520 research outputs found
PENGARUH KEDALAMAN KEPRASAN TEBU DENGAN MENGGUNAKAN MESIN KEPRAS TRAKTOR RODA DUA TERHADAP KUALITAS KEPRASAN DAN PERTUMBUHAN TUNAS TEBU
RINGKASANPengeprasan tebu adalah perlakuan pemotongan sisa-sisa tunggul tebu yang tinggal diatas permukaan tanah hasil dari pemotongan tebu setelah panen yang dilakukan pada posisi rendah dibawah permukaan guludan dengan tujuan untuk menghematkan waktu biaya dan tenaga kerja. kedalaman keprasan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas baru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kedalaman kepras tebu dengan menggunakan mesin kepras traktor roda dua terhadap kualitas keprasan dan pertumbuhan tunas baru.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan Maret 2016. Perancangan alat kepras tebu dilakukan di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, dan selanjutnya proses pengujian alat serta pengambilan data di lakukan di lahan penanaman tebu Gampung Ilie Kecamatan Ulee Kareng. Penelitian ini menggunakan kedalaman kepras 0-3 cm, 3-6 cm dan 6-9 cm. Teknik pengolahan data menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola non faktorial. Terdapat satu faktorial yang diteliti pengaruhnya terhadap kualitas hasil keprasan dan pertumbuhan tanaman tebu. Faktor tersebut pengaruh kedalaman keprasan dengan total kombinasi perlakuan 9 satuan percobaan dari tiap-tiap satu perlakuan 3 kali ulangan. Parameter keprasan yang diuji pada penelitian ini berupa kualitas potongan utuh, potongan pecah dan tunggul terbongkar, sedangkan pengamatan yang dilakukan meliputi jumlah pertumbuhan tunas, tinggi tanaman dan diameter batang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman keprasan tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas potongan utuh, potongan pecah dan tunggul terbongkar, akan tetapi kedalaman keprasan berpengaruh nyata terhadap diameter batang tebu umur 21 dan 28 HSK ( Hari Setelah Kepras). Pada diameter batang umur 21 dan 28 HSK kedalaman keprasan 0-3 cm berbeda nyata dengan diameter batang pada kedalaman keprasan 3-6 cm dan 6-9 cm. Rata- rata diameter batang pada umur 21 dan 28 HSK yang paling besar terdapat pada kedalaman keprasan 6-9 cm dan yang paling rendah terdapat pada kedalaman 0-3 cm
The Effectiveness of Contribute Words in Teaching English Speaking for the Eight Grade Students of SMP Pakamandara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide-idenya secara lisan yang direpresentasikan dengan skor berbicara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memverifikasi apakah siswa kelas delapan yang diajar dengan kata-kata kontribusi lebih baik dalam prestasi berbicara daripada yang diajarkan dengan kata-kata non-kontribusi di SMP Pakamandara. diformulasikan. Penelitian dilakukan di SMP Negeri Pakamandara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif menggunakan model analisis deskriptif komparatif yang membandingkan skor rata-rata, skor minimum, skor maksimum, dan persentase keberhasilan masing-masing kelompok belajar. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji t nilai t pada taraf signifikansi 0,5% dan db= 28 adalah 4,112 lebih besar dari t tabel 1,7011. Artinya Ha ”, siswa kelas delapan yang diajar dengan kata-kata kontribusi secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang diajar dengan kata-kata non-kontribusi dalam prestasi berbicara di SMP Pakamandara,” diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulannya adalah kontribusi kata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara siswa
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 KABUPATEN SORONG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutupendididkan di SMP Negeri 1 Kabupaten Sorong dengan menganalisis peran kepala sekolah sebagai edukator, manajer, administrastor, supervisor, leader, inovator maupun motivator.Penelitian dilakukan pada bulan oktober 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena subjek yang diteliti adalah orang dengan segala aktivitasnya dan alam sekitarnya. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi danwawancara. Validasi data menggunakan metode trianggulasi. Data dianalisis dengan analisis kualitatif dari Miles dan Huberman, yakni melalui 3 langkah kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolahtelah melaksanakan tugasnya sebagai edukator, manajer, administrastor, supervisor, leader,inovator maupun motivator. Peran kepala sekolah tersebut secara keseluruhan sangat mewarnaipelaksanaan kegiatan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Peran kepalasekolah sebagai leader dan inivator merupakan pembeda pencapaian dalam meningkatkan mutupendidikan di SMP Negeri 1 Kabupaten Sorong
