1,792 research outputs found

    Comparison of the Effects of Transformational Leadership Style on Performance with Mediation of Pamong Motivation of Caturtunggal and Condongcatur Villages, Kapanewon Depok, Sleman Regency

    Get PDF
    This research aims to examine the effect of transformational leadership style on employee performance, to examine the effect of mediating motivation on the relationship between transformational leadership style on employee performance, and to know differences in transformational leadership styles, motivation, and employee performance in the Caturtunggal and Condongcatur sub-districts. The research samples used are 88 people. The data collection technique used is the census method. The analysis technique used is path analysis with the partial least square method using Sobel test and Chi Square test. The results of this research are outlined as follows: 1. The transformational leadership style has a positive and significant effect on the performance of the employees of the Condongcatur and Caturtunggal sub-districts, Sleman Regency, so that the first hypothesis in this study is accepted. 2. Transformational leadership style has a positive and significant effect on the employees performance of Condongcatur and Caturtunggal sub-districts through motivation, so that the second hypothesis in this study is accepted. 3. There is no difference in transformational leadership style, motivation, and employee performance in the Caturtunggal and Condongcatur sub-districts, Sleman Regency, so the third hypothesis in this study is rejected

    PERANCANGAN PROTOTYPE APLIKASI TERASKILL BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN PENDEKATAN DESIGN THINKING (STUDI KASUS : PT. MEDIA KREASI ABADI)

    Get PDF
    Pembelajaran e-learning merupakan salah satu transformasi paling signifikan yang dilakukan oleh hampir seluruh lembaga pendidikan. E-learning dalam pendapat Khan, merupakan inovasi dari suatu pendekatan yang memusatkan peserta didik dalam pembelajaran interaktif, distribusi desain yang baik, serta memberikan sarana dan prasarana bagi lingkungan pembelajaran. Teraskill merupakan aplikasi e-learning yang dikembangkan PT.Media Kreasi Abadi berbasis web dan mobile. Teraskill dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelanggan yang didapatkan melalui proses identifikasi masalah dengan hasil platform online course yang menarwarkan berbagai macam materi yang tidak spesifik, kualitas konten pembelajaran yang tidak menarik dan pembelajaran dengan tidak adanya sertifikat verifikasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu Mengimplementasikan Design Thinking pada perancangan UI/UX aplikasi Teraskill dan menguji aplikasi dengan menggunakan skrenario tugas dan System Usability Scale (SUS). Dalam perancangannya menggunakan metode design thinking. Dimana Design thinking adalah kerangka pemecahan masalah yang dapat menghasilkan inovasi menekankan pemahaman terhadap kebutuhan pengguna dan menciptakan solusi yang berorientasi pada pengguna Pendekatan berpusat pada pengguna ini memungkinkan pengembangan solusi yang lebih inovatif dan kreatif. fokus pada masalah yang kompleks, dan penekanan pada kreativitas dan fleksibilitas dalam design thinking menjadikannya alat yang sangat kuat untuk mempromosikan inovasi dibandingkan dengan pendekatan lain seperti lean startup atau Six Sigma. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah rancangan prototype yang telah diuji dengan menggunakan scenario tugas dan System usability scale (SUS). Dengan hasil scenario tugas mendapatkan nilai report sebesar 81 dengan testers sebanyak 10 orang dengan hasil testing Maze 90% Sukses, 10% tidak selesai, 32,7% miscklik, dan rata-rata durasi test 41,9s dan SUS skors rata-rata SUS dari semua responden adalah 73,86. Menurut skala mutu rata-rata skor SUS berada pada grade “C” dan “Acceptable”

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)

