187 research outputs found
THE MAN CHARACTER’S PERSONALITY CHANGE AS REFLECTED IN DEFOE’S ROBINSON CRUSOE
Robinson Crusoe is a novel written by Daniel Defoe telling about a story of Robinson Crusoe’s life experiences in the three places such as in York, at sea and in the islands. This article discusses about these places, particularly the last place, and the events experienced by Crusoe that can influence his personality change. Therefore, the qualitative research is done to know whether the setting and the events undergone by him, as the main character, can change his personality or not, by applying Murray’s theory of personality describing how personality is formed. This theory employs three sets of determinants: group membership, situational and constitutional. It is also applied the psychological approach to analyze the main character’s personality and to find out the setting and the events influencing his personality change. The result of the research proves that there has been a close relation between setting and personality in which setting and the events experienced by Crusoe during his life adventure in the three places can influence the change of his personality.Keywords: setting, life experiences, personality chang
Manfaat Standarisasi Kinerja Angkutan Perkotaan
Low quality of service in urban public transport results in the people preference to use private vehicles over the public transportation. This study tries to evaluate some performance standards implemented in some cities in the world. Based on this study, the standardization of urban transport performance for Indonesian cities is needed so that public transport service in those cities can be provided at optimum level. The standardization of public transportation service should address the needs of passenger, operator, regulator, and other users. In addition, the standardization has to consider sustainable environment and law enforcement as well
Model Kapasitas Landas Pacu Bandar Udara
Kapasitas landas pacu merupakan salah satu aspek penentu kapasitas sisi udara suatu bandar udara. Perhitungan kapasitas landas pacu dengan konfigurasi tunggal lebih kompleks dibandingkan dengan perhitungan kapasitas landas pacu dengan konfigurasi landas pacu lebih dari satu, karena dalam operasinya landas pacu tunggal melayani operasi campuran, untuk kedatangan dan keberangkatan pesawat terbang yang dilayani. Model kapasitas landas pacu untuk operasi campuran memperhitungkan tingkat kedatangan dan keberangkatan pesawat terbang dengan berbagai tipe dan berbagai kecepatan pendekatan pendaratan (approach anding speed) yang berbeda. Di samping, dengan memperhatikan situasi di mana kedatangan pesawat terbang mengalami suatu tingkat kesalahan tertentu dari yang semestinya, maka kapasitas landas pacu terpakai harus dikoreksi dengan memperhatikan hal tersebut. Dengan model kapasitas landas pacu bandar udara untuk operasi campuran dapat dibuat jadwal penerbangan yang aman bagi bandar udara tersebut.Kata
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)
Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Bantul merupakan salah satu bidang yang tergolong baru dalam sistem pemerintahan Disdikpora. Pada awalnya, Bidang Pemuda dan Olahraga (Pora) berdiri sendiri dengan nama Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul.
Kondisi bidang yang masih baru di Disdikpora Bantul menjadi perhatian yang lebih untuk menyelaraskan kepada semua bidang-bidang yang ada. Salah satunya adalah Sistem Informasi Organisasi yang dinilai masih kurang. Pembuatan papan struktur organisasi dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Pemuda dan Olahraga adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi bidang kepada khalayak umum tentang susunan organisasinya. Selain itu, pembuatan profil bidang dirasa perlu untuk melengkapi data kepegawaian khususnya dibidang Pemuda dan Olahraga. Profil bidang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempresentasikan Bidang Pora sehingga dapat diketahui siapa, apa yang dilakukan, dan bagaimana cara untuk melaksanakan program kerja.
Program dilaksanakan dengan mencari data tentang susunan organisasi Bidang Pora, tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 108 Tahun 2016 tentang; Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul. yang tertera pada pasal 41 sampai dengan pasal 47 tentang Bidang Pemuda dan Olahraga. Dilanjtkan dengan pencarian data pegawai Bidang Pora yang digunakan untuk pembuatan profil bidang.
Berdasarkan hasil kerja Praktik Lapangan Terbimbing yang dilaksanakan di Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Bantul, program yang direncanakan 100% dapat terlaksana
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SD BERDASARKAN TES INTERNASIONAL DAN TES LOKAL
This article is aimed at elaborating not only the students’ reading comprehension based on international test and local test conducted for elementary school students, grade four but also the corelation of both results. This descriptive research was conducted at 12 elementary schools at 5 provinces located in Java and Sumatra. The instruments used for reading comprehension test were PIRLS, an international test and the researcher-made test. The result of the study shows that the fourth graders’  ability in comprehending  the texts is very low. They could only understand 30% of the reading texts, both informative and literary texts. The result of the international tests have a very high corelation with the result of the researcher- made test, though it shows lower result than the result of local tests
KEBUTUHAN RUANG SISI DARAT BERDASAR KAPASITAS SISI UDARA (Studi pada Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta)
Berdasar data Departemen Perhubungan perkembangan sektor transportasi udara untuk penerbangan domestik
periode 2000 sampai dengan 2002 mengalami prosentase kenaikan yang sangat menggembirakan. Dengan
tingkat pertumbuhan 24,5 % pada periode 2001-2002 maka dapatlah dikatakan bahwa industri penerbangan
domestik akan pulih seperti sediakala. Dengan melihat tingkat persaingan tarif yang sangat kompetitif dengan
moda transportasi lainnya dan tingkat pertumbuhan penerbangan domestik saat ini maka perlu dikaji tingkat
kesiapan Bandar Udara yang ada di Indonesia untuk mengantisipasinya.
Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta merupakan Bandar Udara yang potensial dalam jumlah pelayanan arus
penumpang, hal ini diperlihatkan dengan jumlah penumpang yang dilayani sebelum terjadinya krisis
multidimensi yang melanda Indonesia menempati peringkat ke delapan dari tujuh puluh Bandar Udara yang ada
di Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sampai seberapa tingkat kemampuan dari Bandar udara Adisutjipto
Yogyakarta dari sisi darat yang mencakup mulai lahan perpakiran sampai dengan terminal penumpang, untuk dapat melayani kebutuhan penumpang penerbangan domestik saat ini.
Berdasa
PEMELIHARAAN KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN MENUJU TRANSPORTASI BERKELANJUTAN
Angkutan umum perkotaan berbasis jalan senantiasa dipandang sebagai sumber masalah
kemacetan dan kesemrawutan di banyak kota di Indonesia. Penurunan kinerja angkutan umum
perkotaan mengakibatkan pemakaian angkutan pribadi meningkat sehingga terjadi ketimpangan
kebutuhan sarana dan prasarana transportasi. Berbagai konsep manajemen pengoperasian
angkutan umum perkotaan sudah banyak dilakukan untuk membatasi pemakaian angkutan pribadi,
namun belum mencapai hasil yang optimal. Hasil penelitian tolok ukur dalam 24 indikator
pelayanan untuk angkutan umum perkotaan menunjukkan bahwa penumpang angkutan umum
sebenarnya tidak melihat jenis/klasifikasi angkutan yang akan dinaikinya namun memperhatikan
kebutuhan akan pelayanan yang mereka terima dan tujuan perjalanannya. Salah satu langkah
dalam transportasi berkelanjutan adalah dengan adanya standar pelayanan minimal angkutan
umum perkotaan sehingga masyarakat lebih memilih angkutan umum dibandingkan angkutan
pribadi sehingga akan menjamin kualiutas lingkungan yang lebih baik. Salah satu perundangan
yang baru terbit yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 10 Tahun
2012, tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan, diharapkan dapat
menjadi acuan terbaru untuk melakukan perbaikan kinerja angkutan umum perkotaan.
Pengawasan dan evaluasi kinerja angkutan umum perkotaan harus senantiasa dilakukan secara
berkesinambungan. Komitmen dan kebijakan yang terpadu antar Departemen, penegakan hukum
dan kekonsistenan kebijakan serta penyadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjamin
pemeliharaan kinerja angkutan umum perkotaan menuju era transportasi berkelanjutan sehingga
menarik minat masyarakat untuk berpindah moda angkutan
BIAYA POKOK ANGKUTAN BUS TRANS JOGJA PASCA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (241T)
Biaya pokok angkutan umum bus terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam biaya variabel
didalamnya terdapat biaya bahan bakar minyak (BBM) yang selalu disesuaikan mengikuti harga
yang berlaku. Kenaikan harga BBM pada 22 Juni 2013 sangat mempengaruhi pada biaya pokok
angkutan bus, termasuk didalamnya untuk bus Trans Jogja.
Dalam makalah ini menguraikan tentang perhitungan harga satuan bus/km tempuh setelah kenaikan
harga BBM terakhir, dimana nilai yang didapat mempengaruhi terhadap biaya kontrak yang berlaku
antara operator Trans Jogja dengan Pemerintah Daerah. Biaya pokok kendaraan saat ini berdasar
nilai kontrak adalah Rp. 5.145,51/bus-km. Perhitungan biaya pokok angkutan umum bus mengikuti
peraturan yang berlaku dalam hal ini Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
SK.687/AJ.206/ DRJD/2002 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang
Umum Diwilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur.
Hasil yang diperoleh dalam perhitungan biaya pokok angkutan umum Trans Jogja pasca kenaikan
adalah Rp. 6.202,02/bus-km yang berarti mengalami kenaikan sebesar 20,53% dari nilai kontrak
sebelumnya. Hasil tersebut diperoleh dengan memperhitungkan kondisi lapangan yang sebenarnya
dan juga efek kenaikan harga suku cadang sebesar 20%. Nilai ini sudah memperhitungkan
rentabilitas yang layak bagi operator Trans Jogja untuk saat ini. Diharapkan dengan nilai yang baru
akan menjamin kelangsungan operasional perusahaan operator dalam menjalankan operasinya
dengan tanpa mengabaikan faktor pelayanan terhadap penumpang
- …