897 research outputs found

    THE ANALISYS OF EFFICIENCY IN THE USE OF PRODUCTION FACTORS OF SELF EMPLOYMENT ON EMPING MELINJO IN BENGKULU CITY

    Get PDF
    Studi ini mencliti cesicnsi d..rlatn pcnggunairn €aktor ptoduksi dan kcmbali kc skala urirausaha Emping Melinjo di di llengkulu kota. Scpuhlh unit kcrjn rnandiri dipilih secata acak unruk suwei karena mereka relatif homogcn. Ilungsi produksi (lobb-dikcmbangkan oleh l)ouglas diterapkan untuk menemukan nilai-nilai efisiensi. 'l'cmuan rncnunjukkan lrahwa modal, tcnaga kerja dan bahan baku faktor yang secara signifikan rncmpcnganrhi procluksi l>ir"ik sccara simultan dan parsial pada alpha 5 persen. Namun penggunaan faktor procluksi rlalam nrr;tlcl titlal ^trt^r^ nilai procluk marjinal dan bia1,a total faktor produksi lcbih lrcsar dari satu, scmcntara kembali ke skala meningkat (kembali meningkat untuk skala

    SIMULTANEOUS ASSAYS OF METFORMIN HCL AND GLIBENCLAMIDE MIXTURE USING TWO ANALYTICAL METHODS OF SPECTROPHOTOMETRY

    Get PDF
    Objective: Area Under Curve method (AUC) and the Multiple Wavelength Spectrophotometric (MWS) method are practice and simple methods for simultaneous assays of Metformin HCl and Glibenclamide on the tablet dosage form. Methods: The AUC method is measured for the absorption spectrum with a concentration 4 mg/l Metformin HCl by calculating the area spectrum at wavelength 230-240 nm and the absorption spectrum with a concentration 8.7 mg/l Glibenclamide by calculating the area at wavelength 225-235 nm. The MWS by determining the absorption spectrum and the five wavelength points for the absorption value at 225 nm, 229.4 nm, 236.6 nm, 233 nm, and 243 nm and calculated using matrix operations. Results: The validation test of the AUC method for Metformin HCl obtained accuracy = 99.35%, linearity = 0.9881, precision = 0.39%, LOD = 0.4459 mg/l. LOQ = 1.4864 mg/l and for Glibenclamide obtained accuracy = 100.79%, linearity = 0.9993, precision = 0.65%, LOD=0.4372 mg/l, LOQ = 1.4072 mg/l and the MWS method for Metformin HCl obtained accuracy = 100.76%, linearity 0.9949,  precision = 0.65%, LOD = 0.9103 mg/l, LOQ = 3.0431 mg/l, and for Glibenclamide with accuracy = 100.07%, linearity = 0.9993. precision = 0.36%, LOD = 0.9205 mg/l. LOQ = 3.0431 mg/l , and appropriate the requirements of ICH guidelines. Conclusion: These Methods successively applied to determine of Metformin HCl and Glibenclamide mixture in tablet dosage form and fulfill the validation requirements

