17 research outputs found

    Tinjauan Yuridis Terhadap Pendaftaran Indikasi Geografis Produk Pertanian Di Sumatera Utara

    Full text link
    Sumatera Utara is one of the provinces in Indonesia having several agricultural products which are potential to be the geographical indication. The agricultural product produced by each region in Indonesia have certain characteristic caused by the natural and human factyors or the combination of both of them which distinguish the agricultural product of the same kind originating from different regions in Indonesia. The purpose of this descriptive analytical normative juridical study was to describe and analyze the problems related to the registration of geographical indication of agricultural product in Sumatera Utara discussed in this study. The data for this study were the secondary data obtained through library research in the forms of the regulations or legal materials. Based on the result of this study, the conclusion is that: (1) Mandailing Coffee, Lintong Coffee, Sidikalang Coffee, Deli Tobacco, Binjai Rambutan are several agricultural products which are potential to be the geographical indication originating from several regions in Sumatera Utara, (2) the protection for geographical indication of agricultural product regulated by the law and government regulation is not yet effectively implemented, and (3) the constraints occured during the registration of geographical indication of agricultural products in Sumatera Utara in terms of regilations of legislation, role of government, and the farmers as the producers of georaphical-indicated agricultural products

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 KATAPANG TAHUN AJARAN 2016/2017 (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPA 1 Lintas Minat)

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 (studi kasus pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 1 lintas minat). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 1 lintas minat. (2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 1 lintas minat, (3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 1 lintas minat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dengan tingkat eksplanasi assosiatif kausal. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka, observasi dan angket dengan teknik pengolahan data uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas data, analisis regresi linier sederhana dan koefisien determinasi. Hipotesis penelitian berbunyi “Model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 (studi kasus pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPA 1 lintas minat)”. Hasil penelitian ini adalah menunjukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil pengolahan data menggunakan program SPSS versi 24.0 for windows. Hasil olah data terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 1.021 itu berarti korelasi tersebut bertanda positif. Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel X dan variabel Y maka digunakan analisis regresi linier sederhana, analisis tersebut menunjukan bahwa dengan hasil setiap kenaikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebesar 1.021 maka aktivitas belajar meningkat sebesar 1.021. Hasil olah data memperlihatkan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1 Katapang tahun ajaran 2016/2017 sebesar 26,0% dan 74,0% ditentukan oleh faktor lain. Hasil pembahasan memperlihatkan faktor utama yang mempengaruhi variabel Y berasal dari indikator variabel X. Kesimpulan berdasarkan bukti dan hasil penelitian diatas hipotesis penelitian dapat teruji. Sebagai akhir penelitian penulis menyampaikan saran kepada para guru agar menciptakan suasana belajar yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah alternatif metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran karena memiliki manfaat bagi peserta didik untuk lebih membangun siswa untuk dapat berpikir kritis. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share, Aktivitas Belaja

    ISOLASI BAKTERI DARI TANAH TEMPAT PEMBANGAN AKHIR (TPA) AIR SEBAKUL SEBAGAI AGEN BIODEGRADASI LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE

    Get PDF
    This study aims to obtain the bacteria of Pseudomonas from the land of TPA Air Sebakul Bengkulu City as a plastic degrading agent and measure the ability of bacteria to degrade Low Density Polyethylene (LDPE) and Oxium plastic. The research was conducted from February to August 2019, at the Laboratory of Biology and Chemistry Learning, Faculty of Teacher Training and Education, University of Bengkulu. Air Sebakul landfill samples were taken at the coordinate point 3o49 '27.8 "S 102o20 '48.4" E. Isolation of plastic degrading bacteria using selective media King's B Agar added with 2% Polyethylen Glycol (PEG) to test the ability to develop bacterial isolates in plastic-based media. The steps of this research are bacterial isolation, bacterial purification and bacterial selection, macroscopic and microscopic identification of bacteria (Gram staining) and plastic biodegradation test with Mineral Salt Agar (MSM) media. Determination of the% weight loss of LDPE and oxium plastics in the biodegradation process was carried out for 30 days with time variations of 10, 20 and 30 days. The results of bacterial isolation based on morphological characteristics and gram staining test of P-1 bacterial isolate have similarities with Pseudomonas aeruginosa. So that the P-1 bacterial isolate is thought to be a Pseudomonas aeruginosa bacterium. The bidoegradation of LDPE and oxium plastics with isolates of P-1 bacteria for 10, 20 and 30 days respectively was able to degrade oxium plastics by 2.43, 5.17 and 9.86% while LDPE plastics by 1.13, 2 and 1 , 17%

