1,294 research outputs found

    Kedudukan Penting Baitul Maqdis Bagi Umat Islam (Studi Analisis Historis)

    Get PDF
    AbstractBaitul Maqdis is a holy city, clean and blessed. This city used to be the capital of Sham which was characterized by Allah with blessings. In fact, it is mentioned as a city or land of barakah five times in four Makkiyah letters. This shows how important the position of Baitul Maqdis is for Muslims. But unfortunately, the colonization of Baitul Maqdis is now repeated, carried out by the Jews. From here the author sees the need to write an article about the important position of Baitul Maqdis for Muslims, so that awareness will grow to help the Muslims who were colonized in the blessed land. This article is a qualitative research by collecting various data from the library. Based on this study, it can be concluded, Baitul Maqdis has an important position for Muslims because it is the first Qibla; the place where most of the prophets were sent and stopped; and there are many advantages. This important position was strengthened by the steps taken by the Prophet and his companions to conquer it. Coupled with the response of the Muslims both from among scholars, judges, poets, and warlords after the colonization of the Crusaders against Baitul Maqdis. Keywords : Position, Baitul Maqdis, Muslims AbstrakBaitul Maqdis adalah kota suci, bersih dan diberkahi, terletak di pertengahan wilayah Palestina. Kota ini dahulu merupakan ibu kota Syam yang disifati oleh Allah SWT dengan keberkahan. Bahkan, penyebutannya sebagai kota atau tanah barakah sebanyak lima kali dalam empat surat Makkiyah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi umat Islam. Namun disayangkan, penjajahan terhadap Baitul Maqdis kini terulang kembali, dilakukan oleh kaum Yahudi. Dari sini penulis melihat perlunya untuk menulis artikel tentang kedudukan penting Baitul Maqdis bagi umat Islam, sehingga akan tumbuh kesadaran untuk membantu kaum Muslimin yang terjajah di tanah barakah tersebut. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengumpulkan berbagai data dari perpustakaan (library research). Berdasarkan kajian tersebut, dapat disimpulkan, Baitul Maqdis memiliki kedudukan penting bagi umat Islam karena ia merupakan kiblat pertama kaum Muslimin; tempat diutus dan singgahnya kebanyakan para nabi; dan terdapat banyak keutamaan. Kedudukan penting ini diperkuat dengan langkah-langkah yang dilakukan Rasulullah dan para sahabat untuk menaklukkannya. Ditambah dengan respon kaum Muslimin baik dari kalangan ulama, hakim, penyair, dan panglima perang pasca penjajahan atau invasi Pasukan Salib terhadap Baitul Maqdis. Selain itu, Baitul Maqdis merupakan bukti toleransi umat Islam terhadap agama lain. Kata Kunci : Kedudukan, Baitul Maqdis, umat Isla

    Pembebasan Baitul Maqdis oleh shalahuddin al-ayyubi 570-583: Studi analisis historis

    Get PDF
    Artikel tentang pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi sangatlah banyak, akan tetapi kebanyakan hanya mengunggulkan salah satu aspek keberhasilan, seperti kepribadian dan kerohaniannya yang baik. Tentu hal ini membutuhkan penjabaran lain untuk melengkapi dan sekaligus memberi gambaran utuh tentang proses pembebasan tersebut. Untuk itu, Penulis akan mengungkap data dan analisis pembebesan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi dalam kurun waktu 570-583 H dari berbagai aspek, meliputi ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan militer. Kajian ini menggunakan jenis penulisan kualitatif dengan mengumpulkan berbagai data dari perpustakaan atau library research. Adapun pendekatan yang dilakukan, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi 570-583 H. Berdasarkan kajian tersebut dapat disimpulkan, keberhasilan Shalahuddin al-Ayyubi dalam membebaskan Baitul Maqdis merupakan buah dari persiapan yang matang dan maksimal dari segala faktor keberhasilan. Dari segi ideologi, ia berhasil memupuk kerinduan untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dari segi politik, ia berhasil membentuk kesatuan politik. Dari segi ekonomi, ia berhasil menjaga stabilitas ekonomi negara. Dari segi sosial budaya, ia berhasil merealisasikan keadilan dan menghidupkan syiar-syiar keagamaan. Dari segi pertahanan dan militer, ia berhasil mengokohkan negara dan menjalin kesatuan. Dari segi militer, ia berhasil menata sistem kemiliteran dengan sangat baik