    PERAN BADAN PENGAWAS PEMILU DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA HASIL PEMILU DI MAHKAMAH KONSTITUSI

    Get PDF
    The 2019 General Election is an important event in the history of democracy, the design of the simultaneous election in which there are 5 (five) elections including the Presidential and Vice-Presidential Election, the Election of Members of the People's Representative Council (DPR), Members of the Regional Representatives Council (DPD), Members of the Regional People's Representative Council Province (Provincial DPRD) and Members of Regency/City Regional People's Representative Council (Regency/City DPRD). Disputes over election results are closely related to the process of voting and counting and recapitulation of vote counting because the output is the result of votes, Bawaslu as the party giving information at the Court session Constitution on several cases of dispute over election results as an effort and role of Bawaslu as election supervisor which conveys the results of supervision, handling of violations, both as stated in the main arguments of the petition and outside the main petition, as one of the considerations of the judges of the Constitutional Court in deciding dispute cases. the election results. The construction of Bawaslu's authority as a supervisory agency in it is related to the resolution of election disputes and is an integral part in handling violations. In this case, Bawaslu's prevention efforts (preventiom of electoral disputes) can accommodate election participants in conveying their dissatisfaction and interests with the election organizers, in this case the General Election Commission.Pemilihan Umum tahun 2019 merupakan peristiwa penting dalam sejarah demokrasi, desain pemilu serentak dimana terdapat 5 (lima) pemilihan diantaranya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi) dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kab/Kota).Sengketa hasil pemilu erat kaitannya dengan proses pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi penghitungan suara karena outputnya adalah hasil perolehan suara, Bawaslu sebagai pihak pemberi keterangan pada sidang Mahkamah Konstitusi terhadap beberapa perkara perselisihan hasil pemilu sebagai upaya dan peran Bawaslu sebagai pengawas pemilu yang menyampaikan bagaimana hasil pengawasan, penanganan pelanggaran baik yang dituangkan terhadap pokok dalil permohonan maupun diluar pokok permohonan sebagai salah satu pertimbangan hakim Mahkamah Konstitusi dalam memutus perkara perselisihan hasil pemilu. Kontruksi kewenangan Bawaslu sebagai lembaga pengawas didalamnya terkait penyelasaian sengketa pemilu dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penanganan pelanggaran. Dalam hal ini Upaya pencegahan Bawaslu (preventiom of electoral disputes) dapat mengakomodir peserta pemilu dalam menyampaikan ketidakpuasan serta kepentingannya dengan penyelenggara Pemilu dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum

    PERKEMBANGAN KESENIAN GEMBYUNG DI KABUPATEN CIREBON TAHUN 1960-2015.

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dari kekhawatiran penulis terhadap kesenian Gembyung yang hampir punah. Untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan seni tradisi tersebut agar tetap bertahan di tengah-tengah seni modern yang berkembang dalam masyarakat. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini mengenai keberadaan kesenian Gembyung di Kabupaten Cirebon mulai dari latar belakang lahirnya kesenian Gembyung, perkembangannya, faktor penghambat perkembangan kesenian Gembyung serta upaya seniman dan pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kesenian Gembyung. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulis juga menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu dibantu dengan ilmu Sosiologi dan ilmu Antropologi dalam mengkaji permasalahan yang diteliti. Selain itu, penulis bergantung pada penggunaan sejarah lisan (oral history) melalui teknik wawancara. Kesenian Gembyung di Kabupaten Cirebon merupakan kesenian yang telah lama ada di Cirebon. Kesenian Gembyung digunakan sebagai media dakwah penyebaran agama Islam. Kesenian Gembyung dalam perkembangannya mengalami pergeseran fungsi. Kesenian Gembyung yang pada awalnya digunakan sebagai media penyebaran agama Islam serta sebagai pengiring acara hari-hari besar agama Islam seperti Muludan, Isra Mi’raj dan sebagainya kini bersifat hiburan yang dalam hal ini erat kaitannya dengan nilai ekonomis. Dalam perkembangannya kesenian Gembyung mengalami kemunduran. Hal tersebut tidak lepas dari berkurangnya permintaan untuk melakukan pementasan. Sebagian masyarakat seleranya mulai beralih pada seni modern. Sementara itu, kurangnya dukungan dari pemerintah setempat dalam melestarikan kesenian Gembyung adalah faktor penghambat lain yang menyebabkan mundurnya kesenian Gembyung. Upaya yang dilakukan oleh seniman dalam melestarikan kesenian Gembyung yaitu dengan mengajarkan kesenian Gembyung pada anggota keluarganya khususnya generasi muda untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian Gembyung, mengkombinasikan kesenian Gembyung dengan kesenian tradisional lain seperti debus, genjring burok dan sebagainya, memasukan lagu-lagu modern pada saat pertunjukan. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon dalam melestarikan kesenian Gembyung yaitu dengan cara mengadakan pembinaan terhadap seniman Gembyung, serta memberikan bantuan berupa alat-alat musik Gembyung.;--- The background of this study is from the researcher’s awareness that Gembyung art is in danger of the extinction. Therefore, there should be an effort to maintain the existence of the traditional art in order to survive through the wave of modern art which is growing really fast in the society. The problem that is discussed in this study is the existence of Gembyung art in kabupaten Cirebon, started from the background of the birth of Gembyung art, its development, the growth inhibitor factors and the efforts from the artist and government in maintaining and conserving Gembyung art. In the making of this essay, the researcher used historical method which covers four steps, those are: heuristic, critic, interpretation and historiography. The researcher also used interdisciplinary approach which is helped by sociology and anthropology in observing the problem of this study. Moreover, the researcher depended to the use of oral history through interview. The Gembyung art in kabupaten Cirebon is one of the long last art in Cirebon. The Gembyung art is used as a media of religious proselytizing of Islam. The Gembyung art in its development, experienced the functional movement. The Gembyung art was used as a media in spreading Islam and as accompaniment of the event of Islamic big days, like Muludan, Isra Mi’raj and etc. Now it became an entertainment media and has a strong relation with economic value. In its development, the Gembyung art faced the decreasing phase. It is because of the lack of performing demand. Some of the society chose to be more confident with the modern art. While, the lack of local government’s support in conserving the Gembyung art is also the inhibitor factor that causes the decreasing phase of the Gembyung art. The effort that was given by the artist in conserving the Gembyung art is through spreading the Gembyung art to their families, especially, a youth, in order to grow their love to the Gembyung art, combining the Gembyung art with another traditional art, such as: enjring Burok, Debus, and etc, then add a modern song when performing is one of the solution. Meanwhile, the government’s efforts in conserving the Gembyung art is through accommodating a training for the Gembyung artist, and give helps in providing the instrument of Gembyung

