1,989 research outputs found

    KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI MATEMATIKA SD

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana kompetensi guru-guru sekolah dasar dalam memahami pelajaran matematika SD. Untuk memperoleh data hasil penelitian digunakan instrumen tes kemampuan menyelesaikan matematika SD. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar Pokjar UT Borobudur dan Tegalrejo Kabupaten Magelang semester VIII tahun Akademik 2008/2009. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa kompetensi guruguru Sekolah Dasar dalam memahami matematika SD termasuk rendah (66,80%). Kata kunci: kompetesi guru SD, matematika SD

    Pengelolaan Pembelajaran Pengelasan Di Smk Nurussalaf Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik guru dalam mengelola ruang pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (2) karakteristik guru dalam mengelola materi pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (3) karakteristik guru dalam mengelola Interaksi pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain etnogarfi. Penelitian dilaksanakan di SMK Nurussalaf Purworejo. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif yang diawali dari (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Keabsahan data meliputi tingkat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tata ruang yang digunakan dalam pembelajaran adalah dalam bentuk klasikal dan berkelompok. Pengelolaan ruang pembelajaran praktik disesuaikan dengan ruang praktik yang ada dengan memperhatikan SOP dan K3LH. Dalam pengelolaan tata uangpembelajaran pengelasan, guru memiliki tugas tambahan sebagai pengelola bengkel atau laboratorium mempunyai tugas dan kewenangan pengaturan dan penanganan manajemen bengkel dan laboratorium, termasuk aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengatasi ketersediaan peralatan praktik, guru menggunakan tata ruang pembelajaran secara berkelompok; (2) Materi diberikan dalam bentuk teori atau konseptual dan materi praktikum. Salah satu materi penting yang diberikan dalam pembelajaran pengelasan adalah materi K3 dan LH yaitu materi tentang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup. Materi disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Materi pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan modul las oxsi dan patri, jobsheet, peralatan las dan solder wall chart; (3) Guru mengelola kegiatan pembelajaran dengan metode yang variatif yang diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara maju lain seperti penerapan lesson study. Dalam kegiatan praktik, siswa berinteraksi dengan anggota dalam satu kelompok, bekerjasama dan saling membantu. Interaksi siswa dan guru dengan sistem belajar bersama tanpa atau tidak ada pola instruksi, tetapi dengan motivasi dan pemberian stimulus sertakesadaran dari masing-masing individu dalam kelompok untuk melakukan kerjasama

    SISTEM PENDIDIKAN NON FORMAL PADA KAWASAN KUMUH DI KECAMATAN KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

    Get PDF
    A b s t r a k Pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar yang sangat mendasar, yaitu krisis ekonomi, era globalisasi dan otonomi daerah. Karena hal tersebut, maka perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional. Disamping kondisi masyarakat Indonesia yang sangat komplek baik dipandang dari segi ekonomi maupun strata sosial. Masyarakat kawasan kumuh, pendidikan formal dan informal kurang memberikan kepuasan akan kebutuhan pendidikan yang diperlukan. Masyarakat kawasan kumuh dengan segala kekurangannya, mengikuti pendidikan non formal menjadi sebuah masalah besar. Hal ini disebabkan belum tersedia sistem pendidikan non formal yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat pada kawasan kumuh. Untuk menentukan sistem pendidikan non formal yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat kawasan kumuh, dilakukan penelitian yang tersusun dalam sebuah tesis yang berjudul “Sistem Pendidikan Non Formal pada Kawasan Kumuh di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat”. Tesis ini bertujuan untuk menentukan jenis sistem pendidikan non formal yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat kawasan kumuh. Hal yang dilakukan adalah menganalisis komponen sistem pendidikan non formal dan kondisi masyarakat kawasan kumuh di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Sedangkan sasaran penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi sekaligus analisis komponen sistem pendidikan non formal dan komponen masyarakat kawasan kumuh. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pendekatan analisis kualitatif. Data didapatkan dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Nara sumber dalam penelitian ini 33 orang dari masyarakat kawasan kumuh, pemerintah dan LSM yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan pendidikan non formal pada masyarakat kawasan kumuh di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Analisis akan dilakukan terhadap komponen sistem pendidikan non formal dan komponen-komponen masyarakat kawasan kumuh di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Kesimpulan penelitian ini bahwa sistem pendidikan non formal eksisting pada kawasan kumuh di Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat adalah sistem pendidikan non formal yang didasarkan pada lingkungan sosial budaya. Artinya sistem pendidikan non formal yang mempunyai program dan kegiatan di sesuaikan dengan lingkungan sosial budayanya. Jika lembaga pendidikan non formal berada pada masyarakat perkotaan, maka program diarahkan pada bidang yang cepat terkena dampak perkembangan ilmu dan teknologi. Kondisi masyarakat kawasan kumuh dengan keterbatasan akses ke pendidikan formal, pendidikan non formal adalah sebuah pilihan ideal. Namun jenis pendidikan non formal yang disediakan adalah sistem pendidikan yang sesuai dengan kondisi 2 masyarakatnya. Sistem pendidikan non formal yang sesuai adalah sistem pendidikan non formal yang didasarkan pada pelayanan, yaitu sistem pendidikan yang bertujuan untuk melayani masyarakat sekitarnya baik program, tujuan, metode, waktu pelaksanaan sesuai dengan kemauan, kemampuan, karakteristik dan kondisi masyarakat. Rekomendasi : seyogyanya pemerintah daerah dan masyarakat menerapkan sistem pendidikan non formal yang didasarkan pada pelayanan, dengan demikian, diharapkan masyarakat kawasan kumuh mendapatkan layanan pendidikan dengan baik. Kata kunci: sistem pendidikan non formal, kawasan kumu