    PERBEDAAN KADAR NITRIC OXIDE SALIVA PADA PEREMPUAN PENYIRIH SUKU KARO DENGAN DAN TANPA PINANG SEBAGAI POTENSIAL KARSINOGENIK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar NO saliva pada perempuan penyirih suku Karo yang menggunakan dan tidak menggunakan pinang dihubungkan dengan perilaku menyirih. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada 22 orang perempuan penyirih Suku Karo berusia 30-60 tahun di Kecamatan Pancur Batu, terdiri atas 11 kelompok penyirih yang menggunakan pinang dan 11 tanpa pinang. Pengumpulan saliva yaitu saliva yang distimulasi dan pengukuran kadar NO saliva dilakukan dengan spektrofotometer menggunakan metode griess reaction. Data dianalisis dengan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan dan tidak menggunakan pinang, uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan perilaku menyirih dengan kadar NO saliva dan hubungan berat pinang dengan kadar NO saliva. Sedangkan regresi linear berganda dengan metode stepwise digunakan untuk menganalisis perilaku kebiasaan menyirih yang paling berpengaruh terhadap kadar NO saliva. Rerata kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan pinang 287,61±158,31 µM dan tidak menggunakan pinang 184,87±59,42 µM. Hasil analisis data menunjukkan perbedaan kadar NO saliva yang signifikan antara kelompok yang menggunakan dengan tidak menggunakan pinang (p=0,077). Pada kelompok yang menggunakan pinang, peningkatan kadar NO saliva memiliki korelasi yang kuat terhadap lama kebiasaan (r=0,736), frekuensi (r=0,796) dan lama paparan menyirih (r=0,814). Demikian juga pada kelompok yang tidak mengggunakan pinang, peningkatan kadar NO saliva memiliki korelasi yang kuat terhadap lama kebiasaan (r=0,929), frekuensi (r=0,906) dan lama paparan menyirih (r=0,935). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar NO saliva adalah lama paparan menyirih dengan persamaan y=-30,479+33,009x pada kelompok yang menggunakan pinang dan y=20,949+17,172x tidak menggunakan pinang. Sebagai kesimpulan, peningkatan kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan pinang lebih signifikan dibandingkan kelompok yang tidak menggunakan pinang

    PERENCANAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KELURAHAN SENTOSA KECAMATAN SEBERANG ULU II PALEMBANG

    Get PDF
    Village Sentosa is settlement area that was mostly residential houses with an area of highlands 215 hectares and lowland 23 hectares with a population of 2015 is 15.088 which will continue to increase, then the need for clean water is also increase. It is necessary for the planning of clean water distribution pipelines, which aims to find out how much water discharge must be flown in the region, so that clean water needs are met equally. Clean water distribution pipelines is planned to use calculations Manning-Gauckker-Strickler. To calculate the projected populations in the next 10 yers used the method of arithmetic, feometric, and exponensial, from the calculation the amount of water needs required, then do the calculations on each element of the discharge pipeline by using Hardy Cross methode. From the result of calculations water requiremnts, obtained the water discharge that will be flown at Kelurahan Sentosa in the next 10 years (2015-2025) is 43,485861 liter/second. Planning system of water distribution networks require a fee of Rp.6.566.208.700 with a time of 125 working day

    Comparative Study of Unit Cost-analysis among Urban and Rural Dental Primary Health Services in Padang City, Indonesia

    Get PDF
    Introduction: The reformation of The Indonesian Health System that became National Health Insurance (NHI) by using capitation method made a significant change in basic healthcare services. Capitation method is influenced by utilisation and unit cost calculation. Puskesmas that stand for Community-based health service is a primary healthcare full financed by Indonesian government capitation and focus on free simple healthcare. Inequalities of puskesmas distribution spread all over Indonesia, including in urban and rural area and impacted the oral health outcome and dental service delivery. Aim: To calculate and to analyse the comparison of dental service-unit cost value after the reformation of Indonesian NHI at the urban and rural puskesmas in Padang City, Indonesia. Materials and Methods: Two of 22 total puskesmas were chosen by random sampling, one puskesmas was representative for urban and rural the counterpart. The data was collected, extracted and analysed the database, then interviewed the two administrative officers at each puskesmas. The Activity Based Costing (ABC) method was used to calculate the unit cost of dental healthcare services. Results: Unit cost of dental service in urban puskesmas was IDR 86,652, and rural was IDR 108,721. Rural puskesmas has high total cost and low activity driver. On the other hand, low total cost with high activity driver was found at urban puskesmas. Conclusion: Rural puskesmas has higher unit cost value than urban puskesmas. Hence, it may help the Indonesian government to distribute equal capitation expenditure on dental service at each puskesmas in Indonesia

    PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILANPASAL 23 ATAS JASA MAKLON PADA PT. PRIMA JIREH TAHUN 2015 DI JAKARTA

    Get PDF
    Article 23 Income Tax is a tax deducted from income received or obtained by a Domestic Taxpayer (individual and entity) and Permanent Establishment (BUT) originating from capital, delivery of services or other activities other than those deducted by PPh 21. Purpose from this research is to find out whether the implementation of the Income Tax Article 23 deduction, deposit and reporting on PT Prima Jireh is in accordance with the applicable laws and regulations. One effort in collecting data on this final project is by conducting observations where the author conducts an internship. From the research conducted, it can be concluded that the implementation of Article 23 Income Tax deductions and deposits made by the company is not in accordance with the applicable laws and regulations because there are still Article 23 Income Taxes that have been late deposited and reported

    ANALISIS PERAN TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DI KOTA BENGKULU

    Get PDF
    Tagana adalah relawan sosial yang dilatih yang berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana. Peran Tagana dikategorikan dalam tiga fase yaitu pada kegiatan pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui peran anggota Tagana dalam penanggulangan bencana di Kota Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisa kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang merupakan anggota Tagana Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan kegiatan penanggulangan bencana di Kota Bengkulu belumberjalan dengan baik banyak sekalifaktor yang mempengaruhinya.Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan salah satu komponen dalam penanggulangan bencana, artinya masalah penanggulangan bencana tidak menjadi tanggung jawab penuh Tagana. Peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan tanggap darurat dan pasca bencana sudah berjalan cukup baik namun pada kegiatan pra bencana belum berjalan sama sekali. Tidak berjalannya peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan pra bencana dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya: Pemerintah Daerah sebagai pembina Tagana dirasakan kurang dalam melakukan peranannya dalam membina Tagana. Sebagian besar anggota Tagana kota Bengkulu kurang memahami Permensos Tentang Tagana, yang meliputi tugas dan peran, hak dan kewajiban, pendataan, pembinaan dan pengawasan Tagana, dalam hal ini pemerintah khususnya Dinas Sosial belum mensosialisasikan secara optimal Permensos tentang Tagana. Penyebab berikutnya sumber daya manusia yang cenderung masih rendah dikalangan anggota Tagana. Penyebab lainnya adalah belum adanya ukuran pencapaian kinerja Tagana dan kurangnya kolaborasi yang baik antara Tagana dengan Dinsos, Dinkesos dan BPBD. Berdasarkan temuan ini disarankan agar perlunya monitoring dan evaluasi serta perhatian dari pemerintah khususnya Guberbur, Walikota, Dinas Kesejahteraan sosial dan Dinas Sosial terhadap kinerja Tagana. Selanjutnya perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana, Forum Tagana perlu mengkomunikasikan secara jelas tentang pekerjaan yang dibebankan kepada anggotanya dan perlunya keterbukaan informasi dalam perekrutan calon anggota Tagana yang baru

    Oral Health-Seeking Behavior During The COVID-19 Emergency Policy Period in Padang City, Indonesia

    No full text
    The increase in positive cases of Coronavirus Disease (COVID-19) has encouraged the Indonesian government to take lockdown policies by implementing Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and Emergency Community Activity Restrictions (PPKM), which affect the paralysis of the health sector, especially dentistry. All actions in dental practice are limited to emergency case handling only, and many dentists have closed during the pandemic. The purpose of this study was to determine the differences in oral health-seeking behavior during the first phase of the lockdown in Padang City, West Sumatra, Indonesia. A survey method with a cross-sectional design was done by involving 120 respondents who have dental pain history. The data was collected by a self-administered questionnaire via google-form then analyzed by computerization using the fisher test. The results showed that during the PSBB period, most of the people in Padang (85%) treated dental pain independently, and only 15% asked for caregiver aids, specifically, only 3.3% of respondents take professional service. Meanwhile, during the PPKM period, the utilization of healthcare has increased by around 56,7%, (especially 43.4% treated by dental professionals, and 43.3% of respondents did self-medication. Thus, there was a significant difference of finding dental pain treatment behavior during PSBB and PPKM in Padang City (p = 0.004). As a result, limitation search for managing oral problems during COVID-19 has encouraged society to take self-medication or non-professional caregivers, so it is highly recommended to consult with dental professionals in the course of the pandemic through teledentistry without face-to-face meetings
    corecore