eJournal Badan Penelitan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Not a member yet
5369 research outputs found
Sort by
IDENTIFICATION THE CATCH AND FRESHNESS LEVEL OF KM SARI USAHA 09 IN BITUNG
Catch handling is a series of activities or treatments for fish without changing the basic structure and shape of the fish itself. Currently, the best handling is the application of a cold chain, which is to keep the fish cold (low temperature). The principle of proper handling of catches, namely, (3C+1Q) consists of cold, clean, careful, and quick. This study aimed to identify the catch of KM Sari Usaha 09 and to identify the organoleptic results of the catch on KM Sari Usaha 09 while on board and on land. The study was conducted from January to May 2023. Data collection methods were observation, documentation, and interviews. Data analysis was descriptive, and organoleptic tests were conducted on the main and by-catch fish. The handling of the catch on KM Sari Usaha 09 has an Organoleptic Test value when on board with a value of 9 for eyes (very fresh), 8.9 for gills (very fresh), 8.7 for meat (very fresh) and 8.8 for texture (very fresh), while the results on land are 6.6 for eyes (fresh), 6.8 for gills (fresh), 6.7 for meat (fresh) and 6.9 for texture (fresh)
MARINE COPERNICUS OCEANOGRAPHIC DATA ANALYSIS: A COMPARATIVE STUDY WITH BUOY RAMA MEASUREMENTS
Oceanographic data such as Sea Surface Temperature (SST), Sea Surface Salinity (SSS), and Sea Surface Height (SSH) have a significant role in understanding ocean related studies, such as fisheries and ocean biology. This study analyzed the accuracy of Marine Copernicus datasets by comparing with data from buoy RAMA in the Indian Ocean. The results show a strong correlation for SST (r=0.988, R2=0.976, bias -0.020, RMSE 0.110) and SSS (r=0.960, R2=0.921, bias -0.001, RMSE 0.119). For SSH, after correction also has strong correlation with lower bias (r=0.934, R2=0.872, bias -0.000, RSME 0.032). The seasonal trend analysis shows SST peaks in April-May and declines to its lowest in September, while salinity increases from April to July-August before decreasing. SSH has a rising trend from January to June and declines afterward. These findings suggest that Marine Copernicus data provide reliable SST, SSS, and SSH estimates
Penerapan Good Manufacturing Practice (Gmp) Dan Sanitation Standar Operating Procedure (Ssop) Pada Proses Pengolahan Tekwan Ikan Tenggiri (Scomberomorus guttatus)
Penerapan Good Manufacturing Practice (Gmp) Dan Sanitation Standar Operating Procedure (Ssop) Pada Proses Pengolahan Tekwan Ikan Tenggiri (Scomberomorus guttatus) Roza Piasari1), Liliek Soeprijadi2), Rahmad Surya Hadi Saputra3) 1, Teknik Pengolahan Produk Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) pada proses pengolahan tekwan ikan tenggiri (Scomberomorus guttatus) di UMKM X. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan pengolahan makanan laut yang memproduksi tekwan ikan tenggiri, sedangkan objek yang diteliti adalah penerapan GMP dan SSOP dalam proses produksi tekwan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan observasi langsung terhadap proses produksi, wawancara dengan petigas terkait, serta analisis dokumentasi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sudah menerapkan Sebagian besar prinsip GMP dan SSOP, namun terdapat beberapa area yang perlu diperbaiki, seperti pengawasan terhadap kebersihan alat dan sanitasi ruangan produksi yang masih kurang optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun penerapan GMP dan SSOP telah dilaksanakan dengan baik, masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk. Perusahaan disarankan untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pelatihan kepada karyawan dalam menjaga kebersihan dan sanitasi selama proses produksi
GROWTH PERFORMANCE AND SURVIVAL RATE OF SAND LOBSTER (Panulirus homarus sp.) IN AN INDOOR SYSTEM
Sand lobster (Panulirus homarus sp.) is one of the promising fishery commodities with high economic value and is considered a leading export species in Indonesia's fisheries sector. The cultivation of sand lobster using floating net cages (KJA) in the sea still faces many challenges. Therefore, innovative cultivation technologies for lobsters are urgently needed. This study aims to assess the growth performance and survival rate of sand lobsters cultivated in a closed system (indoor system). The research was conducted using four fiberglass tanks measuring 4 x 2 x 1 m (water height 0.5 m). The average initial body weight (IBW) of the lobster seed used was 79.8 ± 5.8 (mean ± SE) with a stocking density of 10 individuals/m². The feed provided consisted of trash fish and golden apple snails, with a feeding rate of 15% of the total biomass. Growth sampling was conducted every three weeks. Sand lobsters cultivated for nine weeks (63 days) had an average final body weight (FBW) of 91.1 ± 5.2 grams/individual. The weight gain (WG) and specific growth rate (SGR) of the sand lobsters during the study were 14.2 ± 1.5% and 0.22 ± 0.02%, respectively. The feed conversion ratio (FCR) during the study was 10.1 ± 0.1, while the average daily growth (ADG) was 0.19 ± 0.01 grams/day. The survival rate (SR) of the sand lobsters decreased over the maintenance period, reaching 75.6 ± 2.8% by the end of the study.
