18 research outputs found
Budaya Sekolah untuk Penguatan Karakter Disiplin Siswa Sekolah Dasar
Karakter disiplin dalam diri seseorang berpengaruh terhadap perilaku seperti tanggung jawab, kesadaran akan kewajiban, hidup yang tertib dan teratur, tidak melakukan pelanggaran peraturan. Budaya sekolah berperan penting dalam penguatan karakter disiplin siswa. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan budaya sekolah di SD Negeri Bara-Baraya I yang ditujukan untuk menguatkan karakter disiplin siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa SD Negeri Bara-Baraya I. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Verifikasi temuan penelitian menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan budaya sekolah untuk penguatan karakter disiplin meliputi kesepakatan kelas, habituasi sikap baik, serta apresiasi dan sanksi. Budaya ini menguatkan kedisiplinan siswa yang ditandai dengan siswa mematuhi kesepakatan kelas, mengikuti upacara bendera dan sholat dhuha berjamaah, menjaga kebersihan dan kerapian kelas dan lingkungan sekolah
PENGARUH REFORMA AGRARIA TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI DI KECAMATAN COMPRENG KABUPATEN SUBANG
ABSTRAK
Rendahnya pendapatan petani, diakibatkan oleh rendahnya penguasaan lahan pertanian oleh petani itu sendiri. Sensus Pertanian 2013 menunjukkan bahwa 26.14 juta keluarga petani menguasai lahan rata-rata 0.89 hektar dan 14.25 juta keluarga petani menguasai lahan kurang dari 0.5 hektar. Lahan di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang merupakan lahan peninggalan perkebunan kolonial Belanda yaitu Pamanoekan en Tjiasemlanden (P en T Lands) yang pada tahun 1949 dibeli oleh Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian diredistribusikan kepada masyarakat melalui program reforma agraria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reforma agraria terhadap pendapatan usahatani. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei explanatori dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas reforma agraria dan variabel terikat pendapatan usahatani, dengan sub variabel bebas adalah luas lahan, status kepemilikan lahan, dan penataan akses. Teknik analisis yang digunakan pada penilitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani; 2) Status kepemilikan lahan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani; 3) Bantuan modal tidak berpengaruh terhadap pendapatan usahatani; 4) Bantuan infrastruktur berpengaruh terhadap pendapatan usahatani; 5) Pelatihan keterampilan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani; 6) Akses pemasaran tidak berpengaruh terhadap pendapatan usahatani. Secara simultan reforma agraria berpengaruh terhadap pendapatan usahatani, dengan persentase determinasi sebesar 64%.
Kata kunci: Reforma agraria, pendapatan dan usahatani.
ABSTRACT
The low income of farmers was caused by the low control of agricultural land by the farmers themselves. The Agricultural Census 2013 showed that 26.14 million farmer families controlled an average of 0.89 hectares and 14.25 million farming families controlled less than 0.5 hectares. The land in Compreng Subdistrict, Subang District, is the legacy of the Pamanoekan en Tjiasemlanden (P en T Lands) is an the Netherland colonial company, which was purchased in 1949 by the Government of the Republic of Indonesia. Then redistributed to the community through the agrarian reform program. This study aims to determine the effect of agrarian reform on farm income. The research method used in this research is explanatory survey research method with a quantitative approach. The variables used in this study are the independent variable is agrarian reform and the dependent variable is farm income, with the independent sub-variables are land area, land ownership status, and access reform. The analysis technique used in this research is multiple linear regression analysis techniques. The results showed that: 1) The area of land has an effect on farm income; 2) The status of land ownership has an effect on farm income; 3) Capital assistance has no effect on farm income; 4) Infrastructure assistance has an effect on farm income; 5) Skills training has an effect on farm income; 6) Access to marketing has no effect on farm income. Simultaneously the agrarian reform has an effect on the farm income, with a determination percentage of 64%.
