706 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Survei Pada Mahasiswa Peserta PPA Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta)

    Get PDF
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Survei Pada Mahasiswa Peserta PPA Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta) Seorang mahasiswa lulusan akuntansi yang ingin meneruskan ke jenjang PPA pada umumnya memiliki alasan atau sebab tertentu yang mendorong dirinya untuk mengikuti pendidikan khusus ini. Alasan yang bersifat pribadi inilah yang biasanya mendorong atau memotivasi para lulusan akuntansi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dorongan atau motivasi ini juga memberikan kekuatan dalam diri manusia untuk melakukan semua hal yang mengarah kepada tujuannya. Motivasi -motivasi yang mengarahkan atau menyebabkan seorang lulusan akuntansi ingin mengikuti program PPA. Penelitian ini meru pakan penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Besarnya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) tahun 2005/2006 yang berjumlah 25 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Non Random Sampling. Dari uji kualitas data dapat diketahui bahwa data telah valid dan reliabel. Dari uji Normalitas menunjukkan nilai residual > 0,05 atau 0,731 > 0,05 sehingga tidak signifikan, yang artinya bahwa data residual berdistribusi normal (lolos uji normalitas). Dari uji multikolinearitas diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi . Dari uji autokorelasi, nilai DW 2,548 berada pada daerah yang tidak dapat diinterprestasikan apakah terjadi masalah pada autokorelasi . Dari hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan minat mahasiswa utuk mengikuti PPA adalah variabel motivasi kualitas karena koefisien regresinya paling besar, yaitu 0,496. Dari uji F diketahui bahwa motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas secara bersama-sama mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti program PPA. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung motivasi karir (2.831) > dari t tabel (2,064) maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi karir terhadap minat mahasiswa. Sehingga hipotesis penelitian ini terdukung. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung motivasi ekonomi (2,812) > dari t tabel (2,080) maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa. Sehingga hipotesis penelitian ini terdukung. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung motivasi kualitas (3,336) > dari t tabel (2,080) maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa. Sehingga hipotesis penelitian ini terdukung. Dengan perhitungan program SPSS diperoleh nilai R2 = 0,597 berarti motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas memberikan pengaruh sebesar 59,7% terhadap minat mahasiswa dalam mengikuti PPA, sedangkan sisanya (100% - 59,7%) = 40,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti

    Aplikasi Monitoring kesehatan karyawan dan dosen untuk mencegah penyebaran Covid-19.

    Get PDF
    Mulai tahun 2019 dunia dilanda pandemic covid-19 termasuk Indonesia. Trend terkonfirmasi positif terus meningkat hingga awal januari 2021. Penyebaran cluster di tempat kerja termasuk salah satunya yang mendominasi, dimana banyak berkumpul pekerja dari berbagai daerah sehingga berpotensi menjadi pusat penyebaran, maka hal ini jika tidak dikendalikan penyebaran akan semakin massif. Pencegahan dan pengendalian ditempat kerja dapat dilakukan dengan memonitoring kesehatan karyawan setiap hari guna mengetahui tindakan yang harus dilakukan. Monitoring kesehatan karyawan dengan cara  mengetahui riwayat perjalanan, kondisi tubuh, dan penyakit penyerta. Monitoring kesehatan karyawan ini dapat memanfaatkan teknologi informasi melalui Aplikasi berbasis WEB dan internet. Aplikasi ini digunakan oleh dosen dan karyawan, aplikasi sudah menyediakan pertanyaan-pertanyaan pilihan tentang kondisi kesehatan terkait gejala covid, riwayat berpergian, paparan dan penyakit penyerta. Pertanyaan akan dibuat sesingkat mungkin dan Jawaban dari masing masing pertanyaan hanya terdapat 2 pilihan yaitu (“YA” dan “TIDAK”) sehingga tidak akan terlalu banyak memakan waktu untuk melakukan pengisiannya dengan harapan semua karyawan dpat melakukan pengisian secar konsisten

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI ZAT ADITIF MAKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, keterampilan berpikir kritis siswa, dan respon siswa. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian pra eksperimen dan desain One-Group Pretest-Postest. Pengumpulan data menggunakan metode pengamatan ,tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) keterlaksanaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD telah terlaksana dengan baik dengan pemerolehan rata-rata skor keterlaksanaan sebesar 3,42.   2) implementasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi zat aditif makanan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang ditandai dengan hasil perhitungan uji  N-Gain sebesar 0,43 dengan kriteria sedang. Hasil pretest dan Postest mengalami perbedaan yang signifikan dengan hasil uji-t diperoleh thitung ( - 6,63) < ttabel ( - 2,30) dengan taraf signifikan α = 0,05.  3) Respon siswa diperoleh persentase rata-rata sebesar 89,28%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat memberikan respon yang positif dan diterima dengan baik oleh siswa. Kata Kunci : Pembelajaran Koopertif tipe STAD, Keterampilan Berpikir Kritis, Respon Siswa

    Implementasi Qrcode Pada Presensi Kehadiran Menggunakan Platform Appsheet Di TK Kusuma.

