E-Journal STIESIA Surabaya (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia)
Not a member yet
    795 research outputs found

    PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBAHAN DASAR KELOR DI DESA SUKOSONGO KABUPATEN LAMONGAN

    Full text link
    Tanaman kelor merupakan salah satu jenis tanaman (plasma nutfah) yang dinilai mempunyai nilai ekonomi yang relatif kecil, tanaman kelor merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai sayur, obat, dan diolah menjadi berbagai produk. Seperti yang sudah ada di Desa Sukosongo yaitu pengembangan industri budidaya daun kelor untuk mie daun kelor dan nastar daun kelor untuk digunakan pada industri pangan. Bahan bakunya dinilai masih terjangkau karena diambil dari produk yang sudah tersedia di kebun apotek. Selain tanaman kelor, berbagai tanaman obat juga bisa di temukan di kebun apotek. Alat sederhana masih digunakan dalam produksi. Agroindustri daun kelor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan daun kelor menjadi beberapa produk dengan menggunakan bahan dasar daun kelor. Desa Sukosongo mempunyai kebun apotek dengan berbagai tanaman herbal. Kader Matahari Asuan Mandir (Asman) di Desa Sukosongo mengembangkan tanaman tersebut untuk industri, tumbuhnya kesadaran masyarakat desa Sukosongo terhadap pemanfaatan pangan sehat alami memunculkan berbagai inovasi pangan sehat berbahan dasar alami. Produk masyarakat kreatif berbahan dasar daun kelor ini merupakan salah satu pilar Desa Sukosongo

    PEMBENTUKAN EKOSISTEM USAHA MIKRO KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT GUYUB RUKUN MALANG

    Full text link
    Pembentukan ekosistem usaha mikro sangat dibutuhkan dalam mendukung aktivitas bisnis usaha rumah tangga berskala mikro. Hal ini disebabkan karena dalam perjalanan bisnisnya, banyak para pemilik usaha skala mikro yang dihadapan dengan berbagai situasi yang tidak menentu, penuh resiko, dan ketidakpastian yang tinggi. Oleh karena itu, para pemilik usaha mudah putus asa, khawatir, dan galau, sehingga mereka sangat membutuhkan support system atau ekosistem yang bisa mendukung perjalanan bisnis mereka. Tujuan pembentukan ekosistem ini adalah membuat wadah dimana para pemilik usaha dan para pelaku bisnis bisa membagikan kesulitan-kesulitan mereka dan menemukan jawaban terhadap kondisi bisnis yang sedang dihadapi. Para pelaku bisnis bisa meningkatkan kemampuan manajerial dan keterampilan bisnis melalui pertemuan-pertemuan rutin bertema yang dirancang oleh pembina kelompok swadaya masyarakat guyub rukun. Harapan yang akan dicapai lainnya adalah bertambahnya jumlah para pemilik usaha mikro yang mampu mandiri dan naik kelasnya usaha mikro ke skala usaha kecil. Dengan adanya manfaat dari ekosistem bisnis ini, anggota dari kelompok swadaya masyarakat guyup rukun yang bernaung di bawah PPA Sikhar Malang bisa bertambah jumlahnya juga

    PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE PERCEPTION, DAN TRUST TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DI THANKS FOR SOLUTION HAIR STUDIO

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan, persepsi harga, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan di Thanks for Solution Hair Studio. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Data dikumpulkan melalui survei dengan media google form. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah responden sebanyak 113, dan memenuhi kriteria dalam penelitian ini, data diproses dengan menggunakan SPSS versi 25. Analisis data menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan, persepsi harga, dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan; dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,005 untuk variabel kualitas layanan; 0,000 untuk variabel persepsi harga dan 0,033 untuk variabel kepercayaan. Dari ketiga variabel tersebut, variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang paling kuat (dengan koefisien 0,443). Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya untuk selalu meningkatan layanan, menjaga persepsi harga yang positif, dan membangun kepercayaan pelanggan untuk meningkatkn loyalitas pelanggan

