63 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI UNTUK BUDIDAYA MELON DI KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

    Get PDF
    Kecamatan Tanjunganom merupakan daerah sentra produksi padi di Kabupaten Nganjuk. Produktivitas padi di Kecamatan Tanjunganom mengalami penurunan pada tahun 2013 sampai dengan 2015. Penurunan produktivitas padi berbanding terbalik dengan peningkatan produktivitas melon setiap tahun. Melon mulai dibudidayakan di Kecamatan Tanjunganom pada tahun 2000. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui 1) Karakteristik petani yang mengambil keputusan untuk budidaya padi ke melon di Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk 2) Faktor-faktor pengambilan keputusan untuk budidaya melon di kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Sumberkepuh, Wates, Malangsari, dan Getas Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengambil keputusan untuk budidaya melon yaitu 36 orang. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani yang mengambil keputusan untuk budidaya melon adalah berusia produktif antara 41-55 tahun (66,1%). Pendidikan petani adalah tamat SD (41,6%). Luas lahan yang diusahakan untuk budidaya melon antara 0,1 – 0,5 hektare sebesar 66,6%. Status kepemilikan lahan untuk budidaya melon adalah lahan sewa (80,6%). Lama budidaya melon antara 6 - 10 tahun (44,4%). Faktor-faktor pengambilan keputusan untuk budidaya melon yaitu sumber informasi terkait budidaya melon diperoleh dari teman ( 63,9%). Modal untuk budidaya melon adalah pinjaman (58,3%) dan pinjaman modal mudah didapatkan. Pendapatan yang diperoleh dari budidaya melon dalam sekali tanam Rp.70.000.000 per hektare dengan keuntungan 100%, sedangkan pendapatan yang diperoleh dari budidaya padi dalam sekali tanam Rp. 7.500.000 per hektare dengan keuntungan 45,5%. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan dari budidaya melon lebih tinggi daripada budidaya padi. Kata Kunci: Keputusan, Petani, Budiday

    The Relationship Of Creativity With Student Learning Outcomes In Pastry And Bakery Subjects At Smk Negeri 6 Padang

    Get PDF
    This research was motivated by students' low curiosity in the material being taught, resulting in low creativity and no new innovations produced by students. This occurs due to students' lack of confidence in their abilities, because they are afraid to take risks when practicing pastry and bakery. From the problems above, many students fail in pastry and bakery subjects which will have an impact on learning outcomes. The aim of this research is to describe: 1) student creativity in Pastry and Bakery subjects, 2) student learning outcomes in Pastry and bakery subjects, 3) the relationship between creativity and student learning outcomes in Pastry and bakery subjects at SMK Negeri 6 Padang . This type of research is quantitative with a correlational approach. The population in this study was class XII culinary students at SMK Negeri 6 Padang for the 2023/2024 academic year, totaling 96 people. The sample consisted of 96 people taken using a saturated sampling technique. The saturated sampling technique is that all members of the population are used as research samples. The primary data collection technique uses a questionnaire and is measured using a Likert scale. Then for secondary data using learning outcomes in the form of grades in pastry and bakery subjects. Analysis requirements test was carried out using normality tests and linearity tests, then hypothesis testing using Pearson product moment correlation analysis, and correlation significance testing with the T test using SPSS Version 21.00. The research results show that: 1) the creativity of class XII students at SMK Negeri 6 Padang is in the medium category (53.1%), 2) the learning outcomes in pastry and bakery subjects for class 4%), 3) based on hypothesis testing, there is a positive and significant relationship between creativity and student learning outcomes in the Pastry and Bakery Products subject with a significant value of 0.001.                                                                                   Keyword: Creativity, pastry and bakery learning outcomes, pastry and bakery subjects

    PELANGGARAN ETIKA KEPRIBADIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA POLISI DI POLSEK RANGSANG KEPULAUAN MERANTI BERDASARKAN PASAL 11 PERATURAN KAPOLRI NOMOR 14 TAHUN 2011 (STUDI KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA)