    Get PDF
    Pemanfaatan teknologi sangat membantu bidang pendidikan dalam hal meningkatkan pelayanan mutu suatu instansi pendidikan, salah satunya manajemen kehadiran atau yang sering dikenal sebagai presensi. Presensi merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai tolak ukur kedisiplinan dalam sebuah instansi pendidikan. Sesuai laju perkembangan teknologi saat ini, masih banyak sebuah instansi pendidikan yang menggunakan sistem presensi kehadiran secara manual yang berpotensi terjadi kesalahan pada saat pengisian dilakukan. sehingga diperlukan aplikasi yang dapat membantu dan mempermudah pelayanan. penelitian ini mengembangkan aplikasi menggunakan Appsheet yang sudah terintegrasi dengan data cloud di google drive sehingga data mudah dikelola lebih lanjut. Adapun metode pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi presensi yang praktis menggunakan QRcode sehingga dapat mengoptimalkan proses pengisian presensi dalam ­instansi pendidikan

    PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN PASS BAWAH BERPASANGAN MENGUNAKAN TALI DAN TIRAI TERHADAP KEMAMPUAN PASS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADDIYAH PAKEM SLEMAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Pass bawah berpasangan menggunakan Tali dan Tirai terhadap kemampuan Pass bawah dalam permainan Bola Voli pada siswa kelas X SMA Muhammaddiyah Pakem Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen dengan desain penelitian Randomized Group Pretest-Post test Design. Subjek dari penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA Muhammadiyah Pakem Sleman, jumlah kelompok yang mengunakan tirai beIjumlah 21 anak dan pada kelompok yang menggunakan tali beIj umlah 20 anak. Instrumen yang digunakan adalah tes dan pengukuran passing bawah bolavoli dengan nilai validitas 0,733 dan reliabilitas sebesar 0,758. Teknik analisis data menggunakan uji-t dua sampel berkolerasi pada taraf signifikasi 5%. Berdasarkan pada hasil penelitian dan analisis data nilai t hitung (4,865) > t tabel (1,725) dan uji t pada passing bawah menggunakan tirai diperoleh nilai t hitung (4,198) < t tabel (1,729). Hasil tersebut dapat diartikan terdapat pengaruh latihan Pass bawah berpasangan menggunakan Tali dan Tirai terhadap kemampuan Pass bawah dalam permainan Bolavoli pada siswa kelas X SMA Muhammaddiyah Pakem Sleman. Dan persentase peningkatan kemampuan passing bawah menggunakan tali (17,8 %) < peningkatan persentase passing bawah dengan tirai (64,46 %). Hasil tersebut diartikan pembelajaran passing menggunakan tirai lebih baik dan efektif dibandingkan dengan pembelajaran passing dengan tal

    Humanisme berbahasa santun "perspektif ketangguhan bahasa nasional sebagai media komunikasi berdiplomasi masyarakat global multikultural lintas negara"

    Get PDF
    Kesantunan dalam menggunakan bahasa secara humanis sebagai alat komunikasi untuk tujuan dipomasi antarmanusia dalam rangka menjalin relasi sosial yang saling memahami, baik dalam lingkup bilateral maupun multilateral, dapat menjadi langkah awal suatu negara untuk memperoleh kesan yang baik dalam membangun citra negara yang positif di mata dunia internasional. Bahasa Indonesia sebagai sebuah produk budaya yang terlahir dari peradaban budaya yang tinggi dari suatu bangsa tentu mempunyai fungsi yang sangat penting dan strategis sebagai alat komunikasi nasional dan bahkan internasional yang humanis dan santun yang mampu menyatukan berbagai kepentingan, unsur dan latar belakang yang berbeda-beda menjadi satu keasatuan yang utuh

    PENGARUH VARIASI C/N RASIO TERHADAP PRODUKSI KOMPOS DAN KANDUNGAN KALIUM (K), POSPAT (P) DARI BATANG PISANG DENGAN KOMBINASI KOTORAN SAPI DALAM SISTEM VERMICOMPOSTING

