1,066,987 research outputs found

    Pengetahuan Dan Perilaku Karyawan Non Edukatif Universitas Surabaya Terkait Upaya Pencegahan HiV/AIDS

    Get PDF
    HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang hingga saat ini belum ada obatnya dan belum bisa dicegah dengan vaksin. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak langsung lainnya dengan cairan-cairan di dalam tubuh. Diperlukan pengetahuan masyarakat yang cukup terkait pencegahan HIV/AIDS sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam bentuk perilaku pencegahan yang baik pula. Telah dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan perilaku karyawan non edukatif Universitas Surabaya terkait upaya pencegahan HIV/AIDS dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku pencegahan, dan juga untuk melihat perbedaan tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan antar jenis kelamin dan tingkat pendidikan pada karyawan non edukatif Universitas Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner yang terbagi atas 4 aspek, yaitu pengetahuan tentang HIV/AIDS, penularan HIV/AIDS, pencegahan HIV/AIDS dan perilaku terkait upaya pencegahannya. Secara deskriptif, diperoleh bahwa tingkat pengetahuan dalam ketiga aspek pengetahuan HIV/AIDS mayoritas karyawan memiliki tingkat pengetahuan cukup dan berada pada kategori perilaku baik. Hasil pengujian statistik inferensial dengan menggunakan metode One-Way Anova, terdapat perbedaan yang signifikan hanya pada pengetahuan tentang penularan HIV/AIDS pada karyawan dengan tingkat pendidikan S1 terhadap S2. Didapatkan pula hasil bahwa tidak ada hubungan antara ketiga aspek pengetahuan terhadap perilaku terkait upaya pencegahan HIV/AIDS

    Peningkatan Pengetahuan Siswa Menggunakan Peralatan Pengukur Presisipada Mata Pelajaran Pengukuran dengan Media Microsoft Office PowerPoint di SMK Pangudi Luhur Muntilan Tahun Ajaran 2010/ 2011

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengetahuan siswa sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint, (2) Mengetahui pengetahuan siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint, (3) Mengetahui peningkatan pengetahuan siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint, (4) Mengetahui perbedaan pengetahuan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint dengan siswa yang tidak diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) yang dilaksanakan di SMK Pangudi Luhur Muntilan Tahun Ajaran 2010/ 2011 pada semester satu. Desain penelitian berupa pretest-posttest control group design. Subyek penelitian/ responden terdiri dari 31 siswa kelompok kontrol dan 32 siswa kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengetahui hasil belajar Pengukuran. Peningkatan pengetahuan siswa diuji dengan uji-t sampel berkorelasi dan perbedaan pengetahuan siswa dihitung dengan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengetahuan siswa sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint dapat mencapai nilai total: 1.433 dengan nilai rata-rata: 45,28; (2) Pengetahuan siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint dapat mencapai nilai total: 2.370 dengan nilai rata-rata: 74,66; (3) Dari hasil uji-t yang dilakukan ternyata harga thitung lebih besar dari harga ttabel (22,09 > 2,000) dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, maka terdapat peningkatan pengetahuan siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan media Microsoft Office PowerPoint dengan kriteria dari nilai total: 1.433 menjadi 2.370 dan dari nilai rata-rata: 45,28 menjadi 74,66; (4) Perbedaan pengetahuan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Office PowerPoint dengan siswa yang tidak diberi perlakuan adalah (2.370 – 1.433) – (1.833 – 1.383) = 937 – 450 = 487. Jadi perbedaan pengetahuannya yaitu 487

    EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL PADA MATA PELAJARAN KEKUATAN BAHAN DAN KOMPONEN MESIN MATERI RODA GIGI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui Pengetahuan siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran digital, 2) Mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran digital, 3) Mengetahui perbedaan pengetahuan siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran digital dengan siswa yang pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran digital, 4) Mengetahui besarnya efektivitas media pembelajaran digital dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Metode penelitian yang di gunakan dalam Penelitian ini adalah Quasi Experimental, dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dengan populasi kelas XI program keahlian Teknik Mesin, terdiri dari 4 kelas jumlah 156 siswa dan sampel penelitiannya adalah siswa TP3 (kelas kontrol) dan kelas TP 4 (kelas eksperimen) dengan jumlah 78 siswa. Data diperoleh dari nilai awal (pretest) sebelum perlakuan dan nilai akhir (posttest) setelah diberikan perlakuan. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan pengetahuan siswa kelas eksperimen sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran digital, yaitu 47,69 menjadi 75,08. 2) Terdapat perbedaan pengetahuan siswa kelas kontrol sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran tanpa media media pembelajaran digital yaitu 46,97 menjadi 65,44. 3) Peningkatan pengetahuan siswa kelas eksperimen lebih besar atau lebih cepat daripada peningkatan pengetahuan siswa kelas kontrol yaitu 75,08 > 65,44. 4) Besarnya selisih laju peningkatan kelas eksperimen lebih besar 8,92 sehingga menunjukkan penggunaan media pembelajaran digital memberikan kontribusi positif dan lebih efektif dari pada yang tidak menggunakan media pembelajaran digital

    Tahap kesedaran teknologi hijau dalam kalangan guru-guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara

    Get PDF
    Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengenalpasti tahap pengetahuan, sikap dan amalan hijau guru-guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara dengan menggunakan Teori KAP. Kajian ini juga bertujuan mengenalpasti adakah terdapat perbezaan tahap pengetahuan Teknologi Hijau berdasarkan kepada bidang pengkhususan guru-guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara yang berbeza. Kajian ini dijalankan ke atas 43 orang guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara melibatkan negeri Perak, negeri Kedah dan negeri Perlis. Satu set soal selidik digunakan sebagai instrumen kajian. Statistik deskriptif seperti kekerapan, peratusan dan min telah digunakan untuk menerangkan profil responden, tahap pengetahuan, sikap dan amalan hijau guru-guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara. Statistik inferensi yang digunakan ialah ANOVA sehala untuk mengetahui perbezaan. Hasil kajian menunjukkan tahap pengetahuan guru-guru Teknologi Kejuruteraan Zon Utara adalah sederhana. Sikap guru-guru pula berada pada tahap yang positif manakala amalan hijau guru-guru berada pada tahap sederhana. Hasil kajian juga mendapati tidak terdapat perbezaan yang signifikan dari segi tahap pengetahuan Teknologi Hijau berdasarkan kepada bidang pengkhususan guru yang berbeza.Seterusnya cadangan-cadangan kajian lanjutan melibatkan aspek infrastruktur, peralatan, dan pelajar berkaitan keperluan penerapan Teknologi Hijau ke dalam kurikulum sekolah

    Kesedaran terhadap amalan pemakanan seimbang dalam kalangan pelajar Politeknik Merlimau, Melaka: satu tinjauan