    PENELITIAN PAJAK DAERAH: STUDI BIBLIOGRAFI 27 TAHUN

    Full text link
    This research examines tax research, with the theme of regional taxes as an indicator of the development of tax science in Indonesia. Regional taxes are managed by provinces and districts/cities. Regional taxes are a contribution to regional original income, where regional taxes influence government administration activities and regional buildings. This research uses a sample of 194 articles published in SINTA 1 and 2 accredited journals. This research classifies them based on research topics and methods. The observation period used is 1997 – 2023. The research results show that the most researched topic is economics. Regional tax research is dominated by a quantitative paradigm. This research also found that 1997 was the first year that regional tax articles were published in SINTA 1 and 2 accredited journals. The implication of this research is to provide insight into the development of regional tax research in Indonesia over a period of 27 years and contribute to the accounting literature for understanding aspects of taxation. Apart from that, regional tax research is still open to further research using a qualitative paradigm and research topics that are still rarely researched.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penelitian pajak, dengan tema pajak daerah sebagai salah satu indikator perkembangan ilmu pajak di Indonesia. Pajak daerah dikelola oleh provinsi dan kabupaten/kota. Pajak daerah merupakan kontribusi dalam pendapatan asli daerah, dimana pajak daerah mempengaruhi kegiatan penyelenggaraan pemerintah dan bangunan daerah. Penelitian ini menggunakan 194 sampel artikel yang terpublikasi di jurnal terakreditasi SINTA 1 dan 2. Penelitian ini mengklasifikasikan berdasarkan topik penelitian dan metode penelitian. Periode amatan yang digunakan adalah tahun 1997-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa topik yang paling banyak diteliti adalah ekonomi. Penelitian pajak daerah lebih didominasi oleh paradigma kuantitatif. Penelitian ini juga menemukan bahwa tahun 1997 merupakan tahun pertama artikel pajak daerah dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi SINTA 1 dan 2. Implikasi penelitian ini adalah memberikan wawasan mengenai perkembangan penelitian pajak daerah di Indonesia dalam kurun waktu 27 tahun dan memberikan kontribusi pada pustaka akuntansi untuk memahami aspek perpajakan. Selain itu, penelitian pajak daerah masih terbuka untuk diteliti lebih lanjut dengan paradigma kualitatif dan topik penelitian yang masih jarang diteliti

    EDUKASI PENYAKIT STROKE DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEGERA KE RUMAH SAKIT

    Full text link
    Penanggulangan peningkatan penyakit tidak menular (PTM) dapat berdampak terhadap peningkatan beban warga dan pemerintah, karena memerlukan waktu yang lama dan anggaran serta teknologi dengan biaya yang tinggi. Dalam pencegahan penyakit tidak menular termasuk stroke, pemerintah fokus pada upaya promotive dan preventif dengan tidak meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitative. Di Indonesia upaya pencegahan stroke memerlukan pengelolaan yang baik dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat desa. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai penanganan stroke dan deteksi dini dari serangan penyakit stroke kepada masyarakat RT.42 RW.11 di Kelurahan Demang Palembang. Berdasarkan hasil pegkajian penyuluhan dan deteksi dini penyakit sroke pada masyarakat RT.41 RW.11 di Kelurahan Demang Palembang berlangsung dengan baik dan lancar dan didapati beberapa warga terdeteksi mengalami hipertensi, dimana seperti yang diketahui bahwa hipertensi merupakan faktor pencetus nomor 1 seseorang mengalami serangan stroke. Akan tetapi masih terdapat beberapa kelemahan seperti belum tersosialisasikan secara merata untuk semua daerah di Kelurahan Demang sehingga perlu diperluas lagi proses sosialisasi melalui pendampingan untuk penanganan dan deteksi dini penyakit stroke

