51 research outputs found

    Guiding Inmate in Making Batik Based on Charcacter Education in Malang Female Prison Class IIA

    Get PDF
    Prison is generally known as the place where the inmate is not only confined but also trained with several skills. In Malang, there are two prisons which divided by gender. The female prison is located in Sukun and currently holds 600 inmates. Living in prison does not prevent the inmate from exploring their creativity. The female prison provides 13 skills for inmates to learn, such as knitting, and making souvenirs like wallets, bags, and hats. However, there are other skills which not found and provided in the prison, specifically skills in making batik. Though many inmates are interested in learning on how to make batik, they face several problems ranging from the lack of knowledge to the limited materials. This gives rise to concern because the correct training in making batik could potentially stimulate behavioural and character improvements. Therefore, this research is intended to: (1) teach inmates to create batik products and (2) see if this helps with character improvement. This qualitative research is applied to 30 female inmates called Class II A. The process of gathering data are observation, interview and documentation. This study demonstrates that the correct training in making batik consists of three stages - Planning, Executing, and Evaluating. The planning stage is verbal not written. The executing stage consists of making pattern, coloring, melorod (a process where the batik is submerged in boiling water), and finishing. The evaluating stage involves the overall evaluation of the process in making batik and evaluate the finished batik products. The research also discovers that the process of making batik also promote several desirable traits such as persistence, an appreciation of aesthetics, national pride in local culture and entrepreneurship. Keywords: Making batik, process, inmate, female prison

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR KARTUN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JETIS PONOROGO

    Get PDF
    SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo merupakan salah satu sekolah di Ponorogo yang mengajarkan gambar Kartun Legenda Nusantara. Berdasarkan wawancara dengan guru dan beberapa siswa sebagai sampel di SMPN 1 Jetis, prestasi belajar menggambar kartun cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan materi pelajaran seni budaya yang lain seperti menggambar bentuk. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku anak yang menjengkelkan para guru dan teman sekelasnya (Hurlock, 1978:140). Sebagian besar siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran ini didasarkan rasa jenuh dan kurangnya kemampuan mereka dalam menggambar.  Melihat fenomena seperti dipaparkan di atas, peneliti melakukan penelitian Penerapan Metode Pembelajaran. Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menggambar Kartun pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jetis Ponorogo. Timbullah masalah sebagai berikut : Bagaimana proses penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar menggambar kartun pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo, bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi, serta apakah dalam penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun. Sehingga didapatkan tujuan sebagai berikut: Mendiskripsikan proses penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar menggambar kartun pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo, mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi serta mendiskripsikan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun. Dalam penelitian ini juga memberikan manfaat secara teoretis yaitu dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran untuk penelitian dan dasar untuk pengembangan teori tentang Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi menggambar kartun. Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian khususnya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi menggambar kartun, bagi guru dapat dijadikan acuan dan informasi yang berharga untuk meningkatkan kreativitasnya serta hasil penelitian ini dapat juga digunakan untuk meningkatkan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran menggambar kartun, sedangkan bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan peneliti-penelitian yang sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean dengan prosentase. Dengan jumlah siswa kelas VIII B 25 siswa yang terdiri dari 17 putri dan 8 penerapan metode demonstrasi menggunakan siklus pertama dan siklus kedua, didapatkan nilai rata-rata siklus pertama 81,8, dan siklus kedua 85,6. Dengan ini membuktikan adanya peningkatan nilai sebanyak 3,8. Penemuan pada penelitian ini yaitu, metode demonstrasi dalam pembelajaran menggambar kartun legenda nusantara dapat meningkatkan prestasi belajar daripada metode yang digunakan sebelumnya yaitu metode karya cipta bebas.   Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Prestasi Belajar, Menggambar kartun.  SMP Negeri 1 Djetis Roxburgh is one school in Ponorogo who teaches drawing Cartoon Legend archipelago. Based on interviews with teachers and some students as samples at SMPN1 Jetis, learn to draw cartoons achievement tend to be lower when compared to the subject matter other cultural arts such as drawing shapes. This is indicated by the child's behavior annoying teachers and classmates (Hurlock, 1978:140). Most of the students are not interested in learning based on boredom and the lack of their ability to draw. See the phenomenon as described above, researchers conducted a study Implementation Method of Learning. Demonstration for Improving Learning Achievement in Drawing Cartoon Junior High School Students 1 Jetis Roxburgh. Following problem arises: How does the process of implementing the demonstration of learning methods to improve learning achievement drawing cartoons in grade VIII B of SMP Negeri 1 Jetis Roxburgh, how the learning outcomes of students of class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in cartoon drawing demonstration after learning method is applied, and whether the application of the method of demonstration can improve student achievement class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in drawing cartoons. So we get the following objectives: To describe the process of implementing the demonstration of learning methods to improve the learning achievements of drawing cartoons in grade VIII B 1 Jetis Ponorogo Junior High School, describe the learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 1 Djetis B Roxburgh in drawing cartoons after the applied method and the demonstration of learning describe the application of methods of demonstration can improve student achievement class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in drawing cartoons. In this study also provides benefits that can theoretically be used as a conceptual contribution to basic research and to the development of theories on the Application of Learning Method Demonstration draw cartoons. Practically this study provide benefits for researchers that can add insight and knowledge in the field of research, especially on the Application of Learning Method Demonstration draw cartoons, can be used as a reference for teachers and valuable information to improve their creativity and the results of this study can also be used to enhance interaction with the teacher students in the learning process to draw cartoons, while for other researchers can be used as a comparison in conducting similar research-research. This observation use assessment of class action. In this observation. this techniques of collecting data can be done through observation, interview, inquiry and documentation study. Data analysis technique used in this observation is analysis data mean presentation. The number of students in VIII B is 25 students consist of 17 female and 8 male. The demonstration teaching with 2 cycle and obtain 2 assessment. The demonstration method start from first cycle and the second cycle, obtain average 81,8 in first cycle and 85,6 in the second cycle so it proof the existence of increasing value 3,8. The invention of this observation is the demonstration method in legenda nusantara cartoon painting lesson more effective then free style method. Key word : demonstration method, study value, cartoon drawin

