BOOK REVIEW OF Soe Hok Gie: Biografi Sang Demonstran WRITEN BY MUHAMMAD RIFAI

Soe Hok Gie: Biografi Sang Demonstran merupakan sebuah buku yang menjelaskan tentang gambaran kehidupan seorang keturunan china yang bernama Soe Hok Gie. Berawal dari kehidupan masa kecilnya lelu kemudian beranjak ke kehidupan dewasanya sampai saat-saat kritis dia meninggal. Begitu banyak peristiwa yang terjadi pada masa Gie, terutama tentang kebijakan pemerintah yang sering meruikan rakyat. Hal tersebut membuat Gie yang pada saat itu berstatus sebagai mahasiswa tak bisa berdiam diri. Gie mencoba untuk menggkritik kebijakan tersebut. Selain itu Gie juga aktif dalam kegiatan pecinta alam. Gie menjadi pelopor berdirinya organisasi pecinta alam di UI. Banyak sekali contoh dintandakan dan karakter Gie yang patut kita jadikan contoh dan teladan untuk para pemuda di masa sekarang. Adapun kekurangan dan kelebihan dari buku ini menurut penulis menilai secara keseluruhan sudah baik dan menarik untuk dibaca

cAMP-Signalling Regulates Gametocyte-Infected Erythrocyte Deformability Required for Malaria Parasite Transmission.

Blocking Plasmodium falciparum transmission to mosquitoes has been designated a strategic objective in the global agenda of malaria elimination. Transmission is ensured by gametocyte-infected erythrocytes (GIE) that sequester in the bone marrow and at maturation are released into peripheral blood from where they are taken up during a mosquito blood meal. Release into the blood circulation is accompanied by an increase in GIE deformability that allows them to pass through the spleen. Here, we used a microsphere matrix to mimic splenic filtration and investigated the role of cAMP-signalling in regulating GIE deformability. We demonstrated that mature GIE deformability is dependent on reduced cAMP-signalling and on increased phosphodiesterase expression in stage V gametocytes, and that parasite cAMP-dependent kinase activity contributes to the stiffness of immature gametocytes. Importantly, pharmacological agents that raise cAMP levels in transmissible stage V gametocytes render them less deformable and hence less likely to circulate through the spleen. Therefore, phosphodiesterase inhibitors that raise cAMP levels in P. falciparum infected erythrocytes, such as sildenafil, represent new candidate drugs to block transmission of malaria parasites

PEMAKNAAN PERLAWANAN INTELEKTUAL TOKOH GIE DALAM NASKAH SKENARIO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan perlawanan intelektual tokoh Gie dalam buku ‘Gie, Naskah Skenario’ karya Riri Riza. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengelompokan leksia perlawanan intelektual dalam buku “Gie, Naskah Skenario”. Analisis data adalah dengan membagi aspek semiologi leksia “perlawanan intelektual” tersebut ke dalam aspek material dan konseptual kemudian melakukan pemaknaan tokoh Gie dengan elemen standar skenario, konteks sosial politik Indonesia semasa hidup Gie, dan skenario film. Kemudian dianalisa secara semiologi teks Roland Barthes dengan menemukan kode-kode pokok dalam leksia tersebut, maka ditemukanlah tanda dan kode yang menghasilkan makna. Hasil analisis dan intepretasi terhadap pemaknaan perlawanan intelektual tokoh Gie dalam skenario ini, bahwa tokoh Gie dalam naskah skenario ini melakukan perlawanan intelektual dalam golongan : Mempengaruhi gerakan sosial; mempropagandakan secara halus sebuah perubahan dalam pemerintahan; menyediakan diagnosa atas masalah ekonomi, politik negara dan kebijakan; berpartisipasi dalam gerakan sosial. Tokoh Gie melakukannya melalui : tulisan di media massa, siaran-siaran di radio UI, demonstrasi dan aksi kolektif. Hal-hal yang mengarahkannya : afinitas sosial, depriviasi dan efektifitas politik. Secara menyeluruh, ini disebut sebagai adanya gerakan revolusioner

SARS-CoV-2 Vaccination Rate and SARS-CoV-2 Infection of Health Care Workers in Aerosol-Generating Medical Disciplines