    EXPLORING CONTROL ENVIRONMENT PRACTICES IN LOCAL GOVERNMENT-OWNED COMPANIES

    Full text link
    This study investigated and evaluated the implementation of governance practices concerning the control environment in government-operated water supply firms in South Sulawesi Province, Indonesia. The objective of this study was to ascertain the most effective methods for implementing governance within government-owned firms. It also examined the maturity level of the control environment. This study utilized the multiple case study method and focused on three observed organizations. The qualitative data was analyzed using implementation-level assessment and comparison analysis across the cases. Multiple discoveries were unveiled in this investigation. Initially, the implementation of a control environment in observed organizations was rudimentary. Furthermore, effective communication and coordination across pertinent departments enhanced control consciousness inside the organization. Furthermore, this study recognized the significance of employing a procedural selection process for audit firms. Nevertheless, multiple domains necessitate enhancement to augment the quality of governance, specifically recognizing the significance of risk management and compliance programs. Additional aspects that may arise in control environment practices, such as corporate culture and political difficulties, should be further investigated.Penelitian ini mengeksplorasi dan menilai implementasi praktik tata kelola terkait pengendalian lingkungan di perusahaan penyedia air minum pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi praktik terbaik dalam penerapan tata kelola di perusahaan milik pemerintah. Tingkat kematangan penerapan lingkungan pengendalian juga dieksplorasi. Metode studi kasus ganda yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tiga perusahaan yang diamati. Data kualitatif yang diperoleh kemudian dianalisis dengan dua cara, yaitu penilaian tingkat implementasi dan analisis komparatif terhadap kasus-kasus tersebut. Beberapa temuan terungkap dalam penelitian ini. Pertama, praktik penerapan lingkungan pengendalian pada perusahaan yang diamati masih pada tingkat dasar. Kedua, komunikasi dan koordinasi antar fungsi terkait memberikan hasil positif dalam kesadaran pengendalian dalam organisasi. Selain itu, pemilihan prosedural untuk perusahaan audit diidentifikasi sebagai praktik penting dalam penelitian ini. Namun terdapat beberapa fakta yang perlu diperbaiki, yaitu kesadaran akan pentingnya manajemen risiko dan program kepatuhan dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola secara umum. Berbagai faktor lain yang berpotensi muncul dalam praktik lingkungan pengendalian, seperti budaya perusahaan dan masalah politik, memerlukan eksplorasi lebih lanjut di masa depan

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DESAIN GRAFIS BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

    Full text link
    Penggunaan media sosial untuk mendukung kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting pada saat ini. Kemampuan untuk membuat desain konten-konten sosial media yang dapat digunakan untuk memasarkan produk menjadi penting bagi siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus agar dapat melengkapi mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa School of Business and Management Universitas Kristen Petra mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan metode pelatihan dan pendampingan yang ditujukan bagi siswa AORA, sebuah lembaga kursus dan pelatihan bagi siswa berkebutuhan khusus di Surabaya. Pelatihan dan pendampingan ini diselenggarakan selama kurang lebih 8 minggu dalam kurun waktu Januari-Maret 2024. Secara spesifik, materi yang diberikan adalah desain grafis dengan menggunakan aplikasi canva untuk menghasilkan konten berupa poster, name tag produk, katalog produk dan reels. Secara umum siswa menunjukkan respon yang positif atas kegiatan pelatihan dan pendampingan ini. Mereka mengakui adanya manfaat dan menyatakan kesediaannya untuk mengikut pelatihan lanjutan yang akan direncanakan untuk mereka.

