550 research outputs found

    USING CONSTRUCTIVISM METHOD TO TEACH HORTATORY EXPOSITION FOR GRADE 8 JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    The types of learners are really different. They have their own style in understanding some materials. The teacher will face any obstacle in giving some materials for the grade 8 students of junior high school because there are some students who are really fast in catching some materials but we couldn’t forget that there are some students who are really slowly in getting some materials. The wise method to be applied in this case is constructivist because it will involve whole students for having collaborating in lesson activity. Moreover that the material will be taught is about hortatory exposition where students can share and argue their opinion relating with some recent issues. That is why there are so many beneficial in conducting this project. In the end of process, we will know that they will increase their comprehension and it will be shown an improvement in their attitude toward what hortatory exposition is

    LAPORAN KEGIATAN PPL LOKASI UPT DISDIKPORA KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

    Get PDF
    Bertempat di lokasi yang rawan bencana, yaitu Kecamatan Srumbung. Mahasiswwa PPL UNY Prodi Kebijakan Pendidikan ditempatkan di UPT DISDIKPORA Srumbung bertugas untuk menganalisis permasalahan yang terkait dengan lokasi tersebut. Srumbung memang dikenal sebagai kawasan rawan bencana (KRB). Bencana berbeda dengan bahaya atau ancaman. Bahaya atau ancaman mengandung arti kejadian yang merusak baik berupa potensi atau kejadian yang telah terjadi. Suatu bahaya dapat dikatakan bencana apabila kejadiannya telah merusak dan merugikan manusia. Sebagai contoh misalnya bahaya gunung meletus. Sedangkan Klasifikasi bencana alam sendiri ada beberapa hal yaitu 1) bencana alam geologis, 2) bencana alam klimatologis, 3) bencana alam ekstra-terestrial. Dalam rangka mengurangi jumlah kerugian dan korban dari bencana alam di sekolah diperlukan tindakan khusus dalam menanggulangi bencana alam. Hal ini disebut sebagai mitigasi bencana alam. Beberapa upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah: riset penelitian potensi bahaya alam, penyiapan tata ruang, pembuatan jalan dan akses transportasi, pembuatan titik evakuasi, penyiapan bangunan tahan bencana, pendidikan sadar bencana bagi masyarakat, kesiapan organisasi penangulangan bencana dan sistem peringatan dini. Simulasi bencana dapat dilakukan di sekolah dalam dua bentuk, yang pertama adalah simulasi tentang perilaku fisik kejadian bencana dan dan simulasi saat terjadinya bencana. Simulasi yang pertama melibatkan para ahli di bidang kebencanaan, khususnya mereka yang mempelajari fenomena fisik bencana. Penelitian di sekolah rawan bencana dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kurikulum atau kebijakan yang terkait dengan bencana alam. Program tetap telah dirancang oleh dewan guru yang bekerja sama dengan Save The Children demi mengurangi korban atau kerugian akibat bencana alam

    Janturan di dalam Pagelaran Ringgit Purwa Lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo

    Get PDF
    Penelitian stilistika merupakan penelitian yang dilaksanakan untuk membedah isi dari sastra yang umumnya cerpen, novel, dan naskah yang menjadi objeknya. Di dalam penelitian ini objek yang digunakan yaitu janturan di rekaman wayang purwa dari Youtube dengan lakon Wahyu Makutharama oleh dhalang Ki Nartosabdo. Unsur stilistika di dalam janturan akan dicari dan dibedah dengan jelas melalui pengetahuan sastranya. Untuk unsur stilistik yang dicari di dalam janturan ada tiga yaitu rima, gaya bahasa, dan cecandran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membedah unsur stilistik di dalam janturan yang jumlahnya tiga (rima, gaya bahasa, dan cecandran) dengan teori stilistika di lakon Wahyu Makutharama oleh dhalang Ki Nartosabdo. Penelitian ini dikerjakan dengan cara deskriptif kualitatif karena data yang diambil berwujud data naratif janturan. metode atau teknik yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini yaitu menyimak dan mencatat. Hasil penelitian ini yaitu (1) Rima yang terkandung di dalam janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo. (2) Gaya bahasa apa saja yang digunakan di janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo. (3) Cecandran yang digunakan di janturan lakon Wahyu Makutharama oleh Ki Nartosabdo   Kata kunci: Antawacana, Rima, Gaya Bahasa, Cecandra