    Get PDF
    ABSTRAK Chintya Putri, (2019) : Pelanggaran Etika Kepribadian yang Dilakukan Oleh Anggota Polisi di Polsek Rangsang Kepulauan Meranti Berdasarkan Pasal 11 Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 (Studi Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Kejahatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh Anggota Polisi di Polsek Rangsang Kepulauan Meranti, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan aparat penegak hukum untuk menanggulangi Kejahatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh Anggota Polisi di Kepulauan Meranti. Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian sosiologis atau penelitian menggunakan sistem survei yakni dengan cara wawancara dan pengamtan langsung turun kelapangan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian hukum ini, terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Penyebab terjadinya Kejahatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Anggota Polri, tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong yaitu: a. Faktor Intrinsik dari KDRT: faktor yang mempengaruhi Anggota Polri melakukan Kejahatan KDRT yaitu; perilaku/karakter Anggota Polri sebagai suami maupun prilaku/karakter istri yang cenderung emosional dalam menghadapi permasalahan baik karena dipicu oleh rasa cemburu,curiga/prasangka tidak baik terhadap satu sama lain maupun karena faktor ekonomi. b. Faktor Ekstrinsik dari KDRT: faktor yang mempengaruhi Anggota Polri (suami) melakukan KDRT terhadap istri yaitu: Keluarga (baik keluarga suami maupun istri), karena turut campurnya keluarga dalam penyelesaian permasalahan rumah tangga antara suami-istri, Disamping itu juga adanya orang ketiga atau terjadinya perselingkuhan yang ikut menjadi penyebab terjadinya KDRT. 2. Upaya menanggulangi terjadinya Kejahatan KDRT yang dilakukan oleh Anggota Polisi di Kepulauan Meranti oleh aparat penegak hukum adalah dengan melaksanakan sosialisasi yang melibatkan organisasi persatuan Istri Anggota Polri yang disebut Bhayangkari dijajaran Polda Riau, melalui ceramah dan sosialisasi yang dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan tertentu yang diadakan oleh jajaran Polda Riau maupun Bhayangkarinya. Adapun upaya yang dilakukan pada saat telah terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilakukan oleh Anggota Polri adalah Teguran lisan ataupun Tindakan Fisik secara langsung yang bersifat membina Anggota Polri itu sendiri. Saran penulis adalah 1. Perlu adanya surat penugasan bagi Anggota Polri yang disiapkan oleh Polda Riau di Kepulauan Meranti, guna menghindari salah paham Istri selama suami menjalankan tugasnya yang nantinya dapat berakibat terjadinya KDRT. 2. Perlu adanya sosialisasi lebih mengenai KDRT di lingkungan Polsek Rangsang Kepulauan Meranti

    ANALISIS BIAYA TERHADAP BIAYA CAMPURAN

    Get PDF
    This research was conducted to find out how to calculate using cost analysis of mixed costs. So, with the calculation done by the mixed method we can analyze the fixed costs and variable costs to establish a business that is expected to run well for the future by using the semi variable method. This study uses descriptive analysis where the results of the study can show that fixed and variable costs are highly correlated with mixed or semi-variable costs. There are several mixed methods of analysis of these costs that will make it easier to research or analyze for correction of current and future costs

    MAKANAN TRADISIONAL DALAM UPACARA ADAT NGALAKSA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG: Sebagai Daya Tarik Wisata Gastronomi

    Get PDF
    Sumedang sebagai puseur budaya Sunda memiliki beragam kekayaan budaya Sunda yang melimpah mulai dari kesenian hingga pelaksanaan upacara adat. Satu di antaranya adalah pelaksanaan upacara adat ngalaksa yang masih terus dijalankan hingga saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan dokumen tertulis mengenai (1) identifikasi aspek gastronomi yang terdapat pada makanan tradisional yang ada di dalam upacara adat ngalaksa, (2) bagaimana peran makanan tradisional sebagai daya tarik wisata gastronomi, (3) pengembangan makanan tradisional yang ada pada upacara adat ngalaksa sebagai daya tarik wisata gastronomi. Desain penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data berupa wawancara, observasi, kuisioner, studi dokumentasi, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa makanan tradisional yang ada pada upacara adat ngalaksa, salah satunya makanan yang paling otentik adalah laksa. Laksa sendiri sudah ada dipastikan sejak zaman kerajaan majapahit, akibat dari adanya kekeringan yang melanda wilayah Rancakalong. Tujuan dari pelaksanaan upacara adat ngalaksa yaitu untuk memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang diperoleh. Terdapat nilai-nilai sosial dan religius dalam pelaksanaan ngalaksa. Bahan yang digunakan dalam membuat laksa terdiri atas beras, garam, air panas, daun combrang dan daun congkok. Alat-alat yang digunakan dalam proses membuat laksa merupakan alat-alat tradisional. Dukungan dari pemangku kepentingan gastronomi diperlukan dalam pelestarian dan pengembangan makanan tradisional laksa sebagai satu di antaranya daya tarik wisata gastronomi di Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Sumedang as a center of Sundanese culture has a rich variety of Sundanese cultural wealth that is abundant, starting from art to carrying out traditional ceremonies. One of them is the implementation of the ngalaksa traditional ceremony which is still being carried out today. The purpose of this research is to make written documents regarding (1) identifying the gastronomic aspects contained in traditional food in the ngalaksa traditional ceremony, (2) what is the role of traditional food as a gastronomic tourist attraction, (3) the development of traditional food in ngalaksa traditional ceremony as a gastronomic tourism attraction. The research design used is a qualitative method with a qualitative descriptive approach through data collection in the form of interviews, observations, questionnaires, documentation studies, and literature studies. The results of this study are that there are several traditional foods that exist at the ngalaksa traditional ceremony, one of the most authentic foods is laksa. Laksa itself has been confirmed since the time of the Majapahit kingdom, as a result of the drought that hit the Rancakalong region. The purpose of carrying out the ngalaksa traditional ceremony is to express gratitude to God Almighty for the harvest obtained. There are social and religious values in the implementation of ngalaksa. The ingredients used in making laksa consist of rice, salt, hot water, combrang leaves and congkok leaves. The tools used in the process of making laksa are traditional tools. Support from gastronomic stakeholders is needed in the preservation and development of traditional laksa food as a gastronomic tourist attraction in Rancakalong, Sumedang Regency

    PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN (Studi Eksperimen di Taman Kanak-Kanak, Bekasi Utara)

    Get PDF
    Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain peran terhadap keterampilan sosial anak usia 4-5 tahun. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun TKIT Al-Fikroh, Bekasi Utara sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen True Eksperimental Design dengan desain pretest-posttest control group design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan dokumentasi serta dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji-t diketahui harga ttabel dengan dk=28 dan taraf signifikasi α= 0,05 adalah 1,70. Diperoleh thitung = 8,9 > ttabel =1,70 , dengan demikian maka hipotesis diterima. Keterampilan sosial yang diamati meliputi aspek komunikasi, partisipasi, empati, dan interaksi. Pada post-test kelompok eksperimen, aspek komunikasi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 22%, pada aspek partisipasi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 39,67%, pada aspek empati anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 30,67%, pada aspek interaksi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 26,33%. Pada post-test kelompok kontrol pada aspek komunikasi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 19,67%, pada aspek partisipasi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 21,67%, pada aspek empati anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 13%, pada aspek interaksi anak menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan sebesar 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bermain peran berpengaruh signifikasi terhadap keterampilan sosial anak usia 4-5 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan bermain peran dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan keterampilan sosial anak usia 4-5 tahun. Oleh sebab itu, guru perlu mengetahui keterampilan sosial setiap siswa sehingga dapat merancang kegiatan yang bervariasi dalam bermain peran untuk dapat mengembangkan keterampilan sosial anak usia 4-5 tahun

    Pengaruh Earning per share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan Return on Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan pada Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan Return on Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2015-2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan Return on Equity. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Penelitian ini menggunakan 12 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil ini menunjukkan bahwa Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan makanan dan minuman pada tahun 2015-2019. Kata Kunci: Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Equity, Harga Saha

    STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MEMBINA ETIKA SOPAN SANTUN GENERASI MUDA DI KELURAHAN WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Strategi komunikasi dakwah merupakan sebuah perencanaan yang efektif dan sistematis dari komunikator (da‘i) untuk merubah perilaku komunikan (masyarakat) sesuai dengan ajaran Islam.Dalam hubungannya dengan dakwah Islam, strategi komunikasi dakwah merupakan kepiawaian seorang da‘i dalam menangani sesuatu, terkait metode dan pendekatan yang digunakan untuk meraih sesuatu, serta memiliki watak dasar identifikatif, dan bukan apologistik.Etika sopan santun merupakan suatu karakter yang harus dimiliki dan tertanam pada setiap orang.Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, karakter sopan santun luntur. Masa remaja adalah sebuah masa dimana individu menunjukkan perubahan pada aspek sosial, psikologis, dan perubahan pada koginitif, Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi dakwah dalam membina etika sopan santun generasi muda dalam menerapkan etika sopan santun di Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Dengan tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dakwah dalam membina etika sopan santun generasi muda di Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian field research atau lapangan yaitu penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau pada responden.Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang kemudian mendapatkan data deskriptif.Adapun sumber datanya yaitu sumber data primer dan sumber data data primer menggunakan teknik Purposivesampling dengan pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun criteria yang akan dijadikan sampel dan menjadi sumber data dalam penelitian ini sejumlah 10 orang meliputi, 2 orang (Ustad dan Ustadzah), 4 orang tua (Bapak dan Ibu), 2 orang Pemuda dan pemudi, 2 orang Remaja. Dan sumber data sekunder didapat dari buku-buku, artikel, data dokumentasi, arsip�arsip.Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis yang digunakan deduktif. Hasil dari penelitian Strategi Komunikasi dakwah dalam membina etika sopan santun adalah dengan menjadikan generasi iv muda menggunakan tutur kata yang lemah lembut dan ber etika sopan santun dalam berbicara kepada yang lebih tua contohnya seorang da‘I (Ustadzah) seperti selalu memberikan dakwah dengan gambaran kehidupan sehari-hari atau dalam teori strategi komunikasi jenis edukatif dan menggunakan strategi dakwah jenis Strategi tazkiyah dan Strategi Ta‘lim. Kata Kunci: Strategi Komunikasi Dakwah, Etika Sopan Santun, Generasi Muda v ABSTRACT Da'wah communication strategy is an effective and systematic plan from the communicator (da'i) to change the behavior of the communicant (community) in accordance with Islamic teachings. In relation to Islamic da'wah, da'wah communication strategy is the expertise of a da'i in handling something, related to the methods and approaches used to achieve something, and has an identifiable basic character, and is not apologetic. Ethics of courtesy is a character that must be possessed and instilled in everyone. However, along with the times and technology, the character of courtesy fades. Adolescence is a time when individuals show changes in the social, psychological, and cognitive aspects, The formulation of the problem in this research is how the da'wah communication strategy in fostering polite ethics for the younger generation in applying polite ethics in the Way Kandis Village, TanjungHappy District, Bandar Lampung. With the aim of knowing the da'wah communication strategy in fostering the ethics of courtesy for the younger generation in the Way Kandis Village, TanjungHappy District, Bandar Lampung. The method used in this research is field research or field research, namely research that is directly carried out in the field or on respondents. The nature of this research is qualitative research which then obtains descriptive data. The data sources are primary data sources and primary data data sources using a purposive sampling technique by taking samples with certain considerations. The criteria that will be used as samples and become data sources in this study are 10 people including, 2 people (Ustad and Ustadzah), 4 parents (father and mother), 2 young men and women, 2 teenagers. And secondary data sources obtained from books, articles, documentation data, archives. In collecting data the author uses the method of observation, interviews, and documentation. The analysis technique used is deductive. The results of the Da'wah Communication Strategy research in fostering polite ethics is to make the younger generation use gentle speech and polite ethics when speaking to older ones, for example a da'I (Ustadzah) as always giving da'wah with a picture of everyday vi life day or in theory of educative type of communication strategy and using da'wah strategy of tazkiyah strategy and ta'lim strategy. “Keywords: Da'wah Communication Strategy, Polite Ethics, Young Generation

    Pengembangan Media "Karuta Ceria" Berbasis Model Pembelajaran APACIN untuk Meningkatkan Kemampuan CALISTUNG Siswa Kelas II SD

    Get PDF
    Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) siswa kelas II masih rendah. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran adalah masih terdapat siswa yang kesulitan membedakan abjad, kesulitan membaca kata dalam kalimat, dan kesulitan menulis kalimat dengan kata dan kesulitan dalam operasi berhitung. Minimnya penggunaan media terlebih media interaktif yang mengandung unsur permainan, sehingga anak merasa bosan dan tidak fokus dalam belajar karena metode yang di gunakan guru media konvensional, perlu mewujudkan proses KBM yang lebih bermakna dalam ingatan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Karuta Ceria berbasis model pembelajaran APACIN untuk meningkatkan kemampuan calistung siswa kelas II SD. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembanga dengan menggunakan prosedur ADDIE. Subjek uji coba pada penelitian ini yaitu ahli materi, ahli media pembelajaran, guru kelas II dan 14 orang siswa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode observasi, metode angket atau kuesioner dan dokumentasi. Instrument pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu medaptkan nilai rata – rata hasil validasi ahli materi mendaptkan pesentase kelayakan 91,15 % dengan kategori sangat tinggi. Untuk ahli media mendapatkan nilai rata – rata persentase sebesar 93,053 % dengan kategori sangat tinggi. rata – rata penilaian respon dari guru memperoleh persentase sebesar 95,5 % dengan kategori sangat tinggi dan rata – rata penilaian dari respon siswa sebesar 97,045 % dengan kategori sangat tinggi. Hasil tersebut menunjukkan media Karuta Ceria layak digunakan dalam proses pembelajaran
    • …
    corecore