Healthcare workers (HCW) who perform aerosol-generating procedures (AGP) are at high risk of SARS-CoV-2 infection. Data on infection rates and vaccination are limited. A nationwide, cross-sectional study focusing on AGP-related specialties was conducted between 3 May 2021 and 14 June 2021. Vaccination rates among HCW, perception of infection risk, and infection rates were analyzed, focusing on the comparison of gastrointestinal endoscopy (GIE) and other AGP-related specialties (NON-GIE), from the beginning of the pandemic until the time point of the study. Infections rates among HCW developed similarly to the general population during the course of the pandemic, however, with significantly higher infections rates among the GIE specialty. The perceived risk of infection was distributed similarly among HCW in GIE and NON-GIE (91.7%, CI: 88.6–94.4 vs. 85.8%, CI: 82.4–89.0; p < 0.01) with strongest perceived threats posed by AGPs (90.8%) and close patient contact (70.1%). The very high vaccination rate (100–80%) among physicians was reported at 83.5%, being significantly more frequently reported than among nurses (56.4%, p < 0.01). GIE had more often stated very high vaccination rate compared with NON-GIE (76.1% vs. 65.3%, p < 0.01). A significantly higher rate of GIE was reported to have fewer concerns regarding infection risk after vaccination than NON-GIE (92.0% vs. 80.3%, p < 0.01)

MENJADI MANUSIA MERDEKA: STUDI BIOGRAFI SEORANG INTELEKTUAL YANG MEMPERJUANGKAN KEBENARAN

Soe Hok Gie adalah seorang tokoh aktivis dan intelektual angkatan ‘66 yang dikenal karena pemikiran dan tulisannya yang kritis dan berani, namun meninggal dalam usia sangat muda yaitu 27 tahun. Pada tahun 1983, LP3ES menerbitkan catatan hariannya menjadi sebuah buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Kemudian pada tahun 2005, kisah hidup sang aktivis dihidupkan kembali dalam media film yang berjudul GIE. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan peneliti ketika membandingkan keadaan mahasiswa pada zamannya yang begitu berbeda dengan keadaan mahasiswa yang ada dalam cerita menurut pengalaman Gie. Dalam masa Gie, mahasiswa merupakan salah satu elemen dalam masyarakat yang aktif mengkritik dan mendorong kejatuhan pemerintahan Soekarno saat itu yang dianggap bertanggung jawab terhadap bencana politik dan ekonomi. Sedangkan pada konteks zamannya, peneliti melihat fenomena di kampusnya di mana mayoritas mahasiswa cenderung bersikap apatis terhadap politik serta berfokus pada perkuliahan saja. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa karakteristik kritis dan idealis dalam diri Gie terbentuk sebagai hasil kombinasi antara aspek person Gie sebagai keturunan etnis Tionghoa yang cerdas, memiliki rasa ingin tahu tinggi, keras kepala, serta keteguhan hati yang kuat; dengan aspek contextmicrosystem, mesosystem, exosystem, serta macrosystem di sekitar Gie. Selain itu, terdapat pula aspek process yang dialami oleh Gie serta aspek time di mana aspek process itu terjadi. Pada akhirnya Gie tumbuh menjadi manusia bebas yang tetap mempertahankan karakteristik individunya melalui aktivitas menulis artikel kritis serta rasa cinta yang besar terhadap kebangsaan Indonesi

Is social identity belief independent?

In this paper we aim to disentangle the effects on in-group favoritism driven by beliefs from those stemming from group identity, with the final goal of testing the relative power of three potential explanations of this bias: The Beliefs Driven Explanation (BDE), the Group Identity Explanation (GIE) and the Belief-mediated Group Identity Explanation (BGE). The BDE suggests that in-group favoritism is only driven by the desire not to let others’ expectations down. The GIE claims that people have a preference, per se, for members of their group. According to the BGE, people also have a preference for members of their group, but this is mediated by their second-order beliefs. To this aim, we built an experimental design able to produce exogenous variations in both group membership and expectations, hence providing a genuine test for the rationale of in-group bias. The results of our experiment suggest that beliefs per se are not a significant explanation of in-group favoritism and hence do not provide support to the BDE. Our experimental evidence does not provide support also to the BGE. We conclude that our experiment suggests to single out the GIE as the most powerful explanation of social identity

