264 research outputs found

    Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Model Problem Based Learning di Kelas V Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V ini dilatar belakangi oleh pembelajaran tematik terpadu yang kurang terlaksana dengan baik, dan masih dalam proses menuju penyempurnaan, pada pelaksanaannya guru juga belum menggunakan model pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa, dan kurang memberikan permasalahan kepada siswa. Akibatnya siswa didalam kelas terlihat menoton dan kurang mampu dalam menentukan masalah dan cara penyelesaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan model Problem Based Learning dikelas V SD Negeri 21 kapuh. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian didahului dengan perancanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data  berupa observasi, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester I Tahun Ajaran 2020/2021. Subjek penelitian adalah guru selaku observer, peneliti selaku praktisi, dan siswa kelas V sebanyak 19 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Hasil penelitian siklus I pada RPP rata-rata 76,78% (baik), meningkat pada siklus II menjadi 96,43% (sangat baik). Pelaksanaan siklus I pada aktivitas guru rata-rata 78,57% (baik), meningkat pada siklus II menjadi 92,43% (sangat baik). Pelaksanaan siklus I pada aktivitas siswa rata-rata 73,21% (baik), meningkat pada siklus II menjadi 96,42% (sangat baik). Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata 58,53 (Kurang), meningkat pada siklus II menjadi 84,14 (baik). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar

    TINGKAT KERAMAHLINGKUNGAN PUKAT CINCIN PELAGIS KECIL BERDASARKAN CODE OF CONDUCT FOR RESPONSIBLE FISHERIES (CCRF) DI PPI TANJUNGBALAI ASAHAN, SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Pukat Cincin Pelagis Kecil merupakan salah satu jenis alat tangkap ikan yang banyak dioperasikan di PPI Tanjungbalai Asahan. Alat tangkap ini dioperasikan dengan satu kapal atau single boat purse seine. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat keramahlingkungan Pukat Cincin Pelagis Kecil yang beroperasi di PPI Tanjungbalai Asahan. Data diperoleh dengan metode wawancara terhadap 31 responden nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kapal Pukat Cincin Pelagis Kecil di lokasi penelitian berukuran 28-30 GT. Tipe Pukat Cincin Pelagis Kecil adalah tipe persegi panjang dengan kantong samping. Ukuran panjang jaring 900-990 meter dengan variasi mesh size 2-7 cm. Hasil analisis tingkat keramahlingkungan menunjukkan skor sebesar 28,10 dan termasuk dalam kategori ramah lingkungan

    http://eprints2.uny.ac.id/2585/2/INSTRUCTIONAL_MEDIA_PACKAGE_DEVELOPMENT_OF_MATTER_PARTICLES.pdf

    Get PDF
    This study aims at developing an instructional media package (IMP) on matter particles based on Content Standards for junior high schools (SMP/MTs) of grade VIII in Semester I and determining the quality of the IMP based on assessments of science teachers of SMP/MTs. The IMP development was guided by the two consultants and had input from media experts and peer reviewers. By using instruments, the IMP was assessed by five science teachers of SMP/MTs in Cirebon regency. The research instrument was questionnaires consisting of specific variable criteria and indicators. The results of the assessments were in qualitative data converted into quantitative data. The quantitative data were in the form of tables analyzed using the ideal rating category to determine the quality of the IMP. The product of this research was an instructional media package on matter particles based on Content Standards for SMP/MTs of grade VIII in Semester I. Based on the assessments of five science teachers, the average score of the quality of science instructional media package was 64,8 (very good criterion) with the ideal percentage of 84.6%. Therefore, the instructional media package could be used as one of instructional media for SMP/MTs students of grade VIII in Semester I

    ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus Kabupaten Lampung Utara)