    Get PDF
    Malaria masih menjadi masalah di Indonesia dan di dunia karena angka kesakitan yang masih cukup tinggi dan penanganannya menjadi komitmen Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor risiko kejadian malaria di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Analisis lanjut data Riskesdas 2018 dilakukan pada bulan Januari sampai Agustus 2021. Lokasi penelitian ini yaitu seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 34 provinsi. Sampel pada penelitain ini yaitu total dari populasi berdasarkan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) di Indonesia sebanyak 26.657 sampel. Jenis data penelitian ini yaitu data sekunder Riskesdas 2018. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dengan deskriptif, dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan CI 95% dan prevalence ratio (PR). Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan jenis kelamin (p=<0,001; PR=1,298; CI 95%=1,251- 1,346), ada hubungan pekerjaan (p=<0,001; PR=1,195; CI 95%=1,150-1,241), ada hubungan tempat tinggal (p=<0,0001; PR=1,095; CI 95%=1,051-1,140), ada hubungan penggunaan kelambu (p=0,003; PR=1,069; CI 95%=1,022-1,118), ada hubungan penggunaan repelen (p=<0,001; PR=1,142; CI 95%=1,097-1,189), ada hubungan penggunaan obat nyamuk bakar/semprot/elektrik (p=<0,001; PR=1,119; CI 95%=1,079-1,161), ada hubungan penggunaan kasa nyamuk pada ventilasi rumah (p=<0,001; PR=0,770; CI 95%=0,737-0,804) dengan kejadian malaria. Tidak ada hubungan usia dan pendidikan dengan kejadian malaria. Diharapkan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia memonitoring program penggunaan repelen dan program pembagian kelambu berinsektisida ke wilayah endemis malaria, serta diharapkan kepada Dinas Kabupaten/kota harus lebih efektif memberikan penyuluhan atau edukasi tentang penggunaan repelen dan penggunaan kelambu pada saat tidur sebagai tindakan pencegahan malaria

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. PPL mempunyai sasaran dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Dengan adanya PPL, diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagimahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggungjawab dan kemampuan memecahkan masalah. Kegiatan PPL ini penulis laksanakan di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunungkidul. Penyusunan program rencana kerja dimulai dari tahapan observasi wilayah instansi UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunungkidul. Observasi dilakukan dengan metode wawancara dan melihatlangsungaktivitaskegiatan di SKB Gunungkidul. Berdasarkan hasil observasi tersebut kemudianditentukan program kerja yang sesuaidengankebutuhanpembelajaran di SKB Gunungkidul. Dalam program PPL ini, mahasiswa dituntut untuk dapat merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi program. Pembelajaran di SKB Gunungkidul tidak hanya dilaksanakan di lingkup SKB saja, tetapi seluruh wilayah yang termasuk Kabupaten Gunungkidul. Selain melakukan observasi di SKB, observasi juga dilaksanakan di Paliyan khususnya DusunTrowono. Dusun Trowono dijadikan sasaran untuk melaksanakan beberapa program PPL. Dari hasil observasi tersebut, maka disusunlah suatu program utama yaitu pembelajaran usaha kreatif melalui pemafaatan limbah melalui pelatihan bros darikainperca. Program penunjang yaitu pembelajaran PAUD, gerakan gemarmembaca, dan pembelajaran kesetaraa

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN MULTIPLE FRAKTUR DI RUANG CENDANA 1 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang: Fraktur adalah perubahan bentuk pada suatu tulang yang disebabkan oleh tekanan langsung atau tidak langsung pada permukaan tulang. Kerusakan fisik yang terjadi salah satunya yaitu fraktur yang adalah terputusnya kontinuitas tulang baik karena trauma, tekanan maupun kelainan patologis. Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan pada pasien fraktur yaitu dengan OREF maupun ORIF. Tujuan:Memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan multiple fraktur menggunakan metode proses keperawatan berdasarkan evidance based practice. Metode: Asuhan keperawatan ini menggunakan metode studi kasus pada 1 pasien kelolaan dengan pendekatan proses keperawatan dengan tahapan pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pembahasan analisis kasus berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada pasien dengan multiple fraktur. Hasil: Setelah pengkajian didapatkan 6 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut, risiko infeksi, gangguan mobilitas fisik, gangguan integritas jaringan, gangguan citra tubuh, dan defisit perawatan diri. Intervensi yang dilakukan yaitu manajemen nyeri, terapi musik, pencegahan infeksi, dukungan mobilisasi, perawatan luka, promosi citra tubuh koping serta dukungan perawatan diri. Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi selama 6 hari dan evaluasi dilaksanakan setiap akhir implementasi. Kesimpulan: Setelah pasien diberikan tindakan asuhan keperawatan selama 6 hari didapatkan hasil tingkat nyeri menurun, tingkat infeksi menurun, mobilitas fisik meningkat, penyembuhan luka meningkat, citra tubuh meningkat dan perawatan diri meningkat. Kata Kunci: asuhan keperawatan multiple fraktur di ruang cendana

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DALAM MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA PECAHAN: Studi Eksperimen di Kelas IV SDN BUAH GEDE 1 Kecamatan Pulo ampel Kabupaten Serang