    Bukti Toleransi Umat Islam: Kajian Pra dan Pasca Penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi

    Get PDF
    AbstractBaitul Maqdis has valuable lessons and lessons from the cycle of generations that have conquered it, one of which is that it is proof of the tolerance of Muslims. This is evidenced by the attitude of Saladin al-Ayyubi when he succeeded in conquering Baitul Maqdis, having previously been colonized by the Crusaders. However, studies on evidence of Muslim tolerance are rarely found in research papers and journals, especially regarding before and after the conquest of Baitul Maqdis by Saladin al-Ayyubi. For this reason, this article will prove the tolerance attitude of Muslims by explaining the before and after history of the conquest of Baitul Maqdis by Saladin al-Ayyubi. Through a literature review or library research with a descriptive-analytical approach related to the before and after conquest history of Baitul Maqdis, it can be concluded: first, the conquests carried out by the Muslims in general, especially Saladin al-Ayyubi showed how tolerant Islamic teachings were. second, the tolerance is evidenced by the attitude of Saladin al-Ayyubi in humanizing a person, and in caring for non-Muslim religious sites after the conquest of Baitul Maqdis. Third, the tolerance of Muslims is very different from what the Crusaders had done before, namely in the form of torture, looting and massacres at Baitul Maqdis.Keywords: Baitul Maqdis, Crusade, Saladin al-Ayyubi, Tolerance AbstrakBaitul Maqdis memiliki pelajaran dan hikmah berharga dari perputaran generasi yang pernah menaklukkannya, salah satunya adalah ia menjadi bukti akan toleransi umat Islam. Hal ini dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi ketika berhasil menaklukkan Baitul Maqdis, setelah sebelumnya dijajah oleh pasukan Salib. Namun demikian, kajian tentang bukti toleransi umat Islam ini sangat jarang ditemukan dalam lembaran penelitian dan jurnal, khususnya tekait pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Untuk itu, artikel ini akan membuktikan sikap toleransi umat Islam dengan memaparkan sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Melalui kajian kepustakaan atau library research dengan pendekatan deskriptif-analisis terkait sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis, dapat disimpulkan: pertama, penaklukan yang dilakukan kaum Muslimin secara umum, khususnya Shalahuddin al-Ayyubi menunjukkan betapa toleransinya ajaran Islam. kedua, tolerensi tersebut dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi dalam memanusiakan seseorang, dan dalam merawat situs-situs keagamaan non-Muslim setelah penaklukan Baitul Maqdis. Ketiga, sikap toleransi umat Islam ini sangat berbeda jauh dengan apa yang telah dilakukan pasukan Salib sebelumnya, yaitu berupa penyiksaan, penjarahan dan pembantaian di Baitul Maqdis.Kata Kunci: Baitul Maqdis, Perang Salib, Shalahuddin al-Ayyubi, Tolerans

    PERANG SALIB III (Faktor Penyebab, Peran dan Perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi)