    Get PDF
    Pemakanan yang baik mula mempengaruhi kesihatan tubuh badan sejak daripada kecil lagi. Pemakanan memainkan peranan penting dalam mengekalkan kesihatan dan mencegah penyakit. Oleh itu, kajian ini dilakukan adalah bertujuan untuk meninjau sejauhmanakah kesedaran pelajar politeknik terhadap amalan pemakanan seimbang. Skop yang dikaji dalam kajian ini ialah menentukan tahap pengetahuan pelajar terhadap pemakanan seimbang, meninjau faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pemakanan pelajar, menentukan tahap kesedaran pelajar terhadap amalan pemakanan seimbang serta mengenalpasti hubungan yang signifikan di antara tahap pengetahuan dengan amalan pemakanan seimbang. Reka bentuk kajian yang digunakan penyelidik adalah kajian deskriptif berbentuk tinjauan. Saiz sampel seramai 297 orang responden telah terlibat dalam kajian ini melibatkan Politeknik Merlimau, Melaka dari semua jabatan. Instrumen yang digunakan dalam kajian ini adalah borang soal selidik. Data dalam kajian ini dianalisis dengan menggunakan perisian Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 21.0 bagi mendapatkan nilai skor min, kekerapan, sisihan piawai, peratusan (%) serta Ujian Korelasi Pearson kerana data bertaburan normal. Hasil analisis menunjukkan bahawa tahap pengetahuan pelajar terhadap pemakanan seimbang masih di peringkat sederhana. Selain itu, melalui kajian ini dapat dibuktikan bahawa harga makanan dan keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan makanan pelajar. Walaupun tahap pengetahuan mereka sederhana, akan tetapi kesedaran mereka terhadap amalan pemakanan seimbang tinggi. Melalui analisis ujian korelasi Pearson mendapati bahawa terdapat hubungan yang signifikan di antara tahap pengetahuan pelajar dengan amalan pemakanan mereka. Walaupun sedemikian, perhubungan yang wujud adalah pada tahap sederhana dan positif. Kata kunci : Pemakanan seimbang, pengetahuan, amalan pemakanan seimbang, kesedaran

    HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK PESERTA DIKLAT OTOMOTIF BLKPP YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui seberapa besar pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) peserta diklat otomotif Balai Latihan Kerja Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Yogyakarta, (2) mengetahui seberapa tinggi prestasi praktik peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta, (3) mengetahui hubungan antara pengetahuan K3 dengan prestasi praktik peserta diklat otomotif BLKPP Yogykarta. Penelitian ini termasuk penelitian Ex-post facto. Jumlah responden penelitian ini berjumlah 40 orang dari keseluruhan jumlah populasi sebanyak 40 orang dari 2 kelas otomotif BLKPP Yogyakarta. Instrumen penletian berupa tes. Validitas instrumen diuji dengan expert judgement dan persentase skor untuk menilai data dan analisis butir soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji persyaratan analisis dan analisis korelasi rank Spearman dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007dan SPSS seri 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengetahuan K3 peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata hitung pengetahuan K3 sebesar 24,85 dan memiliki persentase skor yang sangat tinggi yaitu 82,83%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta memiliki pengetahuan yang sangat tinggi mengenai K3, (2) prestasi praktik peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata hitung (mean) skor prestasi praktik sebesar 71,37 dan persentase skor 71,37% dan termasuk pada kategori tinggi, (3) ada hubungan positif antara pengetahuan K3 dengan prestasi praktik peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi rank sebesar 0,592 dan termasuk pada kategori sedang

    Amalan penggunaan modul pengajaran berasaskan modul multimedia interaktif (MMI) dalam Pendidikan Teknik Dan Vokasional (PTV)

    Get PDF
    Kajian Amalan Penggunaan Modul Pengajaran Berasaskan Modul Multimedia Interaktif (MMI) dalam Pendidikan Teknik dan Vokasional (PTV) bertujuan mengkaji pengaruh faktor demografi terhadap pengetahuan dan kemahiran dalam amalan penggunaan MMI. Amalan penggunaan modul pengajaran berasaskan MMI yang kurang dalam kalangan guru dalam PTV perlu dipandang serius. Kemampuan MMI sebagai Alat Bahan Bantu Mengajar (ABBM) telah terbukti keberkesanannya. Faktor demografi merupakan pembolehubah bebas kajian terdiri daripada jantina, pengkhususan akademik dan kadar penggunaan MMI guru PTV. Statistik deskriptif dan inferensi dengan ujian MANOVA digunapakai bagi menganalisis data kajian melalui perisian SPSS 16.0. Set soalan ujian yang diadaptasi daripada Teacher Technology Competencies (1998) digunakan sebagai instrumen kajian. Dapatan kajian menunjukkan wujudnya pengaruh faktor jantina dan kadar penggunaan dalam amalan penggunaan MMI manakala pengkhususan akademik pula tidak mempengaruhi tahap pengetahuan dan kemahiran. Tahap pengetahuan dan kemahiran mengikut jantina di antara lelaki dan perempuan adalah berbeza. Skor min perempuan adalah sebanyak 58.77 berbanding 55.52 pada tahap pengetahuan. Pada aspek kemahiran, lelaki mengatasi perempuan dengan skor min sebanyak 61.00 berbanding 55.73. Kadar penggunaan didapati menunjukkan tahap pengetahuan dan kemahiran dalam menentukan amalan penggunaan MMI. Nilai min tertinggi diperolehi pada kadar penggunaan yang paling tinggi iaitu 6 hingga 8 kali penggunaan dalam tempoh masa seminggu iaitu 67.81 pada kedua-dua aspek pengetahuan dan kemahiran manakala pada kadar penggunaan terendah adalah bersamaan 45.40. Keputusan ini menunjukkan bahawa ketiga-tiga pembolehubah bebas itu mempengaruhi pembolehubah bersandar kajian secara individu, iaitu tiada kesan interaksi antara ketiga-tiga pembolehubah bebas terhadap pembolehubah bersandar kajian

