26 research outputs found

    Bio-physicochemical Markers of the Aedes Aegypti Breeding Water in Endemic and Non-endemic Area

    Get PDF
    The survival of Aedes aegypti larvae is inseparable from the adequacy of food, including organic substances available in the breeding water. It is very dependent on the level of water markers such as temperature, salinity, Dissolved Oxygen, and pH. The study used quantitative observational analytic with a case-control study design. Case group has consisted of breeding water in endemic area and control group was in non-endemic area. The sample size was 43 samples for each group, collected by purposive sampling technique. Data were analyzed by Chi-square and Mann-Whitney test. Larvae mostly presence in endemic area (68.3%) and mostly absent in non-endemic area (85.4%) (p-value = 0.002). Temperature in endemic area mostly in 27-30oC (86%) and non-endemic area mostly in <27oC or >30oC (72.1%) (p-value = 0.000). Salinity in endemic and non-endemic areas has no difference (p-value = 0.266). DO in endemic areas were mostly in 5.02-7.82 mg/l (76.7%). While DO in non-endemic area was mostly in <5.02 mg/l or >7.82 mg/l (95.3%) (p-value = 0.001). The pH <6 or >7.8 is mostly in non-endemic areas (87.8%) and pH 6-7.8 is mostly in endemic areas (63.4%) (p-value = 0.000). Bio-physicochemical markers of breeding sites water have differences between endemic and non-endemic area except salinity. The temperature, salinity, DO, and pH affected the presence of larvae and the most affected is DO marker. While the marker that affected the presence of larvae in the non-endemic area is pH

    PENGEMBANGAN E-MODUL MATEMATIKA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI BARISAN DAN DERET

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan e-modul matematika berbasis kontekstual disertai nilai-nilai islam pada materi barisan dan deret kelas XI MA Ma’arif 06 NU Pasir Sakti dan (2) untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kepraktisan produk yang dikembangkan. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Penelitian ini dilakukan di MA Ma’arif 06 NU Pasir Sakti. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MA Ma’arif 06 NU Pasir Sakti. Objek penelitian adalah e-modul berbasis kontekstual disertai nilai-nilai islam. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar wawancara dan lembar angket. Uji validasi dilakukan kepada 6 validator ahli dan uji  kepraktisan dilakukan kepada 10 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa e-modul matematika berbasis kontekstual disertai nilai-nilai islam pada materi barisan dan deret dinyatakan sangat layak dan sangat praktis, dengan rata-rata persentase hasil uji kelayakan sebesar 86% dan rata-rata persentase hasil uji kepraktisan sebesar 93%. Kata kunci: e-modul; kontekstual; nilai islam; pengembangan   ABSTRACT This research aims (1) to development products in the form of contextual-based mathematical e-modules accompanied by Islamic values in the material of the ranks and series of class XI MA Ma'arif 06 NU Pasir Sakti and (2) to determine the level of feasibility and practicality of the products developed. This research and development uses 4D development models (Define, Design, Develop, and Disseminate). This research was conducted at MA Ma'arif 06 NU Pasir Sakti. The subject of the study was grade XI MA Ma'arif 06 NU Pasir Sakti. The object of research is contextual-based e-modules accompanied by Islamic values. Data collection instruments used in the form of interview sheets and questionnaires. Validation tests were conducted to 6 expert validators and practicality tests were conducted on 10 students. Based on the results of the study, it can be concluded that contextual-based mathematical e-modules accompanied by Islamic values in the line and series materials are considered very feasible and very practical, with an average percentage of feasibility test results of 86% and an average percentage of practical test results of 93%. Keywords: development; e-module; contextual; islamic valu

    PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH LITERASI MATEMATIKA

    Get PDF
    ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengembangkan modul berbasis discovery learning untuk melatih literasi matematika pada materi bentuk aljabar kelas VII SMP Negeri 4 Metro dan (2) untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan modul berbasis discovery learning untuk melatih literasi matematika pada materi bentuk aljabar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Metro. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 4 Metro. Objek penelitian adalah modul berbasis discovery learning. Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar wawancara dan lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kualitas modul berbasis discovery learning yang dihasilkan berdasarkan aspek kevalidan memenuhi kriteria valid dengan persentase kevalidan sebesar 83,61%. Berdasarkan hasil uji kepraktisan, modul berbasis discovery learning memenuhi kriteria praktis dengan persentase kepraktisan sebesar 82,70%. Dari hasil validasi yang dilakukan dengan 7 validator ahli dan hasil uji kepraktisan yang dilakukan dengan 8 peserta didik, dapat disimpulkan bahwa modul berbasis discovery learning pada materi bentuk aljabar dinyatakan valid dan praktis. Kata kunci: discovery learning; literasi matematika; modul; pengembangan   ABSTRACT  This study aims (1) to develop discovery learning-based modules to practice mathematical literacy on algebraic material in class VII of SMP Negeri (State Junior High School) 4 Metro and (2) to find the validity and practicability of the discovery learning-based modules to train mathematical literacy on algebraic material. This type of research is a research development using the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). This research was conducted at SMP Negeri 4 Metro, with the subjects were grade VII students. The research object was a discovery-based module learning. The types of data in this study are quantitative and qualitative data. The data collection instruments used are interviewing sheet and questionnaire sheets. While the data analysis techniques used are quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. Based on the study result show the quality of discovery learning based module which are generated based on the validity aspect fulfilled valid criteria with a percentage of 83.61%. Based on the results of the practicality test, the discovery learning based module fulfilled practical criteria with a percentage of 82.70%. From the results of the validation carried out with seven expert validators and practicality test result with eight students, it can be concluded that the module based on discovery learning in algebraic form material is declared valid and practical. Keywords: development; discovery learning; mathematics literacy; modules&nbsp

    PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI SOFTWARE SURVEI PEMETAAN (AS2P) DENGAN KONSEP STUDENT CENTERED LEARNING KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN SURVEI PEMETAAN SMK N 2 YOGYAKARTA

    Get PDF
    PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI SOFTWARE SURVEI PEMETAAN (AS2P) DENGAN KONSEP STUDENT CENTERED LEARNING KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN SURVEI PEMETAAN SMK N 2 YOGYAKARTA Oleh : Nurul Dwi Rahmawati W.S. 11505247001 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahui bahwa modul pembelajaran Aplikasi Software Survei Pemetaan (AS2P) mengarah pada tercapainya tujuan proses belajar mengajar yang ada, (b) Mengetahui modul pembelajaran Aplikasi Software Survei Pemetaan (AS2P) mendukung konsep student centered learning. Penelitian merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D) menurut Borg and Gall, yang dimodifikasi dan disederhanakan menjadi enam langkah yaitu : analisis kebutuhan modul, mengembangkan produk awal, validasi ahli, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar dan produk akhir. Subjek pada penelitian ini adalah subyek ahli materi dan subyek ahli media pembelajaran serta siswa SMK Negeri 2 Yogyakarta kelas XII kompetensi keahlian survei pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji akhir (uji kelompok besar) pada aspek media pembelajaran diperoleh persetujuan 86,59% dan pada aspek materi diperoleh persetujuan 84,05% serta pada aspek student centered learning diperoleh persetujuan 82,08%. Adapun hasil akhir yang merupakan gabungan tiga komponen aspek diperoleh persetujuan 85,26%, sehingga modul pembelajaran dengan konsep student centered learning untuk kelas XII jurusan survei pemetaan SMK Negeri 2 Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan materi dan modul layak untuk menjadi media pembelajaran yang mendukung student centered learning. Kata Kunci : Modul, Survei Pemetaan, Student Centered Learnin

    Anatomical Pathology and Histology of the Trachea and Lungs of Broiler Infected with Avibacterium paragallinarum

    Get PDF
    This case study aims to determine the causes of pathological changes in anatomy and histology in the trachea and lungs of the broiler. This study was taken from a broiler of Mr Alif Husbandry, who had clinical symptoms of clear discharge from sinuses, anorexia, conjunctivitis and difficulty breathing on July 5th 2022, in Gresik. The anatomical pathology and histological examination results showed changes in the trachea and lungs, showing hemorrhage and inflammatory cell infiltration. The results of microbiological examination from the sinus swab identified Avibacterium paragallinarum. In this study, clinical symptoms, anatomical pathology, and histology of the trachea and lungs of broiler chickens were caused by infection with Avibacterium paragallinarum

    Analisis Proses Dynamic Thinking dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Ruang