    Get PDF
    M. Iqbal Hasby A. 1411315000. PERANG SALIB III (FAKTOR PENYEBAB, PERAN DAN PERJUANGAN SHALAHUDDIN AL AYYUBI). Skripsi. Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam. Fakultas Adab Dakwah. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2016. Perang Salib merupakan sebuah peristiwa peperangan yang terjadi dalam kurun waktu kurang lebih dua ratus tahun (1096-1292 M), yang mempertemukan Umat Islam dan Kristen Eropa demi mendapatkan kekuasaan atas wilayah Baitul Maqdis (Yerusalem). Dalam serangkaian Perang Salib ini telah memunculkan peran seorang tokoh yang cukup berjasa besar peranannya dalam mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem), dia adalah seorang raja dan pahlawan umat Islam yaitu Shalahuddin Al Ayyubi. Sesuai dengan latar belakang yang telah di ungkapkan di atas, di sini penulis mencoba menguraikan rumusan masalah mengenai latar belakang perang salib dan sejauh mana peran dan perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi dalam peristiwa Perang Salib, yang dirumuskan ke dalam pembahasan terkait latar belakang terjadinya perang salib serta peran dan perjuangan yang dimunculkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi dalam peristiwa Perang Salib tersebut. Peristiwa ini memfokuskan pembahasannya pada peran penting seorang Shalahuddin dalam mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem) saat Perang Salib III (1096 s/d 1198 M) sehingga tetap di dalam kekuasaan Umat Muslim. Untuk metode penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Library Research dengan menggunakan metode heuristik, di mana setelah sumber-sumber informasi terkait diperoleh, berikutnya dilakukan kritik dan verivikasi kemudian dibuat alur yang logis dengan penafsiran-penafsiran agar apa yang penulis tulis memiliki alur cerita sejarah yang runtut dengan metode historiografi. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Perang Salib terjadi kurang lebih selama 200 tahun yang memperebutkan wilayah (Baitul Maqdis/Yerusalem) yang diangap suci oleh 3 agama besar (Yahudi, Kristen dan Islam) karena faktor Agama, faktor Politik (Kekuasaan), dan faktor Ekonomi. Shalahuddin Al Ayyubi menjadi tokoh yang paling dikenal dalam peristiwa Perang Salib ini, peran dan perjuangannya yang cukup berarti demi mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem) dari serangan Pasukan Salib Eropa. Kata Kunci : Perang Salib, Shalahuddin Al Ayyubi, Peran dan perjuanga

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Paket Umroh Di PT. Baitul Maqdis Bekasi

    Get PDF
    ABSTRAK Nida Ahsanunadia. NIM: 1708203084, “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET UMROH DI PT. BAITUL MAQDIS BEKASI”, 2021. Umroh merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Umroh dapat didefinisikan sebagai ziarah, maksudnya adalah menziarahi Ka’bah da bertawaf sekelilingnya, bersa’I antara bukit shafa dan marwah, serta mencukur (atau memotong) rambut (tanpa wukuf di Arafah). Dalam perjalanan umroh, tidak mungkin setiap orang bisa melakukan perjalanan jauhnya dengan sendiri. Dengan demikian, maka dibutuhkan pemandu yang dapat mempermudah perjalanan ibadahnya, yaitu dengan menggunakan biro perjalanan umroh. Travel umroh merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa. persaingan didalamnya sangat ketat karena berhubungan dengan pariwisata halal. Konsep bisnis yang sama mengharuskan masing-masing perusahaan memiliki strategi manajemen pemasaran yang cukup handal dalam menyikapi permasalahan dan kondisi yang sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang menjadi rumusan masalah :”Bagaimana Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Paket Umroh Pada Travel Umroh dan Haji PT. Baitul Maqdis Bekasi ?” ,”Bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Paket Umroh Pada Travel Umroh dan Haji PT. Baitul Maqdis Bekasi ?”, “Bagaimana Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Paket Umroh Pada Travel Umroh dan Haji PT. Baitul Maqdis Bekasi ?”. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis hipotesis asosiatif. Peneliti menggunakan teknik analisa data uji regresi linear berganda untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian paket umroh di PT. Baitul Maqdis Bekasi oleh para jamaah. Harga secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian paket umroh di PT. Baitul Maqdis Bekasi dikalangan para jamaah. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai F hitung 76,055 > F-tabel 2,38 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian paket umroh di PT. Baitul Maqdis Bekasi dikalangan para jamaah. Nilai R Square sebesar 0,661, sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh kualitas pelayanan dan harga memberikan konstribusi sebesar 66,1% terhadap keputusan pembelian paket umroh di PT. Baitul Maqdis Bekasi dikalangan jamaah. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Harga dan Keputusan Pembelian