    Analisis Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sambas

    Get PDF
    Mengingat pentingnya keterampilan berbahasa Indonesia, sehingga diakomodir di dalam kurikulum pendidikan yang menempatkan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang wajib diberikan. Namun, Siswa kelas 7 MTsN 2 Sambas terbiasa menggunakan Bahasa Melayu Sambas saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini menggambarkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah tersebut dengan menggunakan metode deskriptif. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan, mendisplay dan mereduksi data untuk kemudian ditarik kesimpulan. Keterampilan siswa dalam membaca tulisan berbahasa Indonesia terbilang baik, namun keterampilan menulis dan berbicara masih kurang memuaskan. Strategi Guru untuk membiasakan siswa berbahasa Indonesia terutama di dalam kelas dengan memberikan reward (penghargaan) bagi siswa yang berbahasa Indonesia dan punishment (Hukuman) bagi yang melanggar berupa aktivitas bercerita menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Secara bertahap menunjukan perubahan positif terhadap keterampilan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia di kelas

    Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita Dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Based on the experiences, many teachers do not feel very successful in teaching story problems. On the other hand, many students find that story problems are one of the most difficult challenges in mathematics and do not like them. However, there has been no official report on the matter, at least in Indonesia. The purpose of the research is to identify student's errors in doing story problems on fractions, both decimal fractions and usual fractions. The research was conducted in Kota Surakarta, involving students in grade 6 for twelve elementary schools. Eight essay story problems on fractions were given to those students. Then, data about the student's errors in doing story problems were collected by looking over the student's work thoroughly. After analyzing the data, the research concluded that about half of the students did not answer story problems correctly. The data also revealed that story problems involving usual fractions were more difficult than story problems involving decimal fractions for the students. There was a trend that story problems which include complex calculation were more difficult than story problems which include simple calculation

    Fenomena Komunikasi Politik dalam Media Sosial

    Full text link
    Penelitian ini membahas tentang fenomena pesan-pesan kontroversi kampanye politik Pilpres 2014. Persoalannya adalah bahwa media sosial yang semula dibangun untuk menumbuhkan rasa pertemanan dalam pergaulan sosial, kini berkembang ke ranah politik dan berujung pada tumbuhnya pertarungan kepentingan politik melalui bahasa pesan yang digunakan secara kontroversial. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa media sosial cukup potensial sebagai sarana komunikasi politik. Namun, muncul keprihatinan akan pelanggaran etika berkomunikasi yang sering dilakukan oleh pengguna. Bahasa yang semestinya menjadi alat komunikasi yang baik, justru dimanfaatkan untuk menyerang, mengejek, merendahkan orang lain dan perilaku destruktif lainnya. Ke depannya, media sosial dapat dikembangkan sebagai media komunikasi politik yang lebih baik dengan penggunaan bahasa yang beretika. Oleh karena itu, diperlukan adanya peningkatan moral dan bahasa yang baik bagi masyarakat melalui pendidikan di tingkat dasar, bahkan pra-sekolah, sehingga nantinya akan meng­hasilkan masyarakat yang bisa menjaga moral dan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, termasuk di kancah politik dan dunia maya

    THE DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS BASED ON LOCAL WISDOM SOCIETY PREVENTING THE RADICALISM IN WEST KALIMANTAN

