Proses Pengolahan Ikan Tongkol Abu-Abu (Thunnus tonggol) dalam Kaleng Dengan Media Air Garam di PT. Jui Fa International Foods, Cilacap-Jawa Tengah

Pengalengan merupakan salah satu bentuk pengolahan dan pengawetan ikan secara modern yang dikemas secara hermetis dan disterilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengalengan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) dalam kaleng dengan media air garam. Metode penelitian dilakukan melalui observasi dengan mengikuti secara langsung seluruh proses pengolahan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pemuatan, serta melakukan pengujian terhadap mutu organoleptik dan kimia, pengamatan suhu. Analisa data dilakukan secara deskriptif-komparatif. Hasil pengujian mutu nilai organoleptik bahan baku 8 dan produk akhir adalah 9. Hasil uji histamin berkisar 1,63 ppm sd 4,4 ppm. Uji kadar garam berkisar 0,36% sd 0,94%. Pengamatan suhu pada tahapan proses adalah receiving -8,5 °C, penyimpanan beku -18,8 ºC, thawing -4 ºC, pre-cooking 62,5ºC, spraying 38,71 ºC, skinning off 34,71 ºC, cleaning 33,6 ºC, filling 31,45ºC. Kesimpulan menunjukkan bahwa proses pengolahan tongkol abu-abu dalam kaleng media air garamsudah dilakukan dengan baik sesuai dengan (SNI 8223:2016) ikan tongkol abu-abu (Thunnus sp.) dalam kaleng

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP NOMOPHOBIA YANG DIMEDIASI FEAR OF MISSING OUT (FOMO) PADA GENERASI Z DI BANDUNG RAYA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran fear of missing out (FOMO) dalam memediasi pengaruh kontrol diri terhadap nomophobia pada Generasi Z di Bandung Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling berupa accidental sampling dengan sampel 502 orang Generasi Z di Bandung Raya dengan usia 18 – 24 tahun. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu Brief Self-Control Scale (BSCS) (13 item; α = 0,88), Fear of Missing Out Scale (FOMOs) (7 item; α = 0,79), dan Nomophobia Quistionnaire (NMP-Q) (18 item; α = 0,95). Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan regresi jalur. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji sobel untuk menguji hipotesis mediasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh negatif yang signifikan pada kontrol diri terhadap nomophobia, (2) terdapat pengaruh negatif yang signifikan pada kontrol diri terhadap fear of missing out, (FOMO) (3) terdapat pengaruh yang signifikan dari fear of missing out (FOMO) terhadap nomophobia, dan (4) fear of missing out (FOMO) memediasi pengaruh kontrol diri terhadap nomophobia secara signifikan pada Generasi Z di Bandung Raya. This study aims to examine the role of fear of missing out (FOMO) in mediating the effect of self-control on nomophobia in Generation Z in Bandung Raya. This study uses a quantitative approach. The sampling technique used was non-probability sampling in the form of accidental sampling with a sample of 502 Generation Z people in Bandung Raya, aged 18-24 years. The instruments in this study used three scales, namely the Brief Self-Control Scale (BSCS) (13 items; α = 0.88), the Fear of Missing Out Scale (FOMOs) (7 items; α = 0.79), and the Nomophobia Quistionnaire (NMP-Q) (18 items; α = 0.95). The data analysis technique used is linear regression and path regression. In addition, this study also uses the Sobel test to test the mediation hypothesis. The results of this study indicate that (1) there is a significant negative effect on self-control on nomophobia, (2) there is a significant negative effect on self-control on the fear of missing out, (FOMO) (3) there is a significant effect on the fear of missing out missing out (FOMO) on nomophobia, and (4) fear of missing out (FOMO) significantly mediates the effect of self-control on nomophobia in Generation Z in Bandung Raya

