236 research outputs found
KEBIJAKAN POLITIK NAHDLATUL ULAMA MENGENAI DASAR NEGARA 1945-1984
Skripsi ini berjudul KEBIJAKAN POLITIK NAHDLATUL ULAMA MENGENAI DASAR NEGARA 1945-1984. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah “Mengapa terjadi perubahan sikap politik NU mengenai dasar negara”. Masalah utama tersebut dibagi menjadi tiga pertanyaan. Pertama, Bagaimana pandangan NU mengenai hubungan agama dan negara. Kedua, Bagaimana kebijakan politik NU mengenai dasar negara pada masa orde lama. Ketiga, bagaimana kebijakan politik NU mengenai dasar negara pada masa orde baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang menggunakan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik,interpretasi dan histiografi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pandangan NUmengenai hubungan agama dan negara mengalami perubahan. Pada mulanya tokoh-tokoh NU mendukung bahwa negara Indonesia harus berdasarkan Islam namun ditahun-tahun selanjutnya NU mendukung Pancasila sebagai dasar negara. Dukungan NU terhadap dasar negara harus berdasarkan Islam dapat dilihat dari tokoh-tokoh NU yang bersidang di Konstituante. Disidang konstituante NU bersama fraksi Islam yang lain berusaha keras agar dasar negara berdasarkan Islam. Namun usulan itu ditolak oleh fraksi-fraksi yang lain yang menghendaki agar dasar negara adalah Pancasila. Perdebatan antara pendukung negara berdasarkan Islam dan pendukung Pancasila tidak menemukan titik temu. Sehingga pada 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk mengakhiri perdebatan. Di tahun 1980-an Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi di Indonesia. Pada mulanya NU menolak kebijakan ini. Namun pada akhirnya NU menerima kebijakan ini. Penyebab NU menerima kebijakan ini selain adanya desakan dari pemerintah adalah telah lahirnya generasi baru NU yang berbeda dari sebelumnya. Generasi ini menekankan kehidupan pluralis di Indonesia dan bertujuan menjadikan negara sebagai pengawal semua agama.
Kata kunci: Nahdlatul Ulama, Dasar Negara, Politik
---------
This minithesis entitled NAHDLATUL ULAMA’S POLITICAL POLICY ABOUT BASIS STATE IN 1945-1984. The main problem examined in this minithesis is "Why has there been a change in Nahdlatul Ulama's political attitudes regarding the basis of the state". The main problem is divided into three questions. First, what is Nahdlatul Ulama's view regarding the relationship between religion and state. Second, what is Nahdlatul Ulama's political policy regarding the state foundation in the old order period. Third, how is Nahdlatul Ulama's political policy regarding the state foundation in the New Order era. The method used in this study is a historical method that uses four steps of research namely heuristics, criticism, interpretation and hysterography.
Based on the results of the study, Nahdlatul Ulama's views on relations between religion and the state changed. At first the Nahdlatul Ulama figures supported that the Indonesian state must be based on Islam but in the following years Nahdlatul Ulama supported the Pancasila as the country's foundation. Nahdlatul Ulama’s support for the country foundation must be based on Islam, as can be seen from Nahdlatul Ulama leaders who convene at the Constituent Assembly. The Nahdlatul Ulama constituent assembly along with other Islamic factions tried hard to make the state foundation based on Islam. However, the proposal was rejected by other factions who wanted the state foundation to be Pancasila.
The debate between state supporters based on Islam and supporters of the Pancasila found no conclusion. So on 5th July, 1959 President Soekarno issued a Presidential Decree to end the debate. In the 1980s President Soeharto issued a policy of making Pancasila a single principle for organizations in Indonesia. At first Nahdlatul Ulama rejected this policy. But in the end Nahdlatul Ulama accepted this policy. The cause of Nahdlatul Ulama accepting this policy besides the pressure from the government was the birth of a new generation of Nahdlatul Ulama that was different from before. This generation emphasizes pluralist life in Indonesia and aims to make the country the guardian of all religions.
Keywords: Nahdlatul Ulama, State Foundation, Politic
FINITE ELEMENT ANALYSIS OF RESIDUAL STRESSES IN BUTT WELDING JOINT OF ASTM A36 PLATE AND ITS EFFECT ON FATIGUE CRACK GROWTH
Welding is a process to bond and joint materials especially metals for various purpose. Welding has become the method of choice for its strength and efficiency rather than riveting, screwing or bolting. Unfortunately, welding can also affect the structure’s mechanism in the welded material
KOHESIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA YANG MENEMPATI KAWASAN MALL BANDUNG INDAH PLAZA (BIP) DI KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
kekompakkan antar sesama PKL yang mana mereka merasa senasib dan
sepenanggungan sehingga membentuk sebuah organisasi bernamakan GAMPAR
( Gerakan Asli Masyarakat Lapar ) yang mana dengan di dasari sebuah organisasi
ini lebih membentuk kebersamaan atau kekompakkan di setiap anggota Pedagang
Kaki Lima (PKL) tersebut.
Dengan kondisi demikian sangat berguna demi menjaga silahturahmi antar
sesama pedagang yang berasal dari luar daerah maupun pribumi. Sehingga
terciptanya kesolidan dan kerukunan antar suku , budaya , dan bahasa yang mana
meskipun berbeda tetapi tetap satu karena kuatnya kekompakkan diantara para
pedagang itu sendiri.Namun didalam kekompakkan ini tidak luput dari masalah
yang tengah dihadapi Pedagang Kaki Lima (PKL) , yang mana mereka di
hadapkan dengan peraturan pemerintah kota yang melarang Pedagang Kaki Lima
(PKL) untuk berjualan di Trotoar. Bertolak dari pemikiran di atas , maka dalam
penilitian ini peneliti mengambil judul “Kohesivitas Pedagang Kaki Lima Yang
Menempati Kawasan Mall Bandung Indah Plaza (BIP) di Kota Bandung”
Metode pnelitian menggunkan data kualitatif atau pendekatan yang
mengandalkan sebagian besar pada pendekatan interpretatif dan kritis.
Pengumulan data menggunakan dokumentasi kejadian nyata, mengamati perilaku
tertenu, dan mempeajari dokumentasi tertulis. Dalam pnelitian ini terdapat 1 orang
informan.
Berdasarkan hasil penelitian ini adalah kurangnya kohesivitas terhadap
pedagang kaki lima atau yang tergolong dalam organisasi Gampar di kawasan
Mall BIP Bandung. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran
diri dan tanggung jawab sebagai anggota dari sebuah organisasi. Hal ini
mengakibatkan seringnya terjadi perseisihan antaranggota itu sendiri. Faktor
interaksi sosial yang rendah adalah faktor yang terbesar pada kohesivitas
kelompok.
Kata kunci : kohesivitas, pedagang kaki lim
Hambatan Guru Bahasa Indonesia dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Masa Pandemi di SMPN 01 Siak Hulu
This research is entitled Barriers of Indonesian Language Teachers to the Implementation of Learning Stages During the Pandemic Period at SMPN 01 Siak Hulu. This study uses a qualitative research design that aims to describe the obstacles Indonesian language teachers have in implementing the learning stages during the pandemic at SMPN 01 Siak Hulu. The subject of this research is the Indonesian language teacher. The object of this research is the teacher's problem in implementing the stages of Indonesian language learning, namely Initial Activities, Core Activities, and Closing Activities. The data collection method used, namely the interview and documentation method. The problem in the implementation of learning is that in the preliminary activities the teacher does not carry out context building activities for students. The results obtained in the initial activities of teachers are still constrained in providing motivation, one of which is communication. In the core learning activities, the teacher does not use the media as a tool in the implementation of learning, and the stages of scientific learning are not carried out properly. The problem at the end of the learning activity is that the teacher does not evaluate directly after the lesson ends. Suggestions that can be given in this study are that teachers are expected to increase their knowledge and abilities in implementing learning systems, both face-to-face and online learning systems or using available applications
APLIKASI AUGMENTED REALITY BERBASIS LOKASI PADA MOBILE ANDROID UNTUK MENGETAHUI LOKASI FASILITAS UMUM
Kota Pekanbaru sebagai kota yang sedang berkembang, memiliki berbagai aset yang mampu
menarik penduduk luar Pekanbaru untuk mengunjungi atau bahkan menetap di kota ini. Banyak
penduduk luar Pekanbaru atau bahkan penduduk kota Pekanbaru sendiri yang masih belum
mengetahui tempat-tempat dan informasi lokasi fasilitas umum di kota Pekanbaru, seperti Bank, kantor polisi, rumah sakit, pom bensin dan fasilitas umum lainnya. Untuk itu, dibangun sebuah
aplikasi mobile Android berbasis pada pencarian lokasi. Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk
membangun aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum di kota Pekanbaru dengan implementasi
teknologi Augmented Reality sebagai media interaktif dalam pencarian informasi yang dibangun
pada smartphone Android. Dengan pemanfaatan Augmented Reality pengguna dapat
mengetahui posisi dari tempat yang dituju berdasarkan arah dari pengguna. Dengan begitu
penyampaian informasi tentang navigasi lebih cepat, mudah dan interaktif sehingga memberikan
kemudahan kepada pengguna. Dalam proses pengembangan aplikasi ini ada dua tahapan yang
dilakukan, yaitu pembangunan aplikasi untuk smartphone Android yang digunakan sebagai alat
pencarian dan aplikasi web untuk mengelola data. Hasil yang dicapai adalah suatu aplikasi
pencarian fasilitas umum yang dapat menampilkan lokasi pengguna dan lokasi fasilitas umum
terdekat di Pekanbaru dengan radius tertentu.
Kata kunci: Android, Augmented Reality, Smartphon
A REVIEW OF THE SCHOLARSHIP ON ENGAGEMENT IN HIGHER EDUCATION
The scholarship on engagement offers a wide variety of benefits to research, teaching and learning in higher education. It is observed within the powerful discourse of engagement that learners have gained enormous experiences from direct interaction with society. In addition, decades of research regarding its positive influences on young people reinforced the paramount of learning via engaging in nation’s education landscape. This article describes the vital of engagement that has challenged scholars to broader their perspectives on its evolving intellectual discourse in education. Finally, it proposes engagement as crucial pedagogy in the 21st century higher education. It is expected that future direction of nation’s education could integrate engagement in research and teaching in the current education ecosystem.Keywords: Engagement, Higher Education, 21st Century Education, Intellectual Discourse, Crucial Pedagogy.Cite as: Shaleh, M.A. & Hassan, H.M. (2018). A review of the scholarship on engagement in higher education. Journal of Nusantara Studies, 3(1), 120-126.http://dx.doi.org/10.24200/jonus.vol3iss1pp120-12
IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan sebagai upaya menyiapkan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang, mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam mengembangkan ranah afektif, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Muatan dalam, pendidikan karakter beraneka ragam berdasarkan materi dan standar isi kurikulum. Pendidikan karakter dapat diperkuat melalui proses pembelajaran, yang dalam hal ini melalui blended learning pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Kemandirian dan kedisiplinan mahasiswa di dalam blended learning berhubungan erat bagaimana mahasiswa membiasakan diri untuk terlibat aktif dan menjadi bagian dari penguatan karakter. Intensitas mahasiswa di dalam mengikuti aktivitas blended learning turut dipengaruhi oleh faktor kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, dan komunikasi yang saling menghormati satu sama lain di dalam proses tatap muka secara daring
Pengembangan Media Pembelajaran Games Book Accounting Untuk Meningkatkan Motivasi Mata Pelajaran Akuntansi Dasar Materi Siklus Akuntansi
Education is the most important part in human life, because education is the determining factor for the progress of a nation. Learning in schools should be done with innovative, varied, and can encourage students to be active and interactive. But the fact is not as expected, because today there are still many who use conventional methods. The aim of this research is to develop teaching materials in the form of Games Book Accounting for Basic Accounting subjects in the Accounting Cycle material for grade X Accounting students of SMKN 2 Trenggalek, and to determine the feasibility of the product based on the validation assessment of material experts, media experts, accounting learning practitioners. This research is a research and development (R&D) that was adapted from the ADDIE model. Which has 5 Stages, namely: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, and 5) Evaluation, but only carried out until the third stage, namely Development. This media has not been tried out to students because of time constraints as well as situations and conditions that are not possible, considering this research was made during the covid-pandemic conditions. The results showed that the level of eligibility of Games Book Accounting teaching materials based on the assessment of validation was in the category of suitable for use with a very good predicate in accordance with the eligibility criteria and product revisions. DOI: https://dx.doi.org/10.17977/UM014v14i12020p1
Implementasi Blended Learning terhadap Penguatan Karakter Integritas Peserta Didik Kelas Tinggi pada Jenjang Sekolah Dasar
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi blended learning terhadap penguatan karakter integitas. Artikel ini menggunakan pendekatan conceptualanalysis yang diuraikan secara kualitatif dengan peserta didik kelas tinggi pada jenjang sekolah dasar sebagai subjek penelitian. Berdasarkan hasil artikel diketahui bahwa penerapan blended learningdalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan serta menguatkan karakter integrasi peserta didik dalam dirinya karena blended learning merupakan pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai student center dengan menumbuhkan sikap kemandirian, kecakapan, ketangguhan, ketepatan, kejujuran serta tanggung jawab peserta didik, yang mana sikap tersebut merupakan perwujudan dari nilai-nilai karakter integritas.Kata Kunci: Blended Learning, Pembelajaran, Pendidikan Karakter, Integritas
- …