198 research outputs found

    Paradigma Gender dan Model Gerakan 'Aisyiyah Sulawesi Selatan pada Masa Orde Baru

    Get PDF
    There are still very few studies on the Aisyiyah Movement in South Sulawesi. Aisyiyah's contribution to South Sulawesi's development has never been publicized. This paper analyzes the 'Aisyiyah movement's role in advancing the social lives of South Sulawesi women during the New Order Era. The historical approach is applied in four stages in this study: heuristics (source collecting), verification (source critique), interpretation, and historiography (historical writing). The research findings indicate that Aisyiyah's gender paradigm encourages its members to engage in activities other than household work. Women are encouraged to take an active role in society and preach in the same way that men do. This shift in perspective began to be implemented in order to give women with equal rights, duties, and positions. 'Aisyiyah never took a frontal position with the government during the New Order. To continue her da'wah agenda, mainly in the areas of education, social and health, Aisyiyah prefers to adopt a conformist-adaptive strategy

    Etnografi Politik Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam Pemilu 2019

    Get PDF
    Penelitian ini melengkapi kajian sebelumnya tentang sikap politik Muhammadiyah di era pra kemerdekaan, era Orde Lama, Orde Baru, hingga era pascareformasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sikap politik Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam Pemilihan Presiden 2019, Pemilihan Legislatif DPRD dan DPR-RI, serta pemilihan Calon Anggota DPD RI. Studi ini berupaya menemukan model relasi Muhammadiyah dan politik berbasis pengalaman Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan pendekatan studi kasus agar dapat memberi gambaran mendalam tentang topik penelitian. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, serta studi dokumen. Selanjutnya tahapan analisis data diawali dengan proses reduksi, kategorisasi, lalu interpretasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara normatif, sikap politik Muhammadiyah dalam berbagai kontestasi relatif sama, yaitu bersikap netral. Namun netralitas itupun memiliki penafsiran beragam, ada netralitas pasif dan aktif. Penafsiran terhadap netralitas terjadi baik pada level Pemilihan Presiden, Pemilihan DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi, DPR RI, maupun DPD RI. Temuan lainnya, berbagai ijtihad model relasi Muhammadiyah dan politik tidak lagi sepenuhnya mengandalkan instruksi atau penafsiran dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    STRATEGI PEMANFAATAN GAME ONLINE DALAM MENDIDIK ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Tujuan artikel ini untuk menunjukkan dampak positif fenomena game online bagi anak usia dini dan menawarkan strategi agar game online berdampak positif dalam pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan yakni kajian kepustakaan yang bersumber dari referensi jurnal dan buku. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Game online berkontribusi meningkatkan daya kritis, kreativitas dan inovasi, serta kemampuan menyelesaikan masalah. Game online akan memiliki dampak positif bagi anak jika dilakukan dengan pola yang terencana dan terbimbing oleh orang tua. Proses membimbing dengan memberi ruang bagi anak bermain game online, dengan merencanakan target wawasan dan keterampilan yang akan dicapai, serta terlibat dalam memilih jenis game seperti apa yang akan dimanfaatkan

    Relasi Agama, Magi Dan Sains Dalam Pentas Politik: Studi Kasus Bunda - Sang Penasehat Spiritual

    Get PDF
    AbstractModern political institutions that glorifies scientific approaches still open a space formetaphysical ones. In a political competition, science institutionalize itself through politicalsurvey and consultant, and metaphysical aspect ispersonified by spiritual counselors.Thisarticle focuses on the practices of a political spiritual councelor in South Sulawesi, namedBunda. Thesuccessful of Bunda in her practice as a spiritual counselor in the modern eracannot be separated from her ability to to integrate between religion, magi and science. Thisis performed by combining between the aspects of religion and magi, such as zikir ritual (zikirmappateppe’, zikir hajat, and zikir ‘sapu mata’), animal sacrificing, and employing MajelisZikir and orphasn for the zikir; and science aspect can be seen from the zikir package withmeasurable operational costs which can be varied depending on the social status of thecandidate and the number of votes needed.The costs of zikir package vary, and each has itsown consequencewhich is informed to candidate in advance.Key Words: spiritual councelor, candidate, zikir, magi, science, vote, religion

