40 research outputs found

    Pendugaan Sebaran Intrusi Air Laut di Desa Jeulingke Menggunakan Metode 2D Resistivitas

    Get PDF
    Intrusi air laut merupakan proses terdesaknya air bawah tanah tawar oleh air laut di dalam akuifer pada daerah pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran intrusi air laut di kawasan Jeulingke berdasarkan nilai resistivitas. Data 2D resistivitas diperoleh dari pengukuran data geolistrik menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan jumlah 3 lintasan. Hasil Penampang 2D resistivitas bawah permukaan pada daerah penelitian menunjukan nilai resistivitas lapisan bawah permukaan bervariasi antara 0,2 – 10 ohm.m pada ketiga lintasan pengukuran, yang menunjukkan terdapatnya tiga lapisan kondisi air bawah permukaan, yaitu air asin, air payau, dan air tawar, dengan kondisi lapisan bawah permukaan daerah penelitian terdiri dari material lepas berupa kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lempung yang merupakan material dari endapan aluvium. Berdasarkan interpretasi data geolistrik, menunjukkan bahwa intrusi terjadi pada ketiga lintasan dengan kedalaman yang bervariasi antara 0,5 m sampai dengan >36 m. Interpretasi menunjukkan bahwa intrusi air laut sudah tersebar merata sepanjang bentangan lintasan pengukuran dengan terdapatnya nilai resestivitas 0.2 Ohm.m yang mengindikasikan adanya intrusi air laut

    Assessment Of The Performance Of Common 2-D Resistivity Arrays

    Get PDF
    The assessment of the performance for electrical resistivity arrays were carried out by comparing the penetration depth, horizontal / vertical coverage and sensitivity index of each array. The research objective is to identify the performance of common arrays; Wenner (WNR), Wenner-Schlumberger (WSCH), Dipole-dipole (DPD), and Pole-dipole (PDP) relative to each other (PDP:WNR, PDP:WSCH, PDP:DPD, DPD:WNR, DPD:WSCH and WNR:WSCH) and presented in numerical form. Five synthetic models and one field study were created for assessment of the performance using the four different arrays

    PENDUGAAN UMUR SIMPAN AIR MINUM DEMINERAL BEROKSIGEN DALAM KEMASAN POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATE SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan air minum demineral beroksigen dalam kemasan Polyethylene Terephthalate (PET) pada suhu penyimpanan yang berbeda menggunakan Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) model Arrhenius. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) model Arrhenius terhadap umur simpan air minum demineral beroksigen dalam kemasan Polyethylene Terephthalate (PET) berdasarkan respon sensori atribut aroma dan rasa dan kadar oksigen terlarut. Hasil dari penelitian berdasarkan energi aktivasi terendah dari parameter yang diuji yaitu kadar oksigen terlarut dan respon sensori atribut aroma dan rasa menunjukkan bahwa energi aktivasi terendah terdapat pada kadar oksigen terlarut. Energi aktivasi kadar oksigen terlarut selama penyimpanan yaitu 5.079,7908 kal/mol pada suhu penyimpanan 4°C diduga memiliki umur simpan 7 bulan 12 hari, pada suhu 25°C diduga memiliki umur simpan 3 bulan 2 hari, 40°C diduga memiliki umur simpan 2 bulan 2 hari. Suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap aroma, rasa, dan kadar oksigen terlarut dalam air minum demineral beroksigen dalam kemasan. Kata kunci : air minum demineral beroksigen, arrhenius, umur simpan

    PERJANJIAN WESTPHALIA DAN MOMENTUM PENDIRIAN NEGARA MODERN

    Get PDF
    The Treaty of Westphalia in 1648 opened a new history for the political constellations of Europe and the world. Based on the results of the Westphalia agreement, the legal concept of sovereignty of the nation-state (state-nation) and the institutionalization of military power and diplomacy were mutually agreed upon by the rulers in Europe through consensus. After the emergence of the Westphalia Treaty, the new structure of the international community was based on national states and was no longer based on kingdoms, empires, and churches. In addition, the composition of the international community is also based on the nature of the state together with its government, which is to separate state power and government from the influence of the church. Various changes in the post-Westphalia international relations system include the growth of representative government, the occurrence of the industrial revolution, the development of international law, the development of diplomacy methods in addition to military strategy, the growth of interdependence among nation states in the economic field, and the birth of procedures - procedures for resolving conflicts peacefully. In short, the Westphalia Treaty has laid the foundation for this form and nature in the composition of the new international community

    Penentuan Litologi Bawah Permukaan Menggunakan Metode Seismik Refraksi Di Perumahan Grand Aceh Baet