Pengaruh PNBP Pasca Produksi Terhadap Pendapatan Nelayan Prigi
Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sumber daya perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Namun, salah satu titik kritis yang menimbulkan ketidaksetujuan di kalangan nelayan adalah dampak finansial yang signifikan terhadap pendapatan mereka, terutama karena penerapan kebijakan ini tanpa subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan penerapan PNBP pasca produksi bagi kapal migrasi perijinan ke pusat, yang menjadi beban tambahan bagi nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pembayaran PNBP pasca produksi terhadap pendapatan dan produktivitas nelayan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung pada KM. Tresna, kapal yang berdomisili di PPN Prigi, dan dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan PPN Prigi yang telah memiliki izin pusat atau melakukan migrasi menjadi kapal pasca produksi merasakan dampak finansial dari penerapan kebijakan PIT, terutama saat harga ikan rendah dan kualitas hasil tangkapan menurun. Perbedaan keuntungan antara masa pra produksi dan pasca produksi cukup mencolok, di mana pada masa pra produksi keuntungan mencapai Rp6.559.726.643, sedangkan pada masa pasca produksi turun menjadi Rp1.583.033.298. Musim penangkapan juga mempengaruhi produktivitas, di mana selama masa transisi dari pra produksi ke pasca produksi pada Agustus-Desember 2023, kapal hanya beroperasi sebanyak 4 trip dengan total tangkapan rata-rata 3.657 kg, dibandingkan dengan 9 trip dan total tangkapan rata-rata 11.733 kg pada periode yang sama di tahun 2022
Karakteristik Mutu, Rendemen Dan Produktivitas Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru) Dengan Media Saus Tomat
Ikan lemuru (Sardinella lemuru) banyak ditemui di perairan selat Bali adalah jenis ikan pelagis kecil, salah satu pemanfaatannya menjadi produk pengalengan ikan lemuru. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik proses pengolahan ikan lemuru kaleng mulai alur proses pengolahan, pengujian mutu bahan baku dan produk akhir, penerapan suhu, rendemen dan produktivitas karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan komparatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, dengan cara peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan. Pengolahan ikan lemuru dalam kaleng melalui 17 tahapan proses diawali dari penerimaan bahan baku hingga pengiriman. Hasil uji organoleptik bahan baku dan sensori produk akhir yatu 8 dan 8,9. Uji kadar histamin bahan baku dan produk akhir 35 ppm dan 3,24 ppm. Uji Kimia logam berat produk akhir yaitu Timbal (Pb) ND (<0,08 mg/kg), Tembaga (Cu) 0,9 mg/kg, Arsen (As) 0,39 mg/kg, Merkuri (Hg) ND(<0,000) mg/kg, Timah (sn) ND (<5,00) mg/kg dan Seng (zn) 16,74 mg/kg. Uji mutu secara mikrobiologi pada bahan baku dan produk sudah memenuhi ketentuan sesuai SNI 2332.3.2015. uji bobot tuntas hasil rata rata 58,05%. Penerapan suhu selama proses pengalengan telah memenuhi standar suhu pengolahan di perusahaan. Rendemen ikan lemuru pada pengguntingan 61,5%, precooking hasil 87%. Produktivitas pada tahapan pengguntingan 52,88 kg/jam/orang dan filling 371,95 kg/jam/orang
THE FORGOTTEN : ACHIEVING SUSTAINABLE FISHERIES THROUGH THE EMPOWERMENT OF LOCAL WISDOM
To understand the impact of culture on the economy, it is important to know the values and cultural norms that exist and have been applied by individuals in their economic activities. Fisheries sector also has several attributes that can be developed to create sustainability scenarios that have not yet been studied in West Pasaman district, West Sumatra province, Indonesia. This study aimed to demonstrate the potential of local wisdom as a valuable asset for fisheries sustainability. The research was conducted between January 2023 and June 2023 in West Pasaman Regency, West Sumatra Province, Indonesia, using RAPFISH and Participatory Prospective Analysis. The study identified key factors essential for achieving sustainable fisheries. The community of West Pasaman has a rich history of local fishing knowledge that can be fully utilised to achieve sustainability in the future. The crucial role of customary rules and local wisdom is highlighted. It is important to note that this knowledge should be taken into account in any efforts to achieve fisheries sustainability