    Sejarah dan Hikmah Astronomis Peralihan Arah Kiblat Umat Muslim

    Get PDF
    Ka’bah yang berlokasi di kota Makkah bukanlah kiblat pertama umat Muslim. Kiblat pertama umat Muslim adalah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. Namun Ka’bah merupakan tempat ibadah pertama kali yang dibangun di muka Bumi. Suatu hal yang menarik dari sejarah peralihan arah kiblat umat Muslim adalah apa sebenarnya hikmah astronomis dibalik peralihan arah kiblat kita? Selanjutnya penelitian ini masuk dalam kategori jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif kualitatif.  Dari hasil penelitian menyatakan bahwa sejarah menyebutkan, perintah peralihan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitullah terjadi pada tahun ke dua setelah Nabi hijrah ke Madinah. Peralihan arah kiblat ini sebenarnya secara astronomis memiliki hikmah tersendiri dengan adanya metode penentuan rashdul kiblat yang dengan mudah kita lakukan setiap saat dengan bantuan bayangan Matahari yang sederhana. Hal ini dikarenakan lintang Ka’bah yang berada di kota Makkah tidak melebihi nilai deklinasi tertinggi Matahari. Baik titik balik utara maupun titik balik selatan. Berbeda dengan Baitul Maqdis yang terletak di kota Yarussalem, dimana nilai lintangnya melampaui batas deklinasi tertinggi Matahari. Sehingga kota atau wilayah tersebut secara astronomis tidak akan pernah menemui fenomena hari tanpa bayangan karena Matahari tidak akan pernah berkulminasi tepat di wilayah tersebut. Kata kunci: Arah kiblat, Baitullah, Baitul Maqdis, Makkah, Yarussale

    PERANG SALIB III (Faktor Penyebab, Peran dan Perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi)

    Get PDF
    M. Iqbal Hasby A. 1411315000. PERANG SALIB III (FAKTOR PENYEBAB, PERAN DAN PERJUANGAN SHALAHUDDIN AL AYYUBI). Skripsi. Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam. Fakultas Adab Dakwah. IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2016. Perang Salib merupakan sebuah peristiwa peperangan yang terjadi dalam kurun waktu kurang lebih dua ratus tahun (1096-1292 M), yang mempertemukan Umat Islam dan Kristen Eropa demi mendapatkan kekuasaan atas wilayah Baitul Maqdis (Yerusalem). Dalam serangkaian Perang Salib ini telah memunculkan peran seorang tokoh yang cukup berjasa besar peranannya dalam mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem), dia adalah seorang raja dan pahlawan umat Islam yaitu Shalahuddin Al Ayyubi. Sesuai dengan latar belakang yang telah di ungkapkan di atas, di sini penulis mencoba menguraikan rumusan masalah mengenai latar belakang perang salib dan sejauh mana peran dan perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi dalam peristiwa Perang Salib, yang dirumuskan ke dalam pembahasan terkait latar belakang terjadinya perang salib serta peran dan perjuangan yang dimunculkan oleh Shalahuddin Al Ayyubi dalam peristiwa Perang Salib tersebut. Peristiwa ini memfokuskan pembahasannya pada peran penting seorang Shalahuddin dalam mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem) saat Perang Salib III (1096 s/d 1198 M) sehingga tetap di dalam kekuasaan Umat Muslim. Untuk metode penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Library Research dengan menggunakan metode heuristik, di mana setelah sumber-sumber informasi terkait diperoleh, berikutnya dilakukan kritik dan verivikasi kemudian dibuat alur yang logis dengan penafsiran-penafsiran agar apa yang penulis tulis memiliki alur cerita sejarah yang runtut dengan metode historiografi. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Perang Salib terjadi kurang lebih selama 200 tahun yang memperebutkan wilayah (Baitul Maqdis/Yerusalem) yang diangap suci oleh 3 agama besar (Yahudi, Kristen dan Islam) karena faktor Agama, faktor Politik (Kekuasaan), dan faktor Ekonomi. Shalahuddin Al Ayyubi menjadi tokoh yang paling dikenal dalam peristiwa Perang Salib ini, peran dan perjuangannya yang cukup berarti demi mempertahankan Baitul Maqdis (Yerusalem) dari serangan Pasukan Salib Eropa. Kata Kunci : Perang Salib, Shalahuddin Al Ayyubi, Peran dan perjuanga

