32,842 research outputs found

    Efektivitas Komunikasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Pendidikan Jarak Jauh (Kasus di Unit Program Belajar Jarak Jauh Jakarta)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos

    PENERAPAN MODEL LEVELS OF INQUIRY BERBANTUAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

    Get PDF
    Pembelajaran Fisika di sekolah pada umumnya belum melatihkan kemampuan berinkuiri sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa. Oleh karenanya dilakukan penelitian menggunakan Model Levels of Inquiry Berbantuan Tutor Sebaya dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian terdiri dari 39 siswa kelas X IPA. Pengambilan data melalui soal tes dan lembar observasi. Nilai gain yang dinormalisasi rata-rata hasil belajar aspek kognitif diperoleh sebesar 0,54 dengan kategori sedang. Hasil belajar siswa pada ranah afektif didapatkan keterampilan siswa rata-rata. Pada tingkatan menerima (A1) memiliki persentase IPK 95% termasuk dalam kategori sangat terampil. Pada tingkatan merespon (A2) memiliki persentase IPK 90% termasuk dalam kategori sangat terampil. Padatingkatan menilai (A3) memiliki persentase IPK 88% termasuk dalam kategori terampil. Pada tingkatan mengorganisasi (A4) memiliki persentase IPK 81% termasuk dalam kategori terampil. Pada tingkatan mengkarakterisasi (A5) memiliki persentase IPK 84% termasuk dalam kategori terampil.Pada ranah psikomotordidapatkan keterampilan siswa rata-rata pada tingkatan memanipulasi (P2) memiliki persentase IPK 90% termasuk dalam kategori sangat terampil. Pada tingkatan mempresisi (P3) memiliki persentase IPK 91% termasuk dalam kategori sangat terampil. Padatingkatan mengartikulasi (P4) memiliki persentase IPK 90% termasuk dalam kategori terampil. Pada tingkatan menaturalisasi (P5) memiliki persentase IPK 75% termasuk dalam kategori terampil. Physics learning at school as a general rule haven’t yet to exercise inquiry skills of studentsoit gives affect to physics student’s achievement. Therefore the researchbe done using Levels of Inquiry Model with Peer Tutor and quasi experimental and One group Pretest and Posttest Design. Researchsampels consist of 39 students in X Science class. The data collected with questions test and observation sheet. The average gain score have been normalized of student’s achievement in cognitive domain is 0,54 in medium category. The student’s achievement in affective domain was gotten average student skill. In receive level (A1) have IPK percentage 95% include to very skilled category. In respond level (A2) have IPK percentage 90% include to very skilled category.In value level (A3) have IPK percentage 88% include to skilled category.In organization level (A4) have IPK percentage 81% include to skilled category.In characterization level (A5) have IPK percentage 95% include to skilled category. The student’s achievement in psicomotor domain was gotten average student skill. In manipulation level (P2) have IPK percentage 90% include to very skilled category. In precision level (P3) have IPK percentage 91% include to very skilled category.In articulation level (P4) have IPK percentage 90% include to very skilled category.In organization level (P5) have IPK percentage 75% include to skilled category

    PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN IQ BERDASARKAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN 2012

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan motivasi belajar dan IQ mahasiswa IPK tinggi dan IPK rendah dan mengetahui perbedaan motivasi belajar dan IQ mahasiswa IPK tinggi dan IPK rendah. Setiap akhir perkuliahan, mahasiswa memperoleh IPK berbeda, ada yang memperoleh IPK tinggi dan IPK rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah Ex Post Facto, subjek penelitian ini adalah 42 orang mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan 2012. Instrumen penelitian menggunakan angket motivasi belajar mahasiswa dan tes IQ. Hasil yang diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan motivasi belajar mahasiswa IPK tinggi dibuktikan p = 0,668 > 0,05, tidak terdapat hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan IPK rendah dibuktikan p = 0,277, tidak terdapat hubungan IQ mahasiswa IPK tinggi dibuktikan p = 0,689 > 0,05, tidak terdapat hubungan IQ mahasiswa IPK rendah dibuktikan p = 0,199 > 0,05, terdapat perbedaan motivasi belajar mahasiswa IPK tinggi dan IPK rendah dibuktikan p = 0,013 0,05. Kata Kunci : Motivasi Belajar, IQ, Hasil Belajar (IPK) The aims of the research were to determine the correlation between learning motivation and IQ of students with high and low GPA, GPA and determine differences in IQ student motivation to learn and a high GPA and the GPA is low. Each end of the course, students obtaining GPA is different, there is a high GPA and GPA obtain lower. Research method used in the research was Ex Post facto. There were 42 Sport Science Department students as the subjects of the research. The research instrument used was motivation questionnaire and an IQ test. The results showed that there were : no correlation learning motivation and students with high GPA proved by p = 0.668> 0.05; no correlation learning motivation of students with a low GPA proved by p = 0.277; no correlation IQ and students with high GPA proved by p = 0.689> 0.05; no correlation IQ and students low GPA proved by p=0.199> 0.05. Moreover, the results showed that there were a difference between student learning motivation and students with high and low GPA proved by = 0.013 0.05. Keywords: Motivation, IQ, the intake (GPA

