif
PENERAPAN ASAS THE LAST RESORT DALAM PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA
2013Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Asas The Last Resort dalam \ud
penjatuhan sanksi pidana bagi anak yang melakukan tindak pidana yang dijatuhkan oleh \ud
hakim anak kepada anak yang berperkara pada saat proses peredilan pidana anak, yang \ud
dimana diatur dalam ketentuan Perundang-Undangan No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan \ud
Anak. Adapun tujuan lain dari penelitian ini, yakni apakah pertimbangan hakim anak dalam \ud
memberikan sanksi terhadap anak yang melakukan tindak pidana dan apakah dalam \ud
mempertimbangkannya sudah sesuai dengan aturan Perundang-Undangan yang berlaku. \ud
Penulis melakukan penelitian di Pengadilan Negeri Kendari Provinsi Sulawesi \ud
Tenggara dan Balai Pemasyarakatan Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Dengan \ud
menggunakan teknik pengumpulan data, dengan melakukan wawancara dan pengumpulan \ud
data atau dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji. \ud
Dari hasil Penelitian yang dilakukan di Pengadilan Negeri kendari dan Balai \ud
Pemasyarakatan (BAPAS) Kendari Provinsi Suawesi Tenggara, anak dalam hal ini sebagai \ud
pelaku tindak pidana sebahagian besar dalam pemberian sanksi bagi anak dijatuhkan pidana \ud
penjara oleh hakim anak, yang dalam penjatuhan sanksi oleh hakim anak kurang \ud
mempertimbangkan hak-hak bagi anak dan kepentingan terbaik serta keberlangsungan \ud
tumbuh kembang anak, yang dapat berdampak pada tumbuh kembang, sikap dan perilaku \ud
serta masa depan bagi anak. \ud
Pemberian sanksi pidana penjara bagi anak hanya dapat dilakukan sesuai dengan \ud
hukum yang berlaku dan hanya boleh dilakukan sebagai upaya terhakir dalam pemberian \ud
sanksi bagi anak yang melakukan tindak pidana. This study aims to determine the application of the principle of Last Resort in the \ud
imposition of criminal sanctions for children who commit crimes handed down by the \ud
judge a litigant child to child during the process of criminal peredilan children, who where \ud
stipulated in the Regulations No.. 3 of 1997 on Juvenile Justice. The other purpose of this \ud
study, namely whether the judge considered the child in penalizing children who commit \ud
crime and considered whether the rule is in accordance with the applicable Regulations. \ud
The author conducted research in the District Court of Kendari Southeast Sulawesi and \ud
Central Correctional Kendari Southeast Sulawesi province, the use of data collection \ud
techniques, to conduct interviews and collect data or documents relating to the issues that \ud
will be studied. \ud
From the results of research conducted in the District Court kendari and Correctional \ud
Center (BAPAS) Kendari Southeast Suawesi Province, the child in this case as criminal \ud
sanctions are by and large in the child imprisonment imposed by the judge the child, that \ud
the imposition of sanctions by the judge the child is less consider the rights of the child and \ud
the best interests of the child as well as the sustainability of growth and development, \ud
which may have an impact on growth and development, attitudes and behavior as well as \ud
the future of the child. \ud
Sanctions of imprisonment for children can only be made in accordance with applicable \ud
law and should only be done as a terhakir in sanctions for children who commit crime
Reinterpretasi Makna Tagut Pada Qs. An-Nisa[4]: 60 Studi Analisis Ma’na-Cum-Maghza
Abstract
Say ṭāgūt in the Qur'an comes from the root word ṭagā be said ṭagayūt which then turned into ṭāgūt has various meanings depending on the context of the verse or verse The micro and macro of the verse are both sabāb nuzūl. This paper is a contextual study of the meaning of words ṭāgūt on QS. An-Nisā[4]: 60 in the form of a literature study research (library research) using the hermeneutical approach ma’nā-cum-maghzā theory. This study concludes that the word ṭāgūt in the Qur'an is interpreted as a devil, a witch, a shaman, Ka'ab Ibn Asyraf, an idol worshipper, something that is worshiped besides Allah, and everything that crosses the line in disobeying Allah. Meaning ṭāgūt is defined in QS. An- Nisā[4]: 60 by using theory ma’nā-cum-maghzā, specifically as follows:1) Linguistic analysis of the word ṭāgūt in QS. An- Nisā[4]: 60 is every leader who tries to go astray, leaders who point the wrong way, and is an expression of all those who transgress in disobedience to Allah. 2) QS micro-historical analysis An-Nisā[4]: 60 is that there is a distinction or disagreement between hypocrites and Jews. Meanwhile, from a macro perspective, after Islam developed rapidly and the Islamic community was strong in Medina, a group of hypocrites appeared who did not have a fixed position; they chose only for their personal interests. 3) The historical significance is about Muslim hypocrites who, when they want to be punished, will prefer to seek laws that come from people who are not right or people who accept bribes when they want to establish laws, while the contemporary dynamic is that Indonesia is not a terrorist country because its ideology, namely Pancasila, is in accordance with Islamic values.