    Get PDF
    Abstract This research aims to encounter radicalism that is a problem of learning Islam in education institutions in Indonesia through the preparation of local wisdom-based teaching materials in West Kalimantan. The Center for Islamic and Community Studies (PPIM) UIN Jakarta conducted a research on "the exclusive understanding of Islamic education" in 2016 came to the conclusion that the understanding of religious intolerance is still being found through the presentation of teaching books in schools that underscored the dialogical aspects and tend to prioritize one particular view. This research used qualitative methods with the type of literature research. Data collection techniques with documentation, identifying discourse from books, papers or articles, magazines, journals, newspapers, websites (Internet) and other sources related to the study of the teaching materials development in particular in Madrasah Tsanawiyah based local wisdom in West Kalimantan. The theoretical approach used in teaching materials development, through the Minister of Religious Regulation No. 183 year 2019 about the Islamic Lesson(PAI) curriculum and Arabic language at Madrasah. Development of teaching materials based on West Kalimantan Society local wisdom prioritizes religious behaviour that takes place with cultural approaches. Researchers identified and synthesis a variety of research outcomes on cultural-based religious activities. Most cultural-based religious activities have a evidence as mentioned in the Qur'an and Hadith Rasulullah SAW, with a dialogical approach in the preparation of teaching materials to be delivered to students are expected to minimize the thought tends to be stiff. Keywords: radicalism, teaching materials, local wisdom ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menangkal radikalisme yang menjadi problem pembelajaran Agama Islam di Lembaga Pendidikan di Indonesia melalui penyusunan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat di Kalimantan Barat. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melakukan penelitian "Diseminasi Paham Eksklusif dalam Pendidikan Islam" pada tahun 2016 didapat kesimpulan bahwa paham intoleransi keagamaan masih ditemukan melalui penyajian buku ajar di sekolah yang kurang mengedepankan aspek dialogis dan cenderung mengedepankan satu pandangan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, mengidentifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, koran, website (internet) dan sumber lain yang mempunyai keterkaitan dengan kajian tentang pengembangan bahan ajar PAI khususnya di Madrasah Tsanawiyah berbasis kearifan lokal Kalimantan Barat. Pendekatan teori yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar, melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah. Pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat mengedepankan perilaku keagamaan yang berlangsung dengan pendekatan budaya. Peneliti mengidentifikasi dan menyintesis berbagai hasil penelitian tentang aktivitas keagamaan berbasis budaya. Sebagian besar kegiatan keagamaan berbasis budaya memiliki dalil sebagaimana termaktub di dalam al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah SAW, dengan pendekatan dialogis dalam penyusunan bahan ajar untuk disampaikan kepada peserta didik diharapkan mampu meminimalisir pemikiran cenderung kaku. Kata kunci : Radikalisme, Bahan Ajar, Kearifan Loka

    Pemanfaatan Media Massa Oleh Penegak Hukum Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi

    Get PDF
    Seiring dengan menguatnya isu korupsi, berbagai upaya atau langkah telah dilakukan pemerintah baik dari aspek substantif peraturan Perundang-undangan korupsi, aspek struktur institusi penegak hukum yang melakukan pemberantasan korupsi maupun dari aspek kultur masyarakat yang dibangun dalam rangka menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Berbagai upaya pembaharuan produk hukum dalam rangka penanggulangan atau pemberantasan tindak pidana korupsi tersebut belum juga menunjukkan hasil yang maksimal. Dewasa ini kian banyak elit politik yang terjerat kasus korupsi. Melihat fenomena di atas tampak adanya keterbatasan kemampuan hukum pidana untuk penanggulangan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Untuk itu diperlukan sarana lain (non-penal) selain sarana pidana (penal) dalam penanggulangan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.Along with the continuously rising of the corruption issue, various actions or steps has been taken by the government whether from the corruption aspect of substantive aspects, aspects of the structure of corruption eradication and cultural aspects of the community that was built in order to inculcate the values of anti-corruption. Various efforts to reform the legal product in order to control or perform an eradication of corruption, but it was not showing the maximum results. Today, a large number of political elites are entangled in corruption cases. This phenomenon shows an appearance of the limited ability of the law to prevent and eradicate the corruption. Thats why it required another means (non-penal) besides the criminal (penal) means, in the prevention of corruption

    Posisi Stakeholder dan Strategi Advokasi Kibbla Kabupaten/kota di Jawa Tengah

    Full text link
    Background: Health status in Central Java on 2009 showsthat the number of maternal mortality is 17.02 (per 100.000 lifebirth), and the number of infant mortality is 10.37 (per 1000 lifebirth). It has gap of the MDG's target. It's important for integratingrole of stakeholders to decrease the number of maternal andinfant mortality (AKI-AKB). This research aims to identifystakeholder categories trough matrix of power and interest inregrad to advocacy on KIBBLA program in districts in CentralJava Province based on respondents perception.Method: There are 46 samples from 23 districts/cities(represent of DKK and Bappeda) using observational researchthrough workshops method. Descriptive analysis on powerinterestmatrix of stakeholders is given to make a category ofstakeholder position as player, subject, context setter andcrowd.Result: Player stakeholders are DPRD; Bupati/Walikota;BAPPEDA; DKK; Hospital; PKK; Family Planning Institution;Professional Organization; Camat/Kades/Lurah, and theSubject Stakeholders are Hospital; BAPERMAS; PKK; FamilyPlanning Institution; Professional Organization; NGO;Community/Family Leader; Education Service. The contextsetter stakeholders are DPRD; Bupati/Walikota; BAPPEDA;Hospital; BAPERMAS; PKK; Family Planning Institution; NGO;Community/Family Leader; Camat/Kades/Lurah; Educationservice and crowd stakeholders are DPRD; Bupati/Walikota;BAPERMAS; PKK; Family Planning Institution; ProfessionalOrganization; NGO; Community/Family Leader; Camat/Kades/Lurah; Education Service. The most choice of ad-vocationstrategies are lobbying, discussion, hearing and socialization.Conclusion: It's concluded that the stakeholder could set inmulti position/category on the advocacy of KIBBLA program indistricts of the Central Java Province
    • 

    corecore