Keywords: Agrarian reform, income and farming
Teknologi Pembuatan Paving Block Dengan Menggunakan Campuran Material Tanah Liat Dan Semen Dengan Pengujian Kuat Tekan
Pada dasarnya paving block terbuat dari campuran agregrat kasar (krikil) dan agregrat halus (pasir) dengan menggunakan campuran air dan semen yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan berbagai macam bentuk maupun warna. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan untuk agar dapat memberikan pilihan lain sebagai peganti bahan utama pada paving block dengan menggunakan material tanah liat dan semen dengan perbandingan campuran antara semen dan tanah liat dengan lama proses pembakaran agar dapat mengetahui pengaruh kuat tekannya serta kualitas dari paving block modifikasi campuran tanah liat dan semen. Sampel tanah yang akan digunakan sebagai bahan penelitian diambil dari Balaraja Kp.Saga Kabupaten Tangerang. Campuran yang digunakan dalam penelitian adalah bervariasi antara lain 50% tanah liat 50% semen, 65% tanah liat 35% Semen, 75% tanah liat 25% semen, dengan lama proses pembakaran yang dibagi menjadi 2 yaitu 25jam dan 17jam pembakaran dilakukan dengan menggunakan pesak padi. Hasilnya dari sampel bahwa kekuatan tekan dengan lama pembakaran 25jam memiliki kuat tekan beton lebih tinggi ketimbang pembakaran 17jam, dikarenakan pembakaran yang memakan waktu 17jam masih terdapat kandungan air pada sampel paving block yang mengakibatkan daya kuat tekan lebih rendah ketimbang dengan pembakaran 25jam , dengan hasil pembakaran sampel paving block 25jam dengan campuran 50% tanah liat 50% semen memenuhi spesifikasi mutu C dengan 153mpa dan dengan campuran 65% tanah liat 35% semen memenuhi spesifikasi mutu D 125mpa, SNI 03-0691-199
PENGARUH PENDEKATAN EKOPEDAGOGIS DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP TINGKAT KECERDASAN EKOLOGIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KAWASAN BANDUNG UTARA
Kawasan Bandung Utara (KBU) mengalami degradasi lingkungan akibat konversi lahan hijau menjadi lahan terbangun, terjadinya degradasi lingkungan tidak semata-mata akibat pemanfaatan alam secara intensif untuk menopang kehidupan manusia, namun juga masalah moral dan etika. Pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi dapat menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran, pemahaman, sikap, keterampilan dan partisipasi aktif peserta didik di KBU dalam upaya melestarikan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi, menganalisis tingkat kecerdasan ekologis peserta didik, dan menganalisis pengaruh antara pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi terhadap tingkat kecerdasan ekologis peserta didik SMA Negeri di KBU. Metode yang digunakan penelitian ini adalah survei eksplanatori pada 12 SMA Negeri di KBU dengan pendekatan campuran dengan model sequential explanatory. Hasil penelitian ini: (1) Implementasi pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi di 12 SMA Negeri di KBU tergolong ke dalam kategori tinggi (1.86), (2) Tingkat kecerdasan ekologis peserta didik 12 SMA Negeri di KBU tergolong ke dalam kategori tinggi (1.81). (3) Terdapat pengaruh positif antara pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi terhadap tingkat kecerdasan ekologis peserta didik SMA Negeri di KBU, dengan persentase determinasi 18,3%. Rendahnya pengaruh antara pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi terhadap kecerdasan ekologis peserta didik, salah satunya dikarenakan guru jarang melakukan pembelajaran di lapangan untuk mengenalkan masalah, dampak dan solusi atas permasalahan lingkungan yang terjadi di KBU. Direkomendasikan kepada guru agar terus mengimplementasikan pendekatan ekopedagogis dalam pembelajaran geografi terutama mengenalkan secara langsung dan kritis atas isu-isu permasalahan lingkungan di KBU.
The North Bandung Area (KBU) is experiencing environmental degradation due to the conversion of green land into built-up land. Environmental degradation is not solely a result of intensive use of nature to support human life, but is also a moral and ethical issue. An ecopedagogical approach in learning geography can be an effort to foster awareness, understanding, attitudes, skills and active participation of students at KBU in efforts to preserve the environment. The aim of this research is to analyze the application of the ecopedagogical approach in geography learning, analyze the level of ecological intelligence of students, and analyze the influence of the ecopedagogical approach in geography learning on the level of ecological intelligence of State High School students in KBU. The method used in this research is an explanatory survey at 12 public high schools in KBU with a mixed approach with a sequential explanatory model. The results of this research: (1) The implementation of the ecopedagogical approach in geography learning in 12 public high schools in KBU is classified as high (1.86), (2) The level of ecological intelligence of students in 12 public high schools in KBU is classified as high (1.81). (3) There is a positive influence between the ecopedagogical approach in geography learning on the level of ecological intelligence of State High School students in KBU, with a determination percentage of 18.3%. The low influence of the ecopedagogical approach in geography learning on students' ecological intelligence is partly because teachers rarely carry out lessons in the field to introduce problems, impacts and solutions to environmental problems that occur in KBU. It is recommended that teachers continue to implement an ecopedagogical approach in geography learning, especially introducing directly and critically environmental issues in KBU
Peranan guru pendidikan agama islam dalam pembinaan akhlak peserta didik di Sd Negeri 2 Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur
Penelitian ini muncul dari persoalan bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Labuhan Ratu belum optimal dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik, pengajar dan teladan, tetapi mayoritas peserta didiknya berakhlak mulia. Hal ini yang mendorong penulis untuk meneliti peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur.
