21 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2011

    Get PDF
    Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of infectious disease which still to be the health problem in the world. The purpose of this study is to know the effort of society to solve DHF disease in Syiah Kuala District of Banda Aceh. The design of this study is descriptive by approach of cross sectional. Sample of population were selected by cluster sampling. Election of respondents was conducted by proportional stratified random sampling. Collecting of data was conducted by questionare and data analysis was conducted by descriptive statistic and chi square. Based on the result of study showed that the effort solving of DHF in Syiah Kuala district equal to 92% is good and 8% is less good, however the rate of knowledge on DHF equal to 29% is good and 71% is less good, behavior on DHF equal to 74% is good and 26% is less good. The availability of facility on DHF equal to 48% is good and 52% is less good. The relationship between knowledge of respondents rate on effort solving of DHF showed that there was no significant relationship, where X2count (0.30

    PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA UMSU PADA MATAKULIAH AIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihar pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar, pada matakuliah Al Islam Kemuhammadiyahan, di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Media pembelajaran merupakan suatu komponen yang penting dalam mendukung hasil belajar siswa, dimana adanya media pembelajaran dapat mendukung siswa untuk dapat menerima pembelajaran dengan baik, begitu juga dengan motivasi belajar yang seharusnya dapat mendorong siswa untuk lebh giat dalam mempelajari matakuliah yang diajarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan alat analisis SmartPLS3. Adapun hasil yang didapatkan, bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar sebesar 6,177, dan motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa UMSU pada matakuliah AIK sebesar 5,132. Adapun model yang didapatkan 1 = 6,177 1 + 5,132 2 +

    Memasyarakatkan Olahraga Petanque di Tingkat Pelajar Papua

    Get PDF
    Belum memasyarakatnya olahraga petanque di Papua menjadi problem tersendiri di tengah semangat untuk mempopulerkan olahraga tersebut. Selama ini, petanque cenderung dikenal ditingkat perguruan tinggi. Oleh sebab itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga petanque pada pelajar di tingkat SMP dan SMA yang ada di Papua. Metode pengabdian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu tahap pendidikan dan tahap latihan. Terdapat dua sekolah dan tingkatan yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut, yaitu tingkat SMP dan SMA. Data dalam kegiatan pengabdian diambil melalui observasi dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan pengabdian yang terdiri dari siswa tingkat SMP dan SMA merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan. Selama proses kegiatan pengabdian, peserta tampak antusias mengikuti rangkain kegiatan yang dikakukan, mulai dari tahap pendidikan maupun tahap latihan bermain. Peserta kegiatan menjadi tahu tentang olahraga petanque dan cara bermainny

    Kecemasan Atlet Papua: Gambaran dan Perbedaan pada Tiga Cabang Olahraga

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap perbedaan tingkat kecemasan atlet Papua berdasarkan cabang olahraga, usia, dan jenis kelamin. Desain komparatif dengan melibatkan tiga jenis kategori kelompok yaitu jenis cabang olahraga, usia dan jenis kelamin akan digunakan. Terdapat 35 atlet Papua yang sedang menjalani training center pada tiga cabang olahraga, galanita (n=10), pencak silat (n=18) dan petanque (n=7) dilibatkan dalam penelitian. Instrumen Skala Kecemasan Olahraga (SKO) digunakan untuk mengambil data tingkat kecemasan olahraga pada atlet Papua. Hasil penelitian menemukan tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antar atlet, baik berdasarkan jenis cabang olahraga, kelompok usia, atau jenis kelamin

    MEMBUDAYAKAN BEROLAHRAGA PADA ANAK ASLI PAPUA

    Get PDF
    ABSTRAKMeskipun infrastruktur olahraga telah banyak berdiri di Papua, namun minat berolahraga dan kebugaran masyarakat masih rendah. Untuk mejadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup maka membiasakan olahraga perlu ditanamkan sejak dini. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan olahraga sebagai kebiasaan pada anak-anak asli Papua. Metode pengabdian  yang dilakukan meliputi tiga tahap, yaitu tahap awal, inti pelaksanaan kegiatan, dan penutup.  Kegiatan PKM dilakukan setiap hari sabtu dengan target peserta adalah anak-anak yang berada di Kampung Yahim, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan olahraga bersama merasa gembira. Melalui kegiatan olahraga yang dilakukan telah terjadi peningkatan jumlah anak-anak yang berminat melakukan olahraga. Namun begitu, sejak munculnya varian omicron, yaitu yang menyebabkan terjadinya peningktaan kasus COVID-19 di Jayapura maka hal ini membuat kegiatan yang dilakukan tidak dapat dijalankan secara rutin. Kata kunci: olahraga; papua; kebugaran. ABSTRACTAlthough many sports infrastructures have been established in Papua, interest in sports and level of fitness are still low. To make exercise a part of a lifestyle, getting used to sports needs to be instilled from an early age. Therefore, this service activity is carried out with the aim of making sports a habit for indigenous Papuan children. The service activity method carried out includes three stages, namely the initial, core implementation of activities, and closing stages. PKM activities are carried out every Saturday with the target participants being children in Yahim Village, Sentani District, Jayapura Regency, Papua. The results of the service showed that children who participated in sports activities together felt happy. Through the activities carried out, there has been an increase in the number of children who are interested in doing sports. However, the emergence of the omicron variant, which causes an increase in COVID-19 cases in Jayapura, has made the activities carried out cannot be carried out routinely. Keywords: sport; papua; fitness