    Get PDF
    Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima dari aparatur pemerintah merupakan keharusan yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya. Hal ini merupakan menifestasi dari aparatur pemerintah selaku abdi negara dan abdi masyarakat. Permasalahan yang terjadi dimasyarakat yakni masih ada beberapa atau sebagian yang masih belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan. Dengan tidak meratanya kepemilikan surat izin mendirikan bangunan terhadap masyarakat luas khususnya di Kabupaten Lampung Utara, maka pemerintah Kabupaten Lampung Utara telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 05 Tahun 2015 tentang Pemutihan Izin Mendirikan Bangunan Rumah Tinggal dalam Wilayah Kabupaten Lampung utara. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa besaran peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Utara sejak diberlakukannya Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 05 tahun 2015 tentang Pemutihan Izin Mendirikan Bangunan Rumah tinggal Dalam Wilayah Kabupaten Lampung Utara?; 2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Utara melalui retribusi Izin Mendirikan Bangunan ? Hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukan bahwa terjadi kenaikan terhadap pemberian Izin Mendirikan Bangunan sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, tetapi tidak dengan pendapatan. sebab pendapatan yang diterima sejak diberlakukannya kebijakan tersebut mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, hal ini dikarnakan bahwa biaya terhadap masyarakat yang mengikuti pemutihan dipangkas hingga 50 % jika telah memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai dengan ketentuannya. Faktor pendukung yakni memiliki tenaga manusia yang berpendidikan, struktur organisasi yang baik dan pembagian pekerjaan yang merata serta ditunjang dengan peralatan yang cukup memadai. Sedangkan Faktor yang menghambat adalah minimnya pembiayaan untuk menyelenggarakan sebuah kebijakan, Akses jalan yang jauh dan terdapat kerusakan jalan diberbagai titik dibagian pedalaman Kabupaten Lampung utara serta transportasi umum yang kurang memadai bagi masyrakat juga menjadi salah satu faktor penghambat terealisasi kebijakan dengan baik. Kesimpulan yang didapat bahwa perlu adanya penertiban kembali oleh pemerintah daerah setempat terhadap kepemilikan IMB guna menyamaratakan kepemilikan IMB agar dimiliki oleh semua masyarakat yang memiliki rumah tempat tinggal, dan dapat lebih meningkatkan pendapatan asli daerah dari penertiban tersebut

    Teaching Simple Present Tense to the Seventh Grade Students of MTs Negeri Kudus in the Academic Year 2011/2012 Taught by Using iFlash Media.