    HERMENEUTIKA LABA PADA NELAYAN PAJEKO KELURAHAN RUA DI KOTA TERNATE

    Full text link
    The aim of this research is to explore the meaning of profit and profit determination in the views of Pajeko ship owners and fishermen and to analyze and construct the meaning of profit and profit determination for Pajeko ship owners and fishermen. This research site was carried out in one of the sub-districts in the city of Ternate, namely in the Rua sub-district, Ternate Island District. The informants in this research were business actors, including ship owners, ship captains and Pajeko crew members in Rua sub-district. The research method uses descriptive research methods with a hermeneutic approach, which is a branch of philosophy as an effort to interpret texts in order to gain an understanding.The results of the research show that Pajeko boat owners and fishermen interpret profit in terms of material profit, comfort profit and security profit. Based on Hermeneutics, Intentionalism, this section explains it by grouping it into historical and cultural or cultural contexts. The meaning of profit as material profit is interpreted as the influence of historical context. The meaning of profit as a sense of comfort is interpreted as the influence of historical context and cultural or cultural context, as well as the meaning of profit as a sense of security.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi makna laba dan penentuan laba dalam pandangan pemilik kapal dan nelayan pajeko serta untuk menganalisis dan mengkontruksi makna laba dan penentuan laba bagi pemilik kapal dan nelayan pajeko. Situs penelitian ini dilakukan di salah satu kelurahan di Kota Ternate, yaitu di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate. Informan dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha baik itu pemilik kapal, kapten kapal, dan ABK pajeko di Kelurahan Rua. Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan hermeneutika merupakan sebuah cabang ilmu filsafat sebagai upaya untuk menafsirkan teks agar didapatkan suatu pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilik kapal dan nelayan pajeko memaknai laba dengan laba materi, laba rasa nyaman dan laba rasa aman. Berdasarkan hermeneutika Intensionalisme bagian ini menguraikan dengan mengelompokkan dalam konteks historis dan kultural atau budaya. Makna laba sebagai laba materi ditafsirkan sebagai pengaruh konteks historis. Makna laba sebagai laba rasa nyaman ditafsirkan sebagai pengaruh konteks historis dan konteks kultural atau bidaya, begitu pula dengan makna laba sebagai rasa aman.

    BRIDGING GAPS: ANALYZING FINTECH ADOPTION AND ITS CONTRIBUTION TO OVERCOMING SOCIAL EXCLUSION IN THE INDONESIAN FINANCIAL LANDSCAPE

    Full text link
    Financial Technology, a component of the technological revolution in the financial industry, has a significant impact on both the micro and macro finance sectors. Significant investment is fueling the growth of the FinTech sector on a global scale. The mobile payment and transfer industry experienced the most rapid growth, increasing by 75% in 2019. Indonesia has emerged as a significant hub for digital economic growth, with 203 million users and a transaction value of US99.1billionin2022.Nevertheless,thisfavorablepatternhasyettoaffecttheIndonesianeconomy.TheextentoffinancialinclusioninIndonesiaremainsoneofthelowestcomparedtoothernationsinASEAN.ThisstudyexaminesthefactorsinfluencingtheutilizationofFinTechinIndonesiaandtheresultingimpactonfinancialinclusion.SEMPLSmethodwasusedforquantitativeanalysistoexamine369datarespondentsstatistically.Thefindingsofthisstudyindicatethatthefourunderlyingfactors(digitalliteracy,financialliteracy,acceptancemodel,andusageoftechnology)haveafavorableandsignificantimpactontheintentiontoutilizeFinTechpayments.Sustainableusehasalsobeenexploitativeandexploratorybehaviorbyusers.UsingFinTechpaymentswithexploitativeandexplorativepatternshasbeenstatisticallydemonstratedtoenhancefinancialinclusioninIndonesia.FinancialTechnologyyangmenjadibagiandarirevolusiteknologidisektorkeuanganmemegangsalahsatuperanpentingdisektorkeuanganmikrodanmakro.InvestasiyangmasifmendorongberkembangnyaindustriFinTechsecaraglobal.Sektormobilemoneydantransfertumbuhpalingcepatsebesar75 99.1 billion in 2022. Nevertheless, this favorable pattern has yet to affect the Indonesian economy. The extent of financial inclusion in Indonesia remains one of the lowest compared to other nations in ASEAN. This study examines the factors influencing the utilization of FinTech in Indonesia and the resulting impact on financial inclusion. SEM-PLS method was used for quantitative analysis to examine 369 data respondents statistically. The findings of this study indicate that the four underlying factors (digital literacy, financial literacy, acceptance model, and usage of technology) have a favorable and significant impact on the intention to utilize FinTech payments. Sustainable use has also been exploitative and exploratory behavior by users. Using FinTech payments with exploitative and explorative patterns has been statistically demonstrated to enhance financial inclusion in Indonesia.Financial Technology yang menjadi bagian dari revolusi teknologi di sektor keuangan memegang salah satu peran penting di sektor keuangan mikro dan makro. Investasi yang masif mendorong berkembangnya industri FinTech secara global. Sektor mobile money dan transfer tumbuh paling cepat sebesar 75% pada tahun 2019. Dengan jumlah pengguna sebanyak 203 juta dengan nilai transaksi mencapai US 99.1 miliar pada tahun 2022, menjadikan Indonesia menjadi salah satu episentrum perkembagan ekonomi digital. Namun tren positif ini masih belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara lain di ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor penggunaan FinTech di Indonesia serta implikasinya terhadap inklusi keuangan. Analisis kuantitatif dengan metode SEM-PLS digunakan dalam menguji secara statistik 369 data responden. Hasil penelitian ini mengungkap keempat variabel laten (digital literacy, financial literacy, acceptance model dan use of technology) secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap intention to use FinTech payment. Penggunaan secara berkelanjutan juga terbukti secara positif mendorong perilaku exploitative use dan explorative use oleh pengguna. Pada akhirnya, penggunaan FinTech payment dengan pola exploitative dan explorative terbukti secara statistik dapat meningkatkan inklusi keuagan di Indonesia