    The Creation of Districts and Constituencies in Ghana: Some Pertinent Issues in the Current Dispensati

    Get PDF
    The creation of administrative districts and parliamentary constituencies constitute major aspects of the internal organisation of states. The Ghanaian Constitution of 1992 invests the creation of districts and constituencies in the Presidency and the independent Electoral Commission respectively. This arrangement has created an uneasy relationship between the two institutions particularly as administrative districts automatically become constituencieson the dissolution of parliament. This paper discusses the constitutional and political issues emanating from the procedures for the creation of districts and constituencies and concludes that they should be streamlined.Keywords: Boundary Demarcation, District, Constituenc

    DETEKSI KEMURNIAN DAGING SAPI PADA BAKSO DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK PCR-RFLP

    Get PDF
    Produk-produk makanan yang dibuat dengan campuran lain daripada seharusnya sering kali sulit dibedakan, misalnya pada bakso yang dagingnya telah dihancurkan dan dicampur dengan berbagai bahan lainnya. Kemajuan teknologi di bidang molekuler kemudian menjadi pilihan untuk mengidentifikasi cemaran daging lain. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis daging yang digunakan dalam pembuatan bakso sapi dari beberapa pasar di kota Yogyakarta menggunakan teknik PCR – RFLP. Tahapan penelitian ini terbagi dua, yaitu sampling pasar dan analisis laboratorium. Sampel bakso sapi diambil dari beberapa pasar di kota Yogyakarta pada bulan Februari 2010 dan Juli 2011. Analisis laboratorium terdiri dari isolasi DNA, amplifikasi DNA dan analisis RFLP. Enzim restriksi AluI dan RsaI yang digunakan memotong DNA menjadi beberapa fragmen, sedangkan enzim BamHI tidak berhasil memotong fragmen cyt b. Hasil RFLP menunjukkan 23,07% sampel bakso sapi terkontaminasi daging jenis lain, yang terdiri dari 7,69% terkontaminasi daging babi dan 15,38% terkontaminasi daging ayam

    Prarancangan Pabrik Furfural dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Kapasitas 20.000 ton/tahun

    Get PDF
    Furfural banyak digunakan dalam industri kimia sebagai bahan pembentuk resin cetak, sebagai senyawa intermediate pada pembuatan pyrole, pyrolidine, pyrilidine dan pyridine, sebagai bahan baku pembuatan senyawa furan yang lain seperti furfuryl alcohol, tetrahidrofuran dan furan resin, sebagai pelarut dalam industri pemurnian minyak pelumas, pemurnian minyak nabati dan hewani, resin dan wax, dan juga digunakan untuk ekstraksi butadiene dari dehidrogenasi petroleum. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih harus diimpor dari luar negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka serta kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan limbah pertanian, maka dirancang pabrik furfural dengan kapasitas 20.000 ton/tahun dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit sebanyak 131.395 ton/tahun, yang diperoleh dari PT Salim Ivomas Pratama. Pabrik direncanakan berdiri di Rokan Hilir, Riau pada tahun 2017. Pembuatan furfural ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap proses hidrolisa dan dehidrasi, serta tahap pemurnian produk. Reaksi pembentukan furfural dari pentosan yang terkandung dalam tandan kosong kelapa sawit berlangsung di dalam reaktor batch pada suhu 206 o C dan tekanan 18 atm. Waktu reaksi selama 60 menit dan menggunakan steam sebagai pemanas. Konversi reaksi sebesar 80% furfural terhadap pentosan. Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (proses, pendingin, umpan boiler, konsumsi umum & sanitasi, dan air dingin) yang bersumber dari sungai Rokan dengan kebutuhan sebesar 52.711 kg/jam, unit pengadaan steam dengan kebutuhan 77.656 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 426 kW dari PLN dan generator sebesar 533 kW. Unit pengadaan bahan bakar dari ampas tandan kosong kelapa sawit sebesar 7.703 kg/jam dan IDO sebesar 107 L/jam, serta unit pengadaan udara tekan sebesar 116 m 3 /jam. Limbah cair diolah di dalam unit pengolahan limbah. Limbah padat diolah untuk dijadikan bahan bakar boiler. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku (densitas, viskositas, kadar air dan kandungan pentosan), produk dan air. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 190 orang. Hasil analisis ekonomi didapatkan Rate of Return (ROI) sebesar 20,25% sebelum pajak dan 15,19% sesudah pajak. Pay Out Time (POT) didapatkan sebesar 4,57 tahun sebelum pajak dan 5,94 tahun sesudah pajak. Break Even Point (BEP) sebesar 42%, Shut Down Point (SDP) sebesar 31,59%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 28,78%. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan pabrik furfural layak didirikan

