ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR USIA, AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA TANGERANG SELATAN

Abstract

Poor diet, namely sodium intake, fat intake, and lack of fruit and vegetable intake can increase the risk of hypertension. In Indonesia hypertension is still a public health problem and is experiencing an increase in new cases every year. The purpose of this study was to look at the relationship between physical activity and eating habits with the incidence of hypertension in the South Tangerang Working Area Health Center. This study was an observational analytic study using case control design. This study uses secondary data of Surkesdas FKM UMJ in 2018. Case samples in the study were respondents who had been diagnosed with hypertension by as many as 125 health care workers and controls who were not experiencing hypertension as much as 125. The sampling technique using total sampling. The results showed that there was a significant relationship between age and the incidence of hypertension (p value = 0.01 and OR = 2.76 (95% CI = 1.57-4.86)) and there was a significant correlation between physical activity and the incidence of hypertension. (p value = 0.00 and OR = 4.46 (95% CI = 2.29-67.67)). There was no significant relationship between eating salty, eating fatty foods, eating food, eating vegetables and eating fruit with the incidence of hypertension (p value> 0.05). The community is expected to carry out physical activities at least 3 times a week on a regular basis, especially in the age group ≥ 40 years.Pola makan yang buruk yaitu asupan natrium, asupan lemak berlebih, dan sedikitnya asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Di Indonesia hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mengalami peningkatan kasus baru setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan usia, aktivitas fisik dan asupakan makan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Wilayah Kerja Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain kasus kontrol. Penelitian ini menggunakan data sekunder Surkesdas FKM UMJ tahun 2018. Sampel kasus dalam penelitian adalah responden yang pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan sebanyak 125 orang dan kontrol adalah yang bukan mengalami hipertensi yaitu sebanyak 125 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian hipertensi (p value =0,01 dan OR= 2,76 (95%CI=1,57-4,86)) dan ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p value=0,00 dan OR=4,46 (95%CI=2,29-8,67)). Tidak ada hubungan yang bermakna antara makan asin, makan berlemak, makan makanan berpenyedap, makan sayur dan makan buah dengan kejadian hipertensi (p value > 0,05). Masyarakat diharapkan melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali dalam seminggu secara rutin terutama pada kelompok usia ≥ 40 tahun

    Similar works