5,535 research outputs found

    THE THESIS ADVISORS EXPECTATION OF THE STUDENTS IN WRITING THESIS

    Get PDF
    Expectation is the act state of expecting or looking forward to an event as about to happen. The thesis advisors expectation sometimes match with the students expectation and sometimes does not. So, the writer formulates a statement of problem that is: What is the thesis advisor expectation of the students in writing thesis? The purpose of this study is to investigate the thesis advisors expectation of the students in writing thesis. This study also uses the descriptive qualitative research. The population of this study is the teacher of English Department full-time in academic years 2001/2002 in Muhammadiyah University of Malang. This research uses non-probability sampling, exactly, purposive sampling because the writer only chooses 14 full-time thesis advisors as a sample. In this case, the writer uses a structured interview to collecting the data because before interviewing, the writer construct some questions to the respondents. The result of this study are the majority of the thesis advisors expect their students have capability in research’s topic and research methodology obey the thesis guidance schedule (100%), high motivation (81,8%), be more independent (63,6%), grammatically correct (36,3%), discuss with friend (27,3%), obey the thesis advisor (18,2%), and 9,09% the thesis advisors expectation are the students should write a good thesis, be more patient, read a lot of books, be consistent with the thesis purposes. However, not all thesis advisors can achieve their expectations. It is caused by several factors and the majority of the thesis advsiors would like to find out the cause of problem and ask the students to do a concrete action. The thesis advisor expectation should be compatible with the student level of ability. To much ideal expectation that is not line with the students capability will make them frustrated

    PENINGKATAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH (PTK Pembelajaran Matematika Kelas X TKJ B Semester Genap SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan procedural fluency siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran aktif index card match. Penelitian ini merupakan desain penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Sebagai subjek penerima tindakan adalah siswa kelas X TKJ (teknik komputer jaringan) B yang berjumlah 39 siswa, dan subjek pelaksanaan tindakan adalah peneliti. Data dikumpulkan melalui metode observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alur. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan metode.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan strategi pembelajarn aktif index card match dapat meningkatkan kemampuan procedural fluency siswa. Hal ini dilihat dari indikator-indikator kemampuan procedural fluency sebagai berikut : 1) kemampuan siswa dalam mendefinisikan konsep sebelum tindakan 16,2% meningkat sebanyak 62,9% pada akhir tindakan; 2) kemampuan siswa dalam mengeksplorasikan konsep sebelum tindakan 10,8% meningkat sebanyak 51,4% pada akhir tindakan; 3) kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep sebelum tindakan 7,7% meningkat sebanyak 51,4% pada akhir tindakan; Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif index card match dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan procedural fluency siswa

    Analisis komperatif para pelaku usaha kecil yang tidak menggunakan merek dan yang menggunakan Merek di Wilayah Serang-Cilegon

    Get PDF
    penelitian ini untuk menganalisis Komperatif para pelaku usaha yang tidak menggunakan merek dan yang menggunakan Merek  di Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dengan pendekatan komperatif. data yang  di  peroleh  dari  penelitian  ini  berbentuk  data  sekunder  yang  berdasarkan  dari  hasil kuesioner  sedangkan  analisis  data  menggunakan  analisis  uji beda.  Dalam  penelitian ini penulis menggunakan dua jenis responden yang berbeda yaitu para pelaku usaha yang sudah memiliki merek dan para pelaku usaha yang tidak menggunakan merek, dengan jumlah responden masing masing 35 para pelaku usaha dengan mengelompokkan lamanya usaha. Berdasarkan tabel output paa bagian Equal variance assumed” diketahui nilai sig (2 tailed0 sebesar 0,0006 < 0,005 dan diperoleh nilai t htung yaitu 3,436 sedangkan t tabel 2.447. ini menunjukan bahwa t hitung > dari t tabel maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji indepedent sample t tes disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (nyata) antara rata-rata omzet penjualan para pengusaha atau pedangan yang tidak menggunakan merek dengan pengusaha yang menggunakan merek. Kata Kunci : pelaku usaha yang memiliki merek dan pelaku usaha yang tidak memiliki merek &nbsp