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pada Remaja Tentang Upaya Pencegahan Terjadinya Gastritis Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Untuk Mencegah Terjadinya Gastritis di SMK Negeri 1 Semarang

    Get PDF
    Latar Belakang :Banyak perilaku remaja yang bisa menyebabkan terjadinya gastritis. Perilaku tersebut dikarenakan berbagai faktor diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap remaja untuk mencegah gastritis. Pemberian penyuluhan dan bimbingan melalui pendidikan kesehatan diharapkan bisa merubah pengetahuan dan sikap remaja tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan pada remaja tentang upaya pencegahan terjadinya gastritis terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk mencegah terjadinya gastritis. Metodologi Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan penelitiannya adalah Pre-test post-test design with control group. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebagai instrumen penelitian. Sampel penelitian ini meliputi 60 siswa di SMK Negeri 1 Semarang dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisa data yang digunakan adalah analisa bivariate, Wilcoxon Match Pair Test. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki pengetahuan tinggi antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu dari 23,3% menjadi sebanyak 100%, dengan p value 0,000. Dan terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki sikap positif antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 40,0% menjadi 86,7% dengan p value 0,001. Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan pada remaja tentang upaya pencegahan terjadinya gastritis terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja untuk mencegah terjadinya gastriti

    HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, SERAT DAN PENGETAHUAN DIIT DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Latar Belakang: Terjadinya pergeseran pola makan diet konsumsi tinggi energi, rendah serat dan gaya hidup sedentary merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit Diabetes Mellitus. Pengelolaan diit Diabetes Mellitus berhubungan dengan pengetahuan diit untuk dapat mengendalikan kadar glukosa darah puasa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi energi, serat dan pengetahuan diit Diabetes Mellitus dengan kadar glukosa darah puasa pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Metode: Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 38 pasien yang baru terdiagnosa Diabetes Mellitus tipe 2 di RSU Kota Semarang selama bulan Oktober-November 2006. Data konsumsi energi dan serat diperoleh dengan menggunakan FFQ Semi Kuantitatif, pengetahuan diit sampel diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dan data kadar glukosa darah puasa diperoleh dari hasil laboratorium pada catatan rekam medik. Analisis yang digunakan adalah Pearson product moment Hasil: Konsumsi energi berhubungan positif secara bermakna dengan kadar glukosa darah puasa (r=0,511; p=0,001) dan konsumsi serat berhubungan negatif secara bermakna dengan kadar glukosa darah puasa (r=-0,55; p=0,00). Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara pengetahuan diit dengan kadar glukosa darah puasa (r=0,041; p=0,807) Kesimpulan: Terdapat hubungan konsumsi energi dan serat dengan kadar glukosa darah puasa. Tidak ada hubungan pengetahuan diit dengan kadar glukosa darah puasa
    • …
    corecore