560 research outputs found

    Kesan Kepekatan Natrium Klorida, Kaedah Pengeringan Dan Penyimpanan Ke Atas Kualiti Dendeng Ikan Yu (Chiloscyllium sp)

    Get PDF
    Satu kajian tentang kualiti dendeng ikan yu dengan kepekatan garam yang berbeza, kaedah pengeringan yang berbeza dan tambahan agen antimikrob, di sepanjang tempoh penyimpanan telah dijalankan. Dalam pembuatan dendeng ikan yu, perbezaan kepekatan garam (1%, 2%, 3%, dan 4%) dalam campuran rempah semasa perendaman menunjukkan tidak ada kesan signifikan (p > .05) ke atas kandungan proksimat sampel kecuali ia dapat meningkatkan kandungan abu dendeng ikan yu yang julatnya antara 5.69% hingga 8.08%. Perbezaan kepekatan garam juga memberikan kesan kepada warna dendeng ikan yu dengan signifikan (p .05) kecuali pada bau dan rasa. Kesan perbezaan kaedah pengeringan (sinar matahari, ketuhar perolakan dan ketuhar vakum) dendeng ikan yu ke atas kandungan proksimat, dan keputusan analisis ujian sensori menunjukkan tiada perbezaan yang signifikan pada ketiga-tiga sampel yang diuji. A study on the quality of shark dendeng with different salt concentration, different drying method and the addition of antimicrobial agent throughout the storage period has been conducted. The different levels of salt concentration (1%, 2%, 3%, and 4%) during processing showed no significant effects (p > .05) on proximate content of the dendeng except the ash content increased between 5.69% and 8.08%. The different salt concentrations significantly affect (p .05) were found except for odour and taste values. The effect of different drying methods (sun drying, oven, and oven vacuum) of shark dendeng on proximate content, and the result of the sensory evaluation analysis showed no significant differences among these samples

    Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Pendapatan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemberian Mp-Asi Dalam Buku Kia Di Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Pendahuluan: Buku KIA dapat menunjang pengetahuan ibu tentang cara pemberian MP-ASI yang baik dan benar bagi bayi. Pengetahuan dipengaruhi beberapa hal diantaranya status pekerjaan dan tingkat pendapatan. Berdasarkan Depkes 2004 menyatakan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah dapat memudahkan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baik dari media massa dan media cetak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan dan tingkat pendapatan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI dalam buku KIA di Desa Bulusulur, Kabupaten Wonogiri. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode crossectional dan uji chi square. Populasi penelitian ini adalah ibu – ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Bulusulur. Sampel penelitian ini berjumlah 52 ibu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Status Pekerjaan Ibu dan Tingkat Pendapatan Ibu variabel terikatnya Tingkat Pengetahuan tentang MP-ASI. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI di buku KIA dengan nilai p =0,00, sedangkan hubungan tingkat pendapatan dengan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI di buku KIA juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0, 002. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu dipengaruhi oleh status pekerjaan dan tingkat pendapatan, hal itu disebabkan karena ibu yang bekerja lebih mudah dalam memperoleh informasi, dan tingkat pendapatan yang tinggi bila diimbangi dengan status gizi yang baik akan menyebabkan seseorang lebih konsumtif dalam memilih makanan dan tidak hanya didasarkan pada selera, tapi kuantitas dan kualitas. Saran bagi Petugas Kesehatan harus senantiasa memberikan penyuluhan tentang MP-ASI

    Perbedaan Pengaruh Antara Stroke Iskemik Lesi Hemisfer Kiri dan Lesi Hemisfer Kanan terhadap Timbulnya Gangguan Fungsi Kognitif

    Get PDF
    Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak secara mendadak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Gangguan fungsi kognitif pada stroke iskemik terjadi akibat dampak langsung dari lokasi infark pada tempat yang strategis atau akibat hipoperfusi regio otak lain sebagai respon sekunder infark. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh antara stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan lesi hemisfer kanan terhadap timbulnya gangguan fungsi kognitif. Berdasarkan tujuannya jenis penelitian ini kwantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015 – Januari 2016. Teknik sampling dengan purposive sampling, pasien stroke iskemik akut, kooperatif, sadar penuh, tidak terdapat kesulitan dalam berbahasa dengan pendidikan terakhir minimal SD atau sederajat. Penilaian fungsi kognitif pada penelitian ini menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina). Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah dari 30 subjek yang terdiri dari 15 subjek penderita stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan 15 subjek penderita stroke iskemik lesi hemisfer kanan: 1) Terdapat gangguan fungsi kognitif pada penderita stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan lesi hemisfer kanan dengan rerata skor MoCA-Ina masing-masing yaitu 19,33±7,047 dan 16,93±6,881. 2) Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara gangguan fungsi kognitif penderita stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan lesi hemisfer kanan (p= 0,353

