284,489 research outputs found

    TEXT DEVELOPMENT OF EXPOSITION GENRE ESSAYS WRITTEN BY ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS OF 2008 ACADEMIC YEAR IN DIPONEGORO UNIVERSITY

    Get PDF
    Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan analisisnya pada makna teks tekstual dari teks eksposisi yang ditulis oleh mahasiswa Jurusan Sastra Inggris angkatan 2008 di Universitas Diponegoro. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menjelaskan dan menganalisis jenis-jenis theme, theme dan mood serta thematic structures yang paling sering digunakan pada teks eksposisi yang ditulis oleh mahasiswa Jurusan Sastra Inggris angkatan 2008 di Universitas Diponegoro. Selain itu, penulis juga bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi sosial dari tipe teks eksposisi dan mengidentifikasi struktur general teks eksposisi tersebut. Sehingga, pada akhirnya penulis dapat mengetahui bagaimana mahasiswa mengembangkan dan mengorganisir tulisan mereka dalam teks eksposisi agar ide, pendapat dan pesan mereka akan suatu hal dapat tersampaikan pada pembaca. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualintatif dan kuantitatif, karena selain menjelaskan analisis theme-rheme, pengembangan tulisan, fungsi sosial dan struktur general teks eksposisi, penulis juga menghitung frekuensi kemunculan jenis theme, mood dan struktur sehingga dapat diketahui jenis theme, mood dan struktur dominan digunakan pada teks eksposisi. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi dengan teknik pancing dimana penulis memberikan tes untuk memancing mahasiswa menuliskan teks eksposisi sehingga penulis memperoleh data yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis data, penulis mengidentifikasikan bahwa topical theme, thematic pada declarative mood dan thematic pada klausa kompleks merupakan jenis theme, mood dan struktur yang paling sering digunakan pada 18 teks eksposisi. Dalam pengembangan teks, metode re-iteration dan pola zig-zag adalah metode yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa. Lebih lanjut, penulis dapat mengidentifikasi fungsi sosial 18 teks eksposisi yaitu menyampaikan pandangan maupun pendapat mengenai suatu hal. Dari, kedelapanbelas teks, penulis juga dapat mengidentifikasikan struktur general tipe teks eksposisi; thesis, argument1, argument2, argument3 dan reiteration. Namun, penulis juga menemukan penyimpangan lain pada hasil analisis data. Menurut Martin, conjuctive adjuncts merupakan bentuk textual theme yang paling sering digunakan pada teks eksposisi. Akan tetapi, penulis menemukan bahwa bentuk textual theme yang sering digunakan adalah conjunctions. Hal ini dikarenakan, sebagian besar mahasiswa salah paham dalam penggunaan conjunctions dan conjunctive adjuncts. Dalam penulisan teks eksposisi, textual theme merupakan jenis theme yang memiliki peranan peting dalam menambahkan, membandingkan dan menyusun pendapat serta membuat kesimpulan pada akhir teks eksposisi

    Picture Word Inductive Model Effective Research as the Media for Increasing Students' Writing Aility in Descriptive Text

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa yang diajar dengan picture word inductive model memiliki keterampilan menulis teks deskriptif lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan gambar biasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eks5perimen semu; nonequivalent control group pre-posttest design. Sampel penelitian adalah kelas VIII.1 dan VIII.2. Kelas VIII.1 merupakan kelas control yang diajar dengan menggunakan picture biasa sedangkan kelas VIII.2 merupakan kelas experimen yang diajar dengan menggunakan picture word inductive model. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes menulis teks deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan independent t-test. Temuan menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan picture word inductive model mempunyai keterampilan menulis teks deskriptif lebih besar daripada siswa yang diajar dengan gambar biasa

    Developing Students? Writing Skill on Recount Text by Using Photograph and Group Grid Technique