    HUBUNGAN PROKRASTINASI DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UBAYA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan yang bertujuan untuk memperjelas hubungan antara prokrastinasi dan prestasi akademik mahasiswa. Oleh karena itu dilakukan uji hubungan antara prokrastinasi dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi UBAYA. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan prokrastinasi berdasarkan norma kategori menurut IPK. Prokrastinasi diukur menggunakan satu alat ukur, yaitu API. Sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan IPK mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 166 mahasiswa yang terdiri dari angkatan 2012 saja. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa prokrastinasi berhubungan negatif dengan prestasi akademik mahasiswa. Hasil dari masing-masing alat ukur yaitu: API & IPK (r = -0,049); API & Expectancy (r = -0,223); API & Value (r = -0,357); API & Impulsiveness (r = 0,406). Sedangkan hasil dari IPK yaitu: IPK & Expectancy (r = 0,064); IPK & Value (r = 0,130); IPK & Impulsiveness (r = -0,141)

    ANALISA KORELASI SPEARMAN TERHADAP NILAI IPK MAHASISWA PROGRAM STUDI STATISTIKA FMIPA UNSYIAH

    Get PDF
    Nilai IPK merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap kemampuan mahasiswadalam pembelajaran di perguruan tinggi. Banyak faktor yang diduga berpengaruhterhadap nilai IPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi nilai IPK dan seberapa besar pengaruhnya berdasarkan jalurmasuk, nilai UN, pendidikan terakhir orang tua, pekerjaan orang tua dan asalsekolah mahasiswa. Terdapat sebanyak 93 mahasiswa Statistika Unsyiah angkatan2013 dan 2014. Metode yang digunakan adalah analisa Korelasi Spearman, datayang digunakan adalah data kategori. Pada penelitian ini, IPK dikategorikanmenjadi 3 jenis kategori yaitu pujian, sangat memuaskan dan memuaskan. Hasildari analisis Korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi yangsignifikan antara IPK dengan nilai UN dan asal sekolah. Hasil analisis jugamenunjukkan tidak adanya korelasi yang signifikan antara nilai IPK dengan jalurmasuk mahasiswa, pendidikan dan pekerjaan orang tua

    Hubungan antara Keikutsertaan Mahasiswa dalam Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan

    Full text link
    Research aims to know the student participation in student organizations with ipk course of Study Geography Lampung University Education. The relation between positive and significant student participation in students organizations with IPK. This accentuated the high study result of the students who follows student organization A method of research is explanatory. Population research 50 respondents. Data collection techniques, data interview a questionnaire and documentation. Data analysis employing correlation product moment. Based on data, analysis research student participation in student organizations appertain being 21 student ( 42 % ). IPK student who follow student organizations high with IPK 2,76-3,25 35 student ( 35 % ). And relations between positive and significant student participation in organization with IPK (0,763 ) obtained Course of Study Geography Lampung University Education.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dengan IPK Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan dengan IPK. Hal ini diperjelas dengan tingginya hasil belajar mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan. Metode penelitian adalah eksplanatori. Populasi penelitian 50 responden. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan korelasi Product Moment. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan tergolong sedang sebanyak 21 mahasiswa (42%). IPK mahasiswa yang mengikuti organisasi kemahasiswaan tergolong tinggi dengan IPK 2,76-3,25 sebanyak 35 mahasiswa (35%). Serta hubungan yang positif dan signifikan antara keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi dengan IPK diperoleh (0,763) Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Lampung

    KAJIAN STATISTIK DALAM INDEKS PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA TAHUN 2018 – 2021

