8 research outputs found

    Kepemimpinan Partisipatif Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah

    Get PDF
    This research aims to describe the implementation of participative leadership style by the school principal in a high school. The research method employed is qualitative descriptive. The research subjects consist of the school principal and the teachers. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation methods. Data analysis techniques were carried out concurrently, including data reduction, presentation, and drawing conclusions. The research results indicate that the school principal utilizes leadership in accordance with the characteristics of their subordinates to enhance the school's quality. In their leadership, the school principal encourages subordinates to develop creativity, provides opportunities for subordinates to make decisions, prioritizes consensus for common interests, and fosters leadership regeneration and cadre expansion. It is expected that this will enable the school principal to continue fostering good relationships with subordinates to enhance the school's quality

    Penerapan Pidana Tambahan Kebiri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Bila Ditinjau Dari Tujuan Pemidanaan Dan Hak Asasi Manusia (HAM) (Studi Putusan Nomor: 42/Pid/2021/PT TJK/)

    Get PDF
    Kebiri kimia merupakan tindakan penyuntikan cairan kimia dimana menyebabkan hormon testosteron melemah dan dapat menimbulkan kerusakan pada fungsi organ tubuh yang lainnya. Diperbolehkannya kebiri kimia bagi pelaku kekerasan seksual pada anak menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat karena dianggap tidak menghargai kesempatan manusia untuk mempertahankan kehidupannya dan keturunannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan pidana tambahan kebiri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak ditinjau dari tujuan pemidanaan dan hak asasi manusia (HAM) dan bagaimana penerapan pidana tambahan kebiri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak (Studi Putusan Nomor : 42/Pid/2021/PT TJK). Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif yaitu mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku menggunakan studi kepustakaan berupa buku-buku hukum, peraturan perundang-undangan, hasil-hasil penelitian seperti jurnal, skripsi, tesis, disertasi, pendapat hukum, surat kabar dan lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menujukan bahwa penerapan pidana tambahan kebiri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak ditinjau dari tujuan pemidanaan dan hak asasi manusia (HAM) diperbolehkan sebagai ganjaran bagi pedofil yang melakukan kekerasan seksual pada anak. Penerapan pidana tambahan kebiri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak (Studi Putusan Nomor 287/Pid.Sus/2020/PN.Sdn jo Putusan Nomor 42/Pid/2021/PT TJK) Hakim Pengadilan Negeri pada awalnya memberikan hukuman penjara, denda dan kebiri kimia, namun Hakim Pengadilan Tinggi menghapuskan hukuman tambahan kebiri kimia./ Chemical castration is the act of injecting a chemical liquid that causes the testosterone hormone to weaken and can cause damage to functions of the organ. The permissibility of chemical castration for prepetrators of sexual violence has caused debate among the public because it is considered not to appreciate the opportunity for humans to maintain their lives and continue their offspring.the research question of the problem in this study is how to apply additional criminal chemical castration for prepetrators of sexual violence against childern in terms of the purpose of punishment and human rights and how to apply additional punishment to chemical castration for prepetrators of sexual violence against children. The research methodology used is normative legal research. This methodology is examining or reviewing laws that are conceptualized as applicable norms or rules by using literature studies in the form of legal books, legislation, research results such as journals, theses, dissertations, legal expert opinions, newspapers and things that related to the issues. The results showed that the implementation of additional punishment of chemical castration for prepetrators of sexual violence against children in terms of the purpose of punishment and human rights is allowed as a punishment for pedhopiles who commit sexual violence against childern. The implementation of additional punishment of chemical castration for prepetrators of sexual violence against childern (Studi Putusan Nomor 287/Pid.Sus/2020/PN.Sdn jo Putusan Nomor 42/Pid/2021/PT TJK) The Judges of the District Court initially gave a prison sentence, a fine and chemical castration, but the Judges of the High Court abolished the additional sentence chemical castration

    PENINGKATAN KOMPETENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE PADA GURU MELALUI PELATIHAN MEDIA BERBASIS EDUCATIONAL TECHNOLOGY