    Full text link
    Kemampuan menulis adalah kemampuan yang sangat sulit bagi para murid Sekolah Menengah Pertama. Mereka kesulitan untuk menuliskan ide-ide mereka karena mereka merasa tidak percaya diri dalam menulis kalimat berbahasa Inggris. Olehkarena itu, peneliti menggunakan teknik group grid dan media foto untuk merangsang para murid mendapatkan ide-ide mereka dalam menulis bahasa Inggris.Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis para murid dalam menulis teks recount dengan teknik group grid dan media foto. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti menggunakan dua siklus. Setiapsiklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, wawancara, dan kuesioner. Penelitian inimenggunakan teknik group grid dengan menggunakan media foto untuk meningkatkan kemampuan menulis para murid dalam menulis teks recount serta untuk mengetahui pencapaian dan respon para murid selama proses pembelajaran.Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam penguasaan murid dalam menulis teks recount. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata murid dalam pre-test yaitu 40.56. Kemudian, nilai rata-rata di posttest 1 adalah 72.93, dan nilai rata-rata post-test 2 adalah 78.12. Persentase kelas untuk murid yang nilainya diatas KKM dari post-test 1 adalah 53% dan post-test 2 adalah 84%. Respon para murid dalam implementasi teknik group grid dan media foto sangat bagus. Hal tersebut juga dapat dilihat dari hasilkuesioner dengan persentase nilai total tertinggi 96% dan nilai terendah 70%. Ratarata persentase yang didapat adalah 84%Berdasarkan perhitungan dari hasil data, bisa disimpulkan bahwa implementasi teknik group grid dan media foto dapatmeningkatkan kemampuan para murid dalam menulis teks recount

    Jenis Dan Tema Teks Dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademi Kelas X Serta Relevansinya Dengan Kompetensi Kurikulum 2013

    Get PDF
    Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis teks dalam buku siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi kelas X, (2) tema teks dalam buku siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi kelas X, (3) relevansi jenis teks dalam buku siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi kelas X dengan Kurikulum 2013, dan (4) relevansi tema teks dalam buku siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi kelas X dengan Kurikulum 2013. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang terdapat dalam buku siswa. Kemudian, sumber data penelitian ini adalah buku siswa berjudul Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademi, untuk SMA Kelas X edisi Revisi 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik simak-catat. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,teknik triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pembacaan semiotik dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini antara lain: (1) ditemukan 9 jenis teks yaitu, teks laporan, teks laporan informatif, teks puisi, teks pantun, teks perintah/instruksi, teks panduan, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi, (2) ditemukan 6 tema teks yaitu, tema alam semesta, sikap warga negara yang baik, seni berpendapat dalam forum ekonomi dan politik, kritik sosial melalui humor, seni bernegosiasi dalam wirausaha, dan pemanfaatan teks dalam kehidupan nyata, (3) terdapat 7 jenis teks yang relevan dengan Kurikulum 2013 yaitu, jenis teks laporan, teks laporan informatif, teks panduan, teks perintah, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi. Kemudian ada 2 jenis teks yang tidak relevan dengan Kurikulum 2013 yaitu, jenis teks puisi dan teks pantun. (4) Ditemukan enam tema teks dalam buku siswa Bahasa Indonesia kelas X yang seluruhnya dinyatakan relevan dengan Kurikulum 2013 yaitu, tema alam semesta, sikap warga negara yang baik, seni berpendapat dalam forum ekonomi dan politik, kritik sosial melalui humor, seni bernegosiasi dalam wirausaha, dan pemanfaatan teks dalam kehidupan nyat

