4,012 research outputs found
The Urgence of Reconstruction the Offense of Adultery in Indonesia: A Form of Protection Against Legal Marriage and Sexual Morals Muslim Society
The aim of this study is to find exact formulation of the offense of adultery. Problems in the research: 1) how Indonesian muslim society understand and act toward adultery, 2) why muslimsociety solve adultery without taking 284 Criminal Code, 3) why reconstruction of adultery law is needed, The research designs are qualitative tradition, constructivism paradigm, socio legal methodology, while its approaches are hermeneutics, philosophy and phenomenological approach. Its analyzing data technique are inductive analysis through data reduction and triangulation.The results show that Indonesian muslimsociety in sanctioning toward people committing intercourse without any legal marriage. In sanctioning is based on local custom and Islamreligion believed by major local community, with its priority on justification principle, between human as individual and as social creatures, and its justification between the victim’s need and the actor’s importance.The conclusion is that adultery criteria based on society is every intercourse without legal marriage, in accordance of religion and state, both is done by heterogeneous gender or homogenous gender. The value on 284 Criminal Code clause does not suit on the believed value by society since it only protects marriage institution. Meanwhile, in the values of Islamreligion, ones whom are protected is not only marriage institution but also the values of sexual moral society, so muslimsociety does not use 284 Criminal Code clause to take an action toward adultery actor.In progressive law, if law has problem therefore it needs to be reconstructed, and it is not the people to be insisted in adopting toward the law, then 284 Criminal Code clause must be reconstructed, because it is not effective and cannot create proper justice for Indonesian society. In the concept of Legal Pluralism, to reconstruct the clause must based on religious law, local custom and state Law, to create perfect justice
Interaksi Sosial Keagamaan antara Umat Islam dan Umat Tri Dharma : Studi Kasus di Desa Penyangkringan Kec. Weleri Kab. Kendal
Interaksi sosial keagamaan yang ada di Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal ini merupakan gambaran dari kerukunan yang sebagian kecil dari negara kita Indonesia. Gejala umum yang ditandai oleh beragamnya keyakinan dan hadirnya agama-agama besar adalah fitrah dalam diri manusa itu sendiri. Corak interaksi agama-agama ini kadang harmonis dan terkadang antagonisme. Oleh karena itu dalam perbedaan agama dikalangan masyarakat yang plural ini, haruslah kita mencoba unuk mengerti perbedaan agama bukanlah suatu penghambat sosial yang ada didalam masyarakat.
Dalam konteks kehidupan beragama secara fenomenologis, interaksi sosial keagamaan merupakan gambaran yang menunujuk kepada fakta adanya kerukunan suatu agama. Namun secara filosofis teologis mengacu kepada teori-teori tertentu-tentang interaksi diantara agama, dengan perbedaan dan persaingan untuk mengaku (sebagai) yang paling benar. Dalam kehidupan, sebuah masyarakat yang plural, terutama dalam segi agama, sangat terbuka kemungkinan timbulnya kehidupan masyarakat yang tidak sehat. Mengajak semua orang untuk menerima kenyataan bahwa pluralitas agama merupakan keniscayaan historis sosiologis yang perlu kita terima secara dewasa. Mengingat interaksi sosial keagamaan dalam masyarakat (plural), merupakan keniscayaan sosiologis dalam dunia modern, maka kita perlu mengingatkan kedewasaan dalam menerima perbedaan dan memperluas wawasan paham keagamaan kita agar perbedaan yang ada bukan untuk menambah potensi konflik, melainkan menjadikan sebagai aset keagamaan.
Dalam skripsi ini dikemukakan dua rumusan masalah yaitu pertama, apa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial keagamaan? Kedua, bagaimana implikasi interaksi sosial dalam pluralitas kehidupan beragama antara umat Islam dan umat Tri Dharma?. Adapun jawaban dari rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas adalah faktor yang mempengaruhi terjalinnya interaksi sosial keagamaan antara umat Islam dan umat Tri Dharma yang pertama faktor internal (keimanan, pengalaman keagamaan, rasa tanggung jawab dan pengetahuan), faktor ekternal (lingkungan masyarakat). Implikasi interaksi sosial keagamaan antara umat Islam dan umat Tri Dharma, yaitu pertama implikasi positif dan implikasi negatif.