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan karena pada umumnya siswa SDN Buahgede 1 di kelas IV kurang memahami soal pemecahan masalah khusunya pada materi operasi hitung campuran pada pecahan. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan pembelajaran yang berbeda yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki tujuanya itu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dalam materi operasi hitung campuran pada pecahan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih selama 3 minggu mulai tanggal 17 April sampai dengan 6 Mei 2015. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen dengan desain kuasi eksperimen dan bentuknya yaitu Non equivalent Control Group Design. Pada bentuk desain penelitian ini menggunakan dua uji yaitu pretest dan posttest yang diberikan pada dua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari uji pretes kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 53,57 dan kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 48,22. Sedangkan pada uji posttest kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 75,57dan kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 56,74. Selain dilihat dari hasil uji pretest dan posttest pada kedua kelas, dapat pula dilihat dari hasil uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) posttest, yaitu sebesar 0,004. Dilihat dari hasilnya bahwa Ho ditolak karena kedua kelas memiliki perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik jika dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional

    Relokasi Kantor DPRD Kabupaten Empat Lawang

    Get PDF
    Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi asas Demokrasi yaitu musyawarah mufakat. Dimana dalam asas ini berlaku system keterbukaan dalam memecahkan masalah-masalah yang kompleks di Indonesia baik dari sektor ekonomi, politik, social, budaya, maupun pertahanan keamanan. Dalam aktivitasnya kegiatan tersebut dirangkum dalam suatu lembaga legislatife yang bernama DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Anggota DPR merupakan wakil-wakil rakyat dari berbagai propinsi/daerah yang ada di Indonesia, dengan tujuan menyuarakan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada daerahnya masing-masing ke lembaga legislative. Apabila di pusat lembaga tingginya disebut DPR, maka di Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). DPRD bertujuan menyampaikan aspirasi maupun permasalahan yang terdapat di daerah masing-masing. Sumatera Selatan merupakan propinsi terbesar di wilayah Sumatera bagian Selatan di Indonesia, terdiri dari berbagai etnis yang memiliki kekayaan budaya berupa arsitektur tradisional dengan karakter yang berbeda-beda. Dalam pemerintahannya Sumatera Selatan memiliki lembaga DPRD Propinsi dan DPRD di wilayah kabupaten disebut sebagai DPRD Kabupaten sedangkan di daerah kota otonom dikenal sebagai DPRD Kota. Kabupaten Empat Lawang baru saja memiliki otonom daerah penuh sebagai daerah Kabupaten sebagaimana dicanangkan pada Sidang Pleno DPR RI pada tanggal 8 Desember 2006 memberikan persetujuan pembentukan Kabupaten Empat Lawang melalui Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Empat Lawang di Propinsi Empat Lawang di Provinsi Sumatera Selatan dan pada tanggal 20 April 2007 diresmikan oleh Mendagri Ad Interm Bapak Jenderal TNI (Purn) Widodo A.S sebagai hari jadi Kabupaten Empat Lawang atas dasar semangat ingin memajukan Daerah Empat Lawang sendiri. Untuk itu, Kabupaten Empat Lawang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, membentuk dinas-dinas otonom sesuai ketentuan peraturan yang berlaku dan menetapkan arah dan prioritas kegiatan pembangunan secara lebih leluasa serta mengolah segala aset yang ada dengan sebaik-baiknya. 1Sebagai Kabupaten baru, dalam rangka mencapai visi Kabupaten Empat Lawang sebagai kabupaten yang ekonominya maju, aman, sehat dan sejahtera pada tahun 2013 maka diperlukannya kemandirian masyarakat Empat Lawang dalam bidang pemerintahan berupa kelengkapan pembangunan instansi-instansi pemerintahan dan juga DPRD sebagai fungsi kontrol dan fungsi perwakilan guna menstabilkan pemerintah yang ada. Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lahat dimana letak Kabupaten Empat Lawang yang terletak antara Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Lahat pada Propinsi Sumatera Selatan serta Propinsi Bengkulu serta berada pada wilayah yang sebagian besarnya berupa wilayah pegunungan Bukit Barisan. Dengan letak lokasi dan geografis seperti itu maka memberikan keterbatasan aksesibilitas pada area darat saja serta karena lahannya yang tidak rata dengan ketinggian berbeda-beda menyebabkan adanya hambatan dalam penentuan lahan pada perencanaan pembangunannya. Kabupaten Empat juga merupakan suatu kabupaten baru dimana laju pertambahan penduduk di daerahnya juga semakin meningkat pesat tiap tahunnya dan sedikit banyak telah mempengaruhi terhadap jumlah pemilih dalam tiap-tiap pemilu. Sehingga berpengaruh pada pertambahan jumlah anggota dewan yang duduk di lembaga legislatife. 