    Get PDF
    Sholihah, Fir’ atus. 2012. Teaching Simple Present Tense to the Seventh Grade Students of MTs Negeri Kudus in the Academic Year 2011/2012 Taught by Using iFlash Media. Skripsi: English Education Department, Teacher Training and Education Faculty, Muria Kudus University. Advisor: (1) Drs. Suprihadi, M.Pd. (2) Nuraeningsih, S.Pd, M.Pd. Key words: Simple Present Tense Mastery, iFlash media. Simple present tense is one of kinds of English grammar taught in Junior High School. It is also taught to the seventh grade students of MTs Negeri Kudus. Unfortunately, the students still have less understanding in constructing a sentence in Simple Present Tense. Therefore, the teacher must use the appropriate teaching media to improve the students’ mastery. iFlash media is one of the alternative teaching media that may be able to be used in teaching English grammar to improve students’ mastery in simple present tense easily. The Objective of this research is to test the significance difference between the mastery of simple present tense of the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/2012 those who are taught by using iFlash Media and those who are taught by using PowerPoint. The design of this research is experimental research. The population of this research is all of the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/2012. The writer takes two classes as the samples by using cluster random sampling technique. Class VII D is the Control group (30 students) and VII E is the experimental group (30 students). The experimental group was taught by using iFlash Media and the control group was taught by using PowerPoint. The research instrument used by the writer is test (multiple choices test with 40 items). The result of the research shows that in the level of significance 0.05 and degree of freedom 58. There is a significant difference of the English vocabulary mastery of the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/ 2012 between those who are taught by using iFlash Media and those who are taught by using PowerPoint. It is shown from the calculation result of t-obtained is 4.35, meanwhile the t-critical is ± 2.00. In other words, the writer rejects H0 and accepts H1, because t (obtained) falls in the critical region. (t-obtained = 4.35 > t-critical = ± 2.00). The Simple Present Tense mastery of the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/ 2012 who are taught by using iFlash Media is good (Mean = 76.5 and SD = 7.78). However, the Simple Present Tense mastery of the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/ 2012 who are taught by using PowerPoint media is sufficient (Mean = 68 and SD = 7.35). Based on the result above, it proves that iFlash Media is effective to improve the simple present tense mastery to the seventh grade students of MTs Negeri Kudus in the academic year 2011/2012. Therefore, the writer recommends suggestion that the English teacher is hoped to use flash-based media as one of teaching media in teaching English especially simple present tense. ABSTRAKSI Sholihah, Fir’ atus, 2012. Pengajaran Simple Present Tense Dengan Menggunakan Media iFlash Untuk Siswa Kelas 7 di MTs Negeri Kudus Pada Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus. Pembimbing (1) Drs. Suprihadi, M.Pd. (2) Nuraeningsih S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Penguasaan Simple Present Tense, media iFlash. Simple present tense adalah salah satu jenis pelajaran struktur Bahasa inggris yang diajarkan di SMP. Materi tersebut juga diajarkan pada siswa kelas 7 di MTs Negeri Kudus. Sayangnya, siswa-siswa masih kurang memahami dalam membuat kalimat menggunakan simple present tense. Oleh karena itu, guru harus menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa. Media iFlash merupakan media pembelajaran yang mungkin mampu digunakan dalam mengajar Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami simple present tense. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan signifikan antara kemampuan penguasaan simple present tense pada siswa kelas 7 di MTs Negeri Kudus pada tahun ajaran 2011/2012 antara yang diajarkan dengan menggunakan iFlash Media dan yang diajarkan dengan menggunakan PowerPoint. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas tujuh MTs Negeri Kudus pada tahun akademik 2011/2012. Peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas VII E adalah kelompok eksperimen (30 siswa) dan VII D adalah kelompok kontrol (30 siswa). Kelompok eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan iFlash Media dan kelompok kontrol diajar dengan menggunakan PowerPoint. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes (tes pilihan ganda dengan 40 item). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat yang signifikan 0,05 dan derajat kebebasan 58 ada perbedaan yang signifikan pada penguasaan simple present tense siswa kelas tujuh MTs Negeri Kudus pada tahun akademik 2011/ 2012 antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan iFlash Media dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan PowerPoint. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan t-obtained adalah 4,35 Sementara itu, t-critical adalah ± 2,00. Dengan kata lain, penulis menolak H0 dan menerima H1 karena t (yang diperoleh) jatuh di daerah kritikal. (t-obtained = 4,35 > t-critical = ± 2,00). Penguasaan simple present tense siswa kelas tujuh MTs Negeri Kudus pada tahun akademik 2011 / 2012 yang diajarkan dengan menggunakan iFlash Media termasuk kategori baik (Mean = 76,5 dan SD = 7,78). Namun, penguasaan simple present tense siswa kelas tujuh MTs Negeri Kudus pada tahun akademik 2011 / 2012 yang diajarkan dengan menggunakan PowerPoint termasuk kategori cukup (Mean = 68 dan SD = 7,35). Berdasarkan hasil di atas, ini membuktikan bahwa iFlash Media adalah efektif dalam meningkatkan penguasaan simple present tense siswa kelas tujuh di MTs Negeri Kudus pada tahun akademik 2011/2012. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran bahwa guru Bahasa Inggris diharapkan menggunakan media berbasis flash sebagai salah satu media pembelajaran Bahasa Inggris terutama materi simple present tense

    TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI PEMIKIRAN POLITIK PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pemikiran politik oleh Partai Solidaritas Indonesia yang masih menjadi kontroversi dikalangan umat Islam di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian Hukum Islam dengan menggunakan pendekatan analisis, Bagaimanakah tinjauan Hukum Islam terhadap pemikiran politik Partai Solidaritas Indonesia dan Bagaimanakah cara Partai Solidaritas Indonesia memimpin anggotanya yang beragama Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran politik Partai Solidaritas Indonesia yang belum sesuai dengan asas-asas hukum Islam. Jenis data yang digunakan adalah dengan mengkaji dan menelusuri bahan-bahan pustaka baik literatur bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang jadi penunjang dalam pemecahan pokok-pokok masalah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, PSI adalah partai yang sangat kompeten dan instruktif dan terbuka untuk semua kalangan agama. Menurut PSI, agama adalah keragaman yang dapat disatukan karena agama dapat digunakan sebagai dorongan untuk memperkuat ikatan solidaritas nasional, namun PSI dianggap belum selektif jika menyandang nama agama, misalnya menolak perda agama dan menolak poligami. PSI memiliki pemimpin yang bukan muslim menjadi masalah dalam kalangan umat Islam, karena mereka mungkin menetapkan aturan baru yang dapat membahayakan umat Islam sendiri, pemikiran non muslim jelas berbeda dengan pemikiran umat Islam. Hal ini dibuktikan ketika PSI menolak perda agama, padahal apabila perda tersebut tidak bersifat deskriminatif maka tidak ada alasan untuk tidak mengikutinya. Terkait poligami, bahwa ajaran islam juga menganjurkan untuk memiliki 1 orang Istri saja, namun bila tidak dapat memenuhi kewajiban sebagai seorang istri maka suami diperbolehkan untuk melakukan poligami. Selanjutnya mengenai ucapan selamat natal ini memiliki dua versi, ada yang memperbolehkan dan ada pula yang melarang. Sebagai Negara demokrasi tidak seharusnya PSI mewajibkan seluruh anggotanya untuk menyetarakan suara terhadap ucapan selamat natal ini

    Problematika administrasi guru (studi kasus di Raudlatul Athfal Surya Asri Sidoarjo)

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang problematika administrasi guru yang terjadi di RA Surya Asri Sidoarjo. Pembelajaran sehari-hari RA Surya Asri tidak menggunakan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) sehingga pembelajaran lebih sering diisi dengan calistung dan kegiatan mewarnai. Hal itu mengakibatkan murid merasa bosan. Sekolah juga tidak memiliki arsip administrasi guru berupa RPPM, Promes, Prota, dan LPAD. Penelitian ini menggunakan perspektif studi kasus dengan pendekatan kualiatif. Penelitian ini menggunakan teknik pemerolehan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah proses memerolehan data selesai, teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Penelitian ini menemukan bahwa RA Surya Asri mengalami problematika administrasi guru yang dipengaruhi oleh standar kualifikasi akademik dan standar kompetensi guru. Problematika administrasi guru di RA Surya Asri yaitu 1) problematika kualifikasi akademik guru yaitu guru tidak mempunyai pendidikan minimal S1 PAUD, (2) problematika kompetensi pedagogik guru yaitu merancang dan melaksanakan pembelajaran, (3) problematika kompetensi profesional guru yaitu memahami kurikulum, silabus, dan RPPH. Setelah menggali data dari kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan kepada kepala sekolah dan guru, problematika administrasi guru yang terjadi di RA Surya Asri disebabkan oleh latar belakang pendidikan guru yang tidak sesuai, sekolah tidak mewajibkan membuat tugas administrasi guru, tidak adanya sistem dan koordinasi yang jelas dalam pembuatan tugas adaministrasi guru, dan minimnya gaji guru. Solusi yang ditawarkan oleh penulis adalah guru lebih selektif dalam menerima guru, guru dapat diikutkan kegiatan pelatihan-pelatihan guru PAUD, sekolah mewajibkan pembuatan administrasi guru yang dilakukan secara berkelompok dan ditulis secara softfile sehingga dapat sewaktu-waktu dirubah, menentukan waktu dan sistem pembagian tugas pembuatan adminitrasi yang jelas, pengurusan sertifikasi guru bagi masing-masing guru

    TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG ADAT PERKAWINAN PINENG (Study Pada Masyarakat Abung Nunyai di Kabupaten Lampung Utara)

    Get PDF
    Pada zaman modern sekarang ini sudah banyak masyarakat lampung yang tidak mengetahui perkwainan Pineng, sedangkan perkawinan Pineng menjadi salah satu faktor rekatnya hubungan kedua belah fihak, sehingga segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga akan segera diselesaikan dengan cara bermusyawarah, bukan hanya dari kedua belah fihak orang tua saja, melainkan semua tokoh adat dan keluarga besarnya berupaya agar pernikahan mereka akan tetap utuh, bilamana masih juga tidak dapat lagi didamaikan maka keluarga kedua belah fihak akan mendapat aib dan dikenakan sanksi atau denda adat. Perceraian pada masyarakat Lampung pada umumnya dan masyarkat abung pada khususnya adalah hal yang memalukan. Pada saat ini perkawinan Pineng sudah jarang dilakukan sehingga banyak generasi muda Lampung tidak mengetahui tata cara pineng, dengan penelitian diharapkan, menjadi Informasi bagaimana pelaksanaan Pineng pada masyarakat Abung Nunyai di Kabupaten Lampung Utara, dan sebagi motifasi bagingenerasi muda agar dapat melstarikam adat-istiadat perkawinan pineng Lampung Nunyai pada khususnya dan Lampung Abung Siwo migo pada umumnya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang berjenis Kualitatif, menggunakan metode penelitian maslahah, dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis, aktual, dan akurat, dengan data primer yakni wawancara, Observasi, dokumen, data sekunder yakni refrensi buku, terkait, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul akan dianalisis, kemudian di organisir, di pilah-pilah, di interpretasikan, dan disajikan dalam bentuk uraian secara sistematis berbagai jenis data yang diperoleh dan selanjutnya akan ditarik kesimpulan terhadap semua pokok permasalahan yang diteliti. Hasil Penelitian ini adalah, pertama bahwa pelaksanaan Pineng pada masyarakat adat Abung Nunyai di Kabupaten Lampung Utara yang dilakukan saat ini sudah disesuaikan dengan ajaran Agama. Kedua, Pelaksanaan Perkawinan Pineng jarang dilaksanakan karena mahalnya biaya dan prosesnya yang memakan waktu yang cukup lama. Ketiga, bahwa dari perkawinan pineng sudah ssuai dengan ajaran islam mualai dari proses awal hingga ahir, pineng juga membawa kemaslahatan dalam perkawinan, salah satunya, hampir semua rumah tangganya rukun dan damai serta jarang terjadi perceraian

    Second Language Acquisition, WE, and language as a complex adaptive system (CAS)

    Full text link
    The field of Second Language Acquisition/Development (SLA/D) has evolved to a point where the paradigm gap between SLA/D and world Englishes (WE), identified by Sridhar and Sridhar (1986), has narrowed. The closing of the gap is due in part to SLA/D and WE leaving behind their ontological inheritance of a static competence from linguistics and finding common ground in a view of language as a complex adaptive system. While differences between the two fields are real and will rightly prevail, there may now exist an opening for a dialogue that can lead to a closing of the gap.Peer Reviewedhttps://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/143707/1/weng12304.pdfhttps://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/143707/2/weng12304_am.pd

    Development of non-metallic inclusions from melt to rolled piece for 20MnV6 EXEM steel