    Andi Sewang Daeng Muntu (Consoel Moehammadijah Celebes selatan 1938-1957)

    Get PDF

    ANALISIS GENDER DALAM PELAKSANAAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Get PDF
    This research aims to examine the implementation of the Independent Learning Campus (MBKM) policy with a focus on gender dynamics at Muhammadiyah University of Makassar. This study investigates how gender influences student participation and experiences in three main forms of MBKM programs: internship activities, independent entrepreneurship, and campus teaching. The method used is descriptive qualitative with a phenomenological approach. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The data analysis stages include transcription, repeated reading of the data, data organization, categorization, and triangulation to ensure the validity of the data. The research results show that the implementation of MBKM has had a positive impact in increasing students' adaptability to technological changes, improving hard and soft skills, and encouraging entrepreneurship; however, findings also indicate differences by gender that require further attention.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan fokus pada dinamika gender di Universitas Muhammadiyah Makassar. Studi ini menyelidiki bagaimana gender mempengaruhi partisipasi dan pengalaman mahasiswa dalam tiga bentuk program utama MBKM: kegiatan magang, wirausaha merdeka, dan kampus mengajar. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tahapan analisis data meliputi transkripsi, membaca berulang-ulang data, pengorganisasian data, kategorisasi, serta triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi MBKM telah berdampak positif dalam meningkatkan adaptabilitas mahasiswa terhadap perubahan teknologi, peningkatan hard dan soft skills, serta mendorong kewirausahaan; namun, temuan juga mengindikasikan adanya perbedaan berdasarkan gender yang memerlukan perhatian lebih lanjut

    IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TOLERANSI DI INDONESIA

    Get PDF
    Artikel ini mendiskusikan dua rumusan masalah yaitu bagaimana pemetaan kajian pendidikan toleransi di Indonesia, dan bagaimana implementasinya. Artikel ini mempermudah peneliti selanjutnya dalam menentukan tema penelitiannya terhadap pendidikan toleransi. Kajian dilakukan melalui pendekatan literature review secara sistematik. Pencarian data dilakukan melalui google scholar. Untuk mempersempit pencarian, maka dilakukan pembatasan dengan beberapa strategi yaitu; kata kunci “pendidikan toleransi”, in title (semua kata kunci tercakup pada judul), dan tahun terbitan (2015-2020). Penulis menyimpulkan bahwa: 1) berdasarkan pemetaan (maping) terhadap kajian terdahulu, terdapat sejumlah gap yang perlu dikaji oleh peneliti selanjutnya; 2) implementasi pendidikan toleransi dapat dikategorisasikan berdasarkan lokasi implementasinya, yaitu sekolah, pesantren, komunitas pemuda, dan keluarga. Tempat yang paling sering dijadikan lokasi penelitian pendidikan  toleransi adalah sekolah dan pesantren, sedangkan tempat penelitian yang jarang dijadikan tempat penelitian pendidikan toleransi adalah komunitas dan keluarga

    Nilai Kesenian Budaya Tarian Caci Pada Masyarakat Manggarai Kabupaten Manggarai Timur