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PENGUKURAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK DALAM PELAJARAN DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X A TITL SMKN I WEWEWA BARAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pengukuran arus dan tegangan listrik dalam pelajaran dasar listrik dan elektronika. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X A di SMKN I Wewewa Barat pada tahun pelajaran 2022/2023.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes dan kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus, rata-rata nilai siswa adalah 67,37 dengan hanya 28,95% siswa yang mencapai nilai tuntas. Namun, setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, terjadi peningkatan signifikan dalam total perolehan nilai siswa menjadi 76,13 dengan 63,16% siswa yang mencapai nilai tuntas. Pada siklus II, terjadi peningkatan yang lebih signifikan, dengan total perolehan nilai siswa mencapai 82,07 dan 86,84% siswa yang mencapai nilai tuntas. Peningkatan hasil belajar siswa ini juga terlihat secara kelompok, di mana terjadi peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa pada siklus II. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam rata-rata nilai kelompok dan persentase kelompok yang mencapai nilai tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pengukuran arus dan tegangan listrik dalam pelajaran dasar listrik dan elektronika. Metode pembelajaran ini mendorong kerjasama tim, membangun keterampilan sosial siswa, dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan bermanfaat dalam konteks pelajaran dasar listrik dan elektronik
Studi Komparasi Self-Efficacy Guru Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) dan Sekolah Dasar Eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SD Eks RSBI) di Daerah Istimewa Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self-efficacy guru SDSN dan SD eks RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparasi. Populasi penelitian adalah guru SDSN dan SD eks RSBI di DIY dengan jumlah sampel sebanyak 351 guru, yaitu 248 guru SDSN dan 103 guru SD eks RSBI. Istrumen pengumpulan data adalah lembar skala psikologi tentang self-efficacy untuk guru SDSN dan SD eks RSBI yang dikembangkan berdasarkan tiga dimensi self-efficacy, Bandura. Pengumpulan data menggunakan skala. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji-t dua sampel independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan self-efficacy guru SDSN di DIY dengan selisih sebesar 0,1881. Kemudian, berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,012. Selanjutnya, pada tingkat kabupaten/kota diperoleh hasil yang berbeda-beda, yaitu: 1) self-efficacy guru SDSN lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SD eks RSBI di Kota Yogyakarta dengan selisih sebesar 0,0116 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,4315; 2) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Sleman, dengan selisih sebesar 0,0222 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,365; 3) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Bantul dengan selisih sebesar 0,0212 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,377; 4) self-efficacy guru SDSN lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SD eks RSBI di Kabupaten Kulon Progo dengan selisih sebesar 0,0207 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,4145; dan 5) self-efficacy guru SD eks RSBI lebih tinggi dibandingkan dengan self-efficacy guru SDSN di Kabupaten Gunung Kidul dengan selisih sebesar 0,1124 dan berdasarkan uji-t dua sampel independen diperoleh signifikansi perbedaan nilai p-value sebesar 0,0815
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M.W.B DI PUSKESMAS MANUTAPEN KOTA KUPANG PERIODE 02APRIL S/D 25MEI 2018.
Latar belakang:Kesehatan ibu dan anak merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa menuju cita-cita pembangunan. Kualitas pelayanan kesehatan ibu yang tinggi merupakan bagian terpenting untuk mengurangi kasus kematian ibu dan bayi baru lahir. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan tenaga profesional kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan selama semua trimester III kelahiran dan melahirkan sampai 6 minggu pertama postpartum
Tujuan Penelitian: Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan Asuhan Kebidanan komprehensif Pada Ny. M. W.B di Puskesmas Manutapen dengan pendekatan Manejemen Kebidanan.