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik dan bertujuan untuk manganalisis dan mendeskripsikan peranan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SD Negeri 2 Labuhan Ratu kabupaten Lampung Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena pendekatannya berdasakan bukti-bukti kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data terdiri dari tiga langkah, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 187 Peserta didik SD Negeri 2 Labuhan Ratu kabupaten Lampung Timur, terdapat rata-rata 13%, peserta didik yang berakhlak kurang baik sedangkan 87%, peserta didik yang berakhlak mulia diantaranya akhlak terhadap guru dan pegawai, akhlak terhadap sesama teman, akhlak terhadap lingkungan sekolah, akhlak tanggung jawab terhadap tugas dan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah. Berarti mayoritas peserta didik berakhlak mulia
IDENTITAS MUSIKAL FARHAN REZA PAZ DALAM ARANSEMEN LAGU CINGCANGKELING FOR ACAPELLA CHOIR SATB
Penelitian ini berjudul “Identitas Musikal Farhan Reza Paz dalam Aransemen Lagu Cingcangkeling for Acapella Choir SATB”. Lagu Cingcangkeling sebagai salah satu kakawihan kaulinan barudak lembur di daerah Jawa Barat yang memiliki karakter ‘banyol’ telah menginspirasi beberapa arranger untuk menggubah lagu tersebut ke dalam berbagai bentuk, salah satunya ke dalam bentuk paduan suara seperti yang dilakukan oleh Farhan Reza Paz. Setiap arranger memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap lagu Cingcangkeling. Sudut pandang yang berbeda tersebut akan menghadirkan identitas musikal tersendiri di dalam karya aransemen yang telah mereka gubah. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui serta mengungkapkan identitas musikal dari Farhan Reza Paz dalam aransemen lagu Cingcangkeling for Acapella Choir SATB yang meliputi pengolahan melodi, pengolahan ritme, dan pengolahan timbre/warna suara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik, sehingga hasil dari penelitian ini ialah berupa data-data yang disajikan dalam bentuk deskripsi atau penjelasan secara terperinci mengenai informasi yang telah ditemukan selama proses penelitian. Hasil dari penelitian ini ialah identitas musikal Farhan Reza Paz dalam aransemen lagu Cingcangkeling for Acapella Choir SATB ini tersaji dalam pengolahan beberapa unsur musik, diantaranya ialah pengolahan melodi yang bervariasi, pengolahan ritme, serta pengolahan timbre/warna suara yang mampu menghadirkan suasana kekanak-kanakan dengan ‘banyolan’ yang menyenangkan sebagai hasil imajinasi dari Farhan Reza Paz sesuai dengan pengalaman masa kecilnya saat menyanyikan lagu Cingcangkeling dalam kaulinan barudak lembur.
Kata kunci: Identitas Musikal, Aransemen, Cingcangkeling, Melodi, Ritme, Timbre
This research is entitled "Farhan Reza Paz's Musical Identity in the Arrangement of Cingcangkeling Song for Acapella Choir SATB". The song Cingcangkeling as one of the kakawihan kaulinan barudak lembur in the West Java area which has a 'funny' character has inspired several arrangers to compose the song into various forms, one of which is in the form of a chorus as performed by Farhan Reza Paz. Each arranger has a different point of view on the Cingcangkeling song. These different points of view will present their own musical identity in the arrangement works that they have composed. Therefore, this study is intended to identify and reveal the musical identity of Farhan Reza Paz in the arrangement of the Cingcangkeling song for Acapella Choir SATB which includes melody processing, rhythm processing, and timbre/tone processing. This study uses a qualitative method with an analytical descriptive approach, so that the results of this study are in the form of data presented in the form of a description or detailed explanation of the information that has been found during the research process. The result of this research is that Farhan Reza Paz's musical identity in the arrangement of the Cingcangkeling song for Choir is presented in the processing of several musical elements, including the processing of varied melodies, rhythm processing, and timbre/voice color processing that is able to present a childish atmosphere with ' fun jokes' as the result of Farhan Reza Paz's imagination according to his childhood experience when singing the song Cingcangkeling in kaulinan barudak lembur.
