10 research outputs found

    PERAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PADA CREATIVE CITY (STUDY PADA SEKTOR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI KECAMATAN SUKOLILO, SURABAYA)

    Get PDF
    ABSTRAK Dunia telah memasuki era industri pada gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industri). Saat ini di sebut sebagai era ekonomi kreatif, hal ini terlihat dari keberadaan ilmu pengetahuan dan ide sebagai penggerak dalam perkembangan ekonominya. Perkembangan dari ekonomi industri ke ekonomi kreatif disikapi oleh pemerintah diberbagai Negara yang sedang berkembang untuk mengembangkan masyarakatnya yang berbasis kreativitas dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih sustainable dibandingkan ekonomi industri yang sangat bergantung pada resource. Industri ini telah mampu mengikat pasar duniadengan jutaan kreativitas dan persepsi yang dapat dijual secara global. Indonesia masih punya peluang untuk menang dalam persaingan menghadapi AFTA 2016. Peluang itu ada di industri kreatif. Menurut Kementrian Perdagangan RI (Rencana Pengembangan ekonomi kreatif Indonesia 2025) “Industri kreatif adalah industri atau kegiatan usaha yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”. Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEK) yang dipimpin Triawan Munaf, sub sektor industri kreatif di berkembang dan di spesifikkan menjadi 16 sub sektor industry kreatif yang menyebutkan bahwa Desain Komunikasi Visual (DKV) sudah ada di dalamnya. Tujuan utama Penelitian (1) Untuk memetakan data tentang industri kreatif sub sektor Desain Komunikasi Visual (DKV) di Surabaya. (2) Menganalisis hambatan-hambatan yang bisa mempengaruhi perkembangan industri kreatif sub sektor Desain Komunikasi Visual (DKV) di Surabaya. (3) Analisis tentang subtansi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Banyak desainer komunikasi visual (DKV) kesulitan untuk mendapatkan manufaktur yang bisa mewujudkan ide yang berpotensi bisnis. Tidak adanya infrastruktur dari pemerintah untuk mensinergikan program pemerintah dengan industri desain komunikasi visual di Surabaya yang akhirnya melunturkan semangat entrepreneurship dari para desainer muda berbakat. Semua yang ada dalam bidang industri kelompok dalam advertising, desain grafis, arsitektur sampai kuliner bergerak sendiri-sendiri. Tidak ada visi bersama untuk arah jangka panjang yang jelas, bahkan pemahaman masyarakat terhadap sektor industri kreatif dan prospek perkembangannya masih sangat minim. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian pustaka penelitian lapangan melalui pendekatan berbagai konsep dari ilmu terkait seperti sejarah surabaya, media art, marketing mix, komunikaasi bisnis. Dengan demikian diharapkan melalui pendekatan dan kajian dalam penelitian ini dapat memecahkan permasalahan tentang industri kreatif di Surabaya. Kata kunci: Desain Komunikasi Visual (DKV), sub sektor industri kreatif Surabaya, Badan Ekonomi Kreatif (BEK

    Video Iklan Layanan Masyarakat untuk Mengurangi Stigma terhadap Orang dengan HIV AIDS di Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat menyebabkan satu penyakit yang merusak sel-sel darah putih yang akhirnya akan merusak sistem kekebalan tubuh. Pengetahuan mengenai HIV dan AIDS yang tersebar di masyarakat terbilang masih rancu, tedapat beberapa kesalahan pengetahuan terhadap HIV terutama pada metode penularannya. Kesalahan pemahaman tersebut menimbulkan stigma pada yang dialami oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat terutama Kabupaten Sidoarjo terhadap stigma yang dialami oleh ODHA. Perancangan ini menggunakan dua tahapan metode, yakni tahap persiapan dan tahap perancangan. Dalam tahap persiapan dilakukan metode pengumpulan datadan analisis data, sedangkan pada tahap penciptaan mencakup pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dua metode tersebut akhirnya menghasilkan konsep desain berupa keyword “Kita Semua Sama”, yakni seruan kepada masyarakat bahwa semua orang adalah sama, entah itu ODHA atau orang normal pada umumnya. Keyword tersebut menjadi acuan pembuatan video iklan layanan masyarakat untuk mengurangi stigma terharap ODHA

