Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kadar NO saliva pada perempuan penyirih suku Karo yang menggunakan dan tidak menggunakan pinang dihubungkan dengan perilaku menyirih. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan pada 22 orang perempuan penyirih Suku Karo berusia 30-60 tahun di Kecamatan Pancur Batu, terdiri atas 11 kelompok penyirih yang menggunakan pinang dan 11 tanpa pinang. Pengumpulan saliva yaitu saliva yang distimulasi dan pengukuran kadar NO saliva dilakukan dengan spektrofotometer menggunakan metode griess reaction. Data dianalisis dengan uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan dan tidak menggunakan pinang, uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan perilaku menyirih dengan kadar NO saliva dan hubungan berat pinang dengan kadar NO saliva. Sedangkan regresi linear berganda dengan metode stepwise digunakan untuk menganalisis perilaku kebiasaan menyirih yang paling berpengaruh terhadap kadar NO saliva. Rerata kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan pinang 287,61±158,31 µM dan tidak menggunakan pinang 184,87±59,42 µM. Hasil analisis data menunjukkan perbedaan kadar NO saliva yang signifikan antara kelompok yang menggunakan dengan tidak menggunakan pinang (p=0,077). Pada kelompok yang menggunakan pinang, peningkatan kadar NO saliva memiliki korelasi yang kuat terhadap lama kebiasaan (r=0,736), frekuensi (r=0,796) dan lama paparan menyirih (r=0,814). Demikian juga pada kelompok yang tidak mengggunakan pinang, peningkatan kadar NO saliva memiliki korelasi yang kuat terhadap lama kebiasaan (r=0,929), frekuensi (r=0,906) dan lama paparan menyirih (r=0,935). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar NO saliva adalah lama paparan menyirih dengan persamaan y=-30,479+33,009x pada kelompok yang menggunakan pinang dan y=20,949+17,172x tidak menggunakan pinang. Sebagai kesimpulan, peningkatan kadar NO saliva pada kelompok yang menggunakan pinang lebih signifikan dibandingkan kelompok yang tidak menggunakan pinang