2Maka dari itu pemerintah Kabupaten Empat Lawang merencanakan adanya sebuah gedung kantor DPRD yang luasan bangunannya dapat menampung jumlah anggota dewan dan staff secretariat dewan dalam menjalankan tugasnya. Dari fenomena diatas maka pemerintah Kabupaten Empat lawang merencanakan adanya suatu wadah/kantor DPRD yang lberskala Tingkat II (Kabupaten) dan luasannya dapat menampung segala aktivitas anggota dewan beserta secretariat dewan dan staff secretariat dewan dalam setiap kegiatannya. Selain itu, Kabupaten Empat Lawang juga memiliki aset arsitektural tradisional yaitu rumah adat Basemah yang diklarifikasikan sebagai rumah tipe Uluan, karena berada di luar kota Palembang. Rumah ini tergolong seni arsitektur yang memiliki karakter sendiri. Oleh karena itu untuk menampung segala aktivitas anggota, maka diperlukan suatu wadah/gedung DPRD Kabupaten Empat Lawang yang mampu mencerminkan kekhasan budaya arsitektur tradisional Kabupaten Empat Lawang yaitu Basemah/Pasemah. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN • Tujuan Memperoleh dasar-dasar dalam merencanakan dan merancang Kantor DPRD dengan tujuan dari perencanaan dan perancangan Gedung DPRD Kabupaten Empat Lawang adalah : 1. Memberikan wadah bagi aktivitas anggota dewan berupa gedung DPRD Kabupaten Empat Lawang yang fungsional sesuai dengan aktivitasnya. 2. Merencanakan dan merancang tampilan/bentuk Gedung DPRD Kabupaten Empat Lawang yang mencerminkan arsitektur Pasemah/Basemah. • Sasaran Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur sebagai acuan/ pedoman dalam Desain Grafis Arsitektur untuk merancang Kantor DPRD Kabupaten Empat Lawang. 1.3 MANFAAT Secara subjektif, manfaat pengajuan sinopsis ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya, dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tugas Akhir. Adapan manfaat secara obyektif dari pengajuan ini dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir. 1.4 LINGKUP PEMBAHASAN Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, antara lain : • Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang berhubungan dengan aktivitas kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Empat Lawang dengan pembinaan yang terarah dan berkesinambungan. • Fungsi bangunan DPRD sebagai fasilitas pemerintahan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat dan permasalahan-permasalahan di daerah. • Lokasi Kantor DPRD Empat Lawang dengan perencanaan bangunan yang disesuaikan dengan arahan kebijakan perencanaan pemerintah Kabupaten Empat Lawang. • Arsitektur daerah/unsur-unsur Arsitektur tradisional Kabupaten Empat Lawang (rumah tradisional) yaitu arsitektur Pasemah/Basemah. Hal-hal lain yang relevan dan mendasari faktor-faktor perencanaan dan perancangan menjadi bahan pertimbangan tanpa pembahasan secara mendalam. Perencanaan Kantor DPRD Kabupaten Empat Lawang, direncanakan pada kawasan pengembangan pemerintahan di Kabupaten Empat Lawang, tepatnya di Kecamatan Tebing Tinggi. 1.5 METODE PENULISAN Metode yang dipakai pada perencanaan dan perancangan ini adalah metode deskriptif amalisis yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pendekatan langsung terhadap objek penulisan melalui studi literatur, pengamatan visual atau survey lokasi, wawancara yaitu sebagai berikut : 1. Studi Literature Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari sumber-sumber data yang ada dibuku-buku yang berhubungan dengan objek tulisan “Gedung DPRD TK II” serta buku seminar yang telah dibuat, agar mendapatkan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. 2. Pengamatan Visual /Survey Lokasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamtan atau peninjauan langsung terhadap lokasi, untuk mengetahui kondisi umum lokasi perancangan sehingga memperoleh gambaran nyata tentang Kantor DPRD Kabupaten Empat Lawang yang mencerminkan arsitektur Pasemah / Basemah. 3. Wawancara Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan hubungan komunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait untuk mencari atau mendapatkan informasi tentang objek yang dibahas. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Penulisan ini dibagi menjadi BAB dengan kerangka penulisan sebagai berikut; BAB I Pendahuluan Berisi uraian tentang latar belakang, maksud, dan tujuan, permasalahan, lingkup pembahasan dan batasan perancangan, metode penulisan dan sistematika pembahasan. BAB II Komplikasi Data Hasil Survey Terhadap Kantor DPRD di Sumatera Selatan Berisi uraian tentang pengertian, perkembangan, fungsi Kantor DPRD, pola organisasi pemerintahan daerah dan wilayah, tugas, dan wewnang serta kegiatan anggota dewan, standar-standar ruang perkantoran serta studi kasus dari hasil survey lapangan ke Gedung-gedung DPRD di Sumatera Selatan. BAB III Tinjauan Khusus Terhadap Arsitektur Tradisional Kabupaten Empat Lawang Memuat uraian tentang arsitektur tradisional Kabupaten Empat Lawang berupa gambaran umum, rumah tradisional Pasemah / Basemah dan spesifikasi bangunan Kabupaten Empat Lawang. BAB IV Analisis Pendekatan Terhadap Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi uraian tentang analisis kondisi lingkungan, pelaku dan aktivitas, analisa program ruang, bentuk (tampilan) bangunan, serta sirkulasi analisa struktur dan konstruksi bangunan gedung DPRD Kabupaten Empat Lawang. BAB V Konsep Dasar Perancangan Berisi uraian tentang konsep dasar perancangan yang berupa konsep dasar site, ruang, bentuk/tampilan bangunan, sirkulasi serta struktur dan konstruksi bangunan. BAB VI Penutup Berisi kesimpulan

    PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU KEWIRAUSAHAAN : Survei pada Mahasiswa Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

    Get PDF
    Fokus kajian penelitian ini adalah rendahnya perilaku kewirausahaan mahasiswa anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Universitas Pendidikan Indonesia, karena hasil pra penelitian menunjukkan bahwa dari 193 anggota, hanya 43 anggota yang telah memiliki usaha. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan locus of control terhadap perilaku kewirausahaan, populasi penelitiannya yaitu mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota HIPMI UPI, sedangkan sampelnya sebanyak 130 responden. Metode yang digunakan yaitu survei eksplanatori dengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai pengumpul data, sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan, locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan. Kata kunci: perilaku kewirausahaan, pengetahuan kewirausahaan, locus of control Ani Apriliani. 1102947. (2015) “Entrepreneurship Knowledge and Locus of Control Influence Towards Entrepreneur Behavior (Survey Towards Indonesia Young Entrepreneur Association Member at Indonesia University of Education)” Supervised by Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd This research study focus is the entrepreneur activity lowness of Indonesia Young Entrepreneur Association Member at Indonesia University of Education because of pre-research result shows that of 193 member, only 43 already have a business. The objective of this research is to find out the influence of entrepreneurship knowledge and locus of control towards entrepreneur behavior, research population are registered member of HIPMI UPI, while the samples are 130 respondent. Explanatory survey using inquiry or questionnaire used as data gathering method and the analysis technique used in this research is the multiple linear regression. Research result shows that entrepreneurship knowledge indeed have a positive and significant influence towards entrepreneur activity, locus of control indeed have a positive and significant influence towards entrepreneur activity. Keywords: entrepreneur behavior, entrepreneurship knowledge, locus of contro

    HUBUNGAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DENGAN KEJADIAN SKIOZFRENIA DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH TAHUN 2013