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM MATERI KETENAGAKERJAAN PADA KELAS XI IPS 5 SMAN 11 BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan sosial dan peserta didik kelas XI IPS 5 SMAN 11 Bandung melalui penerapan metode Team Game Tournament (TGT). Keterampilan sosial yang menjadi fokus penelitian adalah hubungan teman sebaya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan McTaggart. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, evaluasi diri, wawancara, tes tertulis, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan terhadap keterampilan sosial setelah diterapkan metode TGT, tapi belum konsisten dalam peningkatan prestasi belajar. Peningkatan keterampilan sosial berkategori sangat baik dalam evaluasi diri siklus 1 sebesar 79,12% dan siklus 2 sebesar 79,04%. Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan sosial kelompok sebesar 81,25% pada siklus 1 dan sebesar 90,97% pada siklus 2. Peningkatan hasil belajar peserta didik terjadi berdasarkan ketuntasan belajar siklus 1 sebesar 88,24%, tetapi tidak terjadi pada siklus 2 karena ketuntasan hanya 18,75%

    GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DI WILAYAH BPS ANIS ZUROIDAH SIDOARJO

    Get PDF
    Pada masa nifas (puerperium) merupakan masa memulihkan kesehatan yang salah satunya dengan pemberian ASI secara dini. Pada saat ini masih banyak ibu yang tidak melakukan pemberian ASI secara dini, yang menyebabkan terjadinya bendungan ASI. Tujuan penelitian mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan ASI di wilayah BPS Anis Zuroidah Sidoarjo. Desain penelitian adalah deskriptif. Populasinya dan sampel adalah seluruh ibu nifas di wilayah BPS Anis Zuroidah Sidoarjo.sebesar 20 orang dengan teknik sampling total sampling. Instrumen menggunakan buku rigester dan kuesioner. Variabel penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang bendungan ASI. Pengolahan Data diolah dengan editing, scoring, coding, tabulating. Data dianalisis dengan prosentase. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (75%) mempunyai pengetahuan baik, sedangkan sebagian kecil (25%) pengetahuan cukup, dan tidak satupun (0%) pengetahuan kurang tentang bendungan ASI. Simpulan dalam penelitian ini adalah semakin baik pengetahuan ibu nifas, semakin kecil kejadian bendungan ASI. Diharapkan petugas kesehatan tetap memperhatikan kualitas penyuluhan kepada ibu nifas tentang bendungan AS

    PENYUSUNAN PETA LAJU KOROSI ATMOSFERIK BAJA KONTRUKSI KAWASAN BANDA ACEH DAN ACEH BESAR MENGGUNAKAN METODE INTERPOLASI KRIGING