    Pemahaman Guru Tentang Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pemahaman guru tentang pelaksanaan kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dari segi perubahan nama, tujuan, materi metode (2) tanggapan guru tentang pelaksanaan kurikulum PPKn Di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive kriteria yang sesuai adalah guru S1 Prodi PPKn. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dengan cross check data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data yaitu membentuk tema, kategori, pola serta makna. Hasil penelitian mendeskripsikan, Pertama, Pemahaman Guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta mengenai pelaksanaan kurikulum dari segi nama, tujuan, materi dan metode dari mata pelajaran PPKn yaitu: a) pemahaman dari segi perubahan nama digambarkan dalam kategori tidak mempengaruhi kegiatan KBM, mempengaruhi materi, guru mengalami kebingungan. Pola nya perubahan nama PPKn menyebabkan guru mengalami kebingungan sehingga mempengaruhi materi yang diajarkan kepada peserta didik. b) pemahaman dari segi tujuan digambarkan dalam kategori menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang baik, menanamkan nilai-nilai patriotisme, mencerdaskan kehidupan bangsa, diberi kebebasan dalam menentukan tujuan. Pola nya perubahan tujuan PPKn tetap mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. c) pemahaman dari segi materi digambarkan dalam kategori materi terlalu luas dan global, mengalami banyak tumpang tindih, materi terbaru, tidak bisa dipisahkan dari rezim yang berkuasa. Pola nya perubahan materi PPKn yang berlaku saat ini tidak bisa dipisahkan dari rezim yang berkuasa, materi PPKn saat ini yang mengalami tumpang tindih atau materi yang berulang-ulang contohnya pada materi Hak Asasi Manusia. Peserta didik juga lebih tertarik terhadap materi PPKn dengan menganalisis kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan di media massa atau berita terkini di masyarakat. d) pemahaman dari segi metode digambarkan dalam kategori tidak banyak megalami perubahan, bervariasi, tidak mengalami kesulitan, memperhatikan kompetensi dasar. Pola yang muncul perubahan metode PPKn tidak banyak terjadi, metode yang digunakan berupa ceramah, diskusi maupun problem solving. Kedua, Tanggapan Guru mata pelajaran PPKn terhadap pelaksaan kurikulum di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta digambarkan dalam kategori Kurikulum PPKn berdampak positif dan negatif. Pola nya yaitu kurikulum yang berjalan sesuai aturan pemerintah dan dapat diterapkan di suatu sekolah dengan baik juga berakibat positif dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas. Sebaliknya pelaksanaan kurikulum yang tidak sesuai karena ketidakberhasilan pemerintah maupun guru dalam menerapkan kurikulum tersebut juga berdampak negatif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kata Kunci: Pemahaman Guru dan Pelaksanaan Kurikulu

    ATLAS Higgs Searches

    No full text
    On behalf of the ATLAS Collaboration.International audienceA combined search for the Standard Model Higgs boson with the ATLAS experiment at LHC using datasets corresponding to integrated luminosities from 1.0 to 2.3 fb−1 of pp collisions at √s = 7 TeV is presented. The Higgs boson mass ranges 146 - 230 GeV, 256 - 282 GeV and 296 - 459 GeV are excluded at 95% Confidence Level, while the range 131 - 450 GeV is expected to be excluded in the absence of a signal. Searches in several decay channels are discussed: H → γ γ , H → b ¯ b, H → τ + τ −, H → ZZ ( ∗) → l + l −l ′ +l ′ −, → WW ( ∗) → l ν l ν , H → WW → l ν qq, H → ZZ → l l ν ν , H → ZZ → l l qq. No significant excess was observed in any of these channels for the entire mass range from 110 to 600 GeV. In addition, a search for neutral Higgs bosons in the Minimal Supersymmetric extension to the Standard Model (MSSM) is presented

    Networking Guru Sekolah Dasar (Studi Situs: Sd Negeri Singopuran 01)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: (1) karakteristik networking guru dengan rekan seprofesi di Gugus Singasari kecamatan Kartasura kabupaten Sukoharjo; (2) karakteristik networking guru dengan UPTD pendidikan kecamatan Kartasura kabupaten Sukoharjo; dan (3) karakteristik networking guru dengan lembaga-lembaga pengembang profesi, guru -guru di SD Negeri Singopuran 01. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Lokasi penelitian di SD Negeri Singopuran 01. Subjek data penelitian adalah sekolah, KKG, UPTD, PGRI kecamatan Kartasura dan lembaga STDI. Pengumpulan data penelitian dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, serta analisis data kualitatif. Kesimpulan , karakteristik networking guru: (1) dengan rekan seprofesi segugus adalah kegiatan guru dalam jaringan kerja KKG; terlibat penyusunan perangkat pembelajaran dengan guru angota gugus, pertemuan rutin; diskusi solusi permasalahan belajar mengajar dengan guru anggota gugus; (2) dengan UPTD Pendidikan kecamatan Kartasura adalah kegiatan penyelesaian administrasi pribadi guru; jaringan kerja dalam mendampingi siswa mengikuti lomba, mengikuti penataran dan workshop; membina jaringan kerja dalam rangka menyelesaikan keperluan administrasi sekolah , membina jaringan untuk mengetahui lebih awal informasi yang berkaitan dengan administrasi guru dan sekolah ; (3) dengan lembaga pengembang profesi: terlibat dalam meningkatkan kompetensi sosial; terlibat dalam kegiatan lembaga profesi dan menjadi pengurus, mengikuti diklat bekerja sama dengan LPMP Jateng dan perguruan tinggi