    MAKET MASJIDIL AQSHO BAITUL MAQDIS (YERUSALEM OLD CITY) CIRCA : 2000 BC - 2000 AD

    Get PDF
    Maket ini berusaha menelusuri secara historis arsitektural pertumbuhan dan perkembangan Yerusalem dengan Masjidil Aqsho yang lebih difenitif The Rok sebagai titik sentrumnya. Dalam kedudukannya sebagai tanah suci Holly Land dan Baitul Maqdis bagi terutama ketiga agama besar dunia (Islam, Kristen, dan Yahudi). Tujuan Penelitian ini adalah sebuah analisis historis pertumbuhan dan perkembangan Masjidil Aqsho Baitul Maqdis (Yerusalem Old City) sejak tahun 2000 BC.sampai dengan 2000 AD. serta merupakan visualisasi Masjidil Aqsho Baitul Maqdis beserta lingkungan sekitarnya. Sehingga jelas terlihat jejak-jejak berbagai event historis yang pernah mewarnai perjalanan sejarahnya Penelitian ini menggunakan metode sejarah yakni, diawali dari penentuan subjek, perumusan problema, survai, pengumpulan sumber, analisa sumber, kesimpulan sementara dan berakhir dengan seminar umum, follow up hasil seminar, disimpulkan dalam bentuk grafis (peta, diagram, Chart, denah, irisan, tampak depan, samping, dan atas) "BLUEPRINT". Berdasarkan blueprint, kerja fisik pembuatan maket dilakukan, yang meliputi langkah memotong, merakit, memasang dan finishing. Hasil akhir program Masjidil Aqsho adalah sebuah maket dalam bentuk model tiga dimensi, beserta kelengkapannya, seperti ilustrasi, fotografi, poster, peta, makalah, bibliografi, dokumen, audio visual, dan sebagainya. Kesemuanya untuk sementara disimpan di Ruang Workshop Laboratorium. Sejarah, Kampus Unit I lantai I, Gedung

