79 research outputs found
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK SAPI DENGAN METODE BAYESIAN NETWORK
Sapi merupakan hewan yang memiliki banyak potensi ekonomi. Penyakit ternak dapat menyebar dengan cepat, dan dapat membuat ternak mati. Penyakit ternak bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit. Untuk mencegah penyakit pada sapi tidak berlanjut, para peternak sapi harus mengetahui tentang penyakit pada hewan sapi, sehingga dapat melakukan pencegahan dan pengobatan sedini mungkin. Sistem pakar merupakan sistem yang dirancang untuk meniru keahlian seorang pakar dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem pakar agar petani dan masyarakat dapat mengetahui dan mendeteksi penyakit sedini mungkin, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan cepat sebelum petani berkonsultasi dengan dokter. Pengetahuan yang terstruktur mengacu pada literatur dan wawancara dengan dokter tentang penyakit hewan ternak yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala penyakit dan cara pengobatannya. Penentuan penyakit dalam sistem pakar dilakukan melalui proses konsultasi antar pengguna. Sistem akan menampilkan gejala penyakit pada sapi, kemudian pengguna memilih gejala yang dialami. Gejala yang dipilih pengguna akan disesuaikan dengan aturan yang ada sehingga pengguna akan mendapatkan diagnosis gejala, jenis penyakit, solusi pengobatan, dan nilai probabilitas. Sistem pakar mampu memberikan informasi dan penanganan dini jika hewan sapi yang terdeteksi mengalami nyeri
PERBEDAAN MOTVASI BELAJAR DALAM TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI ANTARA MAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Kecerdasaan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, memotivasi dirinya, tegar dalam menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasaan emosi berkembang sejalan dengan usia dan pengalaman. Perilaku belajar didefinisikan sebagai kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar yang jelek disebabkan oleh kurangnya kesadaran mahasiswa mengenai makna belajar di pergurungan tinggi, sehingga mahasiswa tersebut
merasa frustasi dalam menjalankan proses belajar. Proses belajar berkaitan dengan kecerdasan emosional mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan pada 66 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010 dengan data primer berupa kuesioner. Alat
analisis yang digunakan adalah Regresi Liner Berganda yang menggunakan alat bantu komputer dengan SPSS 17. Hasil analisis kemudian di analisis dengan uji asumsi klasik serta
uji F dan uji t statisitik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan emosional memberikan pengaruh yang signifikaskan dan negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan perilaku
belajar memberikan pengaruh yang signifikasikan dan negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi, dan mahasiswa bekerja dan mahasiswa tidak bekerja memberikan pengaruh yang
signifikasikan dan negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Variabel kecerdasan emosional mempunyai pengaruh negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh
negative ini menujukkan pengaruh yang terbalik, artinya jika kecerdasan emosional mengingkat mengakibatkan tingkat pemahaman akuntansi menurun, begitu pula sebaliknya.
Variabel perilaku belajar mempunyai pengaruh negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh negative ini menujukkan pengaruh yang terbalik, artinya jika perilaku
belajar mengingkat mengakibatkan tingkat pemahaman akuntansi menurun, begitu pula sebaliknya. Variabel mahasiswa bekerja dan mahasiswa tidak bekerja belajar mempunyai pengaruh negative terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh negative ini menujukkan pengaruh yang terbalik, artinya jika mahasiswa bekerja dan mahasiwa tidak bekerja mengingkat mengakibatkan tingkat pemahaman akuntansi menurun, begitu pula sebaliknya
Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar, Dan Mahasiswa Bekarja dan Mahasiswa Tidak Bekerj
The Effect of Financial Behavior, Financial Literacy, and Financial Knowledge on Employee Financial Satisfaction at PT Birawa Eka Sapta Gresik
The background in this study based on the results of a pre-survey on financial satisfaction of employees of PT Birawa Eka Sapta Gresik showed dissatisfaction. This study aims to examine the effect of financial behavior, financial literacy, and financial knowledge on employee financial satisfaction at PT Birawa Eka Sapta Gresik. This study uses quantitative methods. The population in this study was the employees of PT Birawa Eka Sapta Gresik, amounting to 60 people, while the sample was taken using the Non Probability Sampling technique using a saturated sample. The reason is because the sampling of the population is less than 100. The sample studied by the researcher is 60 employees. The analysis technique uses instrument test, classical assumption test, and hypothesis testing. For the test tool, the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) is used. The results of this study indicate that financial behavior, financial literacy, and financial knowledge have a positive and significant effect on employee financial satisfaction