    Video Iklan Layanan Masyarakat untuk Mengurangi Stigma terhadap Orang dengan HIV AIDS di Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dapat menyebabkan satu penyakit yang merusak sel-sel darah putih yang akhirnya akan merusak sistem kekebalan tubuh. Pengetahuan mengenai HIV dan AIDS yang tersebar di masyarakat terbilang masih rancu, tedapat beberapa kesalahan pengetahuan terhadap HIV terutama pada metode penularannya. Kesalahan pemahaman tersebut menimbulkan stigma pada yang dialami oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberi edukasi kepada masyarakat terutama Kabupaten Sidoarjo terhadap stigma yang dialami oleh ODHA. Perancangan ini menggunakan dua tahapan metode, yakni tahap persiapan dan tahap perancangan. Dalam tahap persiapan dilakukan metode pengumpulan datadan analisis data, sedangkan pada tahap penciptaan mencakup pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dua metode tersebut akhirnya menghasilkan konsep desain berupa keyword “Kita Semua Sama”, yakni seruan kepada masyarakat bahwa semua orang adalah sama, entah itu ODHA atau orang normal pada umumnya. Keyword tersebut menjadi acuan pembuatan video iklan layanan masyarakat untuk mengurangi stigma terharap ODHA

    Cultural and Communication Approaches in the Design of Visual Communication Design Works

    Get PDF
    This paper discusses culture and communication, which are essential in designing visual communication design works (visual communication design). A student and professional designer with a good understanding of culture and communication can create appropriate and effective designs for the target audience. Designers need to study the target audience's values, norms, Language, and beliefs. This is conducted to ensure the designs are acceptable to the target audience in achieving the desired goals. Designers must also consider visual elements such as colors, typography, symbols, and images appropriate to the target audience's culture. The designer must have a right and measurable design concept to accommodate cultural values and norms that are adapted to the placement conditions and the target market of the users of the visual communication design product. In the test and evaluation stage, the designer must test the design on an audience that fits the consumer culture. After that, the designer needs to evaluate the audience's response to the visual communication design product that is produced, including the effectiveness and readability of the message conveyed through the design communication. In conclusion, understanding culture and communication is crucial in designing visual communication designs. Designers who consider these factors can create appropriate and effective designs and solve design problems

    Fotografi sebagai Rekonstruksi Visual dalam Seni Bercerita Rakyat Studi Kasus “Sarip Tambak Oso”

    Get PDF
    Cerita rakyat memiliki gambaran yang menarik untuk digambarkan kembali pada era kemajuan teknologi ini, mengingat cerita rakyat atau “folklore” adalah ciri khas dan kekayaan suatu bangsa. Namun beberapa “folklore” di Indonesia menjadi menghilang, karena kurang dimunculkan dan jarang dibicarakan lagi karena banyaknya faktor, salah satunya ketidaktahuan kronologis suatu cerita. Beberapa cerita yang hilang ini tentunya perlu rekonsiliasi dari berbagai pihak untuk memunculkan kembali cerita rakyat yang hilang  atau tidak populer. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembalikan eksistensi suatu cerita rakyat yang hilang atau tidak lagi populer. Metodenya melalui rekonstruksi visual pada cerita rakyat, dengan menggunakan metode perekaman Fotografi. Rekonstruksi cerita rakyat melalui teknik fotografi ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena akan merepresentasikan kembali cerita rakyat yang tidak populer. Penelitian ini adalah model penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat definisi awal penelitian, kemudian hasilnya dikembangkan lebih lanjut pada penelitian berikutnya. Penelitian ini mengambil studi kasus “Sarip Tambak Oso” yang berada pada wilayah Sidoarjo – Surabaya, hal ini karena jarak kampus peneliti dengan objek lokasi penelitian berjarak 10 menit. Selain itu wilayah Tambak Oso termasuk Renstra (Rencana Strategis) pengembangan Tri Dharma kampus UPN Veteran Jatim. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni wawancara, observasi, pendalaman literasi dan artikel ilmiah untuk mendukung pola rekonstruksi visual Sarip Tambak Oso. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Tambak Oso, wilayah perbatasan Surabaya dan Sidoarjo

    Wayang Jekdong Art of East Java: Visual Transformation of the Bolo Trajutresna Puppet