    Kepahitan Hidup Maryam dalam Kisah Al-Qur’an

    Get PDF
    AbstractMaryam Binti Imran is a revered female who Allah selected as the only female sanctified by Him and the best female. Allah tried Maryam during the period of her life that is chronicled in the Qur'anic narrative because it is so bitter. The study aims to shed light on Maryam's life stages throughout her lifetime. This study is descriptive and analytical through pure literature, focusing on discussing bitter moments in Maryam's life as described in the Qur'an. According to the study's findings, Maryam's long period of bitterness was an effort on Allah's part to get her ready to share in His Majesty. The first step in the preparation was accepting her mother's vow and selecting Zakaria as her best caregiver, who taught her about taqwa and preserving her purity. Allah's extensive preparations for the birth of the extraordinary figure known as Isa was aimed at Maryam's pregnancy and her extraordinary labor.Keywords: Maryam; Quranic story; Tribulation. AbstrakMaryam Binti Imran adalah sosok seorang perempuan langit yang dipilih Allah sebagai perempuan terbaik dan menjadi satu satunya perempuan yang disucikan oleh Allah. Bentangan kehidupan Maryam sebagaimana digambarkan dalam kisah al-Qur’an begitu sarat dengan kepahitan, Allah mengujinya dengan kepahitan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fase-fase kehidupan Maryam semasa hidupnya. Kajian ini bersifat deskriptif analitis melalui kepustakaan murni, yang menfokuskan bahasan pada episode-episode kepahitan dalam bentangan kehidupan Maryam sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa bentangan kepahitan yang dihadapi Maryam adalah cara Allah mempersiapkan Maryam untuk menjadi sebagian dari tanda kebesaran-Nya. Persiapan dimulai sejak diterima-Nya nadzar sang ibunda dan dipilihnya pengasuh terbaik-Zakaria- yang mengajarkannya tentang taqwa dan terjaganya kesucian pribadinya. Kehamilan Maryam dan persalinan yang luarbiasa adalah tujuan dari semua persiapan panjang yang Allah bentangkan untuk lahirnya sosok luar biasa yaitu Isa.Kata Kunci: Kepahitan Hidup; Kisah Al-Qur’an; Maryam

    KITAB MI’RAJ NABI (Tintingan Intertekstual)

    Get PDF
    Abstrak Naskah KMN minangka objek panliten nuduhake sesambungan intertekstual, yen dideleng saka irah-irahane karo buku Isra’ Mi’raj. Buku kasebut gabungan kitab klasik Arab kang ditarqiq, anggitane Ibnu Hajar al-Asqalani lan Imam as-Suyuthi. Prakara kang dadi undheran panliten, yaiku (1) Kepriye deskripsi naskah KMN lan suntingan teks; (2) Kepriye isi sajrone naskah KMN lan buku Isra’ Mi’raj; lan (3) Kepriye sesambungan intertekstual naskah KMN lan buku Isra’ Mi’raj. Adhedhasar undheran ing ndhuwur, panliten iki nduweni tujuwan kanggo: (1) Ngandharake deskripsi naskah KMN lan suntingan teks; (2) Ngandharake isi sajrone naskah KMN lan buku Isra’ Mi’raj; lan (3) Ngandharake sesambungan intertekstual naskah KMN lan buku Isra’ Mi’raj. Panliten iki nggunakake methode dheskriptif kualitatif komparatif. Sumber dhata arupa naskah KMN lan buku Isra’ Mi’raj. Panliten iki nggunakake pamawas filologi kanggo nganalisis kahanan fisik naskah sarta kritik teks. Sabanjure isi naskah banjur ditafsirake nggunakake metode hermeneutika. Banjur analisis intertekstual dening Julia Kristeva, digunakake kanggo ngoleki sesambungan antarane kekarone objek panliten. Pungkasane ngandharake asile panliten sacara deskriptif komparatif nuduhake aspek prabeda lan pamadha. Asile panliten saka naskah KMN kanthi nomer inventarisasi 20.128/M iki ngenani lelampahan dimensi wektu yaiku isra’ lan mi’raj. Sesambungan intertekstual kekarone objek panliten nduweni prabeda lan pamadha, nanging akeh nuwuhake prabeda. Prabeda kayata nuduhake: gegambaran burraq, Baitul Maqdis, panggonan  malekat lan nabi, mukjizat uga gegambaran siksa tumrap wong kang zina, fitnah, nyolong lan ora gelem zakat. Uga katon yen naskah ngluwih-luwihake kandungan isi saengga mujudake tuwuhe negasi. Negasi kayata: riwayat kaluwarga digambarake istana sentris, gegambaran siksa, lan mukjizat. Naskah KMN ora pikantuk daya pangaribawa kang gedhe saka buku. Mula Buku kritik bisa wae minangka hipogram nanging ora bisa sinebut hipogram.   Tembung Wigati: Kitab Mi’raj Nabi, Negasi, Intertekstual
    • …
    corecore