Metode Penelitian: Menggunakan metode case study atau metode penelahan. Populasinya seluruh ibu hamil di Puskesmas Manutapen periode 02 April s/d 25 Mei 2018. Sampel yang diambil pada Ny M. W.B G2P1A0 AH2, UK 38 minggu 2 hari di Puskesmas Manutapen
Hasil dan pembahasan: Ny.M.W.B selama masa kehamilannya mengalami anemia sedang, antisipasi masalah potensial untuk ibu : ibu akan mengalami anemia berat, perdarahan saat persalinan, dan untuk janin: IUGR, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah. Tindakan segera berikan SF 2x1, proses persalinan berjalan lancar, pada masa nifas involusi berjalan normal, bayi dalam keadaan sehat,konseling ber-KB ibu memilih menggunakan kontrasepsi suntikan 3 bulan keadaan ibu dan bayi sehat.
Simpulan : Asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.M.W.B. umur 21 tahun, G2P1A0AH1 usia kehamilan 38 minggu 2 hari, janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala keadaan ibu dan janin baik, di puskesmas Manutapen, pemeriksaan ANC sebanyak 9 kali selama kehamilan, proses persalinan, nifas, bayi baru lahir berlangsung normal, dan ibu sudah mengikuti KB suntik 3 bulan
PELATIHAN LITERASI BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI BAHASA IBU BAGI GURU KELAS AWAL
Pelatihan literasi bahasa Indonesia terintegrasi bahasa ibu bagi guru kelas awal Sekolah Dasar(SD) di Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dilatarbelakangi adanyahasil kajian Pengembangan Kapasitas dan Analisis Pendidikan (ACDP) yang menemukan masalahbahwa anak-anak di Sumba cenderung memakai bahasa ibu. Selain itu, ditemukan 53% guru diSumba hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 10 dari 12 guru Kelas 2 tidakmendapatkan pelatihan pengajaran membaca. Realita ini diperpuruk dengan 42% kepala sekolah,hanya lulusan SMA. Hasil kajian ini menyebabkan gap antara siswa yang cenderungmenggunakan bahasa ibu dengan tingkat pendidikan guru lulusan SMA. Dampak gap tersebutyakni pengajaran baca-tulis oleh guru menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, guru kelas awalmembutuhkan pelatihan pembelajaran literasi terintegrasi bahasa ibu. Hal ini dipandang sebagaisolusi urgen persoalan tersebut. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah guru memahami pentingnyapembelajaran bahasa Indonesia dengan mengintegrasikan bahasa ibu pada kelas awal SD,memahami dan terampil menerapkan metode Membaca dan Menulis Permulaan (MMP)terintegrasi bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal, memiliki keterampilan menyusun media(kartu huruf, suku kata, dan kata) bahasa Indonesia mengintegrasikan bahasa ibu, dan memilikipemahaman-keterampilan menggunakan penilaian MMP dengan menggunakan format dan rubrikpenilaian
Pemanfaatan Permainan Lego Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun TK St. Mathilda Unika Weetebula
This study aims to utilize lego games to develop the creativity of children aged 5-6 years. Lego games are good for children to construct various forms of creativity that stimulate aspects of cognitive, motor and artistic development which are also part of children's ability to develop creativity. The research method used is descriptive qualitative research based on consideration of research samples using sampling techniques, namely purposive sampling or based on the objectives of the research study with the stages of planning (plan), data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed the development of children's creativity abilities after utilizing lego games developed on three indicators measured, namely the ability in cognitive aspects (creative thinking), affective (creative personality), and psychomotor (creative flexibility) where the results obtained based on the assessment using observation sheets from a total of 13 children aged 5-6 years, 10 of whom their creativity abilities were in the BSB category (developing very well), while 3 children in creativity abilities were still in the BSH category (developing as expected). The results of this study can be concluded that through the utilization of lego games children's creativity abilities develop very well
- …