18 research outputs found

    HUBUNGAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN

    Get PDF
    Prevalensi TB paru BTA positif di Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan setiap tahunnya. prevalensi kejadian TB paru di Kecamatan Karangrayung termasuk peringkta tertinggi kedua di Kabupaten Grobogan. kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Puskesmas Karangrayung I baru mencapai 49,68% dan Puskesmas Karangrayung II sebesar 58% masih di bawah target Nasional (80%). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru BTA positif di Kecamatan Karangrayung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan rancangan studi case control. Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 orang yang terdiri dari 35 orang tersangka TB paru BTA positif dan 35 orang tersangka TB Paru BTA negatif minimal berusia 15 tahun. analisis data menggunakan uji Chi Square dan Fisher exact test alfa = 0,05 serta perhitungan Odds ratio. variabel bebas yang diteliti adalah pencahayaan, kelembaban, suhu, luas jendela, luas ventilasi, jenis lantai, jenis dinding, kepadatan hunian kamar, dan kebaradaan langit-langit. Penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA Positif meliputi pencahayaan rumah (OR=3; 95%CI=1,251-9,404), luas jendela kamar tidur (OR=3,33; 95%CI=1,005-12,552), dan jenis lantai (OR=3,5; 95%CI= 1,352-12,255). Kelembaban, suhu, luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar tidur, luas jendela ruang keluarga, kepadatan hunian kamar, jenis dinding, dan keberadaan langit-langit rumah tidak berhubungan dengan kejadian TB paru BTA positif. Diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang sehat. Kata Kunci: lingkungan fisik, rumah, TB Paru, BT

    FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN DIABETES MELITUS

    Get PDF
    Background: Diabetes mellitus is a non-communicable disease that increases every year and causes many losses for sufferers and the health financing sector due to complications such as heart and blood vessel problems, stroke, kidney failure, vision problems, leg amputations, and nerve damage. Objective : This research was conducted to analyze the risk factors associated with the incidence of Diabetes Mellitus in the UPT Puskesmas Parung Work Area. Methods: This research is an analytical study using a case control design. The sample cases in the study were respondents who were diabetes mellitus sufferers, namely 69 people and control samples was 6 people who were not diabete melitus sufferers. The sampling technique used in this study (total sampling) for the case group and simple random sampling for the control group. The results showed that there was a significant relationship between physical activity with the incidence of  diabetes mellitus (p value = 0,004; OR = 2,947 (95% CI 1.469-5.912)). Meanwhile smoking behavior and consumption of fruits and vegetables did not have  a significant relationship with the incidence of diabetes melitus (p value>0.05). Conclusion: Public health center officers need to maximize efforts to educate the case groups or control groups regarding risk factor control such as physical activity and consumption of fruits and vegetable

    GAMBARAN EPIDEMIOLOGI DAN STIGMA SOSIAL TERKAIT PANDEMI COVID-19 DI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020

    Get PDF
    In December 2019, a case of peneumonia of unknown etiology was found in Wuhan, Hubei, China with clinical symptoms that closely resemble pneumonia, which is named COVID-19. The COVID-19 pandemic can cause feelings of fear of infection, anxiety, stigma, prejudice and marginalization of disease in patients, people at risk and healthy people to health workers. This study aims to describe the epidemiology  and social stigma associated with the COVID-19 pandemic in South Tangerang City in 2020. This research is a type of quantitative research with a descriptive method with a cross sectional approach. The study was conducted in July 2020. The population in this study were the people of South Tangerang City. The sample used was 107 respondents with purposive sampling technique. Retrieval of data using a questionnaire via google form. Based on the results of the study, 73.8% of the respondents were 17-25 years old, 70.1% of the respondents were female. , the occupational status of the respondents is mostly students as much as 60.7% and the sub-districts where the respondents are mostly residing in Pamulang is 29.0%. People who do not have a stigma on COVID-19 patients are 56.1%. It is hoped that the public will remain vigilant and carry out health protocols during the COVID-19 pandemic and avoid stigmatizing COVID-19 patients in order to avoid someone hiding their health status.Pada bulan Desember 2019 ditemukan kasus peneumonia yang tidak diketahui etiologinya muncul di Wuhan, Hubei, China dengan gejala klinis yang sangat menyerupai pneumonia yang diberi nama COVID-19. Pandemi COVID-19 dapat menimbulkan perasaan takut akan tertular, kecemasan, stigma, prasangka dan marginalisasi terhadap penyakit pada pasien, orang berisiko dan orang yang sehat hingga tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran epidemiologi dan stigma sosial terkait pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Tangerang Selatan. Sampel yang digunakan adalah sebesar 107 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian menjukkan sebagian besar responden berusia 17-25 tahun sebanyak  73,8%, jenis kelamin respoden sebagian besar adalah perempuan sebanyak 70,1%, status pekerjaan responden sebagian besar adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 60,7% dan wilayah kecamatan yang ditinggali responden sebagian besar berada di Kecamatan Pamulang sebanyak 29,0%. Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki stigma pada pasien COVID-19 sebanyak 56,1%. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 dan menghindari memberi stigma pada pasien COVID-19 agar menghindari seseorang menyembunyikan status kesehatannya