Alternatif Strategi Kebijakan Keberlanjutan Budi Daya Rumput Laut di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Produksi rumput laut di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Muna mengalami fluktuasi pada periode 2018–2022 meskipun memiliki potensi lahan budi daya yang luas dan garis pantai yang panjang. Kondisi ini mengindikasikan belum optimalnya strategi kebijakan yang mampu mendorong keberlanjutan.Tujuan dari penelitian ini merumuskan alternatif strategi kebijakan dalam mendorong usaha keberlanjutan budi daya rumput laut di Kabupaten Muna yang dilakukan pada pemangku kepentingan dari Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) merupakan bagian dari Multi Criteria Decision Analysis (MCDA), dimana menggunakan empat alternatif kebijakan keberlanjutan, yaitu alternatif I melanjutkan budi daya rumput laut dengan penguatan ekonomi lokal, alternatif II melanjutkan program budi daya rumput laut dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, alternatif III melanjutkan kegiatan budi daya rumput laut dengan program penguatan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan serta alternatif IV pengembangan sumber daya manusia. Hasil analisis berdasarkan Complete Ranking dan skor net flow pada keempat alternatif yang menggambarkan pada Phi+ berada di atas nol atau mendekati satu yaitu alternatif III dengan total skor 0,6364, skor tersebut merupakan kategori tertinggi dibandingkan alternatif I, II dan IV. Title: Alternative Policy Strategies Ffor Sustainable Seaweed Cultivation in Muna District, Southeast Sulawesi Province Seaweed production in Southeast Sulawesi, particularly in Muna Regency, fluctuated between 2018 and 2022, despite its extensive cultivation potential and long coastline. This situation indicates a suboptimal policy strategy to promote sustainability. The purpose of this study is to formulate alternative policy strategies in encouraging sustainable seaweed cultivation efforts in Muna Regency which are carried out by stakeholders from the Fisheries Service and the Environmental Service of Muna Regency. This study uses the Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) which is part of the Multi Criteria Decision Analysis (MCDA), which uses four alternative sustainability policies, namely alternative I continuing seaweed cultivation by strengthening the local economy, alternative II continuing the seaweed cultivation program by considering environmental aspects, alternative III continuing seaweed cultivation activities with economic, socio-cultural and environmental strengthening programs and alternative IV developing human resources. The results of the analysis based on Complete Ranking and net flow scores on the four alternatives that describe Phi+ are above zero or close to one, namely alternative III with a total score of 0.6364, this score is the highest category compared to alternatives I, II and IV
Kebijakan Berbasis Partisipasi Masyarakat Untuk Mitigasi Bencana Banjir Rob di Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung
Banjir rob di Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, terjadi secara berulang dan menimbulkan dampak sosial-ekonomi yang signifikan. Namun, studi terdahulu cenderung fokus pada aspek teknis penanggulangan banjir, sementara tingkat partisipasi masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan mitigasi berbasis komunitas masih jarang diteliti secara komprehensif. Kekosongan penelitian ini menyebabkan kebijakan mitigasi yang ada cenderung bersifat top-down dan kurang melibatkan warga sebagai aktor utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi banjir rob serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambatnya dengan menggunakan kerangka tangga partisipasi Arnstein. Metode penelitian dilakukan melalui survei pada 60 responden dari empat kelurahan terdampak, dilengkapi wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat berada pada level consultation, di mana warga hanya memiliki ruang untuk menyampaikan pendapat tanpa peran dalam pengambilan keputusan. Rendahnya tingkat partisipasi ini dipengaruhi