    Get PDF
    Pembangunan infrakstruktur yang terus dilakukan pada Kecamatan Baitussalam ialah pembangunan perumahan. Dengan meningkatnya pembangunan perlu dipertimbangkan kondisi geologi sekitar serta informasi litologi bawah permukaan. Metode seismik refraksi berguna untuk mendapatkan informasi terkait kondisi bawah permukaan yang berhubungan dengan zona kontak antara batuan dengan tanah. Pada penelitian ini dilakukan akuisisi data lapangan yang menghasilkan dua lintasan dengan menggunakan panjangan lintasan 300 m. Dari hasil pengolahan data didapatkan adanya tiga lapisan pada masing-masing lintasan. Lapisan pertama pada kedua lintasan merupakan lapisan pasir lempungan dengan rentang nilai 500-1000m/s dan 800-1100m/s. Lapisan kedua pada kedua lintasan identifikasikan sebagai lapisan lempung dengan rentang nilai 1300-1900m/s dan 1600-1900m/s. Lapisan ketiga pada kedua lintasan identifikasikan sebagai lapisan batupasir dengan rentang nilai 2000-2500m/s dan 1900-2400m/s

    MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN SAINS MELALUI METODE EKPLORASI LINGKUNGAN SEKITAR ANAK DI TK ANGGREK PUTIH TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Eksplorasi sains menurut S.Suyanto adalah kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki objek dan fenomena alam. metode eksplorasi lindkungan sekitar akan sangat membantu untuk dapat menumbuhkan minat dalam pembelajaran sains. Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari Anak memperoleh pengetahuan baru hasil penginderaannya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. oleh karna itu .penelitian ini membahas tentang mengembangkan pengetahuan sains anak usia dini melalui metode eksplorasi lingkungan sekitar anak di TK Anggrek Putih Bandar Lampung. Aktivitas sains dalam penelitian ini meliputi observasi (pengamati), klasifikasi (mengelompokan), prediksi (meramalkan), dan mengomunikasikannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah adalah kualitatif dengan pendekatan depskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini merupakan wali kelas/guru dan anak usia 5-6 tahun dikelas B sejumlah 12 anak yamg meliputi 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Metode pengumpulan data dalam penelitian meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dihasilkan selanjutnya penelitian analisis mengunakan reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mengembangkan pengetahuan sains melalui metode eksplorasi lingkungan sekitar anak di kelas B yaitu: (i) Guru mempersiapkan kegiatan eksplorasi dengan menetapkan tujuan kegiatan. (ii)Guru melaksanakan kegiatan dengan mendiskusikan kepada anak mengenai prosedur, alat dan bahan, serta membimbing dan mengawasi anak. (iii)Guru melakukan evaluasi dan penilaian kepada anak setelah kegiatan eksperimen selesai dilaksanakan; guru melakukan evaluasi dan memberikan penguatan terhadap perkembangan pengetahuan sains anak dan kemampuan eksplorasi anak, kemudian guru melakukan penilaian sesuai dengan perkembangan pengetahuan sains anak dalam proses eksplorasi lingkungan sekitar anak. Pendidik tidak harus menekankan tingkat keberhasilan yang dilakukan anak, melainkan harus melihat setiap kemampuan yang dimiliki anak, karena kemampuan anak berbeda-beda. Kata kunci: Pengetahuan Sains, Anak Usia Din

    PERHITUNGAN EFISIENSI ENERGI FLUIDIZED BED SPRAY DRYING DENGAN VORTEX GENERATOR 30° TERHADAP SUMBU Y KAPASITAS 1 LITER PER JAM