    Get PDF
    AbstrakAbad 21 dengan globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, menyebabkan banyak perubahan dalam menjalani hidup, termasuk dalam proses pembelajaran. Teknologi pendidikan menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam artikel ini, tim pengabdian dosen Universitas Jambi (UNJA) menganalisis kemampuan guru-guru di SMPN 17 di Kota Jambi tentang penggunaan media teknologi dalam pengajaran sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) berbasis Educational Technology. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para guru menggunakan EdTech dalam pelaksanaan pembelajaran. Lewat metode ceramah, demonstrasi dan pendamping peserta, dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan observasi awal dengan langkah wawancara, para guru sebagian besar belum menggunakan media teknologi sepenuhnya karena ketidaktahuan dalam penggunaan. Akibatnya, pelatihan EdTech ini sangat penting untuk membantu guru memanfaatkan media teknologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran. Proses pelatihan ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Tim pengabdian menganalisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara dengan guru selama tahap perencanaan. Karena mereka belum pernah mengikuti pelati, guru menganggap pelatihan dan pendampingan EdTech sangat penting, menurut hasil wawancara. Pelatihan dilakukan secara tatap muka dengan narasumber yang ahli dalam penggunaan EdTech, yang memberi peserta kesempatan untuk berbicara dan mengajukan pertanyaan. Setelah pelatihan selesai, peserta diharapkan dapat memiliki peningkatan kompetensi TPACK serta pemahaman dan ilmu dalam penggunaan EdTech pada proses pembelajaran di kelas.AbstractThe 21st century, with globalization and rapid technological developments, has caused many changes in living life, including in the learning process. Educational technology is something that is really needed in the learning process. In this article, the Jambi University (UNJA) lecturer service team analyzes the abilities of teachers at SMPN 17 in Jambi City regarding the use of technological media in teaching as part of efforts to increase Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) competencies based on Educational Technology. This research aims to find out the extent to which teachers use EdTech in implementing learning. Through lecture methods, demonstrations and accompanying participants, it can be seen that after carrying out initial observations using interview steps, most of the teachers have not used technological media fully due to ignorance in their use. As a result, EdTech training is very important to help teachers utilize technological media in planning, implementing and assessing learning. This training process includes planning, implementing and evaluating activities. The service team analyzes needs through observations and interviews with teachers during the planning stage. Because they had never taken training, teachers considered EdTech training and mentoring very important, according to interviews. Training is conducted face-to-face with resource persons who are experts in the use of EdTech, which gives participants the opportunity to talk and ask questions. After the training is complete, participants are expected to have increased TPACK competen

    Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Orang Miskin dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Orang Miskin dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam novel Orang Miskin dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo terdapat konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yang dikategorikan sebagai konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal mencakup konflik sosial, yang timbul akibat interaksi sosial antar manusia dan masalah-masalah yang muncul dari hubungan antar manusia, serta konflik fisik yang melibatkan benturan antara Faisal dan tokoh-tokoh lainnya dalam cerita. Selain itu, terdapat juga konflik internal yang kompleks yang dirasakan oleh Faisal. Konflik internal yang dialami oleh Faisal meliputi pertentangan dalam dirinya sendiri, seperti tekadnya untuk memperjuangkan nasib ketiga temannya dan warga kampung Genteng agar dapat bersekolah. Faisal juga merasakan tekanan batin dalam usahanya mencari solusi agar ketiga temannya bisa bersekolah dengan biaya yang terjangkau. Kesedihan Faisal terhadap Mat Karmin, yang memanfaatkan arti pendidikan secara negative, dan Faisal juga mengalami tekanan batin akibat pandangan negatif yang diberikan oleh orangtuanya dan warga Kampung Genteng yang menganggapnya gila

    Constraints on the time-scale of nuclear breakup from thermal hard-photon emission

    Get PDF
    Measured hard photon multiplicities from second-chance nucleon-nucleon collisions are used in combination with a kinetic thermal model, to estimate the break-up times of excited nuclear systems produced in nucleus-nucleus reactions at intermediate energies. The obtained nuclear break-up time for the 129^{129}{Xe} + nat^{nat}{Sn} reaction at 50{\it A} MeV is Δ\Deltaτ\tau \approx 100 -- 300 fm/cc for all reaction centralities. The lifetime of the radiating sources produced in seven other different heavy-ion reactions studied by the TAPS experiment are consistent with Δ\Deltaτ\tau \approx 100 fm/cc, such relatively long thermal photon emission times do not support the interpretation of nuclear breakup as due to a fast spinodal process for the heavy nuclear systems studied.Comment: 11 pages, 9 figures, submitted to EPJ

    GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI BINGIN TELUK KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

    No full text
    This study aims to describe the implementation of the situational leadership style of principals at SMA Negeri Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara. The research method was carried out in a qualitative descriptive manner. The research subjects were principals and teachers. Data collection techniques are done by interview method, observation method, and documentation method. Data analysis techniques are carried out simultaneously, namely data reduction, exposure, and conclusions. The results showed that teachers at SMA Negeri Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara were at a high level of readiness, so the school principal used a participatory style to the teacher. This is expected so that the teachers improve their readiness, so that the principal can use the delegative style, because the principal has a high level of adaptability. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan gaya kepemimpinan  situasional kepala sekolah di SMA Negeri Bingin Teluk Kabupaten Musi Rawas Utara. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan para guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan secara bersamaan yaitu reduksi data, pemaparan, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru di SMA Negeri Bingin Teluk Kabupaten Musi Rawas Utara berada pada tingkat kesiapan tinggi, sehingga kepala sekolah menggunakan gaya partisipatif kepada guru. Hal ini diharapkan agar para guru meningkatkan kesiapannya, agar kepala sekolah dapat menggunakan gaya delegatif, karena kepala sekolah memiliki tingkat adaptabilitas tinggi
    corecore