    Get PDF
    Masalah utama dalam penelitian ini adalah nilai-nilain kesenian budaya tarian caci pada  masyarakat manggarai Desa Kazu wangi  Kabupaten Manggarai Timur, bahwa sebagian besar masyarakat Desa Kazu wangi Kabupaten Manggarai Timur sangat antusias dalam melestarikan budaya tarian caci yang merupakan tarian khas masyarakat manggarai pada umumnya, yang merefleksikan kebudayaan dan keseharian masyarakat manggarai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai  budaya tarian caci pada masyarakat Manggarai Desa Kazu wangi Kabupaten manggrai Timur, metode penelitian ini menggunakan penelitian etnografi- kualitatif, suatu metode yang menggunakan observasi langsung mengenai kegiatan manusia dalam konteks sosial-budaya.Penggumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Untuk mengkaji nilai-nilai budaya tarian caci pada masyarakat manggarai Desa Kazu Wangi digunakan pendekatan folklor. Teknik analisis data melelui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data  menggunakan  tringulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai-nilai kesenian budaya tarian caci hanya ada dalam kebudayaan manggrai dan menjiwai semua aspek kehidupan orang manggarai. Tarian caci selalu dipentaskan pasca panen, antara bulan juli sampai dengan september, dan dilakuan selama tiga hari. Tarian tarian caci juga mengandung makna simbolis, melambangkan kejantanan, kepahlawanan , keramaiaan ,kemegahan dan semangat sportivitas yang tinggi. Tarian caci juga memiliki banyak fungsi bagi kelangsungan hidup masyarakat Desa kazu wangi, sebagai komoditas pariwisata, sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan dan para leluhur, serta media pendidikan

    MIXED LANGMUIR-BLODGETT FILMS OF CU-3,5-BISTETRABUTYL PHENYLPORPHYRIN,ARACHIDATEACIDAND HEXATRIACONTANE IN ORDINARY ENVIRONMENT: AUV VISIBLE STUDY

    Get PDF
    > Abstrak. Telah dilakukan studi terhadap multilapis film Langmuir-Blodgett pada kondisi eksperimen seharihari menggunakan campuran Cu-3,5-bistetra-butil fenilporpirin, asam arakidat dengan dan atau tanpa inisiator,heksatriakantone. Campuran multilapis film (perbandingan molar porpirin : asam arachidic : heksatriakantone, 1,5 : 10, r, dimana r = 0, 0,5) terdiri dari 4, 20 dan 40 lapis berhasil di transfer ke atas kaca preparat sebagai Langmuir Blodgett film dan dilakukan karakterisasi dengan spektroskopi sinar tampak (UV-visible spectroscopy). Luas daerah per molekul porpirin adalah15-21 Å2. Campuran pertama (porpirin : asam arakidat) memberikan multilapisyang baik, sedangkan campuran dengan adanya inisiator tidak menghasilkan 20 dan 40 lapisan seperti prediksi. Beberapa kemungkinan penyebab hasil tidak optimum seperti tingkat kebersihan (cleanliness), kondisi isotermaldan kecepatan kompresi saat pembentukan multilapis film akan di bahas.Kata-kata kunci: Langmuir-Blodgett Films, multilapis, Cu-3,5-bistetrabutyl-phenylporphyrinAbstract. The study of mixed Langmuir-Blodgett Films multilayer was conducted in ordinary experiment conditions by using metallo-porphyrin derivative (3,5-bistetrabutyl-phenylporphyrin with Cu as central metal) andarachidate acid with and without trigger molecule, hexatriacontane. We demonstrated that the mixed multilayer which consist of 4, 20 and 40 layers for each mixed solution (molar ratio porphyrin : arachidic acid :hexatriancontane, 1,5 : 10 : r, where r is 0, 0.5) successfully transfers into glass plates as Langmuir-Blodgett Films and characterized the transferred films using UV visible spectroscopy. The area per monolayer porphyrin moleculeis approximately 15-21 Å2. The first mixed solution (porhyrin: arachidic acid) produced good multilayer while the second mixed solution (porphyrin : arachidic acid : trigger molecule, hexatriancontane) did not produce 20 and 40layers as it was expected. Some possible problems such as cleanliness, isotherms condition and compression speed of forming multilayer will be discussed.Key words:Langmuir-Blodgett Films, multilayer, Cu-3,5-bistetrabutyl phenylporphyri
    corecore