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan) dan sifatnya Diskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dengan ditempuh melalui langkah–langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dari suatu diskripsi
Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Metode Learning Tournament pada Kelas V SD Negeri Krikilan I Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui strategi Learning Tournament pada siswa kelas V SD Negeri Krikilan I Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Krikilan I Kalijambe Sragen. Penelitan ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Dari tindakan siklus I sampai siklus II terjadi peningkatan hasil belajar IPS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian sebelum pelaksanaan siklus diperoleh hasil bahwa sebesar 39,02% (16 siswa) mendapat nilai ≥65 (KKM) dari 41 siswa. Dalam pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 53,66% (22 siswa) dari 41 siswa. Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan sebesar 31,71% dari siklus I menjadi 85,37% (35 siswa) dari 41 siswa. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dsimpulkan bahwa penerapan metode learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V SD Negeri Krikilan I Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2011/2012
JUMLAH GRUP BAGIAN DALAM DARAB LANGSUNG GRUP SIKLIS BERHINGGA
Masalah yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah mencari jawaban atas pertanyaan tentang berapa banyak grup bagian dari suatu grup. Pertanyaan ini, secara umum, jawabannya tidaklah mudah. Beberapa penulis telah menghitung banyaknya grup bagian dalam keluarga grup berhingga tertentu. Joseph Petrillo dalam tulisannya yang berjudul ‘Counting Subgroups in a Direct Product of Finite Cyclic Groups’, dalam The College Mathematics Journal, Vol.42, No.3 tahun 2011 menyumbangkan hasil pemikirannya untuk kasus darab langsung grup siklis berhingga, Penelitian ini adalah studi pustaka atas tulisan Joseph Petrillo tersebut.
Untuk grup berhingga G dengan kisi grup bagian L(G), misalkan | L(G),| menyatakan banyaknya grup bagian dari G.. Misal menyatakan grup siklis tunggal yang berorde n , yang dapat dipandang sebagai grup bilangan bulat dengan penlumlahan modulo n. Tujuan penelitian ini adalah membahas rumus untuk menghitung untuk semua bilangan bulat positif m dan n.. Alat utama yang dipakai di sini adalah Teorem Goursat yang dituliskan di bawah nanti . Pertama diperhatikan untuk kasus di mana m dan n relatif prima dan merupakan pangkat bilangan prima yang sama. Kemudian hasilnya diperluas untuk darab langsung dari sebarang grup siklis maupun tidak siklis.
Kata kunci: grup, grup siklis, orde grup, teorema Goursat
Analisis Perubahan Curah Hujan Satelit Tropical Measuring Mission (Trmm) Tahun 2009 dan Tahun 2010
The utilization of a combination of sensor data PR (Precipitation Radar) and TMI (TRMM Microwave Imager) satellite carriedby the TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) can be used to analyze the characteristics and mechanisms of rainfall in tropicalregions. It was applied in the territory of Indonesia. The aim of this study was to analyze the rainfall of TRMM data in 2009 and 2010in order to understand each characteristic and phenomenon that occurs. TRMM data that were used was type of 3B43.. The researchmethod that applied included a search pattern of spatial and temporal rainfall obtained from the processing of TRMM rainfall data.The results showed that the rainfall data in 2009 and 2010 from TRMM satellite monitoring is able to represent the rainfall conditionsduring extreme conditions in the territory of Indonesia, either at the time of El Niño and La Niña. In 2009 occurred the phenomenonof El Nino, while the year 2010 was phenomenon of La Nina
EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KIM DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN
Dalam pembelajaran Bahasa Jerman peserta didik dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu: mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Meskipun kosakata tidak termasuk dalam salah satu keterampilan berbahasa, namun dalam pembelajaran bahasa Jerman penguasaan kosakata sangat diperlukan, karena kosakata merupakan salah satu unsur kebahasaan yang dapat menunjang keterampilan berbahasa. Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan kegiatan PPL peserta didik masih mengalami kesulitan dalam membentuk sebuah kalimat, hal tersebut salah satunya dikarenakan keterbatasan kosakata bahasa Jerman yang dimiliki peserta didik. Ada banyak faktor yang menyebabkan peserta didik sulit dalam menguasai kosakata, di antaranya tidak adanya motivasi, sulit mengingat Artikel, sulit membedakan antara nomina, verba dan adjektiva, malas membaca dan kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam bentuk media permainan yang menarik. Salah satu permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata adalah KIM-Spiel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:1) kemampuan peserta didik dalam pembelajaran kosakata sebelum dan setelah penerapan teknik permainan KIM, 2) efektivitas permainan KIM dalam pembelajaran kosakata. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian quasi experiment tanpa kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan sebagai sampel diambil peserta didik kelas XI Lintas Minat 3 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 28 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis sebanyak 26 soal. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa penguasaan kosakata peserta didik setelah penerapan permainan KIM mengalami peningkatan yaitu dari nilai pretest sebesar 59,32 meningkat menjadi 89,42 pada posttest. Dengan kata lain penggunaan permainan KIM efektif dalam pembelajaran kosakata. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pengajar menggunakan permainan KIM sebagai alternatif dalam pembelajaran kosakata.; Im Deutschunterricht wird von Schüler erwartet, dass sie die vier Sprachfertigkeiten beherrschen, nämlich: Hören, Sprechen, Lesen und Schreiben. Wortschatz gehört zwar nicht zu den Sprachfertigkeiten, aber er spielt im Deutschunterricht eine große Rolle, denn er ist eines der Sprachelemente, das die Leistung der Schüler bringen kann. Nach der Unterrichtserfahrung der Verfasserin bei der Lehrprobe war es den Schülern noch schwer, Sätze zu bilden, denn die Wortschatzbeherrschung der Schüler ist noch beschrenkt. Darüber hinaus gibt es einige Faktoren, die diese Probleme verursachen können, u.a. Die Schüler haben wenig Interesse zum Lesen und es gibt noch wenig interessante Spielmedien im Unterricht. Eine der Lerntechniken, die man im Deutschunterricht anwenden kann, ist KIM- Spiel. Diese Untersuchung hat sich zum Ziel gesezt: 1) Wortschatzbeherrschung der Schüler vor und nach der Anwendung des KIM-Spiels herauszufinden, 2) Effektivität des KIM- Spiel bei der Wortschatzbeherrschung zu erfahren. In dieser Untersuchung wurde die “Quasi Experiment” Methode ohne Kontrolklasse verwendet. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Schüler der Klasse XI und als Sampel wurden 28 Schüler SMAN 19 Bandung der Klasse XI- Lintas Minat im Studienjahr 2014/2015 genommen. Als Instrument der Untersuchung wurde der schriftliche Test verwendet, der aus 26 Aufgaben besteht. Das Untersuchungergebnis zeigt, dass die Wortschatzbeherrschung der Schüler sich nach dem Einsatz des KIM- Spiel, von der Durchschnittsnote 59,32 beim Vortest auf 89,42 beim Nachtest erhöht. Das heißt, dass die Anwendung des KIM-Spiels zur Steigerung der Wortschatzbeherrschung effektiv ist. Aus den Untersuchungsergebnissen ist es zu empfehlen, dass Lehrer das KIM-Spiel als eine Alternative beim Lehren des deutschen Wortschatzes anwenden könnten
Desentralisasi Fiskal Kontemporer dalam Perspektif Kebijakan Publik Islam
One of the essential instruments designed for achieving the goals of sharia in Islam is fiscal policy. There are some key elements of Islamic fiscal theory, namely: 1) Islamic Economics, which comprises private sector, social/ voluntary sector, and public sector. The collaboration of these three sectors would provide an ideal Islamic economic institutional framework; 2) Zakat (taxation of income and wealth of a Muslim) as the basis of fiscal system; 3) Implementation of all fiscal instruments which disallow exploitation that results in usury (riba), uncertainty (gharar ), speculation, sinful (haram) products / services and all forms of meanness. 4) Allocation, distribution and stabilization functions of Islamic economics is administered and presented through all the sectors cooperatively; 5) Public sector does not affect significantly yet essential on condition that it works continuously to ensure optimum allocation of society resources, income distribution, and stability establishin
Montrado 1818-1858: Dinamika Kota Tambang Emas