MENJADI MANUSIA MERDEKA: STUDI BIOGRAFI SEORANG INTELEKTUAL YANG MEMPERJUANGKAN KEBENARAN

Soe Hok Gie adalah seorang tokoh aktivis dan intelektual angkatan ‘66 yang dikenal karena pemikiran dan tulisannya yang kritis dan berani, namun meninggal dalam usia sangat muda yaitu 27 tahun. Pada tahun 1983, LP3ES menerbitkan catatan hariannya menjadi sebuah buku dengan judul Catatan Seorang Demonstran. Kemudian pada tahun 2005, kisah hidup sang aktivis dihidupkan kembali dalam media film yang berjudul GIE. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan peneliti ketika membandingkan keadaan mahasiswa pada zamannya yang begitu berbeda dengan keadaan mahasiswa yang ada dalam cerita menurut pengalaman Gie. Dalam masa Gie, mahasiswa merupakan salah satu elemen dalam masyarakat yang aktif mengkritik dan mendorong kejatuhan pemerintahan Soekarno saat itu yang dianggap bertanggung jawab terhadap bencana politik dan ekonomi. Sedangkan pada konteks zamannya, peneliti melihat fenomena di kampusnya di mana mayoritas mahasiswa cenderung bersikap apatis terhadap politik serta berfokus pada perkuliahan saja. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa karakteristik kritis dan idealis dalam diri Gie terbentuk sebagai hasil kombinasi antara aspek person Gie sebagai keturunan etnis Tionghoa yang cerdas, memiliki rasa ingin tahu tinggi, keras kepala, serta keteguhan hati yang kuat; dengan aspek contextmicrosystem, mesosystem, exosystem, serta macrosystem di sekitar Gie. Selain itu, terdapat pula aspek process yang dialami oleh Gie serta aspek time di mana aspek process itu terjadi. Pada akhirnya Gie tumbuh menjadi manusia bebas yang tetap mempertahankan karakteristik individunya melalui aktivitas menulis artikel kritis serta rasa cinta yang besar terhadap kebangsaan Indonesi

SARS-CoV-2 vaccination rate and SARS-CoV-2 infection of health care workers in aerosol-generating medical disciplines

Healthcare workers (HCW) who perform aerosol-generating procedures (AGP) are at high risk of SARS-CoV-2 infection. Data on infection rates and vaccination are limited. A nationwide, cross-sectional study focusing on AGP-related specialties was conducted between 3 May 2021 and 14 June 2021. Vaccination rates among HCW, perception of infection risk, and infection rates were analyzed, focusing on the comparison of gastrointestinal endoscopy (GIE) and other AGP-related specialties (NON-GIE), from the beginning of the pandemic until the time point of the study. Infections rates among HCW developed similarly to the general population during the course of the pandemic, however, with significantly higher infections rates among the GIE specialty. The perceived risk of infection was distributed similarly among HCW in GIE and NON-GIE (91.7%, CI: 88.6–94.4 vs. 85.8%, CI: 82.4–89.0; p < 0.01) with strongest perceived threats posed by AGPs (90.8%) and close patient contact (70.1%). The very high vaccination rate (100–80%) among physicians was reported at 83.5%, being significantly more frequently reported than among nurses (56.4%, p < 0.01). GIE had more often stated very high vaccination rate compared with NON-GIE (76.1% vs. 65.3%, p < 0.01). A significantly higher rate of GIE was reported to have fewer concerns regarding infection risk after vaccination than NON-GIE (92.0% vs. 80.3%, p < 0.01)

A dual Stage ion engine for high impulse missions

In this paper, the applicability of dual stage ion opticsand in particular of the so-called dual stage ion engine to highpower, high specific impulse missions will be evaluated. First, theperformance limits of conventional two gridded ion engines (GIE)will be discussed and the advantages provided by dual stage ionengines reported. The limits of applicability of a dual stage ionengine will be analyzed analytically and the results confirmednumerically. The lifetime and performance of a three griddeddual stage ion engine (DS3G) will be numerically investigated andcompared to those of a conventional GIE assessing for the firsttime in the open literature under what condition dual stage ionoptics provide performance improvements over conventional GIEsand what is its impact on the thruster lifetime. Dual stage ionengines have been found to be capable of providing higher thrustdensity and longer lifetime with respect to conventional griddedion engines