    Get PDF
    Pembangunan infrastruktur di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar pasca tsunami 2004 telah menggunakan baja dalam jumlah yang sangat besar. Baja terutama digunakan dalam sektor perhubungan seperti jembatan, pelabuhan dan bandar udara. Baja sangat sensitif terhadap serangan korosi, sehingga sangat perlu dikaji aspek korosi akibat terpapar dalam lingkungan kawasan tertentu yang secara khusus diwakili oleh korosi atmosferik. Peneliti sebelumnya telah melakukan pengujian tingkat korosivitas atmosferik pada baja kontruksi untuk beberapa lokasi di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, namun belum semua lokasi tercakupi, sehingga perlu ada penambahan lokasi eksposur. Akan tetapi cara ini ada kelemahan yaitu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan kelemahan itu adalah dengan penyelesaian secara numerik. Metode interpolasi kriging adalah salah satu metode numerik yang banyak digunakan untuk pemetaan dan metode ini telah tersedia dalam perangkat lunak surfer. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat peta laju korosi atmosferik bagi baja kontruksi di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar dengan pendekatan numerik menggunakan metode interpolasi kriging. Ada dua tahap kegiatan dalam penelitian ini yaitu data collecting dan pembuatan peta. Data collecting dilakukan pada delapan lokasi di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar. Spesimen yang digunakan adalah sama seperti penelitian sebelumnya yaitu baja kontruksi yang tersedia di pasaran. Pengambilan data dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan masa eksposur selama 12 bulan, pemaparan dan pembersihan spesimen serta perhitungan laju korosi mengacu pada standard ASTM G-1 dan ASTM G-50. Setelah data diperoleh, dilanjutkan dengan pembuatan peta yang diawali dengan pembuatan data tabular XYZ dari data yang sudah ada, disimpan dalam format .dat, kemudian diinterpolasi dengan metode gridding kriging. Hasil data collecting menunjukkan bahwa laju korosi yang terjadi pada setiap lokasi pemaparan baja kontruksi berada dalam rentang antara 0,350 mpy- 11,551 mpy. Peta laju korosi atmosferik untuk kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar telah berhasil dibuat berdasarkan delapan data laju korosi yang sudah ada. Dari peta ini dapat diprediksi nilai sebaran laju korosi baja kontruksi untuk daerah yang belum ada data pengukuran laju korosi

    Kajian Akademik Penanggulangan Kemiskinan di Kota Pagar Alam

    Get PDF
    This academic exercise explained the poverty phenomenon in Pagar Alam city, South Sumatra province. It tries also to elaborate the causes of poverty and poverty alleviation programs implemented by Local Government. Opportunities to alleviate poverty and improve well-being depend on the supporting environment. The ability of poor people should Ă‚ be harnessed and strengthened. In addition, the Government should create an institutional framework that supports the strategy of self-improvement and sustainable welfare. Local governments, the private sector, and together with the people have a big role to create such opportunities. Local Government is also obliged to control the private sector and enforce legal obligations, environmental, and social order to reduce the negative impact of business practices on the environment, and maximize the benefits for society. Vulnerability also needs to be reduced. This can be done with the use of the function of social safety nets such as free health insurance, free education and food subsidy. To improve the welfare sector in the framework of decentralization include macro and micro perspectives. From the macro side, it takes a synergistic cooperation between central governments, provincial governments including city government and private sector. Whereas from the micro side, it is to increase the monitoring and planning activities. This means to improve infrastructure and services, to maintain the subsidy system, to improve Ă‚ the natural environment including the economic environment, the social environment, and Ă‚ the political environmen

    Tectonostratigraphy and Structures of Eastern Seram

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.v6i2.118The eastern Seram is part of the Outer Banda Arc consisting of para-autochthonous and allochthonous units which are unconformably overlain by the autochthonous units. The para-autochthonous units are derived from the outer margin of the Australian NW Shelf. This sequence comprises Permian metamorphic rocks of the Kobipoto Complex and its cover of Triassic - Jurassic to Cretaceous - Tertiary age. The allochthonous unit, or the pre-collisional Banda fore-arc sequence was overthrusted onto the NW Shelf sequence. The sediments overlying unconformably the allochthonous and para-autochthonous units are referred to as autochthonous units. These autochthonous units comprise sediments deposited post-Neogen collisional event between the Australian Continent and the Banda subduction zone. Structures develop in the eastern Seram are thrust, normal faults, folds, and cleavages. The thrusts are verging to the northeast suggesting that the deformation occurred before Seram was rotated in an E-W direction
    • …
    corecore