    Life cycle assessment of lithium iron phosphate and electrochemical recuperator cells for city buses in Finland

    Get PDF
    The study investigates the environmental impacts of electric city buses based on the storage technologies applied and the degree of electrification within the Finnish context. Lithium iron phosphate (LFP) and electrochemical recuperator (ECR) were selected as storage technologies. ECR can be an alternative to the lithium-ion battery; however, little is known regarding its environmental performance when applied to electrify city buses. The study focused on diesel buses, battery electric buses (BEB) and plug-in hybrid buses. Life cycle assessment (LCA) was used to assess the potential environmental impacts between storage technologies and the degree of electrification. Primary data from the industry was used to assess the impacts of manufacturing ECR. The results showed that manufacturing a kWh of ECR generated a global warming potential (GWP) of 178 kg CO2-eq, higher than LFP. However, its application indicated that ECR performed better. The impacts of using ECR and LFP in BEB were 385 g CO2-eq/km and 441 g CO2-eq/km, respectively. The hybrid system generated 652 g CO2-eq/km and 670 g CO2-eq/km for ECR and LFP, respectively. The study also showed no consistent pattern between the degree of electrification and environmental benefits. Scenario analysis revealed that BEB provided the best GWP when assessed using a Finnish and Norwegian electricity mix, while the hybrid system performed the best when Polish electricity was applied. This study demonstrated that storage technologies, degree of electrification, fuel consumption, and electricity sources affect environmental performance. Careful assessment is needed before deciding to electrify the city's transport system.© 2024 The Author. Published by Elsevier Inc. This is an open access article under the CC BY license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).fi=vertaisarvioitu|en=peerReviewed

    Ketaatan Suku Baduy Terhadap Adat Istiadatnya

    Get PDF
    Budaya sunda merupakan salah satu contoh keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya yang berkembang dan tumbuh di daerah Jawa Barat ini memiliki ajaran yang positif di setiap masyarakat yang meninggalinya. Tidak hanya untuk masyarakat itu sendiri, tetapi ajaran tersebut harus dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda. Tulisan ini memuat tentang ketaatan dari masyarakat suku Baduy yang berasal dari provinsi Banten. Salah satu suku yang masih kental dengan adat dan juga ikatan-ikatan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode etnografis dengan analisis kualitatif serta menggunakan metode wawancara dan juga observasi. Ketaatan masyarakat Baduy ini merupakan salah satu contoh dari ajaran moral di mana kita belajar untuk berpegang teguh pada suatu prinsip. Menaati adat dan aturan bukan berarti menjadi terbelakang dan tertinggal. Banyak nilai moral yang dapat menjadi contoh dari masyarakat suku Baduy. Kata kunci: Budaya, Budaya Sunda, Aturan ada