    KALIMAT YANG DIPRODUKSI OLEH MAHASISWA PASCASARJANA UNESA KETIKA MEMAPARKAN MAKALAH

    Get PDF
    Novi Andari UNTAG Surabaya [email protected]     Abstract When someone speaks is not free from the influence of the brain. here is a relationship between brain function resulting in the production of speech sentences. The good performance of the brain will result in a sentence that fairly well and smoothly. The study of the production line can not be done directly. It is impossible to dissect the skull to determine where and how the flow of electricity in our neurons that occurs. Carried observation sentence is issued, and noted how the sentence was issued, in which the speaker mute (pause), where he hesitated, and why he was silent and doubt, and what mistakes were made ​​by the speaker. Silence speaks situation also affects the tongue errors that occur during the production process sentences. To determine the location and shape of silence and errors tongue happens to a speaker in a formal forum do a little research. Scope of the small study conducted in a small forum that session S2 student seminar proposal Language and Literature Graduate Education Unesa class of 2011. The result is a silent zero and filled, and occurs in the clause and not much in between clauses. Silence is going to look for the right constituents to continue. Erros tongue is not so apparent that it can not be categorized in accordance with the theory presented. Key words : psikolinguistic, sentences production, silence, errors tongue Abstrak Saat seseorang berbicara tidak lepas dari pengaruh kerja otak. Ada hubungan antara otak dengan fungsi wicara sehingga menghasilkan produksi kalimat. Kinerja otak yang baik akan menghasilkan kalimat yang cukup baik dan lancar. Studi tentang produksi kalimat tidak dapat dilakukan secara langsung. Tidak mungkin membedah tengkorak untuk mengetahui di mana dan bagaimana aliran elektrik pada neuron kita itu terjadi. Yang dilakukan adalah mengobservasi kalimat yang diujarkan dan mencermati bagaimana kalimat itu diujarkan, di mana pembicara senyap (pause), di mana dia ragu, dan mengapa dia senyap dan ragu, serta kesalahan-kesalahan apa yang dibuat oleh pembicara. Situasi berbicara juga mempengaruhi kesenyapan dan kilir lidah yang terjadi selama proses produksinya kalimat. Untuk mengetahui letak dan bentuk kesenyapan serta kilir lidah yang terjadi pada seorang pembicara dalam forum yang formal dilakukan suatu penelitian kecil. Lingkup penelitian kecil tersebut dilakukan dalam forum kecil yaitu sesi seminar proposal mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana Unesa angkatan 2011. Hasilnya adalah senyapan yang terjadi adalah berupa senyapan diam dan terisi, dan terjadi di dalam klausa dan tidak banyak yang di antara klausa. Senyapan terjadi untuk mencari konstituen yang tepat untuk melanjutkan. Kilir lidah tidak begitu tampak sehingga tidak dapat dikategorikan sesuai dengan teori yang disampaikan. Kata Kunci: psikolinguistik, produksi kalimat, senyapan, kilir lida

    Kontribusi Manajemen Supervisi Kepala Sekolah, Iklim Organisasi, Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SD di Kecamatan Wonosari, Gunungkidul

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kinerja guru, 2) motivasi kerja guru, 3) iklim kerja guru, 4) manajemen supervisi oleh kepala sekolah kepada guru, dan 5) pengaruh motivasi kerja, iklim kerja, dan manajemen supervisi terhadap kinerja guru sekolah dasar ( SD ) di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul Penelitian ini menggunakan metode expost facto. Penelitian ini dilakukandisekolah dasar di lingkungan Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juli 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar yang ada di lingkungan Kecamatan Wonosari Kabupaten, Gunungkidul sebanyak 520 orang. Sampel sejumlah 78 guru ditentukan menggunakan teknikmulti stage random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) manajemen supervisi kepala sekolah tergolong sangat baik, dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan kontribusi 39,3%; 2) motivasi kerja tergolong sangat baik, dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan kontribusi 31,7%; 3) iklim organisasi tergolong sangat baik, dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan konstribusi 40,1%; 4) kinerja guru SD di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul tergolong sangat baik, dan 5) manajemen supervisi kepada sekolah, motivasi kerja dan iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan konstribusi 59,6%
    corecore