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM KONVENSIONAL (PENDEKATAN RGEC) YANG TERDAFTAR DI BEI

Adanya krisis moneter pernah terjadi beberapa kali di Indonesia, dan salah satu penyebabnya adalah tidak adanya fungsi pengawasan pada industri perbankan. Sebuah krisis dapat memberikan dampak pada adanya gangguan pada intermediasi aktivitas keuangan, oleh karena itu industri perbankan diharapkan untuk selalu melakukan monitoring terhadap kesehatan perusahaannya dalam rangka untuk menghindari adanya krisis dimasa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melakukan analisis atas peringkat kesehatan bank dari bank konvensional dengan menggunakan metode analisis RGEC selama periode 2018 – 2020. Variabel pengukuran pada penelitian ini terdiri dari Risk Profile yang menggunakan NPL dan LDR sebagai alat ukurnya, GCG dianalisis berdasarkan self-assessment bank, Earning menggunakan ROA dan BOPO sebagai alat ukurnya, dan Capital yang menggunakan CAR sebagai alat ukurnya. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ialah analisis deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan pada bank umum konvensional yang dianalisis menggunakan metode RGEC. Salah satu pengaruh dari adanya penilaian tingkat kesehatan bank adalah bagaimana kinerja perusahaan dimata pihak eksternal, yang nantinya juga akan mempengaruhi nilai saham perusahaan serta pihak internal dalam membentuk strategi perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2018 diperoleh 6 perusahaan teridentifikasi sangat sehat, 1 perusahaan perusahaan teridentifikasi sehat, 1 perusahaan perusahaan teridentifikasi cukup sehat, dan 1 perusahaan teridentifikasi kurang sehat. Pada tahun 2019 diperoleh 6 perusahaan teridentifikasi sangat sehat, 1 perusahaan perusahaan teridentifikasi sehat, dan 2 perusahaan teridentifikasi kurang sehat. Pada tahun 2020 diperoleh 3 perusahaan teridentifikasi sangat sehat, 1 perusahaan perusahaan teridentifikasi sehat, 2 perusahaan perusahaan teridentifikasi cukup sehat, dan 2 perusahaan teridentifikasi kurang sehat. Kata kunci: RGEC, Bank Konvensional, Kesehatan Bank, Kinerja Peringkat Ban

Manajemen peningkatan mutu pelayanan akademik melalui pengembangan sistem informasi manajemen di SMKN 2 Probolinggo