    Buku Teks: Reka Cipta Tingkatan 5

    Get PDF
    Buku teks Reka Cipta Tingkatan 5 ini merupakan buku teks yang dihasilkan berdasarkan keperluan Kurikulum Standard Sekolah Menengah (KSSM) Mata Pelajaran Elektif Ikhtisas (MPEI) dan Dokumen Standard Kurikulum dan Pentaksiran (DSKP) Reka Cipta Tingkatan 5 yang disediakan oleh Bahagian Pembangunan Kurikulum (BPK), Kementerian Pendidikan Malaysia. Buku ini mengandungi lapan bab yang ditulis berdasarkan dua kluster. Bab satu hingga empat ditulis berdasarkan Teknologi Pembuatan. Dalam kluster ini, murid akan diberi pendedahan dari aspek pengetahuan, kemahiran dan nilai bagi bidang teknologi di samping dilatih dalam pengujian dan pengukuran kefungsian produk yang dihasilkan. Bab lima hingga lapan pula ditulis berdasarkan Strategi Pemasaran. Dalam strategi pemasaran, murid didedahkan mengenai produk, harga, promosi, tempat dan harta intelek kepada produk, strategi pemasaran serta proses komunikasi dan dokumentasi yang berkesan. Buku ini turut menerapkan pelbagai pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan keperluan semasa seperti Pembelajaran Kendiri, Pembelajaran Kolaboratif, Pembelajaran Berasaskan Projek, Inkuiri, Penyelesaian Masalah, Pembelajaran Masteri, Konstruktivisme, Pembelajaran Penerokaan dan Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Sehubungan dengan itu, buku ini diharap dapat mewujudkan suatu dimensi pengajaran dan pembelajaran Reka Cipta yang lebih berkesan. Bagi tujuan menarik minat serta mengukuhkan kefahaman murid pula, buku ini telah ditulis dengan mempelbagaikan kaedah serta corak persembahan grafik seperti penggunaan gambar foto, gambar rajah, peta i-Think, carta, graf dan ilustrasi. Akhir kata, buku teks Reka Cipta Tingkatan 5 ini diharap dapat membentuk daya imaginatif, kreatif, inovatif, inventif serta mampu merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan wawasan negara. Selain itu, buku ini juga diharap mampu melahirkan generasi saintifik, progresif, berdaya fikir tinggi, berpandangan jauh, menyumbang kepada pembangunan teknologi, peka terhadap alam sekitar, mengamalkan literasi kewangan dan keusahawanan, berdaya saing serta mengagumi ciptaan Tuhan

    Genre-based Analysis of Students? Descriptive Text in the Tenth Grade Students of Man 2 Semarang

    Get PDF
    Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tulisan deskriptif siswa dengan analisis genre di kelas X-D MAN 2 Semarang.Instrument penelitian adalah tulisan deskriptif text siswa. Peneliti menganalisis lembar kerja siswa dengan mengidentifikasi generic structure dan language features dalam menulis teks deskriptif. Hasil analisis menunjukkan 75% dari persentase total siswa dapat menulis bagian identifikasidengan benar dan 100% siswa dapat menerapkan bagian deskripsi dalam penulisan teks deskriptif. Pada hasil analisis language features menunjukkan bahwa 100% dari total persentase siswa dapat mengaplikasikan penggunaan specific participant, simple present tense, dan kata sifat. Sedangkan 97% siswa dapat menerapkan penggunaan being verb dan noun phrase dengan sukses. Hasil ini menunjukkan bahwa analisis genre pada kelas X-D MAN 2 Semarang memperolehhasil yang memuaskan

    PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS ANEKDOT DENGAN TEKS EKSPOSISI BERDASARKAN STRUKTUR TEKS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 18 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Membaca merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi. Membaca dapat membuat seseorang lebih mengenali kemampuan dan potensinya. Semua siswa tentu memiliki potensi membaca, termasuk memahami struktur teks anekdot dan struktur teks eksposisi. Problem solving adalah suatu metode yang menuntut siswa memiliki keterampilan untuk mengolah pemikirannya sehingga mampu melakukan proses pemecahan masalah maupun pengambilan keputusan. Dalam pembelajaran membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi berdasarkan struktur teks pada siswa kelas X SMAN 18 Bandung. Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah: (1) mampukah penulis melaksanakan pembelajaran membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi berdasarkan struktur teks melalui metode problem solving pada siswa kelas X SMAN 18 Bandung ? (2) mampukah siswa kelas X SMAN 18 Bandung melaksanakan kegiatan pembelajaran membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi berdasarkan struktur teks melalui metode problem solving? (3) efektifkah metode problem solving digunakan dalam pembelajaran membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi berdasarkan struktur teks pada siswa kelas X SMAN 18 Bandung ? Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen semu tipe One Group Pretest-Posttest Design. Adapun hasil penelitiannya, hipotesis pertama diterima dengan hasil penilaian dan pelaksanaan pembelajaran penulis sebesar 3,55. Hipotesis kedua diterima, dilihat dari apeningkatan rata-rata pretes 30 dan rata-rata postes 62,9, peningkatan sebesar 987. Hipotesis ketiga diterima, dengan pembuktian hasil pretes dan postes serta hasil t_(hitung )sebesar 14,95 dan t_(tabel )sebesar 2,04. Ini artinya t_(hitung )≥ t_(tabel ). Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa metode problem solving ini efektif digunakan dalam pembelajaran membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi berdasarkan struktur teks pada siswa kelas X SMAN 18 Bandung. Karena dapat melatih siswa untuk meningkatkan cara belajar menuju belajar lebih baik khususnya pada saat membandingkan teks anekdot dengan teks eksposisi. Kata Kunci: Pembelajaran, Membandingkan, Teks anekdot, Teks eksposisi, Problem solving