    Get PDF
    Geometri dipelajari oleh siswa SD, SMP, dan SMA, tidak terkecuali juga mahasiswa calon guru matematika. Sejarah matematika mengungkapkan cara berpikir dinamis yang mendasari konsep-konsep penting dan perkembangannya. Interpretasi atas cara berpikir dinamis sejalan dengan proses konseptualisasi dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik proses berpikir dinamis calon guru matematika dalam menyelesaiakan soal geometri analitik ruang. Penelitian dilaksanakan di Universitas Tidar pada mahasiswa semester IV perkuliahan geometri analitik ruang Program Studi Pendidikan Matematika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. deskriptif. Instrumen penelitian yang berupa tes yang diberikan sebanyak dua kali, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Instrumen yang telah disusun divalidasi oleh pakar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan menemukan bahwa karakteristik pemikiran dinamis yang lengkap dan konsisten dilakukan oleh calon guru matematika mahir pada kedua tes yang menunjukkan urutan memahami apa yang diketahui, memahami pertanyaan, mengetahui bagaimana memperoleh informasi rinci yang dibutuhkan, memilih cara yang efektif dan efisien untuk memecahkan, memikirkan cara lain untuk memecahkan masalah (modifikasi), memantau apakah jawaban atas masalah geometri,  Bertanggung jawab atas solusi bekerja, memantau kembali langkah-langkah pada solusi, termotivasi dalam memecahkan masalah Geometri, bersedia untuk mengubah pandangan dan memperbaiki kesalahan, menyusun rencana untuk memecahkan masalah geometri, memberikan solusi yang jelas, mengambil pertimbangan cepat sebelum memecahkan masalah geometri, menemukan strategi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah geometri, mengintegrasikan masalah Geometri dengan masalah sebelumnya, dan mengkonfigurasi ulang konsep sebelumnya untuk memecahkan masalah geometri

    OSTEOARTHRIRIS PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DUSUN CEPIRING

    Get PDF
    Lansia biasanya akan mengalami penurunan fungsi tubuh hal ini akan menyebabkan beberapa gangguan pada lansia salah satunya adalah gangguan osteoarthritis. Osteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan pada populasi usia lanjut. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas padapasien sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Ballottement test dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan ostearthritis yang disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi.kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, terjadi gesekan pada antartulang yang membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan radang sendi. Ballottement test dilakukan pada lansia yang memiliki usia rata-rata 60 tahun keatas dengan jumlah 25 lansia atau lebih dari 50% lansia mengalami gangguan osteoatrhritis. Untuk penanganan osteoarthritis menggunakan terapi latihan exsercise dan strengthening exercise untuk mengurangi rasa nyeri pada gangguan osteoarthritis

    Uji Daya Hasil Galur MG1012 dengan Tiga Varietas Pembanding Tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.).

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil tanaman cabai keriting galur MG1012 dengan tiga varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 hingga november 2016 bertempat di Jl. Hayam wuruk, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Terdiri dari 1 galur dan 3 varietas yaitu : A= Cabai Keriting Galur MG1012, B = Cabai Keriting Varietas KIYO, C = Cabai Keriting Varietas JINGGO, D = Cabai Keriting Varietas LADO dan diulang 4 kali. Dari hasil penelitianyang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwatanaman cabai keriting galur MG1012 lebih unggul dibandingkan tiga varietas pembanding pada beberapa parameter pengamatan yaitu memiliki tinggi tanaman 83,12 cm, umur berbunga 47 hst, panjang buah 18,30 cm, diameter buah 0,815 cm, berat per buah 6,56 gram dan jumlah biji per buah 83 buah. Tanaman galur MG1012 memiliki  hasil per tanaman yang  lebih tinggi dan berbeda nyata yaitu sebesar 686,29 gram dengan varietas JINGGO yang memiliki hasil per tanaman sebesar 506,01 gram dan LADO sebesar 562,06 gram.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil tanaman cabai keriting galur MG1012 dengan tiga varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 hingga november 2016 bertempat di Jl. Hayam wuruk, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Terdiri dari 1 galur dan 3 varietas yaitu : A= Cabai Keriting Galur MG1012, B = Cabai Keriting Varietas KIYO, C = Cabai Keriting Varietas JINGGO, D = Cabai Keriting Varietas LADO dan diulang 4 kali. Dari hasil penelitianyang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwatanaman cabai keriting galur MG1012 lebih unggul dibandingkan tiga varietas pembanding pada beberapa parameter pengamatan yaitu memiliki tinggi tanaman 83,12 cm, umur berbunga 47 hst, panjang buah 18,30 cm, diameter buah 0,815 cm, berat per buah 6,56 gram dan jumlah biji per buah 83 buah. Tanaman galur MG1012 memiliki  hasil per tanaman yang  lebih tinggi dan berbeda nyata yaitu sebesar 686,29 gram dengan varietas JINGGO yang memiliki hasil per tanaman sebesar 506,01 gram dan LADO sebesar 562,06 gram. 