INDONESIA: Penelitian ini membahas tentang Manajemen Peningkatan Mutu Pelayanan Akademik Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Bagi lembaga pendidikan, sangat penting untuk memiliki pengetahuan dan teknologi informasi berdasarkan data di lapangan karena informasi adalah salah satu sumber utama dalam suatu organisasi, yang memungkinkannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengelolaannya organisasi. Oleh karena itu, lembaga pendidikan memerlukan implementasi sistem informasi manajemen berdasarkan teknologi informasi. Untuk mengetahui hasil yang telah dicapai berdasarkan pilihan atau tujuan, para pemimpin pendidikan harus mencari informasi tentang alternatif yang mungkin diambil dan konsekuensi yang menyertainya kemudian melakukan evaluasi. Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui perencanaan peningkatan mutu layanan akademik sekolah melalui Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di SMKN 2 Probolinggo. 2) Untuk mengetahui penerapan/implementasi peningkatan mutu layanan akademik sekolah melalui pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di SMKN 2 Probolinggo. 3) Untuk mengetahui evaluasi peningkatan mutu layanan akademik sekolah melalui Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di SMKN 2 Probolinggo. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan mendeskripsikan secara rinci mengenai gambaran kondisi yang sebenarnya terjadi di SMKN 2 Probolinggo. Adapun pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Proses perencanaan dilakukan sepenuhnya oleh tim ICT melalui koordinasi dengan manajemen terkait yang mengidentifikasi adanya kebutuhan pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah yang dihadapi dengan orientasi data akurat dan akuntabel, membuat alur kinerja sesuai permintaan unit kerja dengan data yang berkelanjutan serta tidak adanya program kerja karena semua sudah terstruktur di sistem informasi manajemen (sisfo). 2) Implementasi sistem informasi manajemen (sisfo) dapat membantu guru dan tenaga kependidikan dalam berbagai hal, termasuk meningkatkan mutu layanan akademik dengan mengakses semua layanan yang terdapat dalam portal sisfo yang dapat digunakan oleh semua warga sekolah yaitu TIM ICT, guru, tenaga kependididikan, siswa serta orang tua siswa. 3) Evaluasi dilakukan oleh unit terkait yang berkaitan dengan sistem manajemen KBM (kegiatan belajar-mengajar) melakukan monitoring dan evaluasi keterlaksanaan sistem informasi serta mengadakan rapat dengan tim ICT dan tim manajemen. ENGLISH: This research discusses Management of Academic Service Quality Improvement in the Development of Management Information Systems. For educational institutions, it is very important to have knowledge and information technology based on data in the field because information is one of the main sources in an organization, which allows it to increase efficiency and effectiveness in the process of managing its organization. Therefore, educational institutions require the implementation of management information systems based on information technology. To find out the results that have been achieved based on choices or goals, educational leaders should seek information about possible alternatives and the consequences that come with them and then conduct an evaluation. The objectives of this study are: 1) To determine the planning to improve the quality of school academic services through the Education Management Information System at SMKN 2 Probolinggo. 2) To determine the implementation of improving the quality of school academic services through the development of an Education Management Information System at SMKN 2 Probolinggo. 3) To determine the evaluation of improving the quality of school academic services through the Education Management Information System at SMKN 2 Probolinggo. This type of research uses a qualitative approach. The approach describes in detail the description of the actual conditions that occurred at SMKN 2 Probolinggo. The data collection is using interviews, observations, and documentation. The results showed that: 1) The planning process is carried out entirely by the ICT team through coordination with related management who identify the need for system development to solve problems faced with accurate and accountable data orientation, create performance flows according to work unit requests with continuous data and the absence of work programs because everything is structured in the management information system (sisfo). 2) The implementation of the Management Information System (SISFO) can assist teachers and education personnel in various ways, including improving the quality of academic services by accessing all services contained in the SISFO portal that can be used by all school residents, namely the ICT TEAM, teachers, education staff, students and parents. 3) Evaluation is carried out by related units related to the KBM management system (teaching and learning activities), monitoring and evaluating the implementation of information systems, and holding meetings with the ICT team and management team. ARABIC: يناقش هذا البحث إدارة تحسين جودة الخدمة الأكاديمية في تطوير نظم المعلومات الإدارية. بالنسبة للمؤسسات التعليمية ، من المهم جدا أن يكون لديك معرفة وتكنولوجيا معلومات تعتمد على البيانات في هذا المجال لأن المعلومات هي أحد المصادر الرئيسية في المنظمة ، مما يسمح لها بزيادة الكفاءة والفعالية في عملية إدارة مؤسستها. لذلك ، تتطلب المؤسسات التعليمية تنفيذ نظم المعلومات الإدارية القائمة على تكنولوجيا المعلومات. لمعرفة النتائج التي تم تحقيقها بناء على الخيارات أو الأهداف ، يجب على القادة التربويين البحث عن معلومات حول البدائل الممكنة والعواقب التي تأتي معها ثم إجراء تقييم.. أ أهداف هذه الدراسة هي: 1) تحديد التخطيط لتحسين جودة الخدمات الأكاديمية المدرسية من خلال نظام معلومات إدارة التعليم في المدارس الثانوية المهنية 2فربولنجا. 2) تحديد تنفيذ تحسين جودة الخدمات الأكاديمية المدرسية من خلال تطوير نظام معلومات إدارة التعليم في المدارس الثانوية المهنية 2فربولنجا. 3) تحديد تقييم تحسين جودة الخدمات الأكاديمية المدرسية من خلال نظام معلومات إدارة التعليم في المدارس الثانوية المهنية 2فربولنجا. يستخدم هذا النوع من البحث نهجا نوعيا. يصف النهج بالتفصيل صورة الظروف الفعلية التي تحدث في المدارس الثانوية المهنية 2 فربولنجا. يتم جمع البيانات باستخدام المقابلات والملاحظات والتوثيق. أظهرت النتائج ما يلي: 1) يتم تنفيذ عملية التخطيط بالكامل من قبل فريق تكنولوجيا المعلومات والاتصالات من خلال التنسيق مع الإدارة ذات الصلة الذين يحددون الحاجة إلى تطوير النظام لحل المشكلات التي تواجه توجه البيانات بدقة ومساءلة ، وإنشاء تدفقات الأداء وفقا لطلبات وحدة العمل مع البيانات المستمرة وغياب برامج العمل لأن كل شيء منظم في نظام المعلومات الإدارية. 2) يمكن أن يساعد تنفيذ أنظمة المعلومات الإدارية المعلمين وموظفي التعليم بطرق مختلفة ، بما في ذلك تحسين جودة الخدمات الأكاديمية من خلال الوصول إلى جميع الخدمات الواردة في بوابة نظام المعلومات التي يمكن استخدامها من قبل جميع سكان المدرسة ، أي فرق تكنولوجيا المعلومات والاتصالات والمعلمين وموظفي التعليم والطلاب وأولياء الأمور 3) يتم التقييم من قبل الوحدات ذات الصلة المتعلقة بنظام إدارة أنشطة التعليم والتعلم ، ومراقبة وتقييم تنفيذ نظم المعلومات ، وعقد اجتماعات مع فريق تكنولوجيا المعلومات والاتصالات وفريق الإدارة

