138 research outputs found

    URGENSI PEMBAHARUAN HUKUM DI ERA“METAVERSE” DALAM PERSPEKTIF HUKUM PROGRESIF

    Get PDF
    Metaverse merupakan isu teknologi terkini yang banyak diperbincangkan, apalagi di masa pandemi yang membatasi manusia untuk berkumpul secara fisik massif. Dalam dunia Metaverse, pengguna dimungkinkan untuk bertransaksi secara virtual, melakukan kegiatan ekonomi, hiburan dan sosial. Disinilah timbul urgensitas pembaharuan hukum di bidang ekonomi yang bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat sekaligus sebagai instrument perlindungan hak dan kewajiban. Selain itu, peneliti akan mengkaji dan menguraikan secara normatif dan konseptual tentang apa saja aspek bisnis yang dapat dilakukan di metaverse dan urgensitas pembaharuan hukum bagi pengguna metaverse yang bertransaksi secara virtual. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum sekunder dan dianalisa secara dekriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan adanya ragam potensi bisnis yang dapat dilakukan dalam dunia metaverse yang juga memuat beberapa aspek hukum. Dari banyaknya peluang dan tantangan yang ada di dunia metaverse, maka norma hukum yang bersifat progresif sangat dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat dengan merumuskan satu produk hukum (Undang-Undang maupun peraturan pelaksana) yang terintegrasi dengan seluruh aspek digital yang dapat dipergunakan secara khusus untuk mengatur transaksi virtual di dunia metaverse.Metaverse is the latest technology issue widely discussed, especially during a pandemic that limits humans from massive physical gatherings. In the Metaverse world, users can transact virtually and carry out economic, entertainment, and social activities. This is where the urgency of law reform in the economic field arises, which aims to accommodate the community's needs and is an instrument to protect rights and obligations. In addition, researchers will examine and describe normatively and conceptually what business aspects can be done in the metaverse and the urgency of legal reform for metaverse users who transact virtually. This research is normative juridical research using statutory and conceptual approaches. The legal materials used are secondary and analyzed descriptively and qualitatively. The results of the study found that various business potentials can be carried out in the metaverse world, including several legal aspects. From the many opportunities and challenges that exist in the metaverse world, progressive legal norms are needed to provide legal protection for the community by formulating a legal product (law or implementing regulation) that is integrated with all digital aspects that can be used specifically for managing virtual transactions in the metaverse world

    ETNOEKOLOGI SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SD NEGERI LIDAH KULON I/464 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Salah satu solusi untuk mengatasi kerusakan alam adalah dengan melakukan pendekatan etnoekologi yang diimplementasikan dalam program adiwiyata sehingga dapat membentuk karakter peduli lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan nilai karakter peduli lingkungan melalui implementasi etnoekologi dalam program adiwiyata beserta kendalanya di SD Negeri Lidah Kulon I/464 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa penerapan nilai karakter peduli lingkungan berjalan dengan lancar tapi masih dalam tahap penerimaan fenomena. Selain itu, terdapat beberapa kendala, antara lain adalah adanya renovasi pada bangunan sekolah, kurang maksimalnya peran guru, dan juga waktu yang terbatas. Kata Kunci: Etnoekologi, Adiwiyata, Karakter Peduli Lingkungan. Abstract One of the solutions to overcome the damage of nature is through an ethnoecological approach that implements in the adiwiyata program can build enviromental caring character. This study is a descriptive research with qualitative approach. This research describes the implementation the value of environmental caring character through usage of ethnoecology in adiwiyata program and its constraints in SD Negeri Lidah Kulon I/464 Surabaya. The data collection techniques is documentation, observation, and interviews. The results of this study illustrates that the application of enviromental caring character proceeded smoothly eventhough most of the character value was still in the phenomenon acceptance stage. Furthermore, there were still some obstacles, were the renovation buildings, the lack of teacher role, and the limited time. Keywords: Ethnoecology, Adiwiyata, Enviromental Caring Characte

    Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenore dengan Perilaku Penanganan Dismenore pada Remaja Putri di Desa Karanggintung