    Hubungan Status Gizi dan Penggunaan Media Sosial dengan Pubertas Remaja Putri di SMPN 2 Sedong Sindang Laut Kabupaten Cirebon

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang.Pubertas remaja putri ditandai dengan menstruasi pertama kali (menarche) yang terjadi dalam rentang usia 10 – 16 tahun. Salah satu penyebab percepatan usia menarche adalah status gizi. Akses informasi seks yang sangat mudah dari media sosial menimbulkan persepsi tersendiri bagi remaja, dan menyebabkan timbulnya mestruasi dini pada remaja.  Tujuan.Untuk menganalisis hubungan status gizi dan penggunaan media sosial dengan pubertas pada remaja putri di SMPN 2 Sedong Sindang Laut Kabupaten Cirebon. Metode Rancangan studi cross sectional dengan teknik stratified random sampling. Data diambil dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan kuesioner mengenai pola makan, penggunaan media sosial serta pencatatanfood recall 24 jam konsumsi pangan. Hasil.Jumlah responden 69 orang. Penelitian menggunakan analisis korelasi Spearman mengenai hubungan status gizi dengan pubertas didapatkan nilai r = +0,430 dan didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,10). Hasil analisis mengenai hubungan penggunaan media sosial dengan pubertas didapatkan nilai r = +0,262 dan didapatkan nilai p = 0,030 (p < 0,10). Simpulan.Ada hubungan bermakna positif sedang (r = +0,430 ; p = 0,000) antara status gizi dengan pubertas. Ada hubungan bermakna positif lemah (r = +0,262 ; p = 0,030) antara penggunaan media sosial dengan pubertas. Kata Kunci: Status Gizi, Media Sosial, Pubertas  Remaja PutriABSTRACT Background. Puberty on teenage girls marked by the first menarche which happen within age of 10 – 16 years old. One of the caused on acceleration age of menarche is nutrient status. Information about sex on social media are easily to access, therefore it gives them their own perception on sex and cause early in adolescents. Objective. To analyze correlation of nutrient status and the use of social media with puberty of female students in Sedong Sindang Laut 2 JHS at Cirebon Regency. Methods.This research was conducted using cross sectional study with the technique of sampling used stratified random sampling. Data retrieved with measurement weight and height and questionaire about eating habit, use of social media and food recall 24 hours. Result. The sample obtained as much as 69 female students. This research analyzed using spearman’s corelation about corelation of nutrient statuswith puberty was obtained r value = +0,430 and p value = 0,000 (p < 0,10). The result corelation of social media used with puberty was obtained r value = + 0,262 and p value = 0,030 (p < 0,10)  Conclussion. There was a moderate positive meaningful corelation (r = +0,430 ; p = 0,000) between nutrient status with puberty, there was a weak positive menaingful corelation (r = +0,262 ; p = 0,30) between used of social media with puberty.  Keyword. Nutrient Status, Social Media, Puberty of Female Teenager

    Problem Based Learning E-Handout: Improving Students’ Mathematical Representation and Self Efficacy

    Get PDF
    This research aimed to improve students’ ability in mastering mathematical representation and self-efficacy in an optical material. The pre-experimental design was implemented as the research method by one group pre-test and post-test. The samples were selected by implementing a cluster random sampling technique. The sample consisted of the eleventh-grade Science students with a total number of 54 in SMAN 1 Sleman. The students’ ability in mathematical representation was measured by using pre-test and post-test in the form of an essay test. Students’ self-efficacy was measured by using a questionnaire as the research instrument. The data were analyzed using the Wilcoxon test and descriptive analysis to determine the N-Gain score and self-efficacy was calculated by using percentages. The results revealed that the PBL E-Handout supported by PhET simulation using Schoology could improve students’ mathematical representation abilities and self-efficacy. This is indicated by the value of Asymp Sig. (2-tailed) smaller than 0.05 where 0.0000.05 and the N-Gain score is 0.3 in the intermediate categor
    corecore