Analisis Pembelajaran IPA Secara Daring pada Masa Pandemi Covid-19
The emergence of Covid-19 in Indonesia has an impact on science learning activities in junior high schools, so that, it is transferred to learning online. This study aims to analyze online learning activities, supporting factors, inhibiting, and the effectiveness of online learning during the Covid-19 pandemic. It was conducted in SMP Negeri 2 Bungkal from October to November 2020. This study used descriptive qualitative methods to provide an overview of online learning at SMP Negeri 2 Bungkal. This study used semi-structured interview data given to science teachers, students, and students' parents. Data analysis used the analysis technique of Miles Huberman (1992) through three stages, namely data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The result of this study indicates the Covid-19 pandemic had an impact on learning activities. Online learning was carried out using Google Meet, Google Classroom, and WhatsApp media. Supporting and inhibiting factors in online learning, which are communication tools, internet networks, student motivation, and support from parents. Online learning is less effective because the material is not conveyed entirely to students. Most activities are carried out just by providing material and assignments and collecting assignment
YOUTUBE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI TARI SECARA DARING DI KELAS XI SMAN 1 KADEMANGAN BLITAR
Guru Mapel Seni Budaya kelas XI SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar memilih Youtube sebagai media pembelajaran secara daring pada masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui hasil pembelajarannya. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan youtube dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Selain itu video pembelajaran melalu live streaming tetap terdokumentasikan di chanel youtube, sehingga guru dan siswa dapat melihat materi secara berulang. Faktor pendukung pada media youtube adalah memiliki banyak fitur salah satunya live streaming, sedangkan faktor penghambat adalah membutuhkan kuota yang banyak. Hasil dari pembelajaran daring seni budaya (tari) dengan media youtube berupa video praktik tari. Siswa menguasai materi yang telah diberikan guru, hal ini dibuktikan hasil nilai yang telah memenuhi standart penilaian mata pelajaran seni budaya. Media pembelajaran youtube dapat meningkatkan kedisiplinan dalam penyelesaian tugas praktik video tari kreasi, karena setiap siswa telah membuat jadwal kegiatan yang disepakati
Hubungan Kemandirian terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika di Kelas X Smk Kota Cimahi
This research aims to look at the relationship of independence of learning with student learning outcomes. The methods used in this research is descriptive qualitative method method. As for the sample in this research is a class X students amounted to 33 students consisting of 31 male students and 2 female students. Determination of class in this research was conducted with a random techniques adapted to the teaching schedule of teachers in the learning of mathematics. Data collection is done using the giving question form and test. Based on the research results obtained by the conclusion that: there is a relationship between the independence of the student learning and the results of his studies. The relationship between the independence of the study with the results of the study of mathematics is the higher level learning independence it will be increasingly higher learning results. Vice versa the lower the level of independence of learning it will be getting lower also the results of the study. As for some of the students that the results of their learning independence is low but higher learning outcomes it is influenced by factors: at the time of the test students fill put by cheating on their friends and attitudes learning independence high results with low learning outcomes then the factors that affected students are able to deal with the problems that exist, but it is not dependent upon his friend this shows the high independence of the study
NOVEL OPERA JAKARTA KARYA TITI NGINUNG (TINJAUAN STRUKTURALISME GENETIK)
Pengajaran bahasa dan sastra di bangku sekolah kurang mendapatkan
porsi yang seimbang, kalaupun keseimbangan itu dapat diraih belum tentu terjadi
peningkatan kualitas pengajaran sastra selama sistem pengajarannya tidak
berubah. Selama ini diakui atau tidak, pengajaran sastra di sekolah-sekolah hanya
berhenti pada pemahaman materi dasar saja, padahal kalau kita berani membuka
kesempatan untuk lebih menggauli sastra dengan lebih apresiatif terhadap karya-
karya sastra yang ada dalam masyarakat saat itu, maka kemandulan sastra dalam
tubuh pendidikan tidak akan terjadi, dan siswa akan lebih merasa akrab dan tidak
asing dengan karya sastra yang selama ini dinilai angker.