    HUBUNGAN KUALITAS PENERAPAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kualitas penerapan Gerakan Literasi Sekolah dengan kemandirian belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Sidoarjo dengan sampel sejumlah 108 siswa. Untuk mengolah data menggunakan teknik analisis data dengan rumus korelasi product moment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Berdasarkan ketentuan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan kualitas penerapan Gerakan Literasi Sekolah dengan kemandirian belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Sidoarjo. Kualitas penerapan Gerakan Literasi Sekolah dilihat dari proses pelaksanaannya dimulai dari pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Siswa yang melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dengan kualitas yang tinggi maka akan memiliki kemandirian belajar yang tinggi, begitu sebaliknya siswa yang melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dengan kualitas rendah maka memiliki kemandirian belajar yang rendah. Kata Kunci: kualitas penerapan, Gerakan Literasi Sekolah, kemandirian belaja

    THE ANALYSIS OF JARGON USED BY WHATSAAP COMMUNITY AMONG TARBIYAH LECTURERS IN UINSU

    Get PDF
    Jargon used in a community to create an exclusive language by the group and as a manifestation of the existence of a group. The goal of this research is to describe the form, meaning and function of jargon used by the users community WhatsApp among lecturers in Islamic State University of North Sumatra. This study used qualitative descriptive methods. The source of this research is the conversation and dialogue  among  the lecturers through WhatsApp as a media of interaction. Then, the data from conversation in WhatsApp are collected dan analyzed based on the documentation and observation as the advanced technique. From this research, we can conclude as follow: (1) the use of language chat among lecturers is considered the jargon Indonesia, English, and mixed between Indonesia and English, (2) the forms of jargon  used can be classified as abbreviation, acronyms , and phrases, and (3) the meaning of jargon that is formed is not the true meaning of connotation. Keywords : Jargon, chatting, language variatio

    Pengembangan Bahan Ajar Geografi Berbasis Problem Based Learning KD 3.7 dan KD 4.7 Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Dengan Model 4-D

    Get PDF
    Abstrak                                                                                                Bahan ajar berperan penting untuk memenuhi tuntutankompetensi yang harus dicapai dalam kurikulum 2013. Bahanajar yang ada belum sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, karena tidak membuat peserta didik berpikir tingkat tinggi.Berdasarkan tuntutan tersebut maka pengembanganbahan ajar geografi berbasis problem based learningperlu dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kelayakan bahan ajar geografi berbasis PBL,(2) mengetahui hasil belajar peserta didikyang menggunakan dan yang tidak menggunakan bahan ajar geografi berbasis PBL, dan (3) mendeskripsikan respon peserta didik terhadap bahan ajar geografi berbasis PBL.Jenis Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, menggunakan model Four-D (4-D), mengacu pada model pengembangan Thiagarajan yaitu tahapDefine,Design, Develop, danDesseminate. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didikdi SMAN 4 Sidoarjo kelas XI IIS 4sebagai kelas kontrol, dan kelas XI IIS 3 sebagai kelas eksperimen.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, validasi bahan ajar,  Pretest, Posttest, angket respon siswa, dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahan ajar geografi berbasis PBL layakdigunakan dalam pembelajaran, denganpenilaian kelayakan 91,07%, oleh validator 1,   95,24% oleh validator 2, dan  81,54% oleh validator 3.Rata-rata nilai kelayakan sebesar 89,28%, maka termasuk kriteria sangat layak. Hasil belajar peserta didikuntuk nilai pretest kelasXI IIS 4 dan XI IIS 3 dengan ujiindependent sample t-testmenunjukkan nilai p > α ; 0,914 > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata pretest antara kedua kelas tersebut. Hasil uji paired sample t-test diketahui p < α: 0,000<0,05, yang artinya ada perbedaan antara nilai pretest dan posttest kelas XI IIS 3 dengan peningkatan sebesar 29,11 % setelah menggunakan bahan ajar geografi berbasis PBL. Hasil ujiindependent sample t-test nilai posttestdiperoleh p< α ; 0,004 < 0,05, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata posttest kelas XI IIS 4 dan XI IIS 3 yang memiliki nilai ketuntasan kelas 94%. Hal ini menunjukkan bahwahasil belajarpeserta didik menggunakan bahan ajar geografi berbasis PBL lebih baik dari pada pembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar geografi berbasis PBL. Bahan ajar geografi berbasis PBL juga mendapat respon dari peserta didik sebesar 83,18%, termasuk dalam kriteria “sangat baik”. Kata kunci: Bahan Ajar  Geografi Berbasis PBL, Pelestarian Lingkungan Hidup, Pengembangan Model 4-

    Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Desa dalam Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kabupaten Jombang Tahun 2013