    The Seeking Treatment among Breast Cancer Patients

    Get PDF
    Background: Breast cancer is the second highest-rate incidence after cervical cancer. Moreover, the breast cancer epidemic is getting increasing over years. The aim of this research was to know the strength correlation between knowledge and delay in seeking treatment among breast cancer patients at General Hospital Center Dr. M. Djamil Padang. Method: This was a case control study. Respondents of the research were patients of breast cancer and had been registered at General Hospital Center Dr. M. Djamil Padang in July-December 2013. 122 of the total sample divided  61 cases and 61 controls were collected. Results: This research showed level of knowledge of controlled women had 1.86 times the odds of delay in seeking treatment of breast cancer. (OR=1.86, 95% CI 0.68 to 5.089). Therefore, having higher awareness in breast cancer is driven women  to early detection and screening methods by conducting an intensive counseling. Conclussion: Women had lower knowledge of breast cancer treatment this analysis suggests that women need further information about the different types of breast cancer symptoms to assist symptom recognitio

    ANALISIS PERILAKU DAN KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA

    Get PDF
    Permasalahan remaja sampai saat ini masih tinggi, diantaranya perilaku seksual dan penggunaan Napza yang dapat meningkatan penularan HIV AIDS. Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) penting diberikan sebagai wadah dalam menyebarkan informasi kesehatan. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perilaku berisiko remaja serta kebutuhan informasi Seksualitas, Napza, dan HIV AIDS melalui PIK R. Metode yang digunakan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan kuesioner dan dilakukan analisis bivariat, sedangkan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko remaja terkait HIV AIDS, namun masih ditemukan 21,1 % mahasiswa yang perilakunya berisiko. Analisis kualitatif menyebutkan bahwa mahasiswa memerlukan informasi terkait kesehatan reproduksi, Napza dan HIV AIDS. Saran: Adanya advokasi kepada pimpinan UMJ untuk menghidupkan kembali PIK R UMJ, kerjasama dengan BKKBN, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dan BNN serta sosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMJ terkait PIK R UMJ.Permasalahan remaja sampai saat ini masih tinggi, diantaranya perilaku seksual dan penggunaan Napza yang dapat meningkatan penularan HIV AIDS. Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) penting diberikan sebagai wadah dalam menyebarkan informasi kesehatan. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perilaku berisiko remaja serta kebutuhan informasi Seksualitas, Napza, dan HIV AIDS melalui PIK R. Metode yang digunakan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan kuesioner dan dilakukan analisis bivariat, sedangkan data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko remaja terkait HIV AIDS, namun masih ditemukan 21,1 % mahasiswa yang perilakunya berisiko. Analisis kualitatif menyebutkan bahwa mahasiswa memerlukan informasi terkait kesehatan reproduksi, Napza dan HIV AIDS. Saran: Adanya advokasi kepada pimpinan UMJ untuk menghidupkan kembali PIK R UMJ, kerjasama dengan BKKBN, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana (DPMP3AKB) dan BNN serta sosialisasi kepada seluruh mahasiswa UMJ terkait PIK R UMJ

    FAKTOR DETERMINAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP BALITA DI KECAMATAN PADARINCANG 2017

    Get PDF
    Immunization is one of the programs to control of infectious diseases, the coverage of immunization in Banten 2016 is still below the target of 90.26%. Coverage of UCI in subdistrict only reached 68.41% while Indonesia equal to 81,82%. This indicates the low coverage of UCI in the subdistrict area in Banten.The study aimed to analyze factors related to the completness of basic immunization in under-five children in Padarincang Sub-district in 2017. This study used case control design using secondary data and analyzed by Chi Square Test. The sample of this research is mother who has toddler with 66 cases and control of 66 people. The results showed that there was a significant correlation between family support with basic immunization completeness in underfive (p= 0,001; OR = 17,843 (95% CI = 2,271-140,223)), there was significant relation between house distance with basic immunization completeness in underfive (p= 0,002; OR = 5,304 (95% CI = 1,852-15,189)), and there was a significant relation between working mother with basic immunization completeness in toddler (p= 0,008; OR = 4,960 (95% CI = 1,559- 15,779)). It is expected that the Health Office will improve the provision of information about immunization to family members

    The Seeking Treatment Among Breast Cancer Patients

    Full text link
    Introduction: Breast cancer is the second highest-rate incidence after cervical cancer. Moreover, the breast cancer epidemic is getting increasing over years. The aim of this research was to know the strength correlation between knowledge and delay in seeking treatment among breast cancer patients at General Hospital Center Dr. M. Djamil Padang. Methods: This was a case control study. Respondents of the research were patients of breast cancer and had been registered at General Hospital Center Dr. M. Djamil Padang in July-December 2013. 122 of the total sample divided 61 cases and 61 controls were collected. Results: This research showed level of knowledge of controlled women had 1.86 times the odds of delay in seeking treatment of breast cancer. (OR=1.86, 95 % CI 0.68 to 5.089).. Therefore, having higher awareness in breast cancer is driven women to early detection and screening methods by conducting an intensive counseling

    ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR USIA, AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    Poor diet, namely sodium intake, fat intake, and lack of fruit and vegetable intake can increase the risk of hypertension. In Indonesia hypertension is still a public health problem and is experiencing an increase in new cases every year. The purpose of this study was to look at the relationship between physical activity and eating habits with the incidence of hypertension in the South Tangerang Working Area Health Center. This study was an observational analytic study using case control design. This study uses secondary data of Surkesdas FKM UMJ in 2018. Case samples in the study were respondents who had been diagnosed with hypertension by as many as 125 health care workers and controls who were not experiencing hypertension as much as 125. The sampling technique using total sampling. The results showed that there was a significant relationship between age and the incidence of hypertension (p value = 0.01 and OR = 2.76 (95% CI = 1.57-4.86)) and there was a significant correlation between physical activity and the incidence of hypertension. (p value = 0.00 and OR = 4.46 (95% CI = 2.29-67.67)). There was no significant relationship between eating salty, eating fatty foods, eating food, eating vegetables and eating fruit with the incidence of hypertension (p value> 0.05). The community is expected to carry out physical activities at least 3 times a week on a regular basis, especially in the age group ≥ 40 years.Pola makan yang buruk yaitu asupan natrium, asupan lemak berlebih, dan sedikitnya asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Di Indonesia hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mengalami peningkatan kasus baru setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan usia, aktivitas fisik dan asupakan makan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Wilayah Kerja Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain kasus kontrol. Penelitian ini menggunakan data sekunder Surkesdas FKM UMJ tahun 2018. Sampel kasus dalam penelitian adalah responden yang pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan sebanyak 125 orang dan kontrol adalah yang bukan mengalami hipertensi yaitu sebanyak 125 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian hipertensi (p value =0,01 dan OR= 2,76 (95%CI=1,57-4,86)) dan ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p value=0,00 dan OR=4,46 (95%CI=2,29-8,67)). Tidak ada hubungan yang bermakna antara makan asin, makan berlemak, makan makanan berpenyedap, makan sayur dan makan buah dengan kejadian hipertensi (p value > 0,05). Masyarakat diharapkan melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali dalam seminggu secara rutin terutama pada kelompok usia ≥ 40 tahun

    EDUKASI MENGENAI ANEMIA PADA MAHASISWI MENGGUNAKAN MEDIA ONLINE DAN LEAFLET

    Get PDF
    Sampai saat ini prevalensi anemia pada remaja masih tinggi. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 diperoleh proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 tahun sebesar 32% sedangkan proporsi anemia pada ibu hamil yang berusia 15-24 tahun sebesar 84,6%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswi tentang anemia dan upaya pencegahannya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode quasy experimental dengan pemberian pre-test dan post-test. Kegiatan edukasi dilakukan dengan du acara yaitu dengan pemberian materi melalui zoom meeting dan menggunakan leaflet. Jumlah peserta pada kegiatan ini sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 15 orang untuk setiap kelompok. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan mahasiswi meningkat setelah dilakukan pendidikan dengan media zoom dan leafleat. Pada kelompok yang diberikan edukasi melalui zoom ada peningkatan skor pengetahuan dari 69,33 menjadi 91,33, dan kelompok yang diberikan edukasi melalui media leafleat ada peningkatan rata-rata pengetahuan dari 75,33 menjadi 93,33. Pemberian edukasi melalui zoom lebih efektif terhadap meningkatnya pengetahuan mahasiswi terkait anemia dibandingkan dengan media leafleat. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan pengetahuan tentang anemia pada mahasiswi setelah diberikan edukasi melalui media zoom dan leafleat dengan nilai p sebesar 0,000. Efektifitas media yang paling berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswi tentang anemia adalah dengan menggunakan media zoom

    FAKTOR DETERMINAN SOSIAL DAN GAMBARAN KEJADIAN POST TRAUMATIC SYNDROME DISORDER (PTSD) PASCA BANJIR DI DKI JAKARTA DAN BEKASI TAHUN 2020

    Get PDF
    Floods in the Greater Jakarta Area in February 2020 resulted in many losses such as casualties and damage to infrastructure. The psychological impact that often occurs after a disaster is Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), if this problem is not addressed, it will have an impact on public health in the future. This study aims to look at the prevalence of Post-Flood PTSD and to analyze the Social Determinants of the Risk of Post-Flood PTSD. This research is able to answer the challenges in taking preventive measures for PTSD after the flood disaster. This research is an analytical study with a cross sectional study approach with a total sample of 100 people and selected by purposive sampling. The results will be analyzed bivariately. More than half the age of the respondents are in the adolescent age group (12-25 years) (65%), are female (69%), half of the respondents work 51%, more than half of the respondents received low family support (51%), received low peer support (50%), did not receive volunteer support ( 66%), did not receive the support of religious leaders (53%). There is no relationship between respondent characteristics, family support, friends, relative volunteers and religious leaders
    corecore