    Get PDF
    The incidence of dysmenorrhea in the world is very large, on average more than 50% of women in the world experience dysmenorrhea. The results of research in America for the incidence of dysmenorrhea about 60%, Sweden 72% and in Indonesia 55%. The purpose of the study was to determine the relationship between the level of knowledge about dysmenorrhea and the behavior of handling dysmenorrhea in adolescent girls in the village of Karanggintung. The research method is descriptive survey research with a quantitative approach with cross sectional design. The sample with total sampling technique is that all young women who experience dysmenorrhea in Karanggintung Village are 35 people. The research instrument is a questionnaire to measure the level of knowledge and behavior in handling dysmenorrhea. The results of the study are the age of the majority of young women in middle teens (14-16 years) totaling 18 respondents (51.4%), the majority of education in low education amounting to 22 respondents (62.8%), the majority of knowledge about dysmenorrhea in sufficient knowledge amounting to 25 respondents (71.4%), the majority of the behavior in handling dysmenorrhea was 33 respondents (94.3%). Good knowledge about dysmenorrhea with poor behavior in handling dysmenorrhea amounted to 1 respondent (100%). There is a relationship between the level of knowledge about dysmenorrhea with the behavior of handling dysmenorrhea in adolescent girls in Karanggintung Village

    Pengelolaan Produk Tabungan Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Pamanukan Kabupaten Subang

    Get PDF
    Lembaga perbankan merupakan salah satu bentuk dari lembaga keuangan. Pada dasarnya, lembaga keuangan adalah sebagai perantara dari pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, sehingga peranan dari lembaga keuangan yang sebenarnya adalah sebagai perantara keuangan masyarakat. pengelolaan adalah suatu kegiatan pengendalian yang mencakup prinsip-prinsip manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu. Pada umumnya tabungan ialah suatu produk simpanan yang dihasilkan dari bank tersebut , sebagai salah satu upaya untuk menarik nasabah. Tabungan merupakan salah satu sumber dana bagi bank , oleh karena itu harus dibutuhkan pengelolaan yang professional agar mengurangi tingkat resiko yang kemungkinan akan terjadi. Terkait dengan pengelolaan yang sangat penting bagi pengendalian berbagai produk-produk perbankan yang terdapat pada Bank BJB KCP Pamanukan  dan dilakukan melalui metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat) yang dilihat berdasarkan perkembangan jumlah tabungan. Untuk mendukung pengelolaan yang baik terhadap berbagai produk tabungan, maka kebijakan yang diterapkan pun harus di kelola dengan baik. Dengan adanya pengelolaan produk tabungan yang baik dan kebijakan yang diterapkan pada Bank BJB, maka diharapkan mampu membuat Bank BJB sebagai Bank pembangunan yang terbaik serta dapat mencapai visi dan misinya.   Banking institutions are a form of financial institutions. Basically, financial institutions act as intermediaries for those with excess funds and those with shortages, so that the role of financial institutions is actually as public financial intermediaries. Management is a control activity that includes management principles to achieve certain objectives. Savings according to Banking Law No.10 of 1998 are deposits which can only be withdrawn according to certain agreed conditions, but cannot be withdrawn by check, bilyet, giro and / or other similar means. In general, savings are a savings product generated from the bank, as an effort to attract customers. Savings are a source of funds for banks, therefore professional management must be needed in order to reduce the level of risk that is likely to occur. Related to the management which is very important for controlling various banking products contained in Bank BJB KCP Pamanukan and is carried out through the SWOT analysis method (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) which is seen based on the development of the amount of savings. To support good management of various savings products, the policies implemented must also be managed properly. With good savings product management and policies implemented in BJB Bank, it is hoped that it will be able to make BJB Bank the best development bank and can achieve its vision and mission

    Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenore dengan Perilaku Penanganan Dismenore pada Remaja Putri di Desa Karanggintung

    Get PDF
    The incidence of dysmenorrhea in the world is very large, on average more than 50% of women in the world experience dysmenorrhea. The results of research in America for the incidence of dysmenorrhea about 60%, Sweden 72% and in Indonesia 55%. The purpose of the study was to determine the relationship between the level of knowledge about dysmenorrhea and the behavior of handling dysmenorrhea in adolescent girls in the village of Karanggintung. The research method is descriptive survey research with a quantitative approach with cross sectional design. The sample with total sampling technique is that all young women who experience dysmenorrhea in Karanggintung Village are 35 people. The research instrument is a questionnaire to measure the level of knowledge and behavior in handling dysmenorrhea. The results of the study are the age of the majority of young women in middle teens (14-16 years) totaling 18 respondents (51.4%), the majority of education in low education amounting to 22 respondents (62.8%), the majority of knowledge about dysmenorrhea in sufficient knowledge amounting to 25 respondents (71.4%), the majority of the behavior in handling dysmenorrhea was 33 respondents (94.3%). Good knowledge about dysmenorrhea with poor behavior in handling dysmenorrhea amounted to 1 respondent (100%). There is a relationship between the level of knowledge about dysmenorrhea with the behavior of handling dysmenorrhea in adolescent girls in Karanggintung Village

