109,503 research outputs found

    Writing Sample

    Get PDF
    Excerpt from Red Ink

    Effect of COVID-19 on Elementary Students\u27 Use of Language Online

    Get PDF
    The COVID-19 pandemic ushered in an unprecedented period of online communication among children. This paper aims to exemplify how the reliance on digital communication platforms compelled by COVID-19 affected elementary students’ use of language. Within the study, children used primarily visual language on digital sites with friends. There were two main forms of primary research in this study. The first consisted of a survey of 16 parents of elementary school children in my school district. The second was an observation of Zoom chat room activity among three eight-year-olds. Both methods of conducting research build on the existing understanding that digital sites provide a new and versatile method of communication among young children (Yamada-Rice 2010, p.341-361). The results of this study apply to education. Traditional models of textually presenting information to elementary students are not representative of their typical communication habits online

    Finding and Analyzing Evil Cities on the Internet

    Get PDF
    IP Geolocation is used to determine the geographical location of Internet users based on their IP addresses. When it comes to security, most of the traditional geolocation analysis is performed at country level. Since countries usually have many cities/towns of different sizes, it is expected that they behave differently when performing malicious activities. Therefore, in this paper we refine geolocation analysis to the city level. The idea is to find the most dangerous cities on the Internet and observe how they behave. This information can then be used by security analysts to improve their methods and tools. To perform this analysis, we have obtained and evaluated data from a real-world honeypot network of 125 hosts and from production e-mail servers

    Nutrition on the Prevention and Treatment of Depression

    Get PDF
    Today, the general population consumes a diet high in sugars, saturated fats, incomplete protein sources, and the tendency to exceed the bodies caloric requirements. The trend of obesity due to poor dietary habits is alarming. Mental illness has increasingly risen over the past decade. Specifically, the incidence of depression has reached a startling rate. The relationship between poor dietary intake and depression have grown together and it is imperative that methods are introduced to aid in resolving this issue. The prevention and treatment of depression needs to be explored through alternative methods. Healthier dietary choices have been shown to have significant results in treating and preventing depression

    Pengelolaan Polen Untuk Produksi Benih Melon Hibrida Sunrise Meta Dan Orange Meta

    Full text link
    Pengelolaan polen merupakan salah satu faktor penting dalam sistem produksi benih hibrida. Penelitian bertujuan mempelajari pengelolaan polen untuk produksi benih hibrida melon Sunrise Meta dan Orange Meta. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tajur II, Bogor dan Laboratorium Biologi dan Biofisik Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei 2012 hingga Februari 2013. Penelitian terdiri atas dua percobaan dengan dua tetua jantan M13 dan M21 yang diuji terpisah. Percobaan pertama bertujuan meningkatkan produksi dan viabilitas polen, dilakukan dengan rancangan acak lengkap satu faktor dengan empat perlakuan, yaitu kontrol (tanpa penambahan unsur mikro), boraks 10 kg/ha, aplikasi 200 ppm AgNO3+1.000 ppm Na2SO4 dan kombinasi perlakuan keduanya. Pengamatan dilakukan terhadap semua bunga jantan saat P1: 22-27 HST, P2: 28-33 HST, P3: 34-39 HST, P4: 40–45 HST, dan P5: 46-51 HST. Peubah yang diamati ialah jumlah polen per antera, viabilitas polen dan jumlah bunga jantan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi boraks 10 kg/h dapat meningkatkan jumlah polen per antera M13 dan M21 namun tidak dapat meningkatkan viabilitas polen dan jumlah bunga jantannya. Jumlah polen tertinggi M13 ditemukan pada fase P4, sementara pada M21 terjadi pada fase P4 dan P5. Percobaan kedua dilakukan untuk mempelajari viabilitas polen pada bunga sehari sebelum antesis (A-1) dan saat antesis (A) serta Perubahan viabilitas polen selama penyimpanan dalam ultra freezer (-80±2OC) selama 30 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daya kecambah polen segar dari bunga antesis lebih tinggi dibandingkan dengan polen yang dipanen sehari sebelum antesis. Polen dari bunga antesis yang telah disimpan selama 30 hari memiliki daya kecambah lebih tinggi 30,34% (M13) dan 24,86% (M21) dibandingkan dengan polen yang dipanen dari bunga sehari sebelum antesis 2,4% (M13) dan 7,35% (M21). Seluruh polen yang disimpan dapat digunakan untuk produksi benih hibrida di lapangan. Polen yang disimpan tidak berkorelasi dengan seed set di lapangan