    Get PDF
    Sampah yang dihasilkan dari kegiatan non domestik salah satunya adalah pelepah pisang. Batang pisang merupakan bahan organik yang berpotensi sebagai bahan baku kompos, karena mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).Dalam penelitian, dilakukan pendekatan variasi C/N rasio dengan komposisi bahan berupa batang pisang dan kotoran sapi dengan bantuan cacing sebagai faktor percepatan pengomposan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil uji menunjukkan kandungan C dan N organik masuk kategori yang dipersyaratkan. Phospor dan Kalium mengalami penurunan dan tidak memenuhi standar yang ditentukan. Hal ini disebabkan kandungan Phospor menurun akibat kandungan Nitrogen yang relatif kecil. Kandungan C/N Rasio yang optimal terdapat pada reaktor A dan B dengan hasil yang masih masuk kriteria Permentan No70 Tahun 2011. Komposisi optimum dalam pengujian pengomposan adalah kompos dengan variasi A dan B. Variasi 50%, 35% dan 15 % untuk reaktor A dan 40%, 45% dan 15% untuk reaktor B. Variasi ini dipilih karena kandungan C organic dan N organic yang memenuhi standar meskipun kandungan K dan P belum Memenuhi. Komposisi optimum ini karena nilai kandungan C/N Rasio Akhir Memenuhi dari kriteria yang ditetapkan. Kata Kunci : vermicomposting, batang pisang, kotoran sapi ABSTRACT THE EFFECT OF C/N RATIO OF COMPOST PRODUCTION AND KALIUM (K), PHOSPATE (P) CONTENTS FROM BANANA TRUNK WITH COW DUNG VARIATION IN VERMICOMPOSTING SYSTEM. One of waste generated by non domestic activities is banana trunk. Banana trunk is an organic material that has the potential to compost, as it contains essential elements which plants need such as Nitrogen (N), Phosphorus (P), and Potassium (K). This research using a theoretical approach of C/N ratio’s variations with composition such as banana trunk and cow dung with the help of worms as a organism factors to accelerate composting. Based on research, the test results show that content of C and N organic are category required. Phosphorus and Potassium decreased and did not meet the prescribed standards, due to the content of Nitrogen (N) that relatively small. The optimal content of C/N ratio contained in reactor A and B. The results of research still qualify to Regulation Of The Minister Of Agriculture No. 70/Permentan/SR.140/10/2011. The optimum composition in composting test is compost with A and B variations. The variation of 50%, 35% and 15% for the reactor A and 40%, 45% and 15% for the reactor B. This variation selected because the content of C and N organic have meet the standards, although Potassium (K) and Phosphorus (P) content have not meet. This composition called optimum because the C/N final ratio’s content meet the prescribed criteria. Keyword: vermicomposting, banana trunk, cow dun

    IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATAKULIAH KALKULUS MULTIVARIABEL

    Get PDF
    Through improving the quality of learning, it is expected that the quality of the graduate will also increase. One approach to improve the quality of learning iswith lesson study activities. Lesson study is one of the approaches to improvethe process and learning outcomes that are implemented in a collaborative andsustainable way. The implementation of this lesson study used learning model ofProject based learning (PjBL) with an inquiry approach accompanied bystudent worksheet. This research used a qualitative approach with thedescriptive analysis method. There are three stages of lesson study activities;plan, do, and see. The subject of the study was students of mathematicseducation program of FMIPA UNIMUS on Multivariable Calculus course inacademic year 2017/2018. The application of lesson study to the MultivariableCalculus course was thoroughly well-conducted. Through lesson study, thequality of learning is increasing. This can be seen in terms of planning,implementation and evaluation. Further reflection on the drawing graphmaterial in R3 was separated between linear equations and quadraticequations. The overall application of lesson study in multivariable calculuscourses runs well and can be applied to other subjects.Keywords: Inquiry, Lesson Study, Multivariable Calculus, Project based learnin

    Rheology of aging suspensions

    Get PDF
    Soft glassy materials are widely used in our daily life. Macroscopically, soft glassy materials behave like a solid but they have an amorphous structure just like a liquid. Due to their metastability and arrested structure, this class of materials often exhibits aging i.e. their mechanical properties evolve continuously with time. We study this glassy behavior using model systems which contain colloidal thermosensitive soft particles. The unique property of the model system is that we can control its volume fraction (¢) via the temperature (T ). We use rheology and particle tracking to study aging, the glass transition, relaxation processes, and dynamical heterogeneity of the model systems.Aging in soft glassy materials inherently affects their rheological prop- erties and also affects the displacements of probe particles embedded in the systems. We measure the elastic modulus Gt(w, t), the loss modulus Gtt(w, t), the creep compliance J(t tw, tw), and the mean squared displacement .6.r2(t tw, tw) of the glassy suspensions at different ages and found that they depend strongly on their age. We use the soft glassy rheology (SGR) model to quantitatively describe the rheological moduli.The glass transition is studied by measuring Gt(w, t), Gtt (w, t), and 2 (.6.r (t - tw, tw)) as function of temperature (T ) and mass concentration (c).We find that this soft colloidal system can be tuned reversibly between the glass at low temperatures and the liquid state at high temperatures. The volume fraction at which the glass transition occurs, ¢trans, approaches the one of hard sphere particles (¢trans = 0.58) as the particles get harder (i.e. more elastic). We also find an indication that aging stops after a certain time if we approach the hard sphere limit with our particle softness.From the evolution of the Gt(w, t), Gtt(w, t), and the .6.r2(t tw, tw) measured at different ages we find that the average relaxation time T increases linearly with the age. More over we observe that the dynamics of glassy systems at short times (t tw &lt; T ) are inhomogeneous as indi- cated by the mobile and immobile parts in the non Gaussian displacement distribution.<br/
    corecore