Institutional Arrangement Approach on e-Parking Innovation in Surabaya City, Indonesia

The implementation of parking in the city of Surabaya is regulated by Regional Regulation (Perda) Number 3 of 2018. The purpose of introducing e-parking or a parking meter tool is to suppress the leakage of PAD in the parking sector, control parking attendants, and facilitate convenient experiences for individuals visiting the smart city of Surabaya. The meter was introduced to measure the duration of parking and facilitate electronic payment of fees. Therefore, e-parking innovation plays a crucial role in effectively managing local revenue (PAD). This study predominantly focuses on the institutional governance system for implementing innovations in the public service sector, specifically the use of e-parking to address parking-related issues. This study employed a descriptive approach with a qualitative methodology. The subjects included the Head of Surabaya Parking UPTD, employees of Surabaya City Transportation Service, attendants of Surabaya City Hall and Tama Bungkul Surabaya parking, as well as the wallet team of Surabaya City Transportation Department. Data were collected using various techniques, namely interviews, observation, and documentation, and were subsequently analyzed through a systematic process of data reduction, presentation, and verification. The results showed the Surabaya City Transportation Service successfully implemented parking meters at several points, including City Hall and Bungkul Park. The implementation of the e-parking program in the city has been progressing well, despite encountering some challenges. These challenges have been effectively resolved, ensuring the smooth operation of the parking meter tool.The implementation of parking in the city of Surabaya is regulated by Regional Regulation (Perda) Number 3 of 2018. The purpose of introducing e-parking or a parking meter tool is to suppress the leakage of PAD in the parking sector, control parking attendants, and facilitate convenient experiences for individuals visiting the smart city of Surabaya. The meter was introduced to measure the duration of parking and facilitate electronic payment of fees. Therefore, e-parking innovation plays a crucial role in effectively managing local revenue (PAD). This study predominantly focuses on the institutional governance system for implementing innovations in the public service sector, specifically the use of e-parking to address parking-related issues. This study employed a descriptive approach with a qualitative methodology. The subjects included the Head of Surabaya Parking UPTD, employees of Surabaya City Transportation Service, attendants of Surabaya City Hall and Tama Bungkul Surabaya parking, as well as the wallet team of Surabaya City Transportation Department. Data were collected using various techniques, namely interviews, observation, and documentation, and were subsequently analyzed through a systematic process of data reduction, presentation, and verification. The results showed the Surabaya City Transportation Service successfully implemented parking meters at several points, including City Hall and Bungkul Park. The implementation of the e-parking program in the city has been progressing well, despite encountering some challenges. These challenges have been effectively resolved, ensuring the smooth operation of the parking meter tool

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas Netra melalui Inovasi Braille

Public service is something that can be accessed by the community, including for people with disabilities. Changes in the public needs of the community including people with disabilities are growing so that it requires an innovation that can equalize it. Public service innovation is a method for increasing change in order to encourage improvement in the quality of public services. Therefore, the City Government of Malang seeks to improve health services specifically for people with visual disabilities by forming innovations in the form of Braille. Braille innovations were made by the government in order to create equitable public services in the community. The government's goal to make this innovation is in order to create equitable public services in the community. In addition, this innovation is a form of commitment of Malang City to inclusive services and a form of commitment to alignments specifically for people with visual impairments. This study aims to determine the ability of Braille innovation in improving health services for people with visual impairments. The method used in this research is the study of literature. As in the application of innovation, there are driving and inhibiting factors. The driving factor is in the form of support from the Mayor of Malang through Malang City Regulation No. 2 of 2014 and officers receive training. Whereas the inhibiting factor of this innovation is only when building a guiding block that requires quite a lot of costs. However, the innovations provided are able to improve the quality of health services to the community. Even now, Puskesmas Janti Malang has become the first referral health service pilot site for people with visual impairments to receive treatment

Lecturer's Behavior Finance in Making Investment Decisions on Financial Assets from The Perspective of Psychological Factors

