105 research outputs found

    BUKIT NGEPON JATIROGO-TUBAN SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

    Get PDF
    Bukit Ngepon adalah sebuah bukit di Desa Ngepon, Kec Jatirogo, Kab. Tuban. Walaupun sangat jauh dari pusat kota Tuban namun bukit tersebut sangat populer di mata masyarakat karena dalam area bukit tersebut terdapat wisata religi yaitu makam  Mbah Punjul dan situs Dadungawuk. Bukit Ngepon menyimpan banyak kekayaan alam, diantaranya adalah banyaknya pohon ental (pohon siwalan) dan karakter tanah yang berwarna merah kekuning-kuningan dan berpasir. Karena tanah tersebut bernilai ekonomi yang lumayan akibatnya terjadilah ekploitasi besar-besaran terhadap bukit Ngepon. Bukit yang semula hijau, rimbun dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan berbentuk seperti sebuah mangkuk raksasa terbalik, kini berubah menjadi gersang penuh dengan kubangan-kubangan, terbentuk tebing-tebing yang curam dan rawan longsor akibat berpusatnya eksploitasi yang hanya di beberapa titik. Melihat perubahan bukit tersebut penulismerasa tertarik, hingga akhirnya penulis terinspirasi. Fokus penciptaan penulis adalah menciptakan karya seni lukis yang bersumber dari inpirasi bukit Ngepon Jatirogo-Tuban. Metode penciptaan dimulai dari ide penciptaan, penentuan tema, gaya, media, teknik, hingga eksekusi karya. Hasil berupa empat buah karya seni lukis yang terinspirasi dari bukit Ngepon Jatirogo-Tuban.  Kata kunci: seni lukis, bukit Ngepon , Kabupaten Tuban &nbsp

    Bukit Ngepon Jatirogo-tuban sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis

    Get PDF
    Bukit Ngepon adalah sebuah bukit di Desa Ngepon, Kec Jatirogo, Kab. Tuban. Walaupun sangat jauh dari pusat kota Tuban namun bukit tersebut sangat populer di mata masyarakat karena dalam area bukit tersebut terdapat wisata religi yaitu makam  Mbah Punjul dan situs Dadungawuk. Bukit Ngepon menyimpan banyak kekayaan alam, diantaranya adalah banyaknya pohon ental (pohon siwalan) dan karakter tanah yang berwarna merah kekuning-kuningan dan berpasir. Karena tanah tersebut bernilai ekonomi yang lumayan akibatnya terjadilah ekploitasi besar-besaran terhadap bukit Ngepon. Bukit yang semula hijau, rimbun dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan berbentuk seperti sebuah mangkuk raksasa terbalik, kini berubah menjadi gersang penuh dengan kubangan-kubangan, terbentuk tebing-tebing yang curam dan rawan longsor akibat berpusatnya eksploitasi yang hanya di beberapa titik. Melihat Perubahan bukit tersebut penulismerasa tertarik, hingga akhirnya penulis terinspirasi. Fokus penciptaan penulis adalah menciptakan karya seni lukis yang bersumber dari inpirasi bukit Ngepon Jatirogo-Tuban. Metode penciptaan dimulai dari ide penciptaan, penentuan tema, gaya, media, teknik, hingga eksekusi karya. Hasil berupa empat buah karya seni lukis yang terinspirasi dari bukit Ngepon Jatirogo-Tuban.  Kata kunci: seni lukis, bukit Ngepon , Kabupaten Tuban &nbsp

    PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA SE-KECAMATAN GAYUNGAN KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Adakah pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA se-Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, (2) Adakah pengaruh keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA se-Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, (3) Adakah pengaruh minat belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA se-Kecamatan Gayungan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X dengan sampel sebanyak 90 siswa dari tiga lokasi penelitian yaitu SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, dan SMA Negeri 15 Surabaya. Hasil penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan berdasarkan hasil uji T yaitu nilai signifikansi persepsi minat belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah yaitu 0,007 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar. Nilai signifikan persepsikeaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (X2) terhadap prestasi belajar yaitu 0,866 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji F diketahui untuk mengetahui hubungan antara minat belajar (X1) dan keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (X2) terhadap prestasi belajar (Y) siswadilihat dari nilai signifikasi, yang diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,022 dan nilai alpha 0,05. Berdasarkan dengan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar, akan tetapi terdapat salah satu variabel yang tidak signifikan yaitu vairabel keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar. Kata Kunci : minat belajar, keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi belajar Abstract This study aims to determine (1) Is there any influence learning interest on student achievement of class X high schools Gayungan Surabaya, (2) Is there any influence of activity of students in extracurricular activities towards the achievement of class X student high schools Gayungan Surabaya City, (3) Is there any influence of learning and student activity in extracurricular activities on student achievement of class X Gayungan high schools in the city of Surabaya. This study uses comparative quantitative approach. The population in this study is a class X with a sample of 90 students from the three research sites, namely SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, and SMAN 15 Surabaya. The results of this study resulted in two conclusions based on the test results of T ie significant value perceptions interest in learning (X1) to the learning achievement (Y) is that 0,007 <0,05. So we can conclude that a significant difference between the interest in learning and academic achievement. Significant value perception activity of students in extracurricular activities (X2) the learning achievement, namely 0.866> 0.05. It can be concluded that there is no significant effect between the activity of students in extracurricular activities on learning achievement. The results based on the F test results are known to determine the relationship between interest in learning (X1) and activeness of students in extracurricular activities (X2) the learning achievement (Y) student visits of significant value, which it is known that the significant value of 0.022 and an alpha value of 0.05 , Based on the results of the study it can be concluded that there are significant interest in learning and activity of students in extracurricular activities on learning achievement, but there is one variable is not significant, which vairabel activity of students in extracurricular activities on learning achievement. Keywords: interest in learning, active students in extracurricular activities and learning achievement

    LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SEKOLAH DASAR NEGERI MINOMARTANI 2 JL. TENGGIRI RAYA, MINOMARTANI, NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru, dalam hal ini terutama guru sekolah dasar karena pelaksanaan PPL oleh mahasiswa PGSD Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Berangkat dari hasil observasi yang dilakukan, kami menemukan satu permasalahan yang akan kami masukan ke dalam program insidental. Permasalahan tersebut yaitu sudah diberlakukannya kurikulum 2013 untuk seluruh kelas I dan seluruh kelas IV. Program Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan oleh mahasiswa PPL UNY dengan lokasi di SD Negeri Minomartani 2 Yogyakarta mulai tanggal 02 Juli 2014 sampai 17 September 2014. Mahasiswa PPL yang melaksanakan PPL berjumalah 3. Pelaksanaan program meliputi beberapa tahapan yaitu: Observasi, perumusan program, rancangan kegiatan, persiapan, perencanaan, pelaksanaan, anlisis hasil, serta refleksi. Bentuk program dikelompokkan menjadi dua yaitu program utama dan program insidental. Program utama merupakan program yang direncanakan secara khusus dan merupakan target utama dalam pelaksanaannya. Program utama meliputi: observasi kelas, proses belajar mengajar, dan peserta didik, pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pembuatan media, praktik mengajar mandiri, pengoptimalan pembelajaran, mempelajari administrasi guru, penanganan kasus siswa, dan penyusunan laporan. Program insidental merupakan program yang tidak direncanakan secara khusus hanya mengikuti kondisi sekolah. Program ini yaitu mengajar seluruh kelas I dan kelas IV yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Untuk mengatasi program ini, kami selalu menggunakan buku pegangan tematik saat mengajar di kelas I dan kelas IV. Pelaksanaan program utama dapat berjalan lancar dengan hasil optimal. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pelaksanaan yang sesuai rencana, target tercapai dengan bukti autentik tersusunnya laporan PPL. Pelaksanaan program insidental juga berjalan lancar dengan hasil yang cukup optimal. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tidak adanya permasalahan yang berarti dalam proses belajar mengajar di seluruh kelas I dan seluruh kelas IV

    Studi Kegagalan Strategi Husein-Sadewo di Empat Kecamatan pada Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Banyumas Tahun 2018

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegagalan strategiHusein-Sadewo dalam pilkada Banyumas tahun 2018. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme danpendekatan studi kasus. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis kualitatifdeskriptif, dalam model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegagalan strategi HuseinSadewodalam Pilkada Banyumas tahun 2018 yang terjadi di 4 kecamatan yaituPurwokerto Utara, Purwokerto Barat, Patikraja, dan Rawalo terjadi dikarenakanbanyak faktor yaitu isu politik agama, isu kedaerahan, lemahnya koalisi HuseinSadewo,lemahnyafigurHusein Sadewo diperkotaan, dan juga focus kampanye tim sukses Husein-Sadewo yang lebih mengarahkemasyarakatpedesaan. Kekalahandi 4 kecamatan ini lebih disebabkan karena faktor jumlahkontestan yang mengikuti pilkada pada tahun 2018. Jumlah kontestan yang hanyadua pasangan calon yaitu Mardjoko-Ifan dan Husein-Sadewo membuat dinamikapolitik masyarakat Banyumas berbeda dengan pilkada tahun 2013 yang diikutioleh enam pasangan calon. Kondisi ini membuat perolehan suara pasti sangatlahtipis dikarenakan banyak suara mengambang yang diperebutkan oleh MardjokoIfandanHusein-Sadewo.Hasilperolehansuaradi4kecamatandimanaHuseinSadewokalah menunjukan bahwa Mardjoko-Ifan berhasil mendapatkan suaramengambang tersebut. Hal ini dapat dilihat dari melonjaknya perolehan suaraMardjoko dari 2013 hingga 2018 di 4 kecamatan tersebut