Penelitian ini menyajikan gambaran Kota Montrado pada 1818-1858. Montrado, pernah menjadi salah satu pusat kongsi pertambangan emas besar di Borneo Barat. Latar belakang penelitian ini adalah keberadaan kongsi-kongsi emas di Borneo Barat yang memegang peranan penting bagi Perubahan yang terjadi di wilayah ini baik ekonomi, sosial dan politik. Permasalahan pokok yang dibahas adalah gambaran Kota Montrado dan Perubahan yang terjadi seiring dengan dinamika kongsi pertambangan emas. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan proses terbentuknya Montrado sebagai pusat kongsi emas dan merekonstruksi keadaan Kota Montrado pada paruh pertama abad ke-19. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri atas empat tahapan: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Montrado masa kongsi merupakan kota yang lengkap dengan pusat pemerintahan, pusat perdagangan, sarana ibadah, kelengkapan infrastruktur dan sanitasi serta wilayah-wilayah pendukung. Ekologi kota ini berubah seiring dengan runtuhnya kongsi pertambangan emas yang berpusat di wilayah tersebut. Perubahan ini dapat dilihat dari berbagai sektor seperti penurunan jumlah penduduk akibat migrasi setelah perang, runtuhnya simbol-simbol kekuasaan kongsi (thang) serta Perubahan dalam organisasi pemerintahan sekaligus kemasyarakatan Tionghoa yang berganti dengan sistem yang ditetapkan pemerintah kolonial
Teori Hukum Pancasila Sebagai Sintesa Konvergensi Teori-teori Hukum Di Indonesia
Ada tiga teori hukum asli Indonesia yang mewarnai perkembangan kajian dan praktik hukum di Indonesia, baik pemikiran, pembuatan, penerapan maupun pada penegakannya. Tiga teori tersebut adalah Teori Hukum Pembangunan yang dipelopori oleh Mochtar Kusumaatmaja, Teori Hukum Progresif yang digagas oleh Satjipto Rahardjo dan Teori Hukum Integratif yang diusung oleh Romli Atmasasmita. Teori Hukum Pembangunan dalam perkembangannya dikritisi oleh teori Hukum Progresif dan Teori Hukum Integratif yang merekontruksi teori Hukum Pembangunan dan sekaligus Teori Hukum Progresif. Hal ini membuktikan bahwa suatu teori itu dibangun berdasarkan teori-teori yang ada sebelumnya. Teori Hukum Pembangunan, Teori Hukum Progresif dan Teori Hukum Integratif jika ditarik benang merah pada suatu titik konvergensi, maka akan memunculkan Teori Hukum Pancasila sebagai sintesanya. Ketiga teori tersebut semuanya berpijak pada hukum yang hidup (living law) dalam masyarakat dan berdasar pada nilai-nilai yang primodial dari bangsa Indonesia itu sendiri; yaitu nilai-nilai Pancasila sebagai peculiar of social life dan sekaligus sebagai volkgeist.Teori Hukum Pancasila adalah sebuah teori hukum yang mendasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai landasan ontologis, epistemologis, dan bahkan aksiologisnya.Three legal origin theories of Indonesia have influenced the development of study and practice of law in Indonesia, whether in its thought, creation, implementation, and enforcement. Those three theories are Mochtar Kusumaatmadja\u27s Developmental Legal Theory, Satjipto Rahardjo‘s Progressive Legal Theory and Romli Atmasasmita\u27s Integrative Legal Theory. Developmental Legal Theory has been criticized by Progressive Legal Theory and Integrative Legal Theory which rebuilds both Developmental Legal Theory and Progressive Legal Theory. It proves that a theory is built based on previous theories. Viewing these theories (the Developmental Legal Theory, Progressive Legal Theory and Integrative Legal Theory) from corvergence point generates Legal Theory of Five Principles known as Pancasila. All these theories are based on living law in society and primordial values of Indonesian, which are the values of Pancasila as peculiar of social life and volkgeist. Legal Theory of Pancasila is a legal theory based on the values of Pancasila as ontological, epistemological and axiological foundation
Restorasi Estetik 1 Kali Kunjungan dengan Penggunaan Pasak pada Kasus Fraktur (Laporan Kasus)
Laporan kasus ini menginformasikan bahwa restorasi estetik dengan penguatpasak dapat dilakukan dalam 1 kali kunjungan pada kasus fraktur gigianterior.Pasien wanita 21 tahun mengalami kecelakaan sehingga gigi anteriornyafraktur. Gigi 11 fraktur ellis kelas III dan mengalami disto torsi. Gigi 12mengalami fraktur ellis kelas II. Satu bulan sebelumnya, 11 telah dilakukanperawatan saluran akar dan 12 telah dilakukan kaping pulpa. 11 dilakukanpengambilan gutta perca, preparasi saluran pasak, dan diinsersikan pasakfabricated jenis unimetric sebagai penguat, kemudian dilakukan restorasi langsungmenggunakan resin komposit warna A3. 12 dilakukan preparasi pembuatan bevel,selanjutnya dilakukan restorasi langsung menggunakan resin komposit warna A3.Dalam 1 kali kunjungan gigi 11 dan 12 yang mengalami fraktur berhasildilakukan restorasi estetik, penggunaan penguat pasak pada 11 dilakukan dalam 1kali kunjungan, sehingga tidak perlu beberapakali kunjungan untuk memperbaikipenampilan, dan pasien sangat puas. Hasil restorasi baik, saat dilakukan kontrolsatu minggu setelah restorasi estetik menggunakan penguat pasak, tidak terdapatkeluhan rasa sakit, gingiva sekitar gigi normal. Gigi dapat berfungsi dengan baikserta dapat mengembalikan rasa percaya diri pada pasie
- …