oleh minimnya kesadaran risiko, keterbatasan akses informasi, serta kurangnya fasilitasi dari pemerintah. Berdasarkan temuan tersebut, studi ini merekomendasikan pembentukan forum komunikasi warga berbasis desa, peningkatan edukasi dan literasi kebencanaan, serta optimalisasi peran LSM untuk memperkuat keterlibatan warga. Temuan ini memberikan kontribusi bagi perumusan kebijakan mitigasi banjir rob yang lebih inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan. Title: Public Participation-Based Policy For Mitigation of Rob Flood Disaster In Teluk Betung Timur District, Bandar Lampung City Tidal flooding in East Teluk Betung District, Bandar Lampung City, occurs repeatedly and has significant socio-economic impacts. However, previous studies have tended to focus on the technical aspects of flood mitigation, while the level of community participation, key to the success of community-based mitigation, has rarely been comprehensively studied. This research gap has resulted in existing mitigation policies being top-down and lacking citizen involvement as key actors. This study aims to analyze the level of community participation in tidal flood mitigation efforts and identify inhibiting factors using Arnstein’s ladder of participation framework. The research method used was a survey of 60 respondents from four affected villages, supplemented by in-depth interviews with community leaders and local government representatives.The results indicate that community participation is at the consultation level, where residents only have the opportunity to express their opinions without a role in decision-making. This low level of participation is influenced by minimal risk awareness, limited access to information, and inadequate facilitation from the government. Based on these findings, this study recommends the establishment of village-based citizen communication forums, increased disaster education and literacy, and optimizing the role of NGOs to strengthen community involvement. These findings contribute to the formulation of more inclusive, participatory, and sustainable tidal flood mitigation policies
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DIVERSIFIKASI OLAHAN IKAN PRODUK BAKSO DAN NUGGET DI KABUPATEN BONE
UMKM diversifikasi olahan ikan produk bakso dan nugget ikan, merupakan bagian dari kelompok pengolahan dan pemasaran ikan (Poklahsar). Pengelolaan usaha tersebut umumnya dilakukan dengan sistem manajemen berbasis kekeluargaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi dan merumuskan strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam diversifikasi produk olahan ikan, khususnya bakso dan nugget, di Kabupaten Bone. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, penggunaan kuesioner, serta dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya, metode analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh UMKM. Berdasarkan hasil analisis SWOT, metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) diterapkan untuk menentukan prioritas strategi yang paling efektif dalam pengembangan usaha pengolahan bakso dan nugget ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha bakso ikan dan nugget ikan di Kabupaten Bone memiliki karakteristik usaha yang cukup mapan, dengan seluruhnya telah menjalankan bisnis selama lebih dari 5 tahun. Benefit Cost Ratio mereka lebih dari 1, menandakan usaha ini layak dikembangkan. Tenaga kerja produktif sebesar 98,61%. Tingkat pendidikan pelaku usaha sebagian besar SD dan SMP, dengan persentase mencapai 91,43%. Strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan UMKM diversifikasi olahan ikan meliputi: menjalin kemitraan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah serta sektor swasta untuk mempromosikan dan mengembangkan usaha. Kedua, meningkatkan kapasitas UMKM melalui program pelatihan dan penyuluhan yang diadakan oleh instansi atau lembaga terkait. Ketiga, menerapkan inovasi teknologi terbaru dalam proses pengolahan dengan memperbarui sarana dan prasarana. Keempat, mengoptimalkan efisiensi biaya produksi tanpa mengorbankan harga jual produk. Terakhir, memastikan kelengkapan perizinan dan legalitas usaha agar operasional berjalan lancar dan sesuai regulasi