    Penerapan Metode PBL dan Media Wayang Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada peserta didik kelas I A SDN Kesatrian 1 Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Pengumpulan data melalui tes untuk mendapatkan data hasil belajar peserta didik, sedangkan pengumpulan data melalui observasi untuk mendapatkan data aktivitas peserta didik. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode Problem Base Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari siklus I peserta didik yang tuntas mencapai 57,69%, sedangkan pada siklus II peserta didik yang tuntas mencapai 100%, ada peningkatan sebesar 42.31%. Begitu pula dengan aktivitas peserta didik, terjadi perubahan yang positif pada sikapnya dalam proses pembelajaran melalui metode Problem Based Learning (PBL)

    Peranan Seni Budaya di Sekolah pada Masa Milenial

    Get PDF
    Seni diartikan sebagai sesuatu yang dibuat oleh manusia yang memiliki unsur keindahan. Sedangkan budaya adalah cara hidup yang berkembang bersama pada sekelompok orang dengan cara turun-temurun. Namun jika melihat kondisi generasi bangsa saat ini sangat miris karena mulai menurunnya rasa kecintaan dan keinginan untuk memajukan serta melestarikan seni dan budaya daerah sebagai warisan leluhur. Lemahnya peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya daerah masing-masing bisa dilihat dari trend gaya hidup yang banyak budaya modern yang kebarat-baratan. Akibatnya, mereka kurang mengenal budaya daerah negeri sendiri apalagi bisa ikut mempelajari dan melestarikannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana seharusnya para generasi muda menjalankan perannya dalam mempertahankan seni dan budaya bangsa. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan cara mengenal seni dan budaya, mencegah supaya tidak diakui oleh orang lain, melahirkan kesadaran untuk melestarikan seni dan budaya, memiliki rasa bangga, serta mengenalkan keragaman budaya pada dunia