Keywords: Musical Identity, Arrangement, Cingcangkeling, Melody, Rhythm, Timbr
Nilai Sufistik Tarekat Idrisiyyah dalam Mengembangkan Karakter Santri
This paper purpose is to determine how the concept of the value of Sufism in Idrisiyyah Islamic Boarding School Tasikmalaya. Second, how to apply the values of Sufism of the Idrisiyyah Tarekat in developing the character of the students of the Idrisiyyah Islamic Boarding School Tasikmalaya.this paper used qualitative method which data source from observation, interview, and literatures that related with the topic. The research result shows that Idrisiyyah as a religious institution engaged in an effort to develop the character of the students emphasizes on three religious pillars namely Faith, Islam, Ihsan, in the pattern of Sufism put forward Sufism amali oriented to Tazkiyyah annafsh (cleansing of the soul) tashfiyah al-qalb (building a positive character), and tahdzib al-akhlaq (building akhlakul karimah) trying to instill a positive character for the santri. One of the efforts to handle santri not be deceived by the world is with cultivation of sufistic values guided directly by Mursyid Tarekat Idrisiyyah namely Sheikh Akbar Muhammad Fathurrahman. Dhikr gives meaning to self-awareness which then encourages him consciously and with full responsibility to continue his dynamic life mission of giving meaning through righteous deeds
Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sistem Perpajakan, Tarif Perpajakan, Pemahaman Perpajakan Terhadap Perilaku Penggelapan Pajak
This study aims to determine the effect of taxpayers' perceptions of the tax system, tax rates, and understanding of taxation on tax evasion behavior in the city of Bandar Lampung. The population in this study is an individual taxpayer in Bandar Lampung. This study used a sample of 100 respondents who were calculated using the Slovin formula with the proportional random sampling method. Data was collected using a questionnaire measured by a Likert scale. The analytical technique used in this research is multiple linear regression. The results of this study indicate that the perception of taxpayers regarding the taxation system, tax rates, and understanding of taxation affect tax evasion behavior of taxpayer in Bandar Lampung.This study aims to determine the effect of taxpayers' perceptions of the tax system, tax rates, and understanding of taxation on tax evasion behavior in the city of Bandar Lampung. The population in this study is an individual taxpayer in Bandar Lampung. This study used a sample of 100 respondents who were calculated using the Slovin formula with the proportional random sampling method. Data was collected using a questionnaire measured by a Likert scale. The analytical technique used in this research is multiple linear regression. The results of this study indicate that the perception of taxpayers regarding the taxation system, tax rates, and understanding of taxation affect tax evasion behavior of taxpayer in Bandar Lampung
KAJIAN PENERAPAN TIME MANAGEMENT PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA SURAKARTA
Salah satu faktor Keberhasilan pelaksanaan dalam suatu proyek konstruksi dapat dilihat dari waktu penyelesaian pekerjaan. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat berdampak pada anggaran yang sudah direncanakan, tidak hanya cash flow tetapi bisa juga menyebabkan pembengkaan biaya. Oleh karena itu perlu adanya manajemen waktu dengan baik. Kota Surakarta saat ini merupakan kota yang berkembang pesat hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik di kota in khususnya untuk proyek pemerintah yang didanai oleh pemerintah daerah. Tetapi dalam tahap pelaksanaan fisik masih terdapat kendala dan masalah yang dihadapi dilapangan. Hal ini bisa dilihat dari 30 proyek Pemkot yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) dan APBD 2007 tidak memenuhi target waktu (Pemkot Surakarta,2009). Oleh karena itu maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana manajemen waktu pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh kontraktor yang ada di kota Surakarta. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melalui kuisioner dan wawancara. Dimana telah terkumpul kuisioner sebanyak 73 dari 85 kuisioner yang disebar ke perusahaan-perusahaan konstruksi di Kota Surakarta yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Perusahaan tersebut terdiri dari 27 perusahaan dengan grade 5, 16 perusahaan dengan grade 4, 14 perusahaan dengan grade 3, dan 16 perusahaan dengan grade 2. Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi dari hasil jawaban responden. Dari hasil analisis diperoleh bahwa dalam manajemen waktu kontraktor selalu membuat detail schedule sebelum berjalanya proses konstruksi, membuat perkiraan kurun waktu pekerjaan dan urutan pekerjaan. Dalam memonitoring kontraktor membuat tabel ataupun ringkasan kemajuan pekerjaan. Kontraktor melakukan pembandingan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana apabila ada keterlambatan, kontraktor juga melakukan analisis untuk mengetahui penyebab keterlambatan. Untuk mengatasi keterlambatan maka kontraktor menambah jumlah alat dan menambah jam kerja (lembur). Apabila diperlukan maka project manager melakukan perubahan update schedull untuk menyesuaikan dengan kondisi dilapangan