    Get PDF
    ABSTRAKSkizofrenia merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang merupakan kelompok gangguan psikotik yang ditandai terutama oleh distorsi-distorsi mengenai realitas, perilaku menarik diri, acuh terhadap diri sendiri serta disorganisasi dan fragmentasi dalam hal persepsi, pikiran dan kognisi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi pasien skizofrenia berdasarkan karakteristik demografisnya. Data yang dikumpulkan di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh menggunakan data sekunder yaitu rekam medik tahun 2013 dan dilakukan pada Desember 2014, desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling dan didapatkan sebanyak 96 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan pasien skizofrenia berdasarkan umur yang lebih besar yaitu antara 11-30 tahun yaitu sebanyak 48 orang (50,0%); jenis kelamin yang paling banyak yaitu pada laki-laki 51 orang (53,1%); status pernikahan yaitu lebih banyak pasien yang berstatus sudah menikah 68 orang (70,8%); pekerjaan yaitu lebih banyak pasien yang berstatus sudah bekerja sebanyak 60 orang (62,5%); asal daerah yaitu yang berasal dari Aceh bagian Timur 61 orang (63,5%). Sehingga bagi tim kesehatan jiwa lebih mudah memberikan pelayanan yang tepat berdasarkan karakteristik demografi pasien skizofrenia.Kata Kunci: Karakteristik, Pasien SkizofreniaABSTRACTSchizophrenia is one of the physological disorder which include to physotics marked by distortions about reality, withdrawal, careless about themselves and also disorganizations and fragmented in perception, thought, and kognition. The aim of the study was to determine frequency distribution of schizophrenia patients based on its dermographyc characteristics. The data was collected in Rumah Sakit Jiwa banda Aceh using secondary data such as medical record in 2013 and has been done on Desember 2014, the design which used in this research was analytic with cross-sectional approach. Samples were gained with random sampling in 2013 and 96 patients were included. Result of research showed schizophrenia patients based on age had bigger amount at 11-30 years old which was 48 patients (50 %). Male patients also had bigger amount than female with 51 patients (53,1 %), patients who already married also took bigger amount with 68 patients (70,8%). Patients who already wordked also took bigger amount with 60 patients (62,5%). Patients which lived in east Aceh took biggest amount with 61 patients (63,5%). In that case, the psychology health team could give better and right treatment based on demography characteristics of schizophrenia patients.Key Words : Characteristics, Scizophrenia Petient

    PENGARUH ASYNCHRONOUS BLENDED PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN

    Get PDF
    Peran Institusi pendidikan dalam menghasilkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan khususnya bidan salah satunya dengan metode problem based learning (PBL). Metode PBL merupakan metode pembelajaran yang mendorong proses belajar yang lebih aktif melalui pengenalan kasus yang realistik dan kontekstual sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis, berdaya analisis dan mampu memecahkan masalah dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Metode asyncronous blended problem based learning (ABLE-PBL) merupakan inovasi pembelajaran PBL yang dapat digunakan pada institusi pendidikan kebidanan yang memiliki keterbatasan jumlah tenaga pendidik namun tetap ingin mengoptimalkan proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh ABLE-PBL dan PBL terhadap pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan. Penelitian kuantitatif dengan metode cross over. Sampel yang digunakan seluruh mahasiswa diploma IV kebidanan Universitas Padjadjaran yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebanyak 37 mahasiswa. Waktu penelitian bulan Maret-Juni 2018. Tidak ada perbedaan skor pengetahuan antara kelompok intervensi (ABLE-PBL) dan kelompok kontrol (PBL) dengan uji mann-whitney (p&gt;0,05). Metode ABLE-PBL dan metode PBL tidak memilki perbedaan dalam mempengaruhi pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan.Peran Institusi pendidikan dalam menghasilkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan khususnya bidan salah satunya dengan metode problem based learning (PBL). Metode PBL merupakan metode pembelajaran yang mendorong proses belajar yang lebih aktif melalui pengenalan kasus yang realistik dan kontekstual sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis, berdaya analisis dan mampu memecahkan masalah dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Metode asyncronous blended problem based learning (ABLE-PBL) merupakan inovasi pembelajaran PBL yang dapat digunakan pada institusi pendidikan kebidanan yang memiliki keterbatasan jumlah tenaga pendidik namun tetap ingin mengoptimalkan proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh ABLE-PBL dan PBL terhadap pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan. Penelitian kuantitatif dengan metode cross over. Sampel yang digunakan seluruh mahasiswa diploma IV kebidanan Universitas Padjadjaran yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebanyak 37 mahasiswa. Waktu penelitian bulan Maret-Juni 2018. Tidak ada perbedaan skor pengetahuan antara kelompok intervensi (ABLE-PBL) dan kelompok kontrol (PBL) dengan uji mann-whitney (p&gt;0,05). Metode ABLE-PBL dan metode PBL tidak memilki perbedaan dalam mempengaruhi pengetahuan mahasiswa diploma kebidanan
    • …
    corecore