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2014 ABSTRAK Ratna Sari Dewi Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Desa dalam Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Kabupaten Jombang Tahun 2013 xvi + 104 halaman + 38 tabel + 10 lampiran AKI dan AKB disebabkan keterlambatan, dalam pengambilan keputusan, terlambat merujuk dan terlambat mendapatkan pertolongan. P4K salah satu cara guna mempercepat proses penurunan angka kematian ibu dan anak. Kinerja bidan desa dalam pelaksanaan P4K sangat berperan penting. Hambatan tenaga kesehatan adalah sulitnya menggerakkan masyarakat hal tersebut dikarenakan banyaknya tugas bidan wilayah. Sehingga bidan kesulitan memotivasi dan menggerakkan masyarakat. Tujuan penelitian mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Desa dalam Pelaksanaan P4K di Kabupaten Jombang Tahun 2013. Jenis penelitian inferensial yang bersifat explanatori research, pendekatan studi kuantitatif dengan cross sectional. Populasi nya adalah seluruh bidan desa di 34 Puskesmas Wilayah Kabupaten Jombang dengan teknik sampling proporsional sampling didapatkan 314 responden. Sebelum analisis data, dilakukan uji normalitas data untuk regresi logistik. Hasil penelitian terdapat pengaruh signifikan pengetahuan, sikap, motivasi, supervisi, persepsi kompensasi, kepemimpinan puskesmas, fasilitas, beban kerja dan hubungan dengan rekan kerja, sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam pelaksanaan P4K adalah sikap p-value 0,000 dan hubungan rekan kerja p-value 0,002 lebih kecil dari nilai alpha (=0,05). Berdasarkan uji regresi logistik variabel yang paling besar pengaruhnya adalah sikap yang memiliki nilai Exp B sebesar 46,153. Kesimpulan dibutuhkan umpan balik yang baik antara bawahan, rekan kerja dengan atasan, sehingga tercipta suatu komunikasi secara tidak langsung memberikan informasi yang berdampak pada peningkatan pengetahuan dan dorongan bidan desa untuk meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan P4K. Kata Kunci : Kinerja, P4K, Bidan Desa Referensi : 47 (1989-2012) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2014 ABSTRACT Ratna Sari Dewi Factors Influencing Performance of Village Midwives in Implementing the Program of Childbirth Planning and Prevention of Complications (CPPC) in District of Jombang in 2013 xvi + 104 pages + 38 tables + 10 enclosures Infant and Maternal Mortality Rates are due to lateness in making a decision, lateness in referring, and lateness in obtaining the aid. The program of CPPC is one of the efforts to accelerate the process of decreasing these rates. The role of village midwives is very important in implementing the program. Some identified barriers faced by health workers are difficulties in actuating a community because they have multitasking. This research aimed to identify factors influencing the performance of village midwives in implementing the program of CPPC in District of Jombang in 2013. This was explanatory research using quantitative method and cross-sectional approach. Population was all village midwives worked at 34 health centers in Jombang District. Furthermore, Number of samples was 314 respondents carried out by a technique of proportional sampling. Tests of normality and logistic regression were used to analyze data. The result of this research revealed that among variables of knowledge, attitude, motivation, supervision, perception of compensation, leadership of a health center, facility, workload, and relationship with fellow workers, only two variables namely attitude (p=0.000) and relationship with fellow workers (p=0.002) significantly influenced the performance of village midwives (p<0.05). Furthermore, based on the logistic regression test, attitude was as a dominant variable (Exp B=46.153). As a conclusion, there needs good feedback from workers, fellow workers, and a leader in order to make good communication and it indirectly contributes to provide information which can improve knowledge and motivation of village midwives to improve their performance in implementing the program of CPPC. Key Words : Performance, Program of CPPC, Village Midwives Bibliography : 47 (1989-2012

    Promoting vocabulary acquisition by using digital storytelling

    Get PDF
    Vocabulary is an important part of a language. Without vocabulary all nothing can be conveyed. It means that even someone has good grammar in speaking or writing but it will be useless if they do not know many vocabularies. There are a lot of techniques to improve vocabulary acquisition, one of them is by using digital storytelling. Digital storytelling can improve a vocabulary acquisition because digital storytelling combines art with a mixture of digital media, including text, pictures, recorded audio narration, music, and video. It can help students’ vocabulary acquisition. The pre-experimental study was conducted at 10th grade students of Mekar Arum Senior High School. The samples consist of 32 students of X Social Science - 1 as the experimental group. The experimental group was exposed digital storytelling in teaching-learning process. The data were obtained by using pretest and posttest. The pretest was given before the treatment and the posttest was calculated using analytical statistics. The result of the data shows that the average score of students’ vocabulary acquisition by using digital storytelling is 58.53 meaning low category, while the result of the post-test is 73.06 meaning high category. The result of calculating t-test is t count = 11.54 is higher than t table = 1.55. In brief, H0 is rejected and Ha is accepted. It means there is a significant difference in students’ vocabulary acquisition by using digital storytelling. This study came to the conclusion that there was significant effect of digital storytelling on students’ vocabulary acquisition. It is very important for the teacher that digital storytelling can be used as alternative media in teaching-learning vocabulary
    corecore