    Get PDF
    Indonesia’s Culture Development Index (also known as IPK) is the first index in world that can specifically measure achievements of cultural development in various regions. This index consists of 7 dimensions, which is annually calculated with coverage in national and provincial levels. We initiated a study of statistics applications for more detailed analysis of results of IPK, especially with composite scores and dimensional scores at provincial level for last 4 years (2018-2021). Our study aimed to find out more about interesting aspects to explore from provincial IPK scores, for example related to IPK score development in the last 4 years, investigated the differences in IPK scores between before and during Covid-19 pandemic, identified main factors that more simply explained IPK dimension, also simulated clustering provinces based on their IPK scores. Our main research method was analysing secondary data on provincial IPK values in period 2018-2021, as well as literature study to strengthen theory of some statistical methods. The results of our research showed that applications of such statistical methods were useful to answer various interesting aspects related to provincial IPK scores. For example, with Two-Sample Test we obtained several dimensions that have significantly different scores between before and during the Covid-19 pandemic. In addition, Factor Analysis method also found 3 main factors that simplified for explaining IPK dimensions. Moreover, from Cluster Analysis at least 4 clusters were produced, which clearly described characteristics of provinces included in each cluster based on their IPK scores

    HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MASA PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MASA PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MASA PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MASA PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH HUBUNGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MASA PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH

    Get PDF
    Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan nilai dari semester ke semester yang diakumulasikan. IPK merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi masa penyelesaian studi. Masa penyelesaian studi adalah lamanya atau waktu yang diperlukan seseorang menyelesaikan studi (belajar) disuatu jenjang pendidikan tertentu. Mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi maka beban SKS yang diperoleh banyak sehingga masa penyelesaian studi mahasiswa tersebut tepat waktu. Sebaliknya, mahasiswa yang memperoleh IPK rendah atau tergolong standar maka beban SKS yang diperoleh sedikit sehingga masa penyelesaian studi tidak tepat waktu. Namun kenyataannya, mahasiswa FKIP Unsyiah khususnya di Program Studi Pendidikan Fisika ada beberapa yang memperoleh IPK tinggi, beban SKS banyak, tetapi masa penyelesaian studinya tidak tepat waktu dan yang memperoleh IPK rendah (tergolong standar), beban SKS sedikit, tetapi masa penyelesaian studi tepat waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap masa penyelesaian studi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi dokumentasi di Program Studi Pendidikan Fisika. Analisis data menggunakan uji korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil analisis data, hubungan antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap masa penyelesaian studi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika berkorelasi sangat rendah yaitu 0,04

    Analisis Komparasi Perbedaan IPK Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar

    Get PDF
    Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan prestasi akademik Mahasiswa selama perkuliahan. Nilai IPK dapat dipengaruhi oleh gaya belajar. Penelitian terkait perbedaan IPK Mahasiswa calon guru matematika berdasarkan gaya belajar penting dilakukan, mengingat pada gilirannya mereka akan menjadi ujung tombak keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi perbedaan nilai IPK Mahasiswa berdasarkan gaya belajarnya. Data diambil dari 111 Mahasiswa aktif yang masih mengambil mata kuliah. Analisis data dilakukan dengan statistika deskriptif lalu dilakukan pengujian asumsi. Karena data tidak memenuhi asumsi, maka dilanjutkan dengan analisis non parametrik yaitu Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa tidak terdapat perbedaan nilai IPK Mahasiswa antar kelompok gaya belajar

    INVESTIGATIONS OF THE NEGATIVE TEMPERATURE COEFFICIENT REGION OF SUSTAINABLE AVIATION FUELS FOR MITIGATION OF GLOBAL WARMING

    Get PDF
    An investigation was led to determine the correlations between the durations of Ignition Delay (ID), Combustion Delay (CD), Derived Cetane Number (DCN), Negative Temperature Coefficient (NTC), Low-Temperature Heat Release (LTHR) regions, ringing intensity, and precent mass burn, and the effect of blending the Fischer-Tropsch (F-T) synthetic aerospace fuel (SAF), iso-paraffinic kerosene (IPK), with petroleum derived Jet-A aerospace fuel on these regions. Neat blends of Jet-A and IPK and three by mass blends of the fuels will be researched. These blends include mass percentages of 75%Jet-A and 25%IPK (75Jet-A25IPK), 50%Jet-A 50%IPK (50Jet-A50IPK), and 25%Jet-A 75%IPK (25Jet-A75IPK). The study will utilize a PAC CID 510 constant volume combustion chamber (CVCC) using the ASTM D7668-14.a standard. It was discovered that blends containing more by mass amounts of IPK had exponentially larger ID and CD, thus causing the DCN of the fuel blends to exponentially decrease. IPK also influenced the LTHR and NTC regions heavily as the fuel blends that contained larger amounts of IPK had a profound increase in the duration of both regions. Additionally, the blends that contained 50% or more by mass amounts of IPK had little to no ringing events occurring after HTHR, indicating a greater combustion stability. Finally, it was found that the energy released during the LTHR region of all the blended fuel’s burn was larger than that of the neat blends. This is due to IPK causing an extended LTHR region, while the Jet-A present in the fuel is releasing more energy during the extended LTHR duration
    • …
    corecore