    ANALISIS PROFESIONALISME PELATIH KEBUGARAN FITNESS CENTER DI JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir guna mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah pelatih kebugaran yang ada di wilayah Jakarta Selatan, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang disebarkan melalui google form, pemberian nilai jawaban dalam setiap pernyataan berdasarakan skala Likert. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari 23 responden laki-laki dan 7 responden perempuan. 21 responden memiliki serfitikat sebagai pelatih kebugaran sedangkan 9 responden memiliki sertifikat pelatih kebugaran. Namun penelitian ini tidak melihat dari kepemilikkan sertifikat pelatih kebugaran tetapi dengan meminta responden untuk mengisi formulir angket yang disebar dengan googleform. Angket berisi 20 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tingkat profesionalisme pelatih kebugaran fitness center di wilayah Jakarta Selatan, berada pada kategori sangat profesional atau sangat layak dengan rata-rata skor 81, serta tidak ada seorang pun pelatih kebugaran yang mendapatkan skor di kategori tidak profesional. Kata kunci: Profesionalisme Pelatih Kebugaran Fitness Center di Jakarta Selatan. ******************* ABSTRACT This research was conducted to fulfill the final project in order to obtain a Bachelor's degree at the Faculty of Sports Science, State University of Jakarta This research is a descriptive study, the population in this study is a fitness trainer in the South Jakarta area, the data collection techniques in this study used a questionnaire distributed via google form, giving answers in each statement based on a Likert scale. The sample in this study amounted to 30 people consisting of 23 male respondents and 7 female respondents. 21 respondents have a certificate as a fitness trainer while 9 respondents do not have a fitness trainer certificate. However, this research does not look at the ownership of a fitness trainer certificate but by asking respondents to fill out a questionnaire form distributed on Google Form. The questionnaire contains 20 statements that must be answered by the respondent. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that the competence of the fitness center fitness trainers in the South Jakarta area is in the very competent or very feasible category with an average score of 81, and no fitness trainer gets a score in the incompetent category. Keywords: The Professionalism of Fitness Center Trainer Analysis in South Jakarta

    Mixed Methods: Pengantar Dalam Penelitian Olahraga

    Get PDF
    Tujuan artikel ini adalah untuk mendiskusikan tentang mixed methods research (MMR) yang terbuka diaplikasikan dalam konteks olahraga. MMR dipahami sebagai pengabungan dua metode (kuantitatif dan kualitatif) dalam satu proses penelitian yang dilakukan secara berurutan atau bersamaan dengan tujuan untuk memahami lebih komprehensif serta mendalam tentang fenomena keolahragaan yang dikaji. Desain penelitian yang dikembangkan oleh Steckler et al., (1992), Tashakkori & Teddlie (2010), Creswell (1999; 2010), Morse (2010) serta Creswell et al (2010) sangat terbuka untuk dapat diaplikasikan dalam konteks olahrag

    Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Bermain Petanque: Sosialisasi pada Guru Olahraga

    Get PDF
    Belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang olahraga patanque merupakan problem di tengah semangat untuk mempopulerkan dan mengembangkan olahraga tersebut. Di Papua, olahraga ini cenderung dikenal di lingkungan perguruan tinggi saja. Oleh sebab itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga petanque pada guru olahraga yang ada di Kabupaten Keerom, Papua. Metode pengabdian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu tahap pendidikan dan tahap latihan. Kegiatan pengabdian dilakukan di MI N Model Jaifuri Keerom. Terdapat 34 guru olahraga yang mengikuti kegiatan tersebut. Data kegiatan pengabdian diambil melalui observasi dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan pengabdian yang terdiri dari guru olahraga merasa senang, aktif, dan semangat mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. Pada tahap pendidikan, peserta sangat aktif bertanya dan diskusi berkaitan dengan peraturan serta teknik bermain petanque. Pada tahap latihan atau praktik di lapangan peserta kegiatan pengabdian dapat memainkan olahraga tersebut dengan cukup baik

    Analysis The Level Aggressiveness of Karate Athletes on Kata Number

    Get PDF
    Karate is one of the oldest martial arts originating from Japan and has developed rapidly in Indonesia. Karate itself is a martial art that has Chinese martial influences and kempo. A karate martial artist must certainly have a good level of aggressiveness so that later it can be used in a match that requires a high level of success. The purpose of this study was to determine the level of aggressiveness of karate athletes in word numbers. This study was conducted using quantitative descriptive methods using closed questionnaire techniques. The population in this study is PP INKAI Prestasi athletes in Jakarta totaling 30 people. Determination of samples in this study through non-probability sampling techniques (purposive sampling) so that it became 15 people in accordance with the criteria desired by the researcher. The results of this study show that the level of aggressiveness of karate athletes in word numbers is included in the medium category because word numbers are numbers that compete for compactness, regularity of motion and discipline of movement. However, this can be a further input to further increase the aggressiveness of word number karate.
    corecore