    Get PDF
    The values of the Arek cultural community, as a coastal community, are clearly reflected in the shape and color of each Jekdong Puppet. Through the culture of tacit knowledge, the visualization of Jekdong puppets has its own standard, but along with the development of the visual transformation of Jekdong puppets, it continues to perfect and adapt to Arek’s cultural values. This phenomenon can be seen in the transformation of the Sabrangan puppet form, which represents the Bolo Trajutresna puppet, into a newer form, which several Jekdong puppeteers in Mojokerto agree upon. This study focused on visual observation of changes in the Bolo Trajutresna puppet both before and after being transformed. An ethnographic approach was used through the Spradley visual component analysis process. The results of the analysis showed that the transformation process is influenced by the values of the cultural character of Arek East Java, which are represented in the transformed Bolo Trajutresna puppet. The values of straightforwardness and simplicity seem to influence the patterns of transformation in the Jekdong puppet. The straightforwardness of form is very important in the socio-cultural community of Arek culture for accommodating the ease in conveying messages. This can be seen in the transformed form of the Bolo Trajutresna puppet. In addition, the drive for equality with forms of court art is characterized by the value of refinement of taste manifested in detailed motifs and coloring patterns / textures, and is considered to be a greater influence on the embodiment of the transformed aesthetic form of the Jekdong Bolo Trajutresna puppet. It is hoped that this research can make a contribution to the development of the Jekdong puppet show from a scientific point of view of art, particularly in the province of East Java. Keywords: Wayang Jekdong, visual transformation, coastal cultur

    BRANDING: MENINGKATKAN BRAND AWARENESS WISATA PANTAI LON MALANG SOKOBANAH KABUPATEN SAMPANG

    Get PDF
    Beach tourism is very popular with many local and foreign tourists. The beach is a prima donna for foreign tourists who come to visit the State of Indonesia, the beach can also be a tool to develop the potential and economy of the community around the coast. The main factor supporting the development of potential and the economy is marked by the number of tourists who come to visit. In designing a brand on Lon Malang beach tourism, Sokobanah which is informative and creative in the form of Brand Awareness of Lon Malang Beach Tourism. Brand awareness itself aims to provide creative and informative information, and can indirectly improve a good image for Sampang Regency. This design uses a qualitative method with 2 stages, namely in-depth interviews and field observations. The approach taken using these 2 stages can produce a design concept with the keyword "Unforgettable Vacation" as a means to see the beauty of the sun, a stretch of clean and beautiful white sand. This brand awareness is designed as a communication medium to develop Lon Malang Sokobanah Beach Tourism to be better known by the wider community, not only tourists on the island of Madura, of course it can reach tourists outside the island and abroad.

    Strategi Branding Pesisir Pantai Kota Surabaya Sebagai Potensi Wilayah Berbasis Kelautan

    Get PDF
    Penelitian pada wilayah pesisir Surabaya ini bertujuan memberikan strategi branding di pesisir pantai kota Surabaya. Pemilihan penelitian di kota Surabaya dan potensi pesisir dikarenakan Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) membangun infrastruktur secara massif dan memiliki sustainability yang berkesinambungan dengan ekonomi dan rule model kemajuan kota Surabaya. Strategi branding pada penelitian ini perlu untuk dilakukan karena pesisir pantai kota Surabaya memiliki audiens yang loyal dan masa depan yang menjanjikan untuk di kembangkan oleh Pemkot Surabaya. Oleh karena itu hal tersebut membutuhkan kajian yang tepat agar sistem branding kedepan mampu di implementasikan ke tahapan yang mendalam. Pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan kuantitatif dengan di dukung data kualitatif, yakni metode kuesioner sebagai pengumpulan data utama sedangkan wawancara, observasi dan data teks sebagai pendukung data pada penelitian ini. Pada penelitian branding pesisir ini akan melingkupi daerah yang terdampak pembangunan oleh Pemkot Surabaya, daerah tersebut adalah Kecamatan Tambak Wedi, Kecamatan Bulak dan Kecamatan Kenjeran.

    Buku Ajar Fotografi Teori Dan Praktik

    No full text
    1 jil., 17 x 24 cm, 113 hal

    Buku ajar fotografi : Teori dan praktik

    No full text
    Fotografi merupakan teknik dasar dalam olah visual awal, sebelum merujuk ke desain, seni media rekam atau aspek pemasaran produk. Dasar enguasaan fotografi merupakan halpenting dalam setiap pembuatan visual. Seperti foto produk, pengetahuan kamerea, alat fotografi dan komposisi dalam fotografi. Buku ini berkaitan tentang cara dan teknik dalam hal fotografi.Pada dunia modern fotografi tidak ubahnya seperti oase teknologi karena setiap perusahaan mengharuskan fitur fotografi menjadi bagian programnya. Oleh karena itu buku ajar ini hadir dan memberikan kontribusi pada bidang yang luas ini.113 hal. ; ilus.; 24 cm
    corecore