Pemilihan materi pengajaran sastra pada saat ini, saat dimana kurikulum
berbasis kompetensi dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia, harus
mengandung koherensi dengan keadaan masyarakat sekitar pengajaran sastra
tersebut dilakukan. Hal tersebut penting dilakukan sebab esensi kurikulum yang
diterapkan saat ini lebih mengajak siswa untuk berinteraksi langsung dengan
fenomena yang terjadi di lapangan. Berpijak dari pemahaman tersebut, maka
kurang tepat kiranya kalau guru hanya mengajarkan novel-novel yang berbobot
sastra saja dan mengenyampingkan novel-novel popular.
Kurikulum berbasis kompetensi lebih menekankan pada kompetensi yang
dimiliki siswa, namun guru juga harus berperan untuk memberikan pengarahan
dan motivasi, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk memilih materi yang disukai. Novel-novel popular, seperti
novel-novel chiklit, teenlit saat ini sangat diminati oleh remaja, yang notabene
mereka adalah siswa tingkat SMP dan SMA. Gairah yang dihembuskan oleh
novel-novel popular tersebut telah meningkatkan kecintaan siswa terhadap karya
sastra, namun tidak bisa dipungkiri bahwa novel-novel popular tersebut masih
terlalu ringan untuk diterapkan sebagai materi. Novel Opera Jakarta karya Titi Nginung, nama samaran Arswendo
Atmowiloto adalah salah satu novel yang menjembatani antara novel berbobot
sastra dengan novel popular. Hal tersebut tentu saja menjadi pertimbangan
tersendiri untuk memilih novel Opera Jakarta sebagai materi ajar pembelajaran
sastra di bangku sekolah, khususnya pengajaran sastra tingkat SMA.
Sastra sendiri pada hakikatnya sengaja menampilkan gambaran
kehidupan; dan kehidupan itu diwakili oleh realitas sosial. Dalam kehidupan atau
kenyataan sosial tersebut, terjadi konflik-konflik dan peristiwa-peristiwa baik
antarindividu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok dalam
masyarakat. Hal tersebut merupakan gejala perubahan kehidupan dalam
masyarakat yang bersifat dinamis. Selalu ada hal-hal baru muncul dalam
masyarakat. Persoalan ini kemudian diungkap oleh sastra.
Novel merupakan bagian dari fiksi yang memiliki kesatuan gagasan dan
bernilai monumental karena menjadi suatu proyeksi dari realitas sosial yang ada.
Novel selain berisi mimesis dari masyarakat juga menjadi potret dunia batin
pengarangnya yang diwujudkan dengan proses kreatif melalui bahasa yang
bersifat katarsis, sublimatif, sekaligus kontemplatif.
Sebuah novel akan memiliki ruh bila diwarnai dengan fakta yang
melingkupi masyarakat saat diciptakannya novel tersebut. Eksperimen yang
mendalam, baik mengenai kondisi sosial, perilaku seorang tokoh, atau bentuk
lainnya akan membantu dalam menghidupkan cerita, namun perlu ditegaskan,
sastra bukan sepenuhnya sejarah, sebab disana otoritas pengarang sebagai
pencipta masih berlaku, artinya pengarang bebas dan berhak memasukkan
imajinasi serta pandangan dunianya kedalam cerita, dan inilah yang membedakan
karya sastra dengan karya lainnya.
Rahmat Djoko Pradopo (1994: 26) memandang karya sastra sebagai
penggambaran dunia dan kehidupan manusia, kriteria utama yang dikenakan pada
karya sastra adalah “kebenaran” penggambaran, atau apa yang ingin digambarkan
pengarang ke dalam karyanya. Melalui penggambaran tersebut pembaca dapat
menangkap penggambaran seorang pengarang mengenai dunia sekitarnya, apakah
itu sudah sesuai dengan nuraninya atau belum. Goldmann (dalam Faruk, 1994: 12) percaya bahwa karya sastra
merupakan sebuah struktur. Struktur yang tercipta bukanlah suatu struktur yang
statis, melainkan merupakan produk dari proses sejarah yang terus berlangsung,
proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal
karya sastra yang bersangkutan.
Lewat novelnya yang berjudul Opera Jakarta, Titi Nginung, nama
samaran dari Arswendo Atmowiloto mengangkat problem sosial yang meliputi
serangkaian masalah sosial yang timbul akibat adanya mobilitas sosial seorang
tokoh yang kurang diterima dengan kelas masyarakat barunya (kelas jet set).
Pergolakan hidup tentang cinta, kepercayaan, persahabatan, dendam, dan
persaingan turut mewarnainya.