    Oncosperma Tigillarium Merupakan Bagian Palino Karakter Delta Plain di Delta Mahakam, Kalimantan

    Full text link
    Delta Mahakam adalah salah satu delta terkenal sebagai penghasil minyak bumi. Delta ini termasuk tipecampuran yang dipengaruhi proses sungai dan pasang surut. Enam puluh sampel diambil dari delta plaindan delta front telah dianalisis. Pemisahan polen dari sedimen menggunakan metode asetolisis. Polapenyebaran polen Oncosperma tigillarium dianalisis dengan metode kluster. Uji beda Mann Whitneydigunakan untuk melihat perbedaan kelimpahan polen di delta plain dan delta front. Kelimpahanpolen di delta plain lebih tinggi daripada delta front. Seluruh sampel dari delta plain mengandungpolen Oncosperma tigillarium, tetapi tidak seluruh sampel dari delta front mengandung polen tersebut.Rata-rata jumlah polen Oncosperma tigillarium di delta plain 15,23 dan di delta front 3,6. Temuan inimenunjukkan bahwa delta plain mendapat pasokan polen Oncosperma tigillarium lebih banyak danmerata daripada delta front. Polen tersebut dapat menjadi salah satu penciri dataran delta bersama polenlain

    FERTILITAS DAN VIABILITAS POLEN TANAMAN JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) ASAL SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Jamblang merupakan salah satu buah lokal Indonesia yang keberadaannya sudah jarang ditemukan. Jamblang dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kota Padang sebagai jambu kaliang. Polen merupakan organ generative jantan dari tanaman yang berfungsi sebagai sarana utama pengalir gen pada persilangan spesies. Fertilitas adalah kemampuan polen atau bakal buah untuk tumbuh normal membentuk benih. Sedangkan sterilitas adalah kegagalan proses pembuahan karena ketidakmampuan pollen atau bakal buah untuk membentuk biji. Viabilitas polen merupakan persentasi polen yang akan menyelesaikan perkecambahan dan membentuk tabung sari (pollen tube). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui persentase polen tanaman jamblang yang fertile dan viable yang berguna bagi kegiatan pemuliaan tanaman. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pewrnaan dengan larutan bromothymol blue untuk mengamati fertilitas polen, dan pengujian vibilitas polen dengan metode Brewbaker dan Kwack (1964). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa terdapat polen yang fertile pada semua genotype tanaman, akan tetapi tidak ada satupun polen yang mampu untuk berkecambah secara in vitro

    Concentración semanal de aeropolen en la ciudad de Palencia, 1990-92

    Get PDF
    Concentración semanal de aeropolen en la ciudad de Palencia, 1990-92. En este trabajo se presentan los datos del contenido polínico de la atmósfera de la ciudad de Palencia, registrado a lo largo de tres años consecutivos de muestreo (1990-92), empleándose un captador volumétrico de filtracción activa, tipo CAP2. Durante este período se identificaron 88 tipos polínicos diferentes, de los cuales, 27 tuvieron porcentajes de representación superior al 0,15% respecto al polen total que anualmente se recogió, estos tipos conforman el denominado espectro polínico principal de esta estación de muestreo. El polen procedente de especies herbáceas (Poaceae, Chenopodiaceae, Plantago, Urtica, etc.) con un 53,79% fue el predominante, el polen arbóreo (Quercus, Populus, Cupressaceae, etc.) supone un 42,11%, y el polen procedente de especies arbustivas (Ericaceae, Sambucus, etc.) sólo representó el 4,10%. El período de máxima emisión polínica se concentra en los meses de mayo y junio, debido a las aportaciones de polen procedente de Poaceae y Quercus, que en conjunto suman el 47,25% del polen recogido durante el trienio muestreado. El polen de origen herbáceo aparece durante todo el año, y sus máximas concentraciones se registran en primavera, coincidiendo con los máximos niveles de polen de origen arbóreo en la atmosfera
    corecore