Abstrak
Kata ṭāgūt di dalam Al-Qur’an berasal dari akar kata ṭagā menjadi kata ṭagayūt yang kemudian berubah menjadi ṭāgūt memiliki beragam makna tergantung dari konteks ayat maupun sabāb nuzūl baik mikro maupun makro dari ayat tersebut. Tulisan ini merupakan kajian kontekstual mengenai makna kata ṭāgūt pada QS. An-Nisa[4]: 60 yang berupa penelitian studi pustaka (library research) dengan teori pendekatan hermeneutika ma’nā-cum-maghzā. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kata ṭāgūt dalam Al-Qur’an dimaknai dengan syaitan, penyihir, dukun, Ka’ab Ibn Asyraf, penyembah berhala, sesuatu yang disembah selain Allah dan segala sesuatu yang melewati batas dalam bermaksiat kepada Allah. Adapun makna ṭāgūt dalam QS. An-Nisa[4]: 60 dengan menggunakan teori ma’nā-cum-maghzā yaitu sebagai berikut: 1) Analisis linguistik dari kata ṭāgūt dalam QS. An-Nisa[4]: 60 adalah setiap kepala yang menjajak dalam kesesatan, pemimpin-pemimpin yang menunjukkan jalan yang salah dan merupakan sebuah ungkapan dari semua orang yang melampaui batas dalam bermaksiat kepada Allah. 2) Analisis historis mikro QS. An-Nisa[4]: 60 adalah adanya perbedaan atau perselisihan antara orang munafik dengan orang Yahudi. Sedangkan secara historis makronya adalah setelah Islam berkembang pesat dan masyarakat Islam yang kuat di Madinah, maka muncullah golongan orang munafik yang tidak memiliki pendirian yang tetap mereka memilih hanya untuk kepentingan pribadi saja. 3) Signifikansi historis adalah mengenai orang-orang munafik Islam yang ketika ingin berhukum mereka akan lebih memilih mencari hukum yang berasal dari orang-orang yang tidak tepat ataupun orang-orang yang menerima suap ketika ingin menetapkan hukum, sedangkan dinamis kontemporernya adalah Indonesia tidaklah termasuk negara ṭāgūt karena ideologinya yaitu pancasila sesuai dengan nilai-nilai Islam
ANALISIS INVESTASI BEBERAPA TINGKAT PADAT TEBAR BERONANG LADA (siganus guttatus) PADA POLIKULTUR DENGAN UDANG WINDU (penaeue rnonodon)
Polikultur udang windu dan beronang merupakan salah satu di antara sekian banyak cara untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan petambak. Penelitian bertujuan mengetahui investasi yang menguntungkan dari polikultur udang windu dan beronang pada beberapa kepadatan tebar
Kajian Islam dan Sains Potensi Selulosa sebagai Bahan Baku Cangkang Kapsul Keras Halal
Buku ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempermudah dalam penyusunannya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pelaksanaan hingga kami dapat
menyelesaikan buku in