    Pemujaan Dewi Sri: Pengaruh Tanggapan Sosial Terhadap Seni Pertunjukan Ritual Masyarakat

    Get PDF
    RINGKASANPada jaman yang maju ini, anggapan masyarakat terhadap budaya lama berbeda-beda karena semakin berkembangan pola pikir dan kehidupan. Melalui kajian sosial dan seni pertunjukan, artikel ini membahas respon sosial masyarakat terhadap pertunjukan yang ada dalam ritual pemujaan Dewi Sri di masa kini. Berbagai pertunjukan dari sebuah ritual yang merupakan peninggalan turun temurun tentu memiliki arti dan alasan khusus untuk terus dilestarikan. Melalui pertunjukan dalam ritual, pesan dan moral disampaikan. Namun perkembangan pertunjukan tersebut akan terus berjalan karena adanya proses interaksi yang secara terus menerus merespon perkembangan jaman. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan menjelaskan sebuah narasi yang diawali dengan penemuan sebuah permasalahan. Dilanjutkan pengumpulkan data berdasarkan fakta sosial atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Dari data yang terkumpul dilakukan analisis yang menghasilkan sebuah asumsi yang juga tidak lupa untuk mencocokan dengan inti permasalahannya.ABSTRACTIn this advanced era, people's perceptions of the old culture are different because of the growing mindset and life. Through social studies and performing arts, this article discusses the social response of the community to the performances in the present-day Dewi Sri worship ritual. Various performances of a ritual which is a hereditary heritage of course have special meanings and reasons to continue to be preserved. Through performances in rituals, messages and morals are conveyed. However, the development of the show will continue because of the interaction process that continuously responds to the times. By using a qualitative method by explaining a narrative that begins with the discovery of a problem. Continued collecting data based on social facts or phenomena that occur in society. From the data collected, an analysis is carried out which produces an assumption that also does not forget to match the core of the problem

    Keberagaman Busana Tari Gambyong: Konstruksi Sosial pada Busana Tari Gambyong di Yogyakarta

    Get PDF
    Tari Gambyong awalnya merupakan tari tunggal putri yang termasuk dalam tari tradisi gaya Surakarta. Pada perkembangannya, tari tunggal ini dapat ditarikan secara berkelompok, sehingga bisa menyesuaikan keinginan konsumen atau pun penyelenggara acara mengenai jumlah penari yang akan menarikannya. Tari Gambyong sering dijadikan sebagai pentas paket para seniman karena tari Gambyong sering ditarikan untuk pembukaan sebuah acara seperti gala dinner, penyambutan tamu, dan sebagainya. Maka tari Gambyong dapat digolongkan sebagai pertunjukan komersial karena dapat dipentaskan di acara besar maupun kecil. Karena sering dipentaskan pada berbagai acara, permintaan pada busana tari Gambyong pun bermacam-macam untuk menyesuaikan bentuk acara, sehingga terjadi keberagaman bentuk busana tari Gambyong pada masa kini. Artikel ini secara khusus membahas keberagaman bentuk busana tari Gambyong masa kini yang dipengaruhi oleh realita sosial, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Diversity of Gambyong Dance Dress: Social Construction on Gambyong Dance Dress in Yogyakarta Abstract Gambyong dance was originally a women's singles dance which was included in the Surakarta style traditional dance. In its development, this single dance can be danced in groups, so that it can adjust the wishes of consumers or event organizers regarding how many dancers will dance it. The Gambyong dance is often used as a stage for artists' packages because the Gambyong dance is often danced for the opening of an event such as a gala dinner, welcoming guests, and so on. So, the Gambyong dance can be classified as a commercial performance because it can be performed at both big and small events. Dances are often staged at various events, the demand for the Gambyong Dance dress also varies because it adjusts to the form of the event, so that there is a diversity of forms of the Gambyong dance dress today. This article specifically discusses the diversity of forms of contemporary Gambyong dance dress that are influenced by social reality, both intentionally and unintentionally
    corecore