    PELATIHAN TEKNIK KOMUNIKASI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN HIV/AIDS

    Get PDF
    ABSTRAKHuman Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV/AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia termasuk di wilayah kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Sejak bulan januari-juni tahun 2018 ditemukan kasus baru sebanyak 123 kasus. Sedangkan jumlah kasus komulatif sejak ditemukannya HIV/AIDS pada tahun 1993 hingga tahun 2018 sebanyak 1.146 kasus. Data kasus di Banyumas ini berasal dari laporan VCT (Voluntery Councelling and Test) dari Rumah sakit Prof. Margono Soekardjo dan RSUD Banyumas. Dalam aktivitas pencegahan dan penagguangan HIV/AIDS diperlukan strategi komunikasi. Karena strategi komunikasi merupakan salah satu aspek keberhasilan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas belum memberikan pengaruh pada paradigma dikalangan masyarakat tentang HIV/AIDS. Sehingga tujuan dilakukannya pelatihan pada mitra adalah sebagai upaya meningkatkan kemampuan tehnik komunikasi tentang HIV/AIDS pada mitra dan penyebaran leaflet tentang pencegahan dan penatalaksanaan HIV/AIDS pada mitra. Hasil dari pelaksanaan pelatihan pada mitra didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan dan teknik komunikasi. Metode yang digunakan dalam pelatihan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan penayangan video. Tahapan kegiatan dimulai dengan icebraking, pretest, penyampaian materi, praktik ketrampilan dan ditutup dengan posttest. Kata kunci: pelatihan; teknik komunikasi; HIV/AIDS ABSTRACTHuman Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV / AIDS) is one of the health problems in Indonesia, including in the Banyumas district, Central Java. HIV / AIDS is an infectious disease that attacks the immune system. The infection causes the patient to experience a decrease in body resistance so that it is very easy to become infected with various other diseases. Before entering the AIDS phase, the patient must first be declared HIV positive. Since January-June 2018, 123 new cases were found. Meanwhile, the number of cumulative cases since the discovery of HIV / AIDS in 1993 to 2018 was 1,146 cases. The case data in Banyumas comes from the VCT (Voluntery Councelling and Test) report from Prof. Hospital. Margono Soekardjo and Banyumas Hospital. In HIV / AIDS prevention and control activities, a communication strategy is needed. Because the communication strategy is one aspect of the success of the HIV / AIDS prevention and control program. The communication strategy carried out by the Banyumas Regency Government has not yet influenced the paradigm among the community regarding HIV / AIDS. So that the aim of conducting training for partners is as an effort to improve communication technical skills on HIV / AIDS to partners and to distribute leaflets on HIV / AIDS prevention and management to partners. The results of the implementation of training on partners found that there was an increase in knowledge and communication techniques. The methods used in the training include lectures, question and answer, discussion and video viewing. The activity stages began with icebraking, pretest, delivery of material, practice skills and closed with a posttest. Keywords: training; communication techniques; HIV / AID

    Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen Toko Sarikat Jaya Gresik)

    Full text link
    This study aims to determine the effect of Retail Mix toward Purchase Decision. The variables in this study include Product, Promotion, Place, Price, Presentation, Personnel and Purchase Decision Structure. The research method used is explanatory research. The research location is in Sarikat Jaya Store Gresik. The population of this research is the consumer of Sarikat Jaya Store Gresik. The sample used is 100 respondents determined using Purposive sampling technique. Data collection methods used were survey with the aid of research instruments in the form of questionnaires. From the results of multiple linear regression analysis using the F test (simultaneous test) known together the concept of Mix Retail consisting of variables (Product, Promotion, Place, Price, Presentation, and Personnel) have a significant influence simultaneously on the Purchase Decision Structure. While based on the results of partial analysis (t-test) is known from the six variables in the Retail Mix there are five variables that have a significant influence on the Purchasing Decision Structure. Variables include Product, Promotion, Price, Presentation, and Personnel. While the variable Place on this study did not have a significant influence on the Purchase Decision Structure

    REAKTUALISASI PUISI ANTIKORUPSI SEBAGAI SALAH SATU MEDIA KAMPANYE SOSIAL MASYARAKAT

    Get PDF
    Trisula pemberantasan korupsi dapat dilakukan dengan cara penindakan, pencegahan dan pendidikan. Sebagai upaya pencegahan korupsi, maka masyarakat dapat ikut berperan melalui berbagai media penyuluhan dan edukasi, salah satunya dengan puisi. Puisi memiliki karakteristik tersendiri sebagai bagian dari kesenian, sehingga melalui puisi, masyarakat dapat memberikan pesan antikorupsi yang mudah diingat dan dipahami oleh para pembacanya. Namun, dewasa ini, tidak banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan puisi sebagai salah satu media kampanye sosial antikorupsi, serta menentukan tahapan-tahapan kampanye sosial yang taktis dan tepat sasaran dengan memanfaatkan media puisi. Atas dasar permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah kegiatan dengan berfokus pada peningkatan keahlian membuat puisi antikorupsi. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan ketrampilan para penyair dan pembuat puisi dalam konteks edukasi antikorupsi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara diskusi dan berlatih membuat puisi dengan tema antikorupsi. Hasil dari kegiatan ini adalah para peserta dapat memahami dan menghasilkan puisi antikorupsi sebagai salah satu media kampanye sosial yang dapat ditujukan kepada kelompok sasaran yang telah ditentukan sebelumnya

    PENGEMBANGAN PANDUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA

    Get PDF
    Sopan santun sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi yang terjadi saat ini masih banyak siswa yang kurang memiliki sopan santun. Perubahan zaman dan berkembangnya teknologi sangat berpengaruh pada pola asuh orang tua, pola hidup dan tingkah laku manusia. Pemberian layanan bimbingan kelompok tentang sopan santun belum dilaksanakan secara optimal, hal itu disebabkan karena penggunaan media yang masih minim, sehingga membuat siswa merasa bosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan dan hasil dari uji ahli tentang pengembangan panduan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi “Monopoli” untuk meningkatkan sopan santun siswa Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Brog and Gall karena keterbatasan waktu dan biaya, penelitian pengembangan produk ini hanya sampai tahap revisi produk atau sampai tahap ke-5. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan ahli, yaitu ahli media, materi, dan layanan. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis data numerik dan verbal. Data hasil penelitian menunjukan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi "Monopoli" secara keseluruhan diperoleh nilai 92,1 dengan kategori sangat baik. Maka berdasarkan hasil penelitian di atas, produk akhir yang dihasilkan berupa "Panduan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan Simulasi "Monopoli" Untuk Meningkatkan Sopan Santun Siswa layak digunakan sebagai salah satu media layanan bimbingan dan konseling di sekolah

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI DENGAN MEDIA IKLAN ADVERTORIAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PREMBUN

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya tingkat keterampilan menulis persuasi siswa. Upaya yang dilakukan untuk meningkatan keterampilan menulis persuasi dari segi proses dan produk yaitu dengan menggunakan media iklan advertorial pada siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Prembun. Media iklan advertorial merupakan media yang menarik dan dapat menggugah minat siswa dalam pembelajaran menulis persuasi dan membantu siswa agar responsif dan gairah dalam menulis persuasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Prembun. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X5 yang terdiri atas 37 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing ), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Prembun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi yang menggunakan lembar pengamatan dancatatan lapangan, angket, wawancara, tes penilaian keterampilan menulis dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilihat dari analisis data proses dan analisis data produk. Keabsahan data diperoleh melalui validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis persuasi dengan media iklan advertorial dapat meningkatkan keterampilan menulis persuasi siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Prembun. Peningkatan keterampilan menulis persuasi siswa tampak pada kualitas proses pembelajaran yang dapat dilihat pada pelaksanaan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan. Hal tersebut dapat dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias mengikuti proses pembelajaran dikelas. Selain itu, peningkatan proses dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan terjadi peran minat siswa terhadap pembelajaran menulis persuasi dengan media iklan advertorial. Peningkatan proses pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan produk. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor tulisan persuasi siswa dari hasil pratindakan sampai siklus II. Rata-rata skor pada saat pratindakan sebesar 64,4, rata-rata skor pada siklus I sebesar 71,2, dan rata-rata pada siklus II sebesar 83,2. Kenaikan skor rata-rata mulai dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 18,8 atau 22,6 %. Secara keseluruhan semua aspek dari kriteria penilaian menulis persuasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari aspek isi, organisasi, mekanik, penggunaan bahasa dan kosakata, terutama dari segi si, penggunaan bahasa dan mekanik. Penggunaan media iklan advertorial dalam pembelajaran menulis persuasi ini memudahkan siswa dalam memahami materi menulis persuasi yang disampaikan guru dan memotivasi siswa lebih mudah mengembangkan ide atau gagasannya dan kerangka berpikir siswa terarah sehingga keterampilan menulis persuasi siswa meningkat
    • …
    corecore