    Full text link
    EXEM jekla so zaščitena blagovna znamka podjetja Štore Steel. Glavni razlog za razvoj teh jekel je bila potreba po boljši obdelovalnosti, saj ta podaljšuje življenjsko dobo rezilnega orodja. Za obdelovalnost je pomembna optimalna vsebnost s kalcijem modificiranih aluminatnih vključkov in kalcijevih aluminatov, obdanih s sulfidnim ovojem. Cilj magistrskega dela je bil ovrednotiti možnost napovedovanja vrste in vsebnosti nekovinskih vključkov po valjanju na podlagi rezultatov vzorcev, odvzetih med litjem, ter uvedba metode za podajanje sestave vključkov v jeklu 20MnV6 EXEM. Analizirali smo vzorce šestih šarž, odvzetih v različnih korakih obdelave, in sicer pred in po dodatku modifikatorja CaSi v ponovčno peč, 30 minut po začetku litja in v končnem valjancu. Na vseh vzorcih smo z vrstičnim elektronskim mikroskopom izvedli ploskovno EDS analizo za karakterizacijo posameznih vključkov in avtomatsko analizo. Ta nam je na podlagi računsko določene sestave vključkov in izrisanih sestav vključkov v ternarne fazne diagrame sistemov MnS-Al2O3-CaO, MgO-CaO-MnS ter CaO-CaS-Al2O3 omogočila spremljanje tipa in sestave vključkov skozi različne stopnje v procesu izdelave jekla 20MnV6 EXEM. Izkazalo se je, da je na podlagi vzorca, vzetega 30 minut po začetku litja, mogoče napovedati tudi sestavo vključkov v valjancu. Zanimal nas je tudi najprimernejši čas odvzema vzorca od začetka litja, da bo prikaz sestave vključkov v valjancu najbolj verodostojen. Ugotovili smo, da so odstopanja v sestavi in tipu vključkov pri različnih časih odvzema od začetka litja zelo majhna. Zato velja, da rezultat avtomatske analize vzorca, vzetega kadarkoli po začetku litja, kaže dobro ujemanje z rezultati avtomatske analize v valjancu. Pojasnili smo tudi povezavo med vsebnostjo nekovinskih vključkov kalcijevega sulfida (CaS) in obdelovalnostjo preiskovanega jekla.EXEM steels are a registered trademark of the company Štore Steel. The main reason for the development of these steels was the need for better machinability, as this prolongs the lifetime of the cutting tool. The optimum content of calcium-modified aluminate inclusions and calcium aluminates surrounded by a sulphide coating is important for machinability. The objective of the master\u27s thesis was to evaluate the possibility of predicting the type and content of non-metallic inclusions after rolled piece on the results of samples taken during casting, and the introduction of a method for specifying the composition of inclusions in 20MnV6 EXEM steel. We analysed the samples of six batches taken at different treatment steps, namely before and after the addition of the CaSi modifier to the ladle furnace, 30 minutes after the start of casting, and in the final rolled piece. Surface EDS analysis for characterisation of individual inclusions and automated analysis were performed on all samples with a scanning electron microscope. Based on the calculated composition of inclusions and plotted compositions of inclusions in ternary phase diagrams of MnS-Al2O3-CaO, MgO-CaO-MnS and CaO-CaS-Al2O3 systems, the latter enabled monitoring of the type and composition of inclusions through various stages in the manufacturing process of 20MnV6 EXEM steel. It turned out that based on a sample taken 30 minutes after the start of casting, it is also possible to predict the composition of inclusions in the rolled piece. We were also interested in the most appropriate sampling time from the start of casting, so that the display of inclusions\u27 composition in the rolled piece would be the most credible. We found that the deviations in the composition and type of inclusions at different sampling times from the start of casting are very small. Therefore, the result of the automated analysis of the sample, taken at any time after the start of casting, is considered to show a good agreement with the results of the automated analysis of the rolled piece. We also explained the relationship between the content of non-metallic calcium sulphide (CaS) inclusions and the machinability of the investigated steel
    corecore