    PENGARUH TAX EXPENSES, TAX HAVEN UTILIZATION, FOREIGN OWNERSHIP DAN INTANGIBLE ASSETS TERHADAP TRANSFER PRICING

    Full text link
    This research aims to examine the influence of tax expenses, tax haven utilization, foreign ownership and intangible assets on transfer pricing. The population in this study are energy sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2018-2022 period. The sampling method uses a purposive sampling method, with several predetermined criteria, there are 7 companies with observations for 5 years in quarterly reports, so the total sample is 140 data. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis technique with eviews 12 program. The results of the regression test in this research prove that in particular, tax haven utilization and intangible assets have a negative effect on transfer pricing, while tax expenses and foreign ownership have no effect on transfer pricing. Tax burden is no longer a determining factor in a company's transfer pricing transactions, because there is a regulation from the government that requires the use of fair market value in transactions with affiliated parties/parties with special relationships. The amount of tax burden paid by the company cannot guarantee the company to transfer pricing, or it can also be caused by the stricter supervision of tax officers against the company.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tax expenses, tax haven utilization, foreign ownership dan intangible assets terhadap transfer pricing. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2018-2022. Metode penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka terdapat 7 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun pada laporan kuartal, sehingga jumlah sampelnya sebanyak 140 data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda dengan program eviews 12. Hasil dari uji regresi pada penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial tax haven utilization dan intangible assets berpengaruh negatif terhadap transfer pricing, sedangkan tax expenses dan foreign ownership tidak bepengaruh terhadap transfer pricing. Beban pajak tidak lagi menjadi faktor penentu dalam transaksi transfer pricing perusahaan, karena adanya peraturan dari pemerintah yang mewajibkan penggunaan nilai pasar wajar dalam transaksi dengan pihak terafiliasi/pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Besar kecilnya beban pajak yang dibayarkan perusahaan tidak dapat menjamin perusahaan melakukan transfer pricing, atau bisa juga disebabkan oleh semakin ketatnya penjagaan petugas pajak terhadap perusahaan

    689

    full texts

    715

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    E-Journal STIESIA Surabaya (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