    PENGEMBANGAN MEDIA FILM ANIMASI MATERI INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SMP KELAS VII

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara mengembangkan media film animasi yang digunakan sebagai sumber belajar. Tahap berikutnya menguji kelayakannya media film animasi sebagai sumber belajar kepada siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan penyederhanan model Borg & Gall. Hasil penelitian pengembangan ini telah dinilai oleh seorang ahli materi, seorang ahli media, seorang guru IPS, dan 31 siswa SMP kelas VII. Data validasi terhadap aspek isi/materi dan aspek pembelajaran & kebahasaan diperoleh dari ahli materi; data validasi terhadap aspek tampilan & audio serta aspek pemrograman diperoleh dari ahli media; data penilaian terhadap aspek pembelajaran & kebahasaan, aspek isi/materi, aspek tampilan & audio diperoleh dari guru IPS; dan data penilaian terhadap kualitas keterbacaan media diperoleh dari siswa. Teknik pengumpulan data berupa angket menggunakan lembar validasi untuk ahli media dan ahli materi serta lembar penilaian untuk guru IPS dan siswa. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif deskriptif. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa film animasi yang berjudul “Petualangan Si Dodo”. Proses yang ditempuh untuk mengembangkan film animasi yaitu melalui tahap menentukan materi, membuat skenario cerita film, membuat papan cerita (storyboard), menentukan pengisi suara dan musik pengiring, menentukan perangkat lunak yang sesuai, menyusun semua bagian hingga menjadi film animasi,dan menokumentasikan dalam bentuk compact disk (CD). Tahap evaluasi produk media melalui validasi ahli media, ahli materi, guru IPS dan uji coba kepada siswa. Film Animasi ini berupa media audio-visual kartun 3D yang di dalam terdapat materi interaksi manusia dan lingkungan. Berdasarkan hasil analisis kelayakan media, dapat dinyatakan bahwa seluruh aspek penilaian baik dari ahli materi, ahli media, guru IPS maupun siswa, semuanya berkisar pada rerata antara 3,6-4,7 dengan kategori baik-sangat baik. Dengan demikian media film animasi materi interaksi manusia dan lingkungan sebagai sumber belajar IPS SMP kelas VII yang telah dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan. Kata kunci: Media Audio-Visual, Film Animasi, Sumber Belajar IPS

    Sistem Informasi Laporan Pekerjaan Troubleshoot PT. KAI Daop IV Semarang Bagian Sistem Informasi Berbasis PHP

    Get PDF
    Sistem pembuatan laporan menjadi hal yang wajib dalam setiap perusahaan maupun instansi, karena setiap pekerjaan harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masing-masing pihak terkait. Hal tersebut menjadi masalah apabila terkendala dengan sistem pembuatan konvensional yang harus diperiksa secara fisik untuk melihat hasil pekerjaan dan ini apabila semakin lama dibiarkan akan mengurangi ruang penyimpanan laporan. Kerja praktik ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi laporan pekerjaan troubleshoot berbasis web, dimana semua laporan yang telah diinputkan oleh user dapat dilihat secara langsung oleh masing-masing pihak yang terkait tanpa harus menyerahkan laporan dalam bentuk fisik. Pelaksanaan Kerja Praktik di PT. KAI DAOP IV Semarang dilakukan pada tanggal 11 Januari sampai 15 Februari 2018 diawali dengan mengumpulkan dan merekap semua format laporan yang digunakan. Sistem informasi dibuat untuk bisa diakses langsung oleh setiap pegawai

    Implementasi Nilai Gotong Royong Dalam Tradisi Gumbregan (Studi Kasus Pada Masyarakat di Dukuh Bandung Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun 2013)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Gumbregan di Dukuh Bandung Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun 2013 dan mendeskripsikan nilai-nilai gotong royong yang terkandung dalam tradisi Gumbregan di Dukuh Bandung Desa Beji Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara secara mendalam. Untuk menguji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Gumbregan adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Dukuh Bandung setelah selesai melakukan panen raya padi. Tradisi ini dilakukan secara bersama-sama yang dilaksanakan pada hari tertentu dan waktunya pagi hari. Tata cara dalam pelaksanaan tradisi Gumbregan dari awal terdapat nada uluk-uluk, lalu warga (bapak-bapak) menuju ke rumah sesepuh desa dengan membawa seserahan yang telah dipersiapakan dari rumah. Setelah sampai di rumah sesepuh desa, warga membaca doa secara bersama-sama dipimpin oleh ulama desa. Pembacaan doa tersebut memiliki fungsi sebagai wujud rasa syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan hasil panen berlimpah. Tradisi Gumbregan juga terdapat nilai-nilai gotong royong. Pertama impelementasi gotong-royong tercermin pada saat warga bersama-sama mempersiapkan seserahan yang berupa umbi-umbian, ketela pohon, gembili, uwi, tebu, kimpul, ubi jalar, ketupat dan pisang. Kedua tercermin pada saat warga bersama-sama membawa seserahan ke rumah sesepuh desa. Ketiga pada saat anak sesepuh desa menerima seserahan yang dibawa, lantas dibantu warga membagikan kembali secara adil. Keempat pada saat alim ulama setempat bersama warga yang datang, melakukan doa sebagai wujud terima kasih kepada nikmat dan rejeki dari Tuhan YME. Kelima pada saat warga melanjutkan tradisi ini untuk menyebar seserahan di sawah. Keenam pada saat warga melanjutkan tradisi ini untuk menyebar seserahan di kandang ternak
    corecore