66 research outputs found
Readers’ Responses to Homoerotism on Indonesian Online Fictions
The dominant masculine stereotype constructed in our society's view is considered to be restrictive and unfavorable in some aspects inherent in masculine gender. This condition sometimes makes men depressed and suffer because they cannot express certain feelings and emotions which also require other men's point of view and internalize certain values. Bromance is considered as a concept against masculine views that develop in society so that they are able to express their feelings, empathize with each other, motivate each other, and together show concern in difficult times so that they can share the problems they face and find solutions from a male point of view. man. This study aims to explore he reader’ respond to homoeroticism depicted in Indonesian online fiction and an offer to  ideal homosocial concept as a solution for male friendship that should be depicted in a fictional world as the basis for building a better civilization and source of literacy. This study uses a qualitative method. The result showed that the male body becomes the source of the emergence of homoeroticism in friendship interraction. Sexual stimulation and words that have homoerotic tendencies in character interactions lead to sexual feelings. Strong and intense emotions lead them to feelings of homoeroticism. The more intimate emotional and physical closeness leads them to change their sexual desire towards other sexual acts. The offer of the concept of the ideal friendship of heterosexual men in a fictional world should include aspects: togetherness, sharing problems openly and comfortably, providing emotional support, and giving surprises by avoiding things that are not accepted by our society, namely affection without deep emotions. and a description of ethical interactions without physical contact so that the strength of male homosocial bonds is built as well as to uphold certain images of masculinity and sexuality in accordance with the masculine stereotypes adopted and developed in the society. In other words, men must maintain ethics and dignity in a friendshi
CHARLOTTE BRONTTE
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan representasi isu hak perempuan pada era pertengahan Victoria (1848 ? 1870) melalui novel Jane Eyre karya Charlotte Bronte. Hasilnya menunjukan bahwa Charlotte Bronte melalui karya Jane Eyre tidak hanya berusaha keluar dari opresi dan subordinasi kaum laki-laki saat itu, tetapi juga keluar dari seterotipe kaum perempuan pada masyarakat patriarki. Melalui karya ini ia juga menunjukan bahwa perempuan harus menjadi individu mandiri yang dapat dibentuk melalui pendidikan untuk memperoleh kecerdasan intelektual agar eksistensi mereka di masyarakat menjadi bahan pertimbangan khususnya dalam kehidupan sosial. Ide penting lainnya adalah kebebasan dalam menentukan pasangan (free love), menikah berdasarkan cinta bukan berdasarkan pertimbangan kekayaan. Isu terpenting yang disampaikan dalam karya ini adalah wanita juga bisa menjadi subjek yang aktif ? wanita, khususnya seorang istri, juga mampu menjadi penopang ekonomi dalam kehidupan keluarga.
Kata kunci: Hak Perempuan, Era Pertengahan Victoria
GENDER ISSUES IN POPULER CHILDREN’S FAIRY TALES
This study focuses on children's popular fairy tales which are indicated to carry gender issues in the elements of story building. This study aims to: (1) identify gender issues that are subtly aired through popular children's fairy tales; and (2) know the role of parents in dealing with gender issues. This study applied a qualitative method using three popular children's tales as a source of data, namely Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, Bawang Merah Bawang Putih, and Keong Mas. The results of the study indicate that several gender issues are subtly exhaled concerning gender bias which is not yet suitable for consumption by childhood. Therefore, the function of parents as guides and filters of children's reading sources is very important so that they can make fairy tales as a means of character education and ignore the elements of the story that are not by their character education and character formation
Coaching Clinic Teknik Dasar Sepakbola Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