    Get PDF
    ABSTRAK FAJAR NUR AMSIR, PRATOMO SETYADI, S.T., M.T., Ir. NUGROHO GAMA YOGA, S.T., M.T., 2021, PERHITUNGAN EFISIENSI ENERGI FLUIDIZED BED SPRAY DRYING DENGAN VORTEX GENERATOR 30° TERHADAP SUMBU Y KAPASITAS 1 LITER PER JAM. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Spray drying merupakan alat pengubah cairan menjadi serbuk kering yang sangat modern dan efisien. Bahan disemprotkan ke dalam media pengering melalui nozzel injector 0,1 mm pada aliran udara panas dan membuat kandungan air dalam ruangan silo menguap, bahan dapat berupa larutan atau pasta dan sebagai produk akhirannya adalah berupa powder atau bubuk. Sehinnga pengeringan ini mampu mengawetkan bahan dengan kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi energi dan produksi mesin pengering spray drying dengan kapasitas 1 liter per jam. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh melalui hasil pembacaan data pengeringan melalui microsoftt office excel 2019 oleh Arduino mega 2560 dengan sensor max6675, sensor termokopel, dan sensor DHT 11. Injektor menyemprot pada temperatur ruang pengering silo pertama yaitu 200℃, Pada pengujian pertama lama waktu pengeringan 3 jam 35 menit hasil produk 161,62gram dan nilai efisiensi energi 6,03%. Pengujian kedua lama waktu pengeringan 3 jam 24 menit hasil produk 139,22gram dan nilai efisiensi engergi 6,35%. Pengujian ketiga lama waktu pengeringan 3 jam 41 menit hasil produk 178,73gram dan nilai efisiensi energi 5,86%. Pengujian keempat lama waktu pengeringan 3 jam 1 menit hasil produk 250,53gram dan nilai efisiensi energinya 7,16%. Pengujian kelima lama waktu pengeringan 3 jam 16 menit hasil produk 216,99gram dan nilai efisiensi energinya 6,61%. Kata Kunci: Pengeringan Spray Drying, Perhitungan Efisiensi, Mesin Pengering  ABSTRACT FAJAR NUR AMSIR, PRATOMO SETYADI, S.T., M.T., Ir. NUGROHO GAMA YOGA, S.T., M.T., 2021, CALCULATION OF ENERGY EFFICIENCY OF FLUIDIZED BED MACHINE WITH VORTEX GENERATOR 30° AGAINST Y Axis CAPACITY 1 LITERS PER HOUR. Mechanical Engineering Education Study Program, Faculty of Engineering, State University of Jakarta. Spray drying is a very modern and efficient means of converting liquid into dry powder. The material is sprayed into the drying medium through the 0.1 mm injector nozzle in a hot air stream and makes the water content in the silo room evaporate, the material can be in the form of a solution or paste and the final product is a powder or powder. So that this drying is able to preserve the material with good quality. This research was conducted to determine the energy efficiency and production of a spray drying machine with a capacity of 1 liter per hour. Based on the test results obtained through reading the drying data through Microsoft Office Excel 2019 by Arduino Mega 2560 with a max6675 sensor, a thermocouple sensor, and a DHT 11 sensor. The injector sprays at the temperature of the first silo drying room, which is 200℃. 35 minutes the product yield is 161.62gram and the energy efficiency value is 6.03%. The second test is the drying time of 3 hours 24 minutes, the product yield is 139.22gram and the energy efficiency value is 6.35%. The third test is the drying time of 3 hours 41 minutes the product yield is 178.73gram and the energy efficiency value is 5,86%. The fourth test is the drying time of 3 hours 1 minute the product yield is 250.53gram and the energy efficiency value is 7.16%. The fifth test is the drying time of 3 hours 16 minutes, the product yield is 216.99gram and the energy efficiency value is 6,61%. Keywords: spray drying, efficiency calculation, drying machin

    Gerakan dan Diskriminasi Sosial Kelompok Minoritas Islam Syiah di Makassar

    Get PDF
    Studi ini mengkaji tentang Gerakan Diskiriminasi Sosial Minoritas Islam Syiah di Makassar. Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan  metode deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah  orang-orang yang memiliki pemahaman tentang gerakan Syiah,  metode penelitian ini menggunakan teknik sampel snowball (bola salju). Adapun teori yang digunakan adalah teori minoritas dan Survival Startegy. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwah diskriminasi kelompok Syiah berawal dari stigma masyarakat yang ditanam oleh kelompok-kelompok Wahabi yang dimana kelompok ini tidak lepas dari pengaruh politik global yaitu Amerika, Israil dan Arab Saudi. Bentuk diskriminasi kelompok minoritas Syiah di Makassar yaitu persekusi kegiatan Hari Asyurah, pemasangan spanduk disetiap sudut kota makassar tentang mewaspadai kelompok Syiah, dan terbitnya surat edaran fiktif tentang waspada kelompok Syiah di Makassar. Pola gerakan  kelompok Syiah agar tetap eksis di Masyarakat yaitu mengadakan halaqa-halaqa atau kajian-kajian filsafat yang hanya diminati oleh mahasiswa-mahasiswa yang memiliki nalar kritis.  Pola gerakan secara khusus yang dilakukan oleh kelompok Syiah dengan menggunakan pendekatan kultural atau konsep taqiyah

    Transmisi Ideologi Politik Islamisme dan Islam Wasathiyyah dalam Penyebaran Muballigh di Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian mengkaji tentang transmisi ideologi politik Islamisme dan Islam washatiyyah dalam penyebaran muballigh di Kota makassar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola transmisi Idelogi politik Islamisme dan Islam Wasathiyah oleh para muballigh di Kota Makassar serta memahami apakah transmisi ideology politik Islamisme dan Islam Wasathiyah oleh para muballigh merupakan bagian dari politik keagamaan yang berimplikasi langsung dengan gerakan sosial Islam saat ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Framing dalam Teori Gerakan Sosial dan Islamisme serta konsep wasahtiyyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan Islam akan muncul dengan wajah baru tidak lagi bersifat konvensional. Ruang-ruang public akan menjadi rebutan yang tak terhindarkan termasuk antara IMMIM dan Wahdah Islamiyah. Kedua ormas ini dalam penyebaran gagasan sering berperang opini dengan memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki, seperti media dan pergerakan opini di mimbar-mimbar masjid. Klaim kepemilikan dan binaan jumlah masjid dan majelis Taklim oleh masing-masing ormas ini menjadi indicator bahwa telah terjadi rebutan ruang
    corecore