    Pupujian (Shalawatan) sebelum Shalat Berjama’ah (Suatu Pendekatan Semiotik)

    Get PDF
    Pupujian merupakan tradisi keagamaan Islam yang tumbuh kembang di tatar Sunda, bahkan Nusantara. Pupujian merupakan “basa ugeran” yang berupa puja-puji, do’a, nasihat, tafsir Al-Qur’an, keterangan tentang hadits, riwayat Rasulullah, uraian tentang fikih atau bab agama lainnya, yang biasanya dinyanyikan di mesjid-mesjid atau pesantren-pesantren pada saat menunggu salat berjama’ah, antara adzan dan qomat. Terdapat pro-kontra tentang pupujian ini, apakah termasuk ibadah yang ada dasarnya (Al-Qur’an dan Sunnah) atau tidak ada? Dengan demikian pada tulisan ini penulis mencoba mencari teks-teks rujukan baik dari Al-Qur’an, Sunnah, maupun teks kesusastraan Arab yang menjadi latar atas teks-teks pupujian. Untuk mencari teks-teks rujukan tersebut, penulis menggunakan pendekatan semiotik, dalam hal ini teori semiotika intertekstual Julia Kristeva. Tujuan tulisan ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupujian sebelum shalat berjama’ah yang ada di wilayah di Kec. Parungponteng Kab. Tasikmalaya dan Kec. Sukawening Kab. Garut; dan mengetahui hubungan antara teks-teks pupujian sebelum shalat berjama’ah dengan teks-teks dasar-dasar agama Islam. Dari hasil analisis diketahui bahwa jenis pupujian yang ditemukan di wilayah di Kec. Parungponteng Kab. Tasikmalaya dan Kec. Sukawening Kab. Garut, adalah pupujian yang menggunakan satu bahasa (Sunda atau Arab), dan campuran (Arab-Sunda). Adapun teks-teks yang menjadi referensi teks-teks pupujian tersebut adalah teks Al-Qur’an, Hadits, fiqih, kesusastraan Arab, dan sejarah. Sedangkan hubungan antara teks-teks pupujian dengan teks-teks referensinya bertransposisi “mengubah”

    STRUKTUR TEKS PROSEDURAL PADA MAJALAH GENIE

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur teks prosedural pada majalah Genie. Struktur teks prosedural berbeda-beda sesuai dengan jenis teksnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini berfokus struktur teks prosedural pada majalah Genie. Objek penelitian ini adalah majalah Genie edisi mingguan periode Januari-April 2017, yang dianalisis sebanyak 50 teks terpilih. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tabel kerja teks prosedur mencakup jenis teks beserta struktur teksnya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan dari 50 teks prosedur yang terdapat pada majalah Genie edisi mingguan, hanya terdapat tiga jenis teks prosedural yaitu, jenis teks prosedur, jenis teks panduan, dan jenis teks resep. Struktur teks yang terdapat dalam jenis teks prosedur mengandung struktur tujuan, bahan-bahan, dan langkah-langkah. Tidak terdapat struktur pengamatan dan simpulan. Struktur teks yang terdapat dalam jenis teks panduan mengandung struktur tujuan dan langkah-langkah. Lalu struktur teks yang terdapat dalam jenis teks resep mengandung struktur tujuan, bahan-bahan, dan langkah-langkah. Hal ini menunjukkan bahwa teks prosedur berdasarkan jenis teksnya terdapat struktur langkah-langkah, alat/bahan, dan tujuan. Kata kunci: Teks Prosedural, Struktur Teks Prosedural, Majalah Geni
    corecore