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEMENUHAN KEBUTUHAN KELAS IV SDN 1 GEMAHARJO KABUPATEN TRENGGALEK

    Get PDF
    Conventional learning results in less productive learning. This inhibits students being active and learning is not student-centered. The application of the Problem Based Learning (PBL) model aims to make it easier for students to improve learning activities, participate in learning and solve problem solving in receiving lessons. This type of Classroom Action Research consists of 4 stages namely planning, implementing, observing, and reflection. The results showed that teacher and student activities increased in the application of the Problem Based Learning (PBL) model. The learning outcomes of knowledge aspects in cycle I to cycle II increased in the average value of cycle I of 58.33 and cycle II an average value of 85.83 was obtained. It can be concluded that the application of the Problem Based Learning (PBL) model can improve student learning outcomes. Therefore, it is recommended to apply the Problem Based Learning (PBL) model in social studies learning

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEMENUHAN KEBUTUHAN KELAS IV SDN 1 GEMAHARJO KABUPATEN TRENGGALEK

    Get PDF
    Conventional learning results in less productive learning. This inhibits students being active and learning is not student-centered. The application of the Problem Based Learning (PBL) model aims to make it easier for students to improve learning activities, participate in learning and solve problem solving in receiving lessons. This type of Classroom Action Research consists of 4 stages namely planning, implementing, observing, and reflection. The results showed that teacher and student activities increased in the application of the Problem Based Learning (PBL) model. The learning outcomes of knowledge aspects in cycle I to cycle II increased in the average value of cycle I of 58.33 and cycle II an average value of 85.83 was obtained. It can be concluded that the application of the Problem Based Learning (PBL) model can improve student learning outcomes. Therefore, it is recommended to apply the Problem Based Learning (PBL) model in social studies learning

    Kajian Etnosains Berbasis Kearifan Lokal pada Karya Seni Batik Tulis di Anjani Batik Galeri Bumiaji

    Get PDF
    Etnosains merupakan kegiatan mentransformasikan antara sains asli masyarakat dengan sains ilmiah. Sains asli tercermin dalam kearifan lokal sebagai pemahaman terhadap alam dan budaya yang berkembang dikalangan masyarakat. Lahirnya etnosains tidak terlepas dari trial and error sebagai salah satu metode ilmiah yang digunakan jaman dahulu, dan telah menghasilkan pengetahuan baru tetapi tidak mampu menggali potensi sains yang terkandung karena keterbatasan pengetahuan. Peran fisika dan etnosains sangat penting dalam pembelajaran sains mengingat luasnya cakupan ilmu fisika sebagai salah satu ranah etnosains. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap etnosains dan kearifan lokal budaya di Indonesia. Metodenya yaitu kajian literatur dengan sampel bahan kajian karya Batik Tulis Anjani Batik Galery, Bumiaji. Pendekatan ini menggunakan kualitatif dengan penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini tentang Kajian Etnosains berbasis Kearifan Lokal Pada Karya Seni Batik Tulis Di Anjani Batik. Hasil dari penelitian ini yaitu melalui eksplorasi pengetahuan sains masyarakat dihasilkan menjadi sebuah konsep sains

    Kearifan Lokal Kota Batu Pada Karya Seni Batik Tulis Menggunakan Kajian Etnosains

    Get PDF
    Written batik artwork is a cultural heritage that has high value and reflects the local wisdom of an area. Batu City, as one of the cities in Indonesia which is rich in cultural diversity and tradition, has local wisdom which is reflected in its written batik artwork. This study aims to analyze the local wisdom of Batu City in written batik artwork, using an ethnoscience study approach.The research method used is this approach using qualitative descriptive research. The subject of this study was an Ethnoscience Study based on Local Wisdom on Written Batik Art in Anjani Batik. The results of the study show that written batik artworks in Batu City contain various local wisdom values. The process of making written batik involves traditional knowledge passed down from generation to generation, such as selecting motifs, using natural colors, and fabric processing techniques.Ethnoscientific studies provide a deeper understanding of the local wisdom of Batu City in written batik artwork. This research can be the basis for appreciating and preserving the cultural heritage of Batu City and encouraging the development of a sustainable written batik industry. In addition, this research can also provide insight for artists, craftsmen, and art observers in exploring local wisdom values ​​in written batik artworks in other areas
    • …
    corecore