Masalah timbul karena tokoh menetap di sebuah kota metropolitan yakni
Jakarta dimana setiap masyarakatnya memiliki berbagai masalah yang serba
menyesakkan, bahkan untuk bisa bertahan hidup tidak jarang berbagai topeng
kepatuhan digunakan untuk bisa hidup damai. Tokoh-tokohnya selalu berusaha
berdamai dengan masalah, namun ketika salah satu simpul ketentraman hidup itu
dibuka oleh seorang tokoh yang pemberani maka terbukalah berbagai sisi hitam
putihnya orang-orang yang selama ini selalu lekat dengan topengnya sehingga
memunculkan cerita yang menarik untuk diteliti.
Dengan menggunakan pendekatan strukturalisme genetik dari Goldmann
maka novel Opera Jakarta akan menarik untuk diteliti fakta kemanusiaannya dan
subjek kolektifnya. Bertumpu dari latar belakang diatas judul penelitian ini
diangkat. Penelitian ini berjudul :”Novel Opera Jakarta karya Titi Nginung
(Tinjauan Strukturalisme Genetik)”
Upaya Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Anorganik Di Bank Sampah “BERHATI” Kelurahan Tunjungsekar
Timbulan sampah akan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Karakteristik dan komposisi sampah mengalami perubahan setiap tahun akibat adanya perubahan pada pola hidup dan tingkat ekonomi masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik di Bank Sampah “BERHATI” Kelurahan Tunjungsekar.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan carapengamatan langsung dengan penyebaran kuisioner. Metode untuk strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik mengacu pada metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan tahapan adalah merekapitulasi jawaban kuisioner kemudian membuat tabulasi data dengan bantuan Microsoft Office Excel.
Hasil penelitian menunjukkan timbulan sampah Kelurahan Tunjungsekar yaitu sebesar 0,25 kg/orang/hari atau 3.72 liter/orang/hari. Karakteristik sampah yang dihasilkan berupa sampah organik (sisa makanan dan sisa kebun), sampah anorganik (jenis plastik PET, HDPE, LDPE, PP dan PS), kertas, kain, kaca, B3 dan diapers dan komposisi sampah organik sebesar 46% dan sampah anorganik sebesar 54%.Warga RW 04 di Kelurahan Tunjungsekar diketahui bahwa tingkat pemahaman tentang sistem pengelolaan sampah dan adanya kesadaran dalam mengelola sampah.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah anorganik di Bank Sampah “BERHATI” Kelurahan Tunjungsekar yang banyak dipilih oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya yaitu sosialisasi, penghargaan dan pengaruh tokoh masyarakat
PELATIHAN TEKNIK KONTROL PERNAPASAN PADA PROGRAM EXECUTIVE CLASS DI OVERTONE MUSIC&VOCAL COURSE BANDUNG
Skripsi ini berjudul Pelatihan Teknik Kontrol Pernapasan Pada Program Executive Class di Overtone Music&Vocal Course Bandung. Fokus penelitian mengenai proses dan hasil dari pelatihan tersebut. Hal ini dilakukan karena mengingat output dari pelatihan kontrol pernapasan berdampak positive, baik dalam teknik bernyanyi, pernapasan maupun kesehatan. Dengan menggunakan data deskriptif, data-data dikumpulkan melalui Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dijelaskan ada lima tahapan yakni: pelatihan pernapasan dasar hitungan, pelatihan gerakan-gerakan yoga, pelatihan tiup lilin, pelatihan peregangan dan pelatihan kontrol napas dengan mulut. Berdasarkan hasil penelitian, instruktur mampu menangani kendala yang dimiliki peserta didik melalui proses tahapan yang telah diberikan.
Kata Kunci: Pelatihan, teknik, kontrol pernapasan
This thesis is entitled Breathing Control Technique Training in the Executive Class Program at Overtone Music & Vocal Course Bandung. The focus of research is on the process and results of the training. This is done because remembering the output of breathing control training has a positive impact, both in singing, breathing and health techniques. By using descriptive data, data is collected through Observation, Interview, Documentation and Triangulation. The study was conducted with a qualitative approach. The results of the study explained that there were five stages: basic count breathing training, yoga movements training, candle blowing training, stretching training and mouth breathing training. Based on the results of the study, the instructor is able to handle the obstacles students have through the stages of the process that have been given.
Keywords: Training, technique, respiratory contro
- …