This research is a continuation of research year 1 with the title “Lecturer Financial Asset Investment Interest in Surabaya”. In the first year of research, the research was limited to investment interest as an endogenous latent variable. 3 exogenous latent variables were consisting of financial literacy, attitude, and motivation. There is also 1 moderating variable, namely family. The purpose of this study was to determine the behavior of lecturers in Surabaya in making investment decisions. 3 factors as exogenous variables are investment interest, risk perception, and risk tolerance. These factors affect investment decisions as endogenous variables. The analysis tool used is SEM PLS and with 56 participant’s data. The results show that investment interest greatly influences investment decisions. while the other two variables, risk perception, and risk tolerance do not affect investment decisions. The dependent variable or as an endogenous variable in this study is investment decisions and 3 exogenous latent variables, namely investment interest, risk perception, and risk tolerance

Desain Alat Uji Efisiensi Anoda Korban Sesuai Standar DnVGL-RPB401 untuk Paduan Aluminium dengan Variasi Volume Elektrolit

Korosi adalah sebuah fenomena natural yang bersifat destruktif, berbahaya, dan menyebabkan kerugian besar. Salah satu metode pencegahan korosi adalah proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban. Salah satu standar praktik yang digunakan untuk mendesain proteksi katodik ini adalah DnVGL-RPB401. Efisiensi dari anoda dapat diketahui dengan melakukan pengujian DnVGL-RPB401. Penelitian ini dilakukan untuk membuat alat uji efisiensi anoda korban dengan standar DnVGL-RPB401. Pada penelitian ini, uji kelayakan dilakukan menggunakan variasi volume elektrolit, yaitu 7 liter, 10 liter, dan 15 liter. Hasil efisiensi yang didapatkan untuk volume 7, 10, dan 15 liter adalah 96.595%, 94.468%, dan 92.694% untuk anoda Al-ICS dan 87.855%, 80.559%, 70.774% untuk anoda Al-Lab Korosi. Hasil pengujian dari rangkaian yang dirancang ulang mendekati alat uji pada PT. Indocast Fransasia Sejahtera. ==================================================================================================== Corrosion is a natural phenomenon that is destructive, dangerous, and causes great losses. One of the corrosion prevention methods is cathodic protection using a sacrificial anode. One of the standard practices used to design this cathodic protection is DnVGL-RPB401. The efficiency of the anode can be determined by testing the DnVGL-RPB401. This research was conducted to make a sacrificial anode efficiency test kit with the DnVGL-RPB401 standard. In this research, the test was carried out using Aluminum as anode and using variations in electrolyte volume, namely 7 liters, 10 liters, and 15 liters. The efficiency results obtained for volume 7, 10, and 15 liters were 96.595%, 94.468%, and 92.694% for the Al-ICS anode and 87.855%, 80.559%, 70.774% for the Corrosion Al-Lab anode. The test results of the redesigned circuit approach the test equipment at PT. Indocast Fransasia Sejahter

Implementasi Prinsip First To Use Pada Pembatalan Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016

Merek sebagai identitas suatu barang sebagai daya pembeda. Merek menjadi bagian dari Kekayaan Intelektual yang perlu dilindungi penggunaannya. Perlindungan hak merek di Indonesia dilakukan dengan prinsip first to file yang mana hak akan diberikan kepada pendaftar pertama. Namun, perlindungan hak merek juga dapat diberikan melalui prinsip first to use dengan memberikan pembuktian atas penggunaan merek tersebut. Prinsip first to use dalam hal ini dapat diterapkan pada pemilik merek yang melakukan permohonan merek dengan itikad tidak baik. Pembuktian pada prinsip first to use dilakukan untuk menguji pemilik merek yang sebenarnya. Penerapan first to use dalam undang-undang merek digunakan sebagai payung hukum untuk membuktikan adanya perbuatan itikad tidak baik. Apabila terdapat perbuatan itikad tidak baik terhadap suatu merek dapat dilakukan upaya yaitu pembatalan merek. Dalam pembatalan merek penerapan prinsip first to use tidak dapat dikesampingkan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis secara tegas hanya memberikan perlindungan kepada pemilik merek terdaftar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, penelitian ini bersifat deskriptif analitis, sumber data diperoleh dari studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan first to use tidak diatur secara eksplisit dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016, namun perlindungan hukum masih tetap dapat diberikan kepada pemilik merek yang dapat membuktikan atas penggunaan suatu merek. Atas dasar tersebut, first to use masih dapat diberikan perlindungan untuk melindungi pihak yang beritikad baik meskipun tidak dapat digunakan secara mandiri. Dengan demikian, implementasi prinsip first to use dapat digunakan untuk pembatalan merek selama pemilik merek dapat membuktikan dengan jelas dan pasti atas penggunaan merek dan membuktikan pemilik merek yang sesungguhny