ABSTRACTAbstract contains a brief description of the partner’s problem and the objective of community services, the methods and results. It primarily focuses on the results. It should be written in English and Bahasa Indonesia. The abstract’s length should be a minimum of 150 words and a maximum of 300 words in a single space, and be confined within single paragraph. The left and right margins of the paragraph should be narrower than the main text. The first line of the abstract is not indented, but the keywords that directly follow the paragraph should be italicized and indented. Use past tense in English abstract, with the exception of conclusions or recommendation. Define all the abbreviations or acronyms. Keywords can be 3-5 of single words or phrases that illustrate the problem and or the contents. No period after the keywordsABSTRAKLatar belakang kegiatan Pengabdian ini bahwa siswa di SMP N 2 Riau Silip belum mengetahui tentang model latihan coaching clinic sepakbola dan juga belum terorganisir pola latihan yang baik sehingga siswa melaksanakan latihan hanya sebatas hobi tanpa adanya bimbingan dari seorang ahli maupun pelatih. Coaching Clinic sepakbola merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang benar kepada para pemain sehingga dapat meningkatkan keterampilan bermain sepakbola. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini berupa demonstrasi dan latihan. Peserta yang mengikuti kegiatan merupakan siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola yang berjumlah 30 orang. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa siswa di SMP N 2 Riau silip merasa antusias dan senang selama mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir. Selain itu para siswa juga semakin memahami tentang cara melakukan teknik dasar sepakbola seperti menggiring bola, mengoper dan mendangan ke gawang dengan benar.Â
Opresi Terhadap Perempuan di Ranah Domestik dalam Novel The Girls of Riyadh Karya Raja Al Sanea
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan opresi yang dialami oleh tokoh perempuan di ranah domestic dalam novel The Girls of Riyadh karya Rajaa Al Sanea; perlawanan mereka terhadap ketidakadilan berbasis gender; dan sejauh mana karya ini memotret ketidakberdayaan perempuan Arab modern dalam kehidupan rumah tangga mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini menggambarkan opresi laki-laki terhadap perempuan Arab modern dalam kehidupan rumah tangga berupa subalternasi, pengabaian, domestikfikasi perempuan, dan terjadi kekerasan baik secara fisik, psikis, maupun verbal. Perempuan Arab modern melakukan perlawanan dengan cara membangun keberanian dan belajar menjadi wanita mandiri, memperbaiki kualitas diri, meningkatkan kesadaran akan ketimpangan pola relasi gender, dan menolak kebijakkan yang membelenggu kemajuan perempuan. Karya ini memotret kondisi sosial masyarakat Arab Saudi ketika karya diciptakan dimana perempuan dibatasi oleh berbagai aturan yang mempersempit ruang geraknya dan menjadikan mereka sebagai individu yang pasif dan sulit berkembang di ranah public. Perempuan diikat oleh system perwalian yang mengharuskan mereka tergantung sepenuhnya pada wali (ayah, saudara laki-laki, dan suami). Ironisnya, para wali yang seharusnya melindungi perempuan malah memperlakukan mereka dengan tidak adil bahkan perempuan juga memperoleh berbagai kekerasan fisik dalam kehidupan domestic. Karya ini diciptakan pengarang sebagai corong untuk protes atas opresi, kekerasan, dan ketidakadilan berbasis gender yang mereka terima.
Â
Abstract
This study aims to describe the oppression experienced by female characters in the domestic life in Rajaa Al Sanea's novel The Girls of Riyadh; their resistance to gender-based injustice; and how far this work portrays the powerlessness of modern Arab women in their household life. The results of the research show that this novel depicts male’s oppression against modern Arab women in domestic life in the form of subalternation, neglect, domestication of women, and violence both physically, psychologically, and verbally. Modern Arab women take the fight by building courage and learning to be independent women, improving self-quality, increasing awareness of inequality in patterns of gender relations, and rejecting policies that shackle women's progress. This work portrays the social conditions of Saudi Arabian society when works are created where women are limited by various rules that narrow their space for movement and make them passive individuals who find it difficult to develop in the public. Women are bound by a guardianship system that requires them to depend entirely on guardians (fathers, brothers, and husbands). Ironically, guardians who are supposed to protect women treat them unfairly and even women experience physical violence in domestic life. This work was created by the author as a mouthpiece for protesting the oppression, violence, and gender-based injustice they receive.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan opresi yang dialami oleh tokoh perempuan di ranah domestic dalam novel The Girls of Riyadh karya Rajaa Al Sanea; perlawanan mereka terhadap ketidakadilan berbasis gender; dan sejauh mana karya ini memotret ketidakberdayaan perempuan Arab modern dalam kehidupan rumah tangga mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini menggambarkan opresi laki-laki terhadap perempuan Arab modern dalam kehidupan rumah tangga berupa subalternasi, pengabaian, domestikfikasi perempuan, dan terjadi kekerasan baik secara fisik, psikis, maupun verbal. Perempuan Arab modern melakukan perlawanan dengan cara membangun keberanian dan belajar menjadi wanita mandiri, memperbaiki kualitas diri, meningkatkan kesadaran akan ketimpangan pola relasi gender, dan menolak kebijakkan yang membelenggu kemajuan perempuan. Karya ini memotret kondisi sosial masyarakat Arab Saudi ketika karya diciptakan dimana perempuan dibatasi oleh berbagai aturan yang mempersempit ruang geraknya dan menjadikan mereka sebagai individu yang pasif dan sulit berkembang di ranah public. Perempuan diikat oleh system perwalian yang mengharuskan mereka tergantung sepenuhnya pada wali (ayah, saudara laki-laki, dan suami). Ironisnya, para wali yang seharusnya melindungi perempuan malah memperlakukan mereka dengan tidak adil bahkan perempuan juga memperoleh berbagai kekerasan fisik dalam kehidupan domestic. Karya ini diciptakan pengarang sebagai corong untuk protes atas opresi, kekerasan, dan ketidakadilan berbasis gender yang mereka terima
KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (Formicidae) ARBOREAL DI HUTAN MANGROVE DESA SEBUBUS KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS
Ants (Formicidae) are an insect that has a stable population throughout the seasons and years. Their large and regular numbers make ants one of Indonesia's most important insect colonies. Ant ecosystems are often used as bioindicators in environmental assessment programs. This study aims to collect data on ant species diversity based on the vegetation type in the mangrove forest located in Sebubus Village, Paloh District, Sambas Regency. This study used a survey method by observing tree species with a diameter of 10 cm and above. Data were collected through fly sheet traps placed under the high tide tree and at the top of the tree. The data obtained found four types of ants consisting of 2 subfamilies with 1,330 individual ants in three tree species, classified as moderate (H '= 1-3). The wealth index value (DMg) of ant species on three tree species is classified as low. The ant species' evenness index (E) for three tree species was ranked as high. Dominance index (C): the highest dominance index value for the type of ant was Crematogaster sp. (2.0839), and the lowest was in the Crematogaster reticulate ant species (0.2629). The species similarity index (IS) value of arboreal ants with the highest species similarity was Rhizophora sp., Bruguiera sp., Bruguiera sp., and X. granatum (50%).Keywords: Formicidae, Diversity, Mangrove, Sebubus, Ants ArborealAbstrakSemut (Formicidae) adalah serangga yang memiliki populasi yang cukup stabil sepanjang musim dan tahun. Jumlahnya yang besar dan stabil menjadikan semut salah satu koloni serangga penting di Indonesia, ekosistem semut sering digunakan sebagai bioindikator dalam program penilaian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang keanekaragaman spesies semut berdasarkan jenis vegetasi hutan mangrove yang terletak di Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan mengamati jenis pohon yang diameternya 10 cm ke atas. Data dikumpulkan melalui jebakan fly sheet yang diletakkan di bawah pohon batas tertinggi air pasang dan di atas pohon. Hasil data yang diperoleh yaitu ditemukan 4 jenis semut yang terdiri dari 2 subfamili dengan jumlah keseluruhan 1.330 individu semut di tiga jenis pohon yaitu tergolong sedang (H’=1- 3). Nilai indeks kekayaan (DMg) jenis semut pada tiga jenis pohon yaitu tergolong rendah. Indeks kemerataan (E) jenis semut untuk tiga jenis pohon yaitu tergolong tinggi. Indeks dominansi (C) nilai indeks dominansi jenis semut tertinggi ditemukan pada jenis semut Crematogaster sp (2,0839) dan terendah pada jenis semut Crematogaster reticulate (0,2629). Nilai indeks kesamaan jenis (IS) semut arboreal yang mempunyai kesamaan jenis tertinggi yaitu pada jenis pohon Rhizophora sp dan Bruguiera sp serta Bruguiera sp dan X.granatum (50%). Kata kunci : Formicidae, Keanekaragaman, Mangrove, Sebubus, Semut Arborea
PELATIHAN SPORT MASSAGE BAGI MAHASISWA, ALUMNI DAN GURU PJOK DI BANGKA BELITUNG
PKM ini bertujuan memberikan pemahaman, pengetahuan, keterampilan tentang massage olahraga dan massage terapi. Peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kepada masyarakat di-Bangka Belitung. PKM ini sangat berguna demi memberikan kemampuan lebih kepada mahasiswa di luar perkuliahan sehingga mahasiswa memiliki keterampilan khusus setelah mereka lulus perkuliahan nanti. Kegiatan dilaksanakan 3 hari dengan jumlah 25 peserta terdiri dari mahasiswa, alumni dan guru PJOK di Bangka Belitung. Metode yang digunakan ; ceramah, diskusi dan praktek langsung (demontrasi). Adapun tahapnya antara lain, 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, dan 3) Evaluasi.. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini bahwa kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan semua peserta menyatakan antusias dengan kegiatan yang dilakukan. Peserta mendapatkan pengetahuan serta ketrampilan tambahan yang sangat berguna bagi mereka dan dapat dijadikan sebagai profesi tambahan sebagai sumber penghasilan nantinya.Kata Kunci : Pelatihan, Sport Massage
PENGARUH RISIKO BISNIS KLIEN, RISIKO AUDIT, DAN RISIKO BISNIS AUDITOR TERHADAP KEPUTUSAN PENERIMAAN KLIEN OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko bisnis klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor terhadap keputusan penerimaan klien oleh kantor akuntan publik yang ada di Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Peneliti menggunakan kuisioner sebagai instrument dalam pengumpulan data, sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah teknik regresi berganda, uji parsial (uji-t), dan uji simultan (uji-F) dengan bantuan SPSS 19 for windows. Berdasarkan pengujian secara keseluruhan, diperoleh hasil bahwa secara parsial risiko audit dan risiko bisnis auditor berpengaruh signifikan terhadap keputusan penerimaan klien. Sedangkan secara simultan risiko bisnis klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor berpengaruh signifikan terhadap keputusan penerimaan klien. Serta diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 89,1% oleh pengaruh risiko bisnis klien, risiko audit, dan risiko bisnis auditor, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.;---This study aims to determine the impact of client business risk, audit risk, and auditor business risk on acceptance decision at the public accountant firm in Bandung.The method used in the research was analytical descriptive in which the researcher used questionnaires to collect data and Multiple regression technique, partial test (t-test), and simultaneous test (F-test) to analyze data with SPSS 19 for windows. The results show that audit risk and auditor’s business risk significantly affect on client acceptance decision. While simultaneous client business risk, audit risk, and auditor business risk significantly affect client acceptance decision by reaching the coefficient of determination (R2) equal to 89,1%, and the rests were influenced by other factors out of the concern of the research
The Effect of Animation Teaching Materials on Soccer Game Tactics and Strategies Knowledge
This test is motivated by the problem of student learning outcomes, especially information about soccer strategies and tactics which are still relatively low. The motivation behind this review is to determine the impact of animation on knowledge of the strategy and tactics soccer games on 12th grade Pangkalpinang Senior High School 3. This test provides a reference for educators in expanding student information. This research is an experimental quantitative research. Determination of the sample by purposive sampling procedure. The sample used is 32 students. This experiment uses a Pre-Experimental Design with a trial plan of the One Group Pretest-Posttest Plan. The data testing method used One Sample t-test (Pretest-Posttest). After testing the presumption using the t-test, it is obtained that tcount = 3.893 and ttable with a degree of 5% = 1.696, then Ha is recognized and H0 is rejected. Thus, it can be concluded that there is an effect of animation teaching materials on the knowledge of strategy and tactics soccer game on 12th grade Pangkalpinang Senior High School 3
PENGARUH PERSEPSI KUALITAS LAYANAN DAN CITRA MEREK TELKOM FLEXI TERHADAP NIAT BELI ULANG
Top Brand index decline and decreasing the number of customers who occured TELKOM Flexi caused by several things, such disturbance in service. It can make the consumer lose the intention to repurchase. Repurchase intention of consumers that can occur when consumers are satisfied. Consumer satisfaction can be caused by elements of the brand equity of the product that can provide a reason for consumers to buy is perceived quality and brand image. Population in this study was UNESA students on Ketintang campus who have a gadget CDMA, TELKOM Flexi never used the service in 2011 upwards, and use of physical recharge voucher and used 210 respondents as sample with judgmental sampling technique and using a multiple regression analysis. Results of this study indicate Perceived service quality and Brand image TELKOM Flexi simultaneously and partially have a significant and positive impact on Repurchase intention with brand image as the dominant variable.Keywords: repurchase intention, brand equity, perceived service quality, brand image, TELKOM Flexi
- …