106 research outputs found
Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Jalan Pada Sipang Bersinyal (Studi Kasus Jl. Abdullah Daeng Sirua dan Jl. Adyaksa Baru Kota Makassar)
On the section at the signalized intersection of Jl. Abdullah Dg. Sirua – Jl. Adyaksa Baru Makassar City's traffic flow uses a two-way system, on this section of road the volume of vehicle traffic is quite dense plus there is high side obstacle activity because it is a trade business area such as offices, banking, shops, restaurants and shopping centers where transactions take place. sellers and buyers and there is a place of worship. Side barriers in the signalized intersection area on Jalan Abdullah Dg.Sirua – Jl. Adyaksa Baru in its existing condition obtained the highest value at point 1 on Monday at 16:30-17:30 WITA with an occurrence frequency of 456 Kej/hour per 200 m and a weight frequency of 298 Kej/hour. In this side resistance condition, it can be categorized as a low condition (Low
Klasifikasi Tingkat Kematangan Buah Pepaya Berdasarkan Fitur Warna Menggunakan JST
Pepaya merupakan salah satu jenis buah kaya nutrisi yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan. Warna memungkinkan sebuah objek dapat dikenali dan diidentifikasi dengan baik. Sebelumnya telah banyak penelitian yang serupa. Namun dari beberapa penelitian sebelumnya, nilai keakuratan dalam klasifikasinya masih kurang akurat yang dikarenakan menggunakan proses dan metode yang kurang tepat. Sehingga diperlukan sistem pengolahan citra digital menggunakan kecerdasan buatan yang dapat mengklasifikasi tingkat kematangan pada buah papaya dengan menggunakan metode dan proses yang tepat. Pada penelitian ini, kami mengusulkan Klasifikasi Tingkat Kematangan Buah Pepaya Berdasarkan Fitur Warna Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Dengan menggunakan 90 dataset citra pepaya RGB. Proses dan metode yang diusulkan yaitu, akuisisi citra, tahap preprocessing, tahap segmentasi dengan metode otsu, operasi morfologi, kemudian tahap klasifikasi dengan jaringan saraf tiruan. Sehingga pada pengujian dan pelatihan berdasarkan klasifikasi menghasilkan nilai akurasi sebesar 100%. Diharapkan sistem ini dapat membantu pekebun dalam mengklasifikasi tingkat kematangan buah pepaya dan terciptanya pengembangan teknologi budidaya dalam peningkatan produktivitas pepaya
HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
This research aims to explain the correlation of family environment, peer interaction and emotional intelligence with Biology learning outcomes of science students grade XI in senior high school of Bulukumba District. This research is an ex-post facto, with a sampel of 263 students grade XI in senior high school of Bulukumba regency. Data collection uses questionnaire and student test result. The data was analyzed using descriptive statistic and inferential statistic analysis (path analysis). The result showed that the students in general has a condusive family environment, a good peer interaction, and a high level of emotional intelligence. Family environment and peer interaction were directly related and significant with emotional intelligence. Family environment, peer interaction, and emotional intelligence were directly related and significant with Biology learning outcomes. Family environment and peer interaction were indirectly related with Biology learning outcomes and significant through emotional intelligence.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, dengan siswa sebagai sampel sebanyak 263. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data hasil belajar biologi siswa. Data dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial yakni analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa dalam kategori sedang, dengan kondisi lingkungan keluarga pada kategori kondusif, interaksi teman sebaya pada kategori sangat tinggi, dan kecerdasan emosional pada kategori tinggi. Lingkungan keluarga dan interaksi teman sebaya berhubungan langsung dan signifikan dengan kecerdasan emosional. Lingkungan keluarga, interaksi teman sebaya, dan kecerdasan emosional berhubungan langsung dan signifikan dengan hasil belajar Biologi. Lingkungan keluarga dan interaksi teman sebaya berhubungan tidak langsung dan signifikan dengan hasil belajar Biologi melalui kecerdasan emosional
Penerapan Data Mining Dalam Mengklasifikasikan Tingkat Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan Menggunakan Algoritma Naive Bayes
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru, yaitu SARS-CoV-2. Gejala paling umum yang dirasakan oleh korban COVID-19 adalah demam, batuk kering, dan mudah lelah. Virus ini menyebar hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia. Penularan virus secara langsung antar manusia akan mengakibatkan peningkatan jumlah kasus. Sejauh ini, terdapat lebih dari 100 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan, dan diantaranya masih dalam tahap uji coba. Namun, vaksin yang benar-benar efektif untuk COVID-19 belum ditemukan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan tingkat kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan sebagai salah satu upaya antisipasi terhadap persebaran virus Corona dan mengurangi jumlah kasus COVID-19. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan salah satu algoritma data mining yaitu Algoritma Naive Bayes sebagai algoritma klasifikasi dimana pada penelitian ini menggunakan 23 data latih dengan data 2 diantaranya tidak diklasifikasikan dengan tepat sehingga hanya menghasilkan akurasi sebesar 91
Implementasi Artificial Ant Colony Algorithm (AACA) pada Pembangkit Labirin Dinamis untuk Game 2D berbasis Android ‘Ant Cave’
Bermain game itu menyenangkan, terlebih jika memilki banyak variasi, misalnya variasi item, map, atau musuh. Untuk variasi map dapat dipenuhi dengan mengimplementasikan pembangkit labirin dinamis. Pembangkitan labirin dinamis menggunakan metode Artificial Ant Colony Algorithm (AACA). Game ini diimplementasikan pada Android. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian fungsionalitas. Hasil dari pengujian ialah AACA dapat membangkitkan labirin yang dinamis dan dengan waktu yang optimal (kurang dari 5 detik).
============================================================Playing games is fun, especially if you have many variations, such as variations of items, folders, or enemies. For map variations can be met by implementing dynamic labyrinth generator. Dynamic labyrinth generation using Artificial Ant Colony Algorithm (AACA) method. This game is implemented on Android. The test performed is functionality testing. The result of testing is that AACA can generate dynamic and optimum time (less than 5 seconds)
Strategi Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove Di Pesisir Utara Kota Makassar
Ekowisata adalah salah satu kegiatan pariwisata yang mengutamakan aspek
konservasi alam, pemberdayaan masyarakat lokal dan pendidikan. Pemanfaatan
hutan mangrove untuk ekowisata mempunyai potensi keindahan alam dan
lingkungan berupa komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari vegetasi, biota
atau organisme, dan satwa liar. Fungsi ekologi hutan mangrove adalah sebagai
habitat, daerah pemijahan, dan penyedia unsur hara. Fungsi lain dari hutan
mangrove adalah sebagai tempat penelitian, pendidikan, dan ekowisata.
pengembangan ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang melibatkan unsur
budaya dan alam yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
menjaga dan melestarikannya.
Pengembangan ekowisata harus didasari dengan adanya sumberdaya manusia,
sarana prasarana wilayah seperti listrik, air bersih, jalan, dan lain sebagainya.,
serta kelembagaan yang terkait tentang kegiatan ekowisata baik pemerintah
maupun kelompok masyarakat lokal. Pengembangan pariwisataan di kota
Makassar saat ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada tahun 2013
sampai dengan 2015 meningkat sekitar 16% wisatawan, baik dalam negeri
maupun luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kota Makassar masih
memerlukan pengembangan ekowisata khususnya di sektor pesisir dan laut,
seperti hutan mangrove. Karena mengacu pada peraturan RTRW kota Makassar
tahun 2010-2030 yaitu pengembangan ekoturisme yang memanfaatkan fungsi
kawasan hutan mangrove untuk dikembangkan menjadi pariwisata berwawasan
lingkungan dengan melestarikan dan mengelola hutan mangrove khususnya di
pesisir Utara kota Makassar.
Kondisi lahan hutan mangrove di pesisir Utara kota Makassar secara umum
mengalami degradasi, seperti pengalihan fungsi lahan menjadi tambak,
permukiman, kawasan industri, jalan, dan lain sebagainya. Dengan perubahan
kondisi tersebut mengakibatkan kondisi lahan hutan mangrove mengalami
kerusakan setiap tahunnya. Kerusakan hutan mangrove yang terjadi setiap tahun
mengakibatkan banjir, abrasi dan rob (kenaikan muka air laut) yang disebabkan
oleh masyarakat lokal. Kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap upaya
pemeliharaan dan kelestarian hutan mangrove berdampak pada perlunya
pengembangan lahan hutan mangrove. Salah satu kegiatan yang tepat adalah
ekowisata yang berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan yang lebih luas.
Metode yang digunakan yaitu menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif.xi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pesisir Utara kota Makassar
memiliki potensi lahan hutan mangrove seperti berbagai macam jenis satwa
burung, ikan, reptil, kepiting, udang dan moluska. Pesisir Utara kota Makassar
memiliki 4 jenis vegetasi mangrove yaitu Avicennia alba, Avicennia marina,
Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata. Hasil analisis kriteria
kesesuaian lahan ekowisata di kelurahan Untia termasuk dalam kategori sesuai
dengan skor 250 dan di kelurahan Bira dengan skor 259 termasuk dalam kategori
sesuai untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove. Berdasarkan hasil
penilaian kriteria kelayakan dari aspek ekologi, sosial-ekonomi, dan sarana
prasarana penunjang kelurahan Untia mendapatkan nilai 74,0 dan kelurahan Bira
77,06 termasuk dalam kategori kelayakan layak untuk pengembangam ekowisata.
Strategi prioritas dalam pengembangan ekowisata di pesisir Utara kota Makassar
adalah desa nelayan di kelurahan Untia dan memanfaatkan serta melestarikan
hutan mangrove berada di kelurahan Bira. Sehingga kelurahan Untia dan Bira
sangat sesuai dan layak untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove. Dan
program-program prioritas pengembangan ekowisata adalah permukiman
nelayan, wisata mangrove, pembudiyaan tambak sebagai wisata memancing dan
kuliner, penanaman bibit mangrove dan lain sebagainya
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS ADOBE FLASH DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN ANGGOTA TUBUH MANUSIA UNTUK MURID KELAS I SDN 95 BONTO BULAENG DI BULUKUMBA
The learning process in the classroom is difficult for students
to understand the material being taught, because learning
does not apply learning material in using media in the
classroom environment, so the learning process in class is not
effective in understanding the material being taught. This
study aims to identify a description of the need for
developing multimedia learning of human limb recognition
using Adobe Flash, designing multimedia for learning
human limb recognition using Adobe Flash, measuring the
level of validity and practicality of multimedia for learning
human limb recognition using Adobe. This research is a type
of R&D (Research and Development) used ADDIE model
(analysis, design, development, implementation, evaluation).
The results showed that Adobe Flash-based multimedia
products were valid to be used based on the results of
validation by content/material experts obtaining a percentage
result of 100% being in very good qualifications, validation
results by design experts obtaining a percentage of 86% being
in good qualifications, validation results by media experts
obtained a percentage result of 94% being in very good
qualifications, then in practicality trials conducted on
students who obtained results 98.17% were in very good
qualifications, and the responses of subject teachers related to
Adobe Flash-based multimedia obtained 100% results which
were in very good qualification. Based on the results of the
analysis, it can be concluded that Adobe Flash-based
multimedia is valid and practical to use in the learning
process of Education, Physical, Sports and Health subjects
Evaluasi Program Implementasi Mbkm-Pertukaran Pelajar
Evaluasi program ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program dan memberikan masukan kepada pemangku kepentingan, dalam hal ini adalah program studi dan fakultas pelaksana program Implementasi MBKM-Pertukaran Pelajar. Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Teknologi Pendidikan, Dosen dari ketiga program studi FKIP, Mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar dan Mitra MBKM. Model evaluasi pelaksanaan program Pertukaran Pelajar menggunakan 3 unsur bahan evaluasi, yaitu: kekuatan, hambatan, dan pengalaman baik. Adapun tahapan pelaksanaan evaluasi program Pertukaran Pelajar, yaitu: 1) Mengenal karakteristik program, 2) Identifikasi audiens, 3) Merumuskan tujuan evaluasi, 4) Penyiapan pengumpulan dan analisis data, 5) Pengumpulan data, dan 6) Analisis data dan pelaporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Kekuatan) dengan adanya program ini mahasiswa bisa kuliah (belajar) pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda dan program studi yang berbeda pada perguruan tinggi yang sama. Kelebihan program ini adalah mahasiswa bisa merasakan dan membandingkan iklim akademik di program studi atau di perguruan tinggi lain. Mahasiswa bisa mengenal lebih dekat adat, tradisi, budaya dari masyarakat luar dan berbagai keunikan yang lain. Begitulah wujud dari program pertukaran mahasiswa yang dilakukan oleh Ketiga Program Studi melalui program MBKM. (Hambatan) Mahasiswa yang mengikuti program pertukaran yaitu dalam hal jadwal perkuliahan atau kalender akademik yang berbeda dengan mitra, serta adanya kesulitan proses registrasi di sistem informasi akademik bagi mahasiswa program pertukaran pelajar. (Pengalaman Baik) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dalam Peningkatan Sistem Manajemen Pengelolaan Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar akan rutin dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya dan sarana pendidikan yang diperoleh serta Program Studi dapat menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi
The vulnerability level and employee preparedness index in responding to fire in mills division at pt. eastern pearl flour mills of Makassar city
BNPB (The National Agency for Disaster Countermeasure) suggested that there were 3,193 cases of fires in Indonesia from 1815 to 2018. There were 6 cases of fires at PT. Eastern Pearl Flour Mills during the period of 2016 to 2019 which resulted in material loss. The main objective of this study was to investigate and determine the level of fire vulnerability and employee preparedness index at Mills division at PT. Eastern Pearl Flour Mills of Makassar. The methodological approach taken was descriptive by using a survey method. The population were all 38 employees. The sampling technique was total sampling. The samples used in this study were 38 samples. The results indicated that in the aspect knowledge, 38 respondents high category (100%). Attitude, 38 respondents (100%) high category. Disaster preparedness policy, 35 respondents (92.1%) high category, and 3 respondents (7.9%) low category. Resource mobilization, 36 respondents (94.7%) high category, and 2 respondents (5.3%) low category. Disaster warning, 38 respondents (100%) high category.Preparedness plan, 33 respondents (86.8%) high category, and 5 respondents (13.2%) low category. This research concludes that the level of fire vulnerability at the Mills division at PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar City was considered the medium category, while the employee preparedness index was considered in the fair category. The researchers suggest the company to continous socialization related to fire prevention SOPs to all employees. The employees must be able to distinguish signs of the fire warning and increase their knowledge related to fire disasters in the workplace
DETERMINAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
The purpose of this study is to analyze and prove the factors that affect the accountability of government performance in financial management, especially in West Lombok regency. Issues of accountability are phenomena and have always been the spotlight in the community, especially the low quality of government agencies' performance in managing local finances that often have an impact on the abuse of authority. Factors that degrade the quality of accountability to the local government is the lack of budget targeting and reporting. Besides it is still less than optimal implementation of performance-based budgeting and internal controls over financial management. This research is an explanatory research. The data in this study are primary data collected using questionnaires. The total sample is 87 regional finance management officials determined using disproportional stratified random sampling technique. Data analysis used in this research is multiple linear regression analysis. This study proves that the implementation of performance-based budgeting, internal control, clarity